Pengamatan Morfologi dan Sitologi Siklus Estrus pada Mencit Putih Betina
(Mus musculus L.)
1,5
Stella Reformanda Sembiring, 1,5Putri Larasati, 1,5Citra Ayu Widyanigrum, 1,5Ike Hajisti, 1,5Ahmad
Fakhri
1Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu
5Nama Kelompok
ABSTRAK
Praktikum pengamatan morfologi dan sitologi siklus estrus mencit putih bertujuan
untuk membuat preparat apusan vagina, mengidentifikasi tipe sel-sel yang terdapat pada sel
apusan dan menentukan fase estrus yang sedang terjadi pada mencit tersebut. Mencit betina
yang sudah dewasa dan setidaknya belum pernah melahirkan diambil sel estrusnya dengan
cara memasukkan cotton bud yang sudah dibasahi dengan alkohol 70% lalu dimasukkan ke
bagian vulva vagina dan diputar sebanyak 3 kali searah jarum jam. Hasilnya ditemukan
terdapat beberapa sel menanduk yang terlihat. Dapat disimpulkan mencit tersebut berada pada
fase diestrus.
Dimana siklus reproduksi primate disebut mencit dibagi dalam beberapa tahap yaitu,
tersebut menggunakan objek mencit putih, diestrus. Siklus ini berdasarkan perubahan
berkala pada ovarium, yang terdiri dari 2
perbedaan menstruasi dan siklus estrus
fase, yaitu folikel dan lutein. Fase folikel
tersebut yang mendasari kami untuk
merupakan fase pembentukan folikel sampai
melakukan praktikum pengamatan sitologi
masak, sedangkan fase lutein adalah fase
dan morfologi siklus estrus pada mencit
setelah ovulasi sampai ulangan berikutnya
putih betina (Mus musculus L.)
dimulai (Yatim, 1994).
Siklus estrus adalah siklus
Fase proestrus merupakan periode
reproduksi yang terdapat pada hewan
persiapan yang ditandai dengan pemacuan
mamalia betina dewasa bukan primata. Pada
pertumbuhan folikel oleh FSH sehingga
saat estrus hewan betina akan reseptif
folikel tumbuh dengan cepat. Proestrus
terhadap hewan jantan, dan kopulasinya
berlangsung selama 2-3 hari. Pada fase ini lender terhenti. Selain itu terjadi penurunan
kandungan air pada uterus meningkat dan pada ukuran dan vaskularitas.
mengandung banyak pembuluh darah dan Fase diestrus adalah periode terakhir
kelenjar- kelenjar endometrial mengalami dari estrus, pada fase ini corpus luteum
hipertrofi. berkembang dengan sempurna dan efek yang
dihasilkan dari progesteron (hormon yang
dihasilkandari corpus luteum) tampak
dengan jelas pada dinding uterus serta
folikel-folikel kecil dengan corpo ralutea
pada vagina lebih besar dari ovulasi
sebelumnya.
Ciri-ciri dari fase siklus estrus
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Proestrus : terdapat sel epitel biasa
2. Estrus : terdapat sel menanduk
(cornified)
3. Diestrus : terdapat sel epitel biasa
dan banyak lekosit
4. Matestrus (kalau ada) : terdapat
banyak sel epitel menanduk dan
Fase estrus adalah masa keinginan lekosit, kemudian juga sel epitel
kawin yang ditandai dengan keadaaan tikus biasa (Yatim, 1994).
tidak tenang, keluar lender dari dalam vulva,
pada fase ini pertumbuhan folikel meningkat
dengan cepat, uterus mengalami
vaskularisasi dengan maksimal, ovulasi
terjadi dengan cepat, dan sel-sel epitelnya
mengalami akhir perkembangan/terjadi
dengan cepat.
Fase metaestrus ditandai dengan
terhentinya birahi, ovulasi terjadi dengan
pecahnya folikel, rongga folikel secara Karakteriskik Fase (Tahapan) Siklus
berangsur-ansur mengecil dan pengeluaran Estrus pada Apusan Vagina mencit :
Tahapa penting. PGF2 dari uterus merupakan
n Siklus Apusa luteolysin alami yang menyebabkan regresi
(Lama n corpus luteum dan penghentian produksi
anterior pituitry, dan sel-sel telur. Interaksi estrus mencit putih adalah untuk membuat
antara uterus dengan sel-sel telur juga preparat apusan vagina, mengidentifikasi
tipe sel-sel yang terdapat pada sel apusan Praktikum tersebut dilaksanakan di
dan menentukan fase estrus yang sedang Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan
terjadi pada mencit tersebut. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu.
MATERIAL DAN METODOLOGI Pada hari Selasa, 24 Oktober 2017. Pada
Alat pukul 14.00 16.00 WIB.
Praktikum pengamatan morfologi
dan sitologi siklus estrus mencit Prosedur Kerja
menggunakan beberapa alat seperti cotton Adapun prosedur kerja yang
bud, kaca preparat, kaca penutup, dan dilakukan adalah disediakan alat dan bahan
mikroskop. yang digunakan dalam praktikum, mencit
betina yang sudah dewasa dimasukkan
Bahan cotton bud yang telah dibasahi dengan
Praktikan menggunakan bahan alkohol 70% lalu diputar searah jarum jam
mencit betina putih (Mus musculus L.) sebanyak 3 kali. Lalu hasilnya diletakkan
yang setidaknya belum pernah melahirkan, dalam kaca preparat dan diberi warna,
alkohol 70%, garam fisiologi, dan pewarna ditunggu 5 menit untuk melihat reaksi dari
metilen blue. pewarna tersebut. Hasil pengamatan yang
diperoleh diidentifikasi siklus estrunya dan
Waktu pelaksanaan praktikum dicatat dalam buku pengamatan.