Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDUL MODUL : Tingkah Laku Cemas Pada Mencit


NAMA/ NIM : Albert Samuel / 119180018
ASISTEN : Agung Prastyo, Claudia Tiara Putri, Karista Sandra Agustin, O’ozatulo Gulo
HARI/TANGGAL : Kamis, 14 Oktober 2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mus musculus atau yang biasanya kita menyebutnya dengan mencit suatu hewan
yang jenisnya komensal yang telah lama berkohabitasi dengan kita, yaitu manusia.
Mencit yang jenis rumahan telah mengalami proses evolusi yang panjang seiring dengan
besarnya pengaruh tekanan dari manusia pada daerah lingkungannya. Dalam beberapa
kasus, tingkah laku mencit bahkan bisa dapat dikatakan merupakan hasil dari pengaruh
aktivitas tingkah laku manusia yang kompleks dan tidak stabil (Almira, 2019)
Persebaran tikus sangat dipengaruhi sekali oleh keberadaan sumber makanan itu
sendiri. Tikus biasanya mencari dan mendapatkan makanan dari sumber-sumber yang
sangat berkaitan sekali dengan aktivitas manusia, dan karena hal itu pola dispersi tikus
juga selalu mengikuti pola aktivitas dan sebaran manusia. (Almira, 2019)

1.2 Tujuan
Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkah kecemasan pada
mencit dengan menggunakan barang barang disekitar kita dan menggunakan bekas air
urin dari kucing

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku hewan merupakan suatu ekspresi untuk menyesuaikan diri dengan
kondisi lingkungannya yaitu pada internal serta eksternal yang berbeda. Perilaku
digambarkan sebagai suatu respon untuk menstimulus. Pengamatan terhadap perilaku ini
dapat kita lakukan pada daerah sekitar contohnya tanah lapangan atau pun di dalam
laboratorium itu sendiri.
(Oktiansyah, 2015)

ETOLOGI ITERA 1
Kecemasan merupakan berasal dari bahasa Latin anxius yang artinya adalah
penyempitan atau pencekikkan. Kecemasan sendiri mirip dengan rasa yang ketakutan
dari tubuh tetpai kurang fokus yang spesifik, sedangkan arti dari ketakutan sendiri
merupakan suatu respon terhadap beberapa dari ancaman langsung, misalnya ancaman
dari luar/ lingkungan (dari predator). sedangkan kecemasan ini ditandai dengan
kekhawatiran mengenai bahaya yang tidak terduga yang terletak pada lingkungan luar.
(Annisa, 2016)
Mencit (Mus musculus) merupakan suatu hewan yang yang termasuk ke dalam
famili Muridae. Mus musculus liar atau Mus musculus rumah merupakan satu jenis
hewan yang masih digolongkan ke dalam satu spesies yaitu dengan Mus musculus
laboratorium. Smua galur Mus musculus laboratorium sekarang ini merupakan hasil
keturunan dari Mus musculus liar yang sudah melalui peternakan selektif atau melalui
proses domestikasi. (Muliani, 2011). Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, serta
mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada malam hari. Mencit pada umumnya sangat
senang berada pada perabotan jika kita memeliharanya pada lingkungan rumah kita.
(Nasruddin, 2017)

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah alat circular open field
apparatus dengan dua buah lingkaran konsentris digambar pada lantai alat uji
membentuk tiga lingkaran yakni center, medial dan peripheral area, dan lampu putih
LED 40W, mainan dan air seni kucing. Untuk bahan yang digunakan adalah mencit

3.2 Cara Kerja


Disetting alat, lalu dibiarkan tikus dalam ruangan yang sama selama semenit, kemudian
disiapkan Counter, Stopwatch, dan perekam video, lalu diletakkan tikus pada center area
Diamati dan dihitung : a. Waktu latensi (waktu yang dibutuhkn untuk tikus keluar dari center
area

b. Diamati jarak tempuh pada bagian center dan bagian peripheral, dihitung indeks
tigmotaksis (jarak di peripheral/jarak keseluruhan x 100%)

Strecth attend posture sebagai perilaku memanjangkan tubuh ke depan sementara kaki
belakang tetap ditempat hingga tubuh bagian depan kembali seperti semula

Dicatat waktu tikus benar benar diam, dan dicatat perilaku lain bila muncul
grooming, sniffing, melompat, umlah feses , dll. Dilkukan pengamatan selama 10
menit

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Waktu Jarak Jarak SAP
FB Groomin Menelisik
Perlakuan Latens peripheral center (kali Sniffing
(n) g (kali)
i (s) (kotak) (kotak) )
Tanpa
objek 1 60 10 - - +++ +++ ++=
mainan
Dengan
objek 1 39 12 - - +++ +++ +++
mainan
Dengan
kencing 1 42 28 - - +++ +++ +++
kucing
Keterangan : mencit jantan, + = sesekali, ++ = jarang , +++ = sering

Tingkat kecemasan : JP/(JP+JC) x 100%


1. Tanpa objek
JP 60
x 100 % = x 100 %=85 %
JP+ JC 60+10
2. Dengan objek mainan
JP 39
x 100 % = x 100% = 76%
JP+ JC 39+12

3. Dengan kencing kucing


JP 42
x 100 %=¿ x 100 %=¿ 60%
JP+ JC 42+28

Grooming Menelisik Sniffing

Perlakuan kencing kucing Tanpa perlakuan Perlakuan diberi mainan

4.2 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Almira Utari Rahma. (2019). Pengaruh Paparan Bising Terhadap Perubahan Perilaku
Mencit (Mus musculus). Fakultas Kedokteran. Universitas Andalas. Padang
Annisa Dona Fitri & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
(Lansia). Jurnal Konselor, 5(2),93-99
Muliani Hirawati. (2011). Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) Setelah Pemberian
Biji Jarak Pagar (Jathropha curcas L.). Jurnal Anatomi dan Fisiologi. Vol
XIX No 1
Nasruddin, (2017). Laporan Praktikum Perilaku Hewan: Percobaan Mengamati Tingkah
Laku Hewan Mencit (Mus musculus). Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Halu Oleo. Kendari
Oktiansyah Rian. (2015). Aktivitas Harian Mencit Jantan (Mus musculus) di
Laboratorium. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Anda mungkin juga menyukai