EMBRIOLOGI HEWAN
SIKLUS ESTRUS
Disusun oleh:
NIM : K4312059
Kelas :B
Kelompok :9
PENDIDIKAN BIOLOGI
SURAKARTA
2015
Laporan Resmi Praktikum
Embriologi Hewan
I. Judul
Siklus Estrus
II. Tujuan
1. Membedakan sel-sel hasil apusan vagina
2. Menentukan tahapan siklus estrus yang sedang dialami hewan betina
dewasa (mencit)
No Gambar
1 Proestrus
2 Estrus
3 Metestrus
4 Diestrus
V. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk membedakan sel-sel hasil apusan vagina
dan menentukan tahapan siklus estrus yang sedang dialami hewan betina
dewasa (mencit).
2. Tunggu sampai kering, lalu teteskan pewarna metilen blue tunggu 3-5
menit. Fungsi metilen blue pada praktikum sebagai pewarna untuk
memperjelas bagain dair siklus estrus yang dialami mencit.
Masa estrus merpakan masa represif betina terhadap jantan dalam waktu
tertentu untuk melakukan perkawinan. Periode ini terjadi secara berulang
sehingga dapat dikatakan sebagai siklus. Siklus ini menunjukkan perubahan
hormon reproduksi yang disebabkan aktifitas hormon gonadotropin yang
menyebabkan perubahan pada penyusunan struktur dari saluran reproduksi
hewan tersebut. (Campbelll, 2008)
1. Proestrus
Proestus fase persiapan, berlangsung dalam waktu yang relatif
pendek. Pada fase ini mulai terlihat perubahan alat kelamin betina.
2. Estrus
Fase ini merupakan masa perpanjangan dari fase diestrus yang
setelah selesai satu siklus tidak segera dimulai dengan proestrus dari
siklus sebelumnya. Fase estrus awal merupakan fase dengan sel epitel
menanduk, ukuran besar tidak berinti dan diovarium terjadi ovulasi. Di
uterus, dinding endometrium bergranuler dan membengkok mencapai
lekukan maksimum untuk persiapan implantasi embrio. Menjelang
ovulasi, lapisan mukosa vagina menjadi lebih tebal dan lumen vagina
banyak mengandung glikogen. Pertumbuhan yang cepat dan
kornifikasi (penandukan) epitelium vagina pertama dan pada akhir
estrus diketahui disebabkan oleh estrogen. Setelah ovulasi, estrogen
menurun dan tampak epitelium vagina dengan kornifikasi mulai
berkurang. Gambaran fisik menghilang dan leukosit dominan. (Wildan,
1990)
Pada praktikum yang dilakukan, fase yang terlihat adalah fase estrus.
Pada fase ini perkembangan folikel dengan sekresi yang kuat dari estrogen,
sangat sedikit progesteron. Estrus diakhiri dengan ovulasi. Keratinisasi sel
epitel (degenerasi). Estrus adalah masa keinginan kawin yang ditandai dengan
keadaaan tikus tidak tenang, keluar lendir dari dalam vulva, pada fase ini
pertumbuhan folikel meningkat dengan cepat, uterus mengalami vaskularisasi
dengan maksimal, ovulasi terjadi dengan cepat, dan sel-sel epitelnya
mengalami akhir perkembangan/terjadi dengan cepat. (Praptomo, 2009)
Fase ini betina siap menerima jantan, saat terjadi ovulasi karakteristik
sel didominasi sel superfisial tetapi terdapat kornifikasi. Sel-sel superfisial ada
yang bersifat anucleate, sel-sel prabasal dan superfisial, mudah dibedakan.
Sedangkan sel-sel intermediet adalah sel yang terletak diantara sel prabasal
dan sel superfisial. Pada saat nukleus mengecil, membentuk pycnotic maka sel
ini dapat diklasifikasikan pada sel superfisial. (Nalhandov, 1990)
Pada akhir dari fase diestrus, korpus luteum yang mempunyai peranan
menenangkan alat kelamin dengan sekresi progesteronnya, mengalami regresi
(kemunduran fungsi). Regresi ini disebabkan oleh pengaruh prostaglandin
yang dihasilkan oleh masa uterus.
4. Diestrus, corpus luteum berfungsi optimal. Tahap ini terjadi selama 2-2,5
hari. Pada tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan
beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Hormon yang terkandung dalam
ovarium adalah estrogen meski kandungannya sangat sedikit.
Hill, Mark. 2006. Estrous Cycle. The university of new south wales.
Karlina, Yeni. 2003. Siklus Estrus dan Struktur Histologis Ovarium Tikus
Putih (Rattus norvegicus) setelah Pemberian Alprazolam. Skripsi FMIPA
Biologi Universitas Sebelas Maret
VIII. Lampiran
1 lembar laporan sementara
1 lembar dokumentasi
4 lembar jawaban pertanyaan
Asisten Praktikan
Tugas/Evaluasi:
1. Jelaskan hubungan antara siklus, siklus estrus dan siklus ovarium
dalam kaitannya dengan siklus estrus!
Hubungan siklus estrus dan siklus ovarium berkaitan dengan siklus
estrus selama fase estrus atau biarhi, ukuran/histologi uterus tidak
pernah statis. Perubahan yang sangat nyata terjadi di endometrium dan
kelenjarnya. Selama fase folikuler dari siklus estrus, kelenjar uterus
sederhana dan lurus sedikit cabang. Penampilan uterus ini menandakan
untuk stimulasi estrogen. Selama fase luteal yaitu saat progesteron
bereaksi terhadap uterus, endometrium bertambah tebal secara
mencolok, diameter dan panjang kelenjar meningkat secara cepat
menjadi percabangan dan berkelok-kelok. Siklus ovarium sebagai
puncak peristiwa siklus estrus dimana peristiwa pecahnya folikel dan
terlepasnya ovum dari ovarium. Pada sapi +5% mengalami ovulasi 12
samapi 14 jam setelah birahi berakhir. Pada wanita akna mengalami
ovulasi kira-kira hari ke-14 dari siklus. Pada beberapa hewan variasi
saat ovulasi tidak jelas.
2. Hormon-hormon apakah yang berperan dalam mengatur siklus
reproduksi pada manusia?
Hormon yang berperan mengatur siklus reproduksi manusia:
FSH berperan merangsang pematangan sel telur dan pembentukan
hormon estrogen
Estrogen berperan untuk menghambat terbentuknya FSH dan
membentuk LH
LH berperan untuk merangsang terjadinya ovulasi
3. Apakah beda siklus menstruasi dan siklus estrus?
Siklus estrus merupakan siklus reproduksi yang terjadi pada hewan non
primata yang meliputi 4 fase yaitu fase diestrus, proestrus, estrus dan
metestrus. Siklus menstruasi yang berlangsung pada hewan primata
yang dewasa seksual yang ditandai dengan adanya siklus haid
(endometrium akan meluruh dari uterus melalui cervix dan vagina
dalam pendarahan).
4. Jika kita hendak mengawinkan mencit, keberhasilan terbesar akan
terjadi bila hewan betina berada pada tahap apa dari siklus estrus?
Jelaskan mengapa demikian?
Sebelum hewan jantan dan betina disatukan. Penyatuan sebaiknya
dilakukan pada estrus awal. Pada fase estrus karena terjadi peningkatan
hormon estrogen sehingga aktivitas menjadi tinggi. Pada saat estrus,
hewan betina akan reseflik sebab di dalam antrium sedang terjadi
ovulasi dan uterus berada fase yang tepat untuk plantasi fase
berikutnya. Selama estrus, hewan betina secar fisiologis dan psikologis
mempersiapkan untuk menerima hewan jantan dan terjadi perubahan-
perubahan struktural. Jadi di organ-organ aksesori seks betina. Vulva
biasanya merah dan bergerak. Hanya sumbatan vagina setelah
penyatuan menandakan kopulasi telah berlangsung dan hari itu sebagai
kehamilan yang ke nol.