Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN HEWAN

Teknik Pembuatan Apusan Vagina Pada Mencit

Technique for Making Vaginal Smears in Mice

Ainun Mardhiyah1*

1
Biologi Sains B, Kelompok I (Satu) , Biologi Sains, Universitas Negeri Makassar, Indonesia.

Abstrak

Mata kuliah Perkembangan Hewan merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan
pada hewan. Adapun hewan yang akan diamati perkembangannya pada praktikum ini adalah Mencit (Mus Musculus),
Adapun hal yang perlu dilakukan dan dikuasai yakni mengetahui Teknik Pembuatan Apusan Vagina pada mencit yang
benar, Tujuan dari praktikum Teknik Pemeliharaan Mencit ini yakni mengamati tipe sel dari masing-masing fase pada
mencit. Dimana para Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara pembuatan apusan vagina pada mencit. Adapun metode
yang dilakukan adalah menyiapakan alat dan bahan yaitu pipet tetes, mikroskop cahaya, gelas kimia 250 ml, kertas tissue,
kapas steril, kaca objek, kaca penutup, Mencit betina, NaCl fisiologis 0,9%, metilen biru, aquades, air ledeng, dan alkohol
70%. Adapun cara kerjanya yaitu Siapkan gelas objek dan gelas penutup, gunakan pipet tetes, lap ujung pipet dengan kapas
yang mengandung alkohol 70%, dan ambil NaCl fisiologis 0,5 ml, masukkan ujung pipet tetes kedalam vagina mencit
kemudian keluar masukkan cairan dengan menyedotnya sampai cairan tampak keruh, kemudian teteskan cairan diatas objek
glas fiksasi lalu teteskan metilen blue, kemudian bilas, tutup lalu amati dimikroskop. Adapun hasil dari teknik ini adalah
praktikan dapat melakukan apusan vagina mencit dengan benar, Sehingga ditarik kesimpulan bahwa praktikum Teknik
Pembuatan Apusan Vagina pada Mencit bertujuan agar mahasiwa mengetahui fase-fase yang dialami mencit pada siklus
reproduksi, adapun hal yang pertama dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan kemudian mengikuti cara kerja yang
tepat, sehingga pada praktikum ini dapat berjalan lancar.

Kata kunci: Mencit (Mus Musculus); Apusan Vagina; Siklus Reproduksi.

Abstract
The Animal Development course is a course that studies growth and development in animals. The animals whose
development will be observed in this practicum are mice (Mus Musculus). The things that need to be done and mastered
are knowing the correct technique for making vaginal smears in mice. The aim of this Mice Care Technique practicum is
to observe the cell types of each phase. in mice. Where students are expected to know how to make vaginal smears on mice.
The method used is to prepare tools and materials, namely dropper pipette, light microscope, 250 ml beaker, tissue paper,
sterile cotton, object glass, cover glass, female mice, 0.9% physiological NaCl, methylene blue, distilled water, tap water.
, and 70% alcohol. The way it works is: prepare an object glass and a cover glass, use a dropper pipette, wipe the tip of
the pipette with cotton containing 70% alcohol, and take 0.5 ml of physiological NaCl, insert the tip of the dropper pipette
into the mouse's vagina then get the liquid out by sucking it until the liquid looks cloudy, then drop the liquid on the fixation
glass object then drop methylene blue, then rinse, cover then observe in the microscope. The result of this technique is that
the practitioner can perform vaginal smears on mice correctly. So it can be concluded that the practical technique for
making vaginal smears on mice aims to enable students to know the phases that mice experience in the reproductive cycle.
The first thing is to do this by preparing tools and materials. then follow the right way of working, so that this practicum
can run smoothly.

Key words: Mice (Mus Musculus); Vaginal Smear; Reproductive Cycle.


PENDAHULUAN
Perkembangan Hewan adalah mata kuliah yang mengajarkan tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan. Semua makhluk hidup pasti mengalami masa pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada hewan ditandai dari bertambahnya ukuran, seperti tinggi,
berat, panjang serta bentuk tubuh yang sifatnya tetap dan irreversible (kondisi tetap dan tidak
dapat balik ke kondisi semula). Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
tidak beda jauh dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan terjadi pada seluruh bagian tubuhnya, yang diawali dari proses
fertilisasi, yaitu proses terjadinya pembuahan sel telur dengan sel sperma pada proses atau
siklus reproduksi (Handayani dkk, 2023).
Reproduksi adalah proses perkembangbiakan pada suatu makhluk hidup yang
merupakan proses yang rumit karena dipengaruhi berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari
luar tubuh. Gangguan sistem reproduksi pada hewan jantan maupun betina dapat
mengakibatkan rendahnya efisiensi dan penurunan populasi. Keberhasilan dalam reproduksi
sekelompok hewan sangat ditentukan bagaimana upaya pengelolaan reproduksi itu sendiri
misalnya, pemberian pakan yang baik, lingkungan yang serasi, terhindar dari penyakit, sanitasi
yang baik dan tidak ada gangguan hormonal. Keberadaan hormon sangat diperlukan dalam
segala aspek pengaturan tubuh, selain pengaturan oleh syaraf, pengaturan sistem reproduksi
merupakan kerjasama antara syaraf dan hormon (Lusiana, 2017).
Siklus reproduksi adalah serangkaian kegiatan biologik kelamin yang berlangsung
secara periodik hingga terlahir generasi baru dari suatu mahluk hidup. Jika siklus reproduksi
dari mahluk terputus maka kehadiran mahluk tersebut di dunia menjadi terancam dan pada
suatu saat mahluk tersebut mati tanpa ada generasi penerusnya. Mahluk tersebut disebut punah
Siklus reproduksi pada hewan primata umumnya dan manusia khususnya, dikenal dengan
siklus menstruasi. Siklus ini erat hubungannya dengan perkembangan folikel telur dan
endometrium uterus. Siklus ini dikendalikan oleh hormon-hormon reproduksi yang dihasilkan
oleh hipotalamus, hipofisis dan ovarium (Sari, n.d.).
Hewan uji yang digunakan dalam praktikum ini adalah mencit (Mus musculus L.)
Mencit yang telah dibeli diaklimatisasi terlebih dahulu sebelum dilakukan teknik apusan
vagina. Mencit yang telah diaklimatisasi ditempatkan ke dalam kandang sesuai rancangan
perlakuan. Kandang mencit dilengkapi dengan botol minum khusus yang telah disiapkan dan
diberi alas sekam padi dengan ketebalan lebih kurang 1 cm dan diganti dan dibersihkan setiap
dua hari sekali. Mencit kemudian diberi makan pelet ikan atau roti tawar dan air minum (air
PDAM). Kondisi penerangan di dalam kandang adalah 12 jam terang (pukul 06.00 sampai
dengan pukul 18.00) dan pada saat 12 jam gelap (pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00)
selama pemeliharaan (Sipahutar, 2022).
Mus musculus jantan dan betina muda sukar untuk dibedakan. Mus musculus betina
dapat dikenali karena jarak yang berdekatan antara lubang anus dan lubang genitalnya. Testis
pada Mus musculus jantan pada saat matang seksual akan terlihat sangat jelas, berukuran relatif
besar dan biasanya tidak tertutup oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk ke dalam tubuh. Mus
musculus betina memiliki lima pasang kelenjar susu dan puting susu sedang pada Mus
musculus jantan tidak dijumpai Mus musculus akan lebih aktif pada saat waktu senja atau
malam hari, mereka tidak menyukai terang. Mereka juga hidup di tempat tersembunyi yang
dekat dari sumber makanan dan membangun sarangnya dari bermacam-macam material lunak.
Mus musculus adalah hewan terrestrial dan satu jantan yang dominan biasanya hidup dengan
beberapa betina dan Mus musculus muda. Apabila terdapat dua atau lebih Mus musculus jantan
dalam satu kandang mereka akan menjadi agresif apabila mereka tidak dibesarkan bersama
sejak lahir (Muliani, 2011).
Periode estrus pada hewan terjadi secara berulang dan membentuk suatu siklus yang
disebut siklus estrus. Siklus estrus merupakan salah satu aspek reproduksi yang
menggambarkan perubahan kandungan hormon reproduksi yang disebabkan oleh aktivitas
ovarium dibawah pengaruh hormon gonadotrophin. Perubahan kandungan hormon reproduksi
selanjutnya menyebabkan perubahan struktur pada jaringan penyusun saluran reproduksi.
Siklus estrus pada mencit terdiri dari 4 fase utama, yaitu proestrus, estrus, metestrus dan
diestrus. Siklus ini dapat dengan mudah diamati dengan melihat perubahan sel-sel penyusun
lapisan epitel vagina yang dapat dideteksi dengan metode apusan vagina. pewarnaan giemsa
hasil apusan vagina menunjukkan hasil yang bervariasi sepanjang siklus estrus, terdiri dari sel
epitel berinti, sel epitel yang mengalami kornifikasi, leukosit serta adanya atau terdapatnya
lendir (Sitasiwi, n.d.).
Siklus estrus pada tikus dan mencit rata- rata berlangsung selama 4-5 hari dan
merupakan proses yang berulang namun dinamis dimana tipe sel yang berbeda muncul dan
surut dalam gelombang sepanjang siklus, yang mencerminkan perubahan kadar estradiol dan
progesteron yang disekresi oleh folikel ovarium. Siklus estrus secara umum dibagi menjadi
empat tahap proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. Namun, tergantung pada peneliti dan
tujuan penelitian, siklus ini dibagi menjadi sedikitnya 3 tahap proestrus, estrus, dan diestrus;
alternatifnya, keempat tahap tersebut telah disubkategorikan menjadi sebanyak 13 tahap Pada
evaluasi sitologi, tahapan ini ditentukan oleh tidak adanya, keberadaan, atau proporsi sel yang
ada serta kepadatan sel dan susunan sel pada slide.Sitologi vagina dapat dievaluasi segera
setelah pengambilan sebagai preparat basah yang tidak diwarnai (sitologi langsung) atau
sebagai preparasi slide yang difiksasi dan diwarnai (Cora et al., 2015).
Fase proestrus ditandai dengan sel epitel yang berbentuk oval, berwarna biru dengan
inti sel berwarna merah muda pada hasil apus vagina. Hasil apus vagina pada fase estrus
ditandai dengan sel-sel epitel yang mengalami penandukan (kornifikasi), tanpa inti dan
terwarna pucat. Fase metestrus ditandai dengan hasil apus vagina berupa sel epitel
terkornifikasi dan keberadaan leukosit. Hasil apus vagina fase diestrus menunjukkan sel epitel
berinti, leukosit serta adanya lendir (Sitasiwi, n.d.)
Fase estrus merupakan yang terpenting karena pada fase ini mencit mau menerima
pejantan untuk kopulasi. Tanda-tanda estrus dapat terlihat pada tingkah laku mencit betina yang
agresif, nafsu makan berkurang, menghampiri pejantan dan tidak lari bila pejantan
menungganginya. Siklus estrus dikendalikan oleh Lutheinizing Hormone (LH), Folicle
Stimulating Hormone (FSH), estrogen dan progesteron. Gosipol mempengaruhi FSH dan LH.
Pada siklus estrus seharusnya produksi FSH dan LH saling bekerja sama dalam mengendalikan
siklus estrus yaitu produksi FSH ditekan dan LH meningkat sehingga terjadi ovulasi. Namun
Gosipol mempengaruhi sekresi FSH dengan meningkatkan sekresi FSH dan menekan LH. Hal
ini menyebabkan siklus estrus terganggu (Novriyanti et al., 2014).
METODE
Metode yang dilakukan pada praktikum ini adalah menyiapakan semua alat dan bahan
yaitu pipet tetes, mikroskop cahaya, gelas kimia 250 ml, kertas tissue, kapas steril, kaca objek,
kaca penutup, Mencit betina, NaCl fisiologis 0,9%, metilen biru, aquades, air ledeng, dan
alkohol 70%. Adapun cara kerjanya dari praktikum ini yaitu Siapkan gelas objek dan gelas
penutup yang masih baru, gunakan pipet tetes yang masih baru kemudian lap ujung pipet
dengan kapas yang terlebih dahulu telah diberi alkohol 70%, kemudian ambil NaCl fisiologis
sebanyak 0,5 ml, masukkan ujung pipet tetes kedalam lubang vagina mencit kira-kira sedalam
0,5 cm, lalu semprotkan NaCl fisiologis kedalam lubang vagina, lalu sedot kembali cairan
tersebut dan selanjutnya semprotkan kembali kedalam lubang vagina, lakukanlah berulang kali
sehingga cairan menjadi keruh, kemudian teteskan satu tetes cairan NaCl fisiologis tersebut
diatas kaca objek kemudian fiksasi diatas bunsen sampai kering, kemudian teteskan 1 tetes
metilen blue keatasnya tunggu sampai 5-10 menit, buang kelebihan metilen blue lalu celupkan
kedalam gelas piala berisi air keran secara hati-hati, lap air yang berlebihan dengan
menggunakan tisseu, kemudian amati sediaan preparat tersebut dengan menggunakan
mikroskop, amati sitologi apusan vagina dengan menggunakan perbesaran kecil dan secara
bertahap amati dengan perbesaran yang besar, dan gambarkan hasil pengamatan anda
kemudian tentukan fase siklus estrus apusan vagina yang praktikan amati.

HASIL
Tabel 1. Hasil Kegiatan Praktikum Teknik Pembuatan Apusan Pada Mencit.
No. Dokumentasi Keterangan
1. Mengenali alat dan bahan yang digunakan
dalam apusan vagina serta fungsinya (Alat dan
bahan difoto dengan baik).

2. Mahasiswa mampu melakukan preparasi


apusan vagina pada mencit
1. Menempatkan mencit didalam kandang
dengan benar.
2. Menyiapkan semua alat dan bahan yang
digunakan dengan benar.
3. Menyiapkan semua bahan yang akan
digunakan dengan benar.
3. Mampu membuat apusan vagina pada mencit
1. Memegang mencit dengan benar.
2. Memegang pipet tetes dengan benar.
3. Mengambil sampel epitel vagina dengan
benar.
4. Membuat apusan vagina dengan benar.
5. Melakukan pewarnaan dengan benar.

4. Mengamati preparat hasil apusan vagina


dengan menggunakan mikroskop
1. Menggunakan mikroskop dengan benar.
2. Mengamati sitologi apusan vagina dengan
benar.
3. Menggambar objek dengan benar.

PEMBAHASAN
Praktikum Perkembangan Hewan berisi segala praktik yang diperlukan untuk
mengetahui segala pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dengan kata lain
menggunakan hewan uji yang nantinya akan diamati perkembangannya. Hewan uji atau hewan
laboratorium yang akan diamati siklus reproduksinya atau hewan yang akan dijadikan hewan
uji adalah Mencit (Mus Musculus).
Teknik pembuatan apusan vagina pada mencit sangatlah penting dalam perkembangan
hewan, hal ini dikarenakan perlunya mengatahui setiap fase-fase siklus reproduksi pada mencit.
Periode estrus pada hewan terjadi secara berulang dan membentuk suatu siklus yang disebut
siklus estrus. Siklus estrus merupakan salah satu aspek reproduksi yang menggambarkan
perubahan kandungan hormon reproduksi yang disebabkan oleh aktivitas ovarium dibawah
pengaruh hormon gonadotrophin. Perubahan kandungan hormon reproduksi selanjutnya
menyebabkan perubahan struktur pada jaringan penyusun saluran reproduksi. Siklus estrus
pada mencit terdiri dari 4 fase utama, yaitu proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Siklus ini
dapat dengan mudah diamati dengan melihat perubahan sel-sel penyusun lapisan epitel vagina
yang dapat dideteksi dengan metode apusan vagina. pewarnaan giemsa hasil apusan vagina
menunjukkan hasil yang bervariasi sepanjang siklus estrus, terdiri dari sel epitel berinti, sel
epitel yang mengalami kornifikasi, leukosit serta adanya atau terdapatnya lendir.

SIMPULAN
Praktikum Teknik Pembuatan Apusan Vagina pada Mencit sangat dibutuhkan dan
mempelajari praktikum perkembangan hewan hal ini dikarenakan dalam mempelajari
perkembangan hewan kita perlu mengetahui fase-fase siklus reproduksi pada mencit. Fase
estrus merupakan yang terpenting karena pada fase ini mencit mau menerima pejantan untuk
kopulasi. Tanda-tanda estrus dapat terlihat pada tingkah laku mencit betina yang agresif, nafsu
makan berkurang.
SARAN
Saran pada praktikum kali ini adalah diharapkan pada saat kegiatan praktikum para
asisten atau instruktur lebih memperhatikan praktikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.

REFERENSI
Cora, M. C., Kooistra, L., & Travlos, G. (2015). Vaginal Cytology of the Laboratory Rat and

Mouse: Review and Criteria for the Staging of the Estrous Cycle Using Stained Vaginal

Smears. Toxicologic Pathology, 43(6), 776–793.

https://doi.org/10.1177/0192623315570339

Lusiana, N. (2017). PENGARUH FITOESTROGEN DAGING BUAH KURMA RUTHAB

(Phoenix dactylifera L.) TERHADAP SINKRONISASI SIKLUS ESTRUS MENCIT

(Mus musculus L.) BETINA. KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan, 1(1), 24.

https://doi.org/10.30821/kfl:jibt.v1i1.1238

Muliani, H. (2011). Pertumbuhan Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Biji Jarak

Pagar (Jatropha curcas L.). 1.

Novriyanti, E., Sumarmin, R., Zayani, N., & Ramadhani, S. A. (2014). TERHADAP

REPRODUKSI MENCIT BETINA. 1.

Sari, D. N. (n.d.). Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

Sains.

Sipahutar, H. (2022). PASCA PEMBERIAN KOPI. 05(2).

Sitasiwi, A. J. (n.d.). Hubungan Kadar Hormon Estradiol 17-β dan Tebal Endometrium Uterus

Mencit (Mus musculus l.) selama Satu Siklus Estrus.

Anda mungkin juga menyukai