Anda di halaman 1dari 6

UNIT II ( SIKLUS REPRODUKSI )

Muhammad Said Yusuf ( 60300229035)

Praktikum Fisiologi dan Perkembangan Hewan, Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,


Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Tahun
2021

ABSTRAK

Reproduksi merupakan serangkaian kegiatan biologik kelamin yang berlangsung


secara periodik hingga terlahir generasi baru dari suatu organisme. Jika siklus reproduksi
dari sebuah organisme terputus maka kehadiran organisme tersebut menjadi terancam dan
pada suatu saat organisme tersebut mati tanpa ada generasi penerus yang berujung pada
kepunahan. Faktor reproduksi memegang peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan reproduksi baik kualitas maupun kuantitas. Kegagalan reproduksi juga
dapat disebabkan oleh faktor eksteren dan interen Rangkaian kegiatan biologik kelamin
tersebut melengkap arti dari siklus sejak mahluk tersebut lahir sampai dapat melahirkan
lagi. Kemampuan reproduksi hewan dimulai saat dewasa kelamin atau pubertas. Kesiapan
alat reproduksi betina tidak hanya mencakup kemampuan menghasilkan oosit tetapi juga
persiapan untuk kontrasepsi, implantasi embrio, plasentasi dan beraksir pada kelahiran.
Siklus reproduksi mencakup pubertas, siklus berahi, ovigenesis, fertilisasi, kebuntingan
dan kelahiran pada hewan betina, serta sermatogenesis dan pemasakan spermatozoa pada
hewan jantan. Siklus reproduksi pada hewan primata umumnya dan manusia khususnya,
dikenal dengan siklus menstruasi. Siklus reproduksi yang lain dan identik dengan hewan
mamalia primata juga terjadi pada hewan mamalia nonprimata yang dikenal dengan
siklus estrus. Siklus ini juga memiliki empat fase yaitu : diestrus, proestrus, estrus dan
metetrus (postestrus). Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sel-sel apusan vagina,
dan fase siklus yang dialami oleh hewan betina berupa mencit ( Mus musculus)

Kata Kunci : Siklus reproduksi, Diestrus, Proestrus, Estrus, Metestrus

LATAR BELAKANG hingga terlahir generasi baru dari suatu


mahluk hidup. Jika siklus reproduksi
Siklus reproduksi adalah
dari mahluk terputus maka kehadiran
serangkaian kegiatan biologik kelamin
mahluk tersebut di dunia menjadi
yang berlangsung secara periodik

1
terancam dan pada suatu saat mahluk 16.00 WITA secara daring. Adapun alat
tersebut mati tanpa ada generasi dan bahan sebagai berikut :
penerusnya. Mahluk tersebut disebut
1. Alat dan Bahan
punah
Adapun alat dan bahan yang
Serangkaian kegiatan biologik
digunakan pada praktikum kali ini yaitu,
yang dimaksud dalam melengkapi arti
pipet tetes, mikroskop,kaca objek,kaca
dari siklus reproduksi di atas meliputi
penutup. Sedangkan bahan yang
proses reproduksi dalam tubuh makhluk
digunakan yaitu mencit betina ( Mus
jantan dan betina, sejak mahluk tersebut
musculus ),NaCl fisiologis 0,9 %,
lahir sampai dapat melahirkan lagi.
methylen blue, aquadest, alkohol 70 %.
Kemampuan reproduksi hewan dimulai
saat dewasa kelamin atau pubertas. Pada praktikum kali ini

Kesiapan alat reproduksi betina tidak digunakan 2 metode yaitu metode cair

hanya mencakup kemampuan dan metode swab sebagai berikut :

menghasilkan oosit tetapi juga 1. Metode cair


persiapan untuk kontrasepsi, implantasi
Pertama-tama pipet yang telah
embrio, plasentasi dan beraksir pada
diusap dengan alkohol 70% disi dengan
kelahiran. Siklus reproduksi mencakup
NaCl fisiologis 0,9% kemudian pipet
pubertas, siklus berahi, ovigenesis,
tersebut dimasukkan kedalam vagina
fertilisasi, kebuntingan dan kelahiran
mencit hingga kedalaman 1-2 cm dan
pada hewan betina, serta sermatogenesis
diputar secara perlahan-lahan.
dan pemasakan spermatozoa pada
Semprotkan NaCl ke dalam vagina
hewan jantan.
mencit dengan menggunakan pipet,
Praktikum ini bertujuan untuk pipet di semprot dan disedot beberapa
mengetahui sel-sel apusan vagina, dan kali hingga menghasilkan cairan yang
fase siklus yang dialami oleh hewan berwarna keruh. Oleskan cairan tersebut
betina berupa mencit ( Mus musculus) ke kaca objek kemudian ditetesi

METODE PRAKTIKUM methylen blue 1%, biarkan 3-5 menit,


lalu bilas kaca tersebut menggunakan
Praktikum ini dilaksanakan pada
air mengalir untuk membuang
tanggal 4 April 2001 pada pukul 13.30-
kelebihan zat warna. Setelah itu, tutup

2
dengan kaca penutup dan keringkan. sel penyusun lapisan epitel vagina yang
Amati di bawah mikroskop dan gambar dapat dideteksi dengan metode apus
hasil pengamatannya. vagina pewarnaan Giemsa (Brancroft
and Steven,1996).
2. Metode swab
Pada preparat apusan vagina
Pertama-tama cotton bud di
dari mencit secara mikroskopis periode
basahi dengan NaCl 0,9 % Lalu
etrus tersebut dapat dibedakan sebagai
dimasukkan ke dalam vagina mencit
berikut :
betina ( Mus musculus ) kemudian di
a. Periode proestrus, sel-sel epitel
putar dengan perlahan, kemudian
normal dan mempunyai inti
dilakukam dua pengamatan yang
bebeda yaitu satu kaca preparat tanpa b. Periode estrus, sel-sel epitel
ditetesi metyhken blue dan satu kaca menanduk, ukuran besar dan tidak
objek lainnya ditetesi metyhlen blue. berinti
Pada kaca yang ditetesi metyhlen blue
c. Periode metestrus, sel-sel epitel
didiamkan selama 3-5 meniyt kemudian
menanduk dan ditemukan leukosit 13
kaca preparat di bilas dengan air
mengakir untuk mengurangi pewarnaan d. Periode diestrus, sel-sel epitel berinti

, kemudian tutup dengan kaca penutup dan ditemukan leukosit Proestrus adalah

dan keringkan apusan vagin tersebut fase persiapan. Fase ini biasanya

kemudian amati di bawah mikroskop. pendek, gejala yang terlihat berupa


perubahan-perubahan tingkah laku dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
perubahan alat kelamin bagian luar.
Pada pengamatan mikroskop Tingkah laku betina agak lain dengan
parameter yang sangat penting adalah kebiasaannya, misalnya menjadi sedikit
perubahan sitlogi sel epitel vagina. gelisah, memperdengarkan suara yang
Siklus estrus terdiri dari empat fase tidak biasa terdengar atau malah diam
yaitu proestrus, estrus, metestrus, dan saja. Alat kelamin betina luar mulai
diestrus yang masing-masing fasenya memperlihatkan tanda-tanda bahwa
memiliki fase sitologi yang berbeda. terjadi peningkatan peredaran darah di
daerah itu. Meskipun telah ada
Siklus ini dapat dengan mudah
perubahan yang menimbulkan gairah
diamati dengan melihat perubahan sel-
seks, namun hewan betina ini masih

3
menolak pejantan yang datang karena dengan inti bulat ditengah. Intesitas
tertarik oleh perubahan tingkah laku penyerapan warna inti sel epitel lebih
tersebut. Proestrus untuk tiap-tiap kontras jika dibandingkan dengan
hewan berbeda. Ada yang pendek dan sitoplasmanya. Epitel kornifikasi adalah
ada yang lama berlangsungnya. Yang epitel berinti akan mengalami
dapat dipakai sebagai ukuran umum diferensiasi perkembangan karena epitel
ialah hewan betina yang telah mulai megalami keratinisasi protein dan sel
menampakkan gejala berahi walaupun nampak menanduk atau menebal
belum mau menerima pejantan untuk sehingga inti sel tidak tampak. sel
kopulasi (Partodiharjo, 1982) leukosit memiliki ukuran yang relatif
kecil dibandingkan sel epitel berinti. Sel
Perubahan-perubahan pada alat
epitel terkornifikasi memiliki intensitas
kelamin bagian dalam pada waktu estrus
penyerapan warna yang lebih kontras
ialah: pertumbuhan folikel yang telah
dibandingkan sel epitel berinti. Fase
dimulai pada waktu proestrus, kini
proestrus ditandai dengan keberadaan
mencapai dimensi maksimal, ovum
sel epitel berinti dan epitel terkornifikasi
yang dikandung oleh folikel telah cukup
(Gambar 2A). Fase estrus ditandai
masak dan dinding folikel menjadi tipis
dengan dominansi sel epitel
dan menonjol keluar dari permukaan
terkornifikasi (Gambar 2B). Fase
ovarium karena isi folikel telah
metestrus ditandai dengan kehadiran
mencapai maksimalnya.
proporsi sel leukosit diantara epitel
Berdasarkan hasil pengamatan terkornifikasi (Gambar 2C). Fase
mikroskopik preparat apus vagina diestrus ditandai dengan proporsi sel
dijumpai dua tipe sel yaitu sel leukosit leukosit yang lebih banyak
dan sel epitel. Sel leukosit memiliki dibandingkan dengan sel epitel inti dan
struktur bulat dengan inti yang epitel terkornifikasi (Gambar 2D). Pada
bersegmen-segmen ditengah. Inti fase proestrus dan estrus hanya dijumpai
leukosit menyerap warna yang lebih satu tipe sel yaitu sel epitel. Kopulasi
kontras dibadandingkan dengan hanya terjadi saat estrus, mencit betina
sitoplasma. Ada dua tipe perkembangan dalam fase ini siap menerima pejantan
sel epitel vagina yaitu epitel berinti dan dikarenakan epitel sudah dilapisi epitel
epitel terkornifikasi. Epitel berinti kornifikasi atau sel epitel yang menebal
memiliki struktur bulat dan atau lonjong

4
atau menanduk. Kehadiran sel leukosit proestrus (A), fase estrus (B), fase
pada fase metestrus dan diestrus adalah metestrus (C) dan fase diestrus (D).
sebagai sel imunitas Keterangan gambar 1. Sel leukosit, 2.
Sel epitel berinti, 3. Sel epitel
terkornifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

N.K. Huda, R. Sumarmin dan Y. Ahda.


2017. “Pengaruh Ekstrak Sambiloto
(Andrographis paniculata Nees.)
terhadap Siklus Estrus Mencit (Mus
musculus L. Swiss Webster)”. Eksakta.
vol. 18, no. 2, pp. 69-76.
V.T. Darma, L. M. Santoso, dan
Riyanto. 2017. “Pengaruh Ekstrak Daun
Pegagan (Centella asiutica) terhadap
Siklus Estrus Mencit (Mus musculus L)
dan Sumbangannya terhadap
Pembelajaran Biologi SMA”. Jurnal
Pembelajaran Biologi. vol. 4, no. 1, pp.
17-87.
S. Sulastri, N.I Wiratmini dan
N.L.Suriani. 2014. “Panjang Siklus
Estrus Mencit (Mus musculus L.) yang
Diberi Pemanis Buatan Aspartam secara
Oral”. Jurnal Biologi. Vol.18, no.2, pp.
69–72.
N. A. Campbell, J. B. Reece, L. A. Urry,
M. L. Cain, S. A. Wasserman, P. V.
Minorsky, and R. B. Jackson. 2011.
Biology. Jakarta, Erlangga.
Pertiwi, W., & Ihsani, N. (2019). Siklus
Estrus Mencit Betina Virgin (Mus
musculus) Strain BALB/c setelah
Terpapar Berbagai Jenis
Sound. Journal of Science, Technology
and Entrepreneur, 1(2), 127-133.

Gambar 1. Karakteristik fase-fase estrus


pada pengamatan mikroskopis apus
vagina dengan perbesaran 400x. Fase

5
6

Anda mungkin juga menyukai