Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

PERCOBAAN VIII
SISTEM REPRODUKSI

Disusun oleh :
Muhammad Rizal Zaelani
220106170
Kelas – FA22J

Dosen Pengampu : Zulkaida, S.Farm., M.S.Farm.


Asisten Praktikum : Azka Silmi Dzilaalurrahmi
Hari/Tanggal :

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1.1.1 Mengidentifikasi fungsi-fungsi organ yang terlibat dalam sistem
reproduksi manusia serta perannya masing-masing
1.2.1 Mengidentifikasi fungsi sistem reproduksi
1.3.1 Mengidentifikasi siklus estrus

1.2 Prinsip

Sistem reproduksi berdasarkan rangkaian dan interaksi organ dan zat


dalam organisme yang bertujuan untuk berkembangbiak mewariskan sifat-sifat
induknya kepada keturunan berikutnya. Reproduksi pada manusia hanya terjadi
secara seksual. Organ-organ reproduktif menghasilkan dan menstranpor gamet.
( cambell et al., 2010 : 170 ).
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Teori Dasar

Suatu makhluk di katakan mahluk hidup apabila memiliki


kemampuan untuk melakukan perbanyakan diri. Reproduksi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis
agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi
pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Sistem
reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi
pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi
pada perempuan berpusat di ovarium (Sumiati, 2013: 2)
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang
biak.Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmufaal
(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan
individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti,
manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia
yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium)
atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. akan tetapi bila
makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi
makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan
keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
(Priatma, dkk, 2010)
Untuk dapat menghasilkan keturunan (offspring), baik organisme
jantan maupun betina harus fertil. Hal ini berarti, baik jantan ataupun
betina harus memiliki potensi dan kapabilitas untuk bereproduksi. Kualitas
gamet yang dihasilkan harus berada dalam kondisi prima untuk
meningkatkan peluang terjadinya fertilisasi. Fertilitas manusia sendiri pada
umumnya bergantung pada faktor ekonomi, gizi, hormon, gaya hidup,
budaya dan kondisi psikologis. Jika suatu organisme tidak mampu
bereproduksi secara alamiah, misalnya manusia tanpa alat kontrasepsi pun
sulit, maka disebut infertil (Chowdury et al., 2016).
Sistem reproduksi laki-laki meliputi scrotum, testis, epididimid, vas
deferen, vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretral, uretra,
dan penis. Struktur ini memproduksi dan mempertahankan sel sperma.
Sistem reproduksi laki-laki juga mentransfer sel sperma dari tempat
produksinya ke saluran reproduksi wanita.(UHKBPN, 2020)
Sistem reproduksi wanita meliputi organ atau bagian dari organ
berikut ini yaitu ovarium, oviduk atau tuba uterina, uterus, vagina dan
genitalia eksternal. Kedalam sistem ini turut dibicarakan mengenai struktur
plasenta dan kelenjar payudara (UHKBPN, 2020)
Kadmium (Cd) dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan
baik melalui makanan maupun minuman dan kulit. Selanjutnya Cd akan
terakumulasi dalam sel tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan organ
reproduksi, seperti testis (Nemoto et al. 2009). Testis adalah organ
reproduksi hewan jantan sebagai penghasil sel kelamin berupa
spermatozoa (Martini 1998). Spermatozoa terdiri dari tiga bagian, yaitu
kepala, leher dan ekor yang dibentuk dalam serangkaian tahapan proses
yang disebut spermatogenesis (Guyton 1995; Junqueira et al. 1995).
Kualitas spermatozoa yang fertil/baik pada manusia adalah jika jumlah/
konsentrasi spermatozoa >20 juta/ml, motilitas >60% dengan gerak lurus
ke depan, dan morfologi 50-60% normal (Anonim, 2007).
Kadmium bersifat meningkatkan aktivitas oksigen reaktif yang
memicu munculnya radikal bebas. Hal ini menyebabkan perubahan
aktivitas sistem enzim termasuk berbagai enzim yang terlibat dalam
sintesis hormone
testosteron sehingga berpengaruh terhadap spermatogenesis (Martynowicz
et al. 2005).
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
No Nama Gambar Kegunaan
1 pensil Untuk
menggambar
sistem
reproduksi

2 penggaris Untuk
menggambar
sistem
reproduksi

3 Pensil Untuk
pewarna menggambar
sistem
reproduksi

4 Kaca Untuk objek


preparat yang diamati
5 Mikroskop Untuk
mengamati
apusan

3.1.2 Bahan

No Nama Bahan Fungsi


1 Vagina tikus Sebagai hewan uji coba

2 NaCl fisiologis Untuk menjaga ketahanan hidup isolate


bateri asam laktat, karena NaCl Berfungsi
untuk menjaga keseimbangan ion sel
mikroba
3 Suspense cairan Sebagai cairan yang akan di uji
vagina

4 metanol Digunakan sebagai bahan pendigin anti


beku, pelarut, bahan bakar, dan bahan
additif.
5 Larutan metilen biru Untuk mewarnai larutan

3.2 Prosedur

3.2.1 Sistem reproduksi manusia


dipelajari dan melengkapi penampanng melintang tubulus,
seminiferosa, dan juga folikel dalam ovarium, lalu dimelenkapi
peristiwa yang terjadi pada setiap tahap perkembangan ovum
selama satu Minggu setelah fertilisasi. Kemudian dijelaskan
perjaanan dan nasib telur setelah dibuahi, dan amati bagian-bagian
penyusun plasenta, lalu dijelaskan setiap fungsi masing-masing
bagian dari plasenta

3.2.2 Pengamatan siklus esterus


Diberikan NaCl, vagina tikus dibilas beberapa kali,
kemudian dua tetes suspense cairan vagina ditempatkan secara
terpisah di atas kaca objek dan biarkan kering di udara, fiksasi tiga
menit dengan etanol, diwarnai larutan dengan metilen biru selama
dua menit, kemudian dibilas dengan air selama satu menit, apusan
siap untuk diamati, dan diamati kemungkinan adanya sperma jika
hewan tersebut sebelumnya telah berkopulasi lalu dibandingkan
dengan apusan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Sistem reproduksi manusia
a. Sistem reproduksi pria

No Struktur Fungsi
1 Testis untuk menghasilkan sperma,
berperan dalam menyimpan dan
mengangkut sperma ke luar
2 Skrotum Lokasi skrotum dan kontraksi
serabut-serabut ototnya dapat
mengatur temperatur testes
3 Penis untuk mentransfer sperma ke dalam
vagina. Ujung distal penis mem-
besar disebut glans
4 Vas deferens menyimpan sperma sampai
beberapa bulan dan mendorong
sperma ke arah uretra selama
eyakulasi melalui kontraksi
peristaltic dan otot-otot penutupnya
5 Uretra Saluran untuk mengeluarkan sperma
dan urine
6 Epididymis sebagai tempat pematangan sperma
dan menyimpan sperma dan
mendorong sperma ke arah uretra
selama eyakulasi melalui kontraksi
otot polos

b. Sistem reproduksi wanita

No Struktur Fungsi
1 Vagina sebagai jalan lahir bayi saat persalinan
serta tempat keluarnya darah saat
menstruasi
2 Uterus untuk menerima sel telur yang dibuahi
yang akan berubah menjadi janin dan
akan menahannya selama perkembangan
3 Vulva berperan sebagai jaringan erektil dan
sensoris untuk rangsangan seksual dan
hubungan seksual, mengarahkan aliran
urine, dan mencegah masuknya bahan
asing ke dalam tractus urogenitalis.
4 Ovarium untuk memproduksi sel telur haploid
melalui proses pembelahan reduksi
(meiosis).
5 Klitoris Tonjolan kecil
6 Oviduk Untuk menyalurkan sel telur ke uterus
dengan gerakan paristaltik dan gerakan
silia pada dindingnya.

4.1.2 Siklus esterus

a. Apusan vagina mencit

b. Siklus esterus
4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai sistem


reproduksi yang bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi organ yang
terlibat dalam sistem reproduksi manusia serta perannya masing-masing
dan mengetahui sistem reproduksi. Menjelaskan reproduksi,
menggambarkan pembuatan telur, sperma dan proses-proses yang
menyertainya sampai pembuahan(fertilisasi). Sistem reproduksi terdiri dari
organ seks primer atau gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita),
yang mensekresikan hormone dan menghasilkan gamet. Selain itu, juga
ada organ seks sekunder berupa kelenjar dan saluran-saluran.

Pada organ pria Pengamatan diawali dengan mengamati organ


testis. Testis adalah kelenjar kelamin jantan. Pria mempunyai dua testis
yang divungkus dengan skotrum skotrum dapat menjaga suhu testis.
Selanjutnya yanb diamati yaitu epididimis, adalah stiktur didalam skotrum
yang melekat dibagian belakang testis, dan memanjang sampai ke vas
defrens berupa saluran panjang yg berkelok yg keluar dati testis. Terakhir
organ yang di amati adalah penis, penis terdiri dari jaringan-jaringan otot,
jaringan spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan saraf.
Fungsinya yaitu untuk kopulasi. Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi
jaringan spons dua robgga yang terletak dibagian atas. Berupa jaringan
spons korpus, spongiosum yang membungkus uretra.

Link Vidio : https://youtu.be/JxkQRHFoq7s

Pada organ wanita memiliki beberapa struktur yaitu Ovarium


merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak
didalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum, dan hormon wanita. Pada
ovarium terdapat lopus luteum  yaitu masa jaringan kuning didalam
ovarium yang dibentuk oleh sebuah volikel yang telah masak dan
mengeluarkan ovumnya Dalam rahim lopus luteum akan menghasilkan
hormon progesteron yang berguna untuk mengatur siklus menstruasi,
mengembangkan jaringan payudara, menyiapkan rahim pada waktu
kehamilan, dan melindungi dari kanker endrometrium pada wanita pasca
manopause.

Link Vidio : https://youtu.be/JxkQRHFoq7s

Whitten Effect merupakan metode yang digunakan untuk mengamati


perubahan yang terjadi pada vagina untuk menentukan siklus esterus
(persiapan kawin) pada hewan laboratorium kecil seperti mncit dn tikus
putih. Durasi siklus esterus pada mencit selama 4-6 hari, tahap siklus
esterus dapat dilihat daam perubahan sel epitel vagina atau vulva. Ciri-ciri
hewan estrus dapat dilihat dari keadaan vulva yang bengkak, berwarna
merah dan basah. Sinkronisasi.

Estrus merupakan fase periode birahi. Lama estrus pada tikus 9-20
jam dan siklus estrus berlangsung selama empat sampai enam hari. Siklus
estrus dibagi menjadi empat fase yaitu fase proestrus, estrus, metestrus,
dan diestrus. Hasil pengujian ekstrak terhadap lama siklus estrus dilakukan
dengan mengamati sel-sel yang ditemukan dalam apusan vagina secara
mikroskopik yang dapat dilihat pada Gambar 1. Pada fase proestrus
ditandai dengan sel epitel berinti banyak. Fase ini menandakan akan
datangnya birahi Preparat apus vagina fase estrus ditandai dengan
terbentuknya cornified cell (sel menanduk) sebagai gambaran banyaknya
mitosis yang terjadi di dalam mukosa vagina. Menjelang estrus berakhir,
lumen vagina membentuk sel-sel menanduk dengan inti berdegenerasi.
Pada fase metestrus sel menanduk berkurang dan ovary mengandung
korpus luteum yang mengandung sel-sel lutein dan folikel-folikel kecil
yang tidak berinti. Fase diestrus didominasi oleh sel leukosit dan mulai
muncul sel epitel berinti.

Link Vidio : https://youtu.be/nrEOJBF6_bw


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Organ reproduksi pria disebut testes dengan struktur dan fungsi
fisiologinya berperan dalam menghasilkan sprma, sedangkan organ
reproduksi wanita berupa ovarium berperan dalam menghasilkan sel telur.
Kedua organ reproduksi tersebut dinamakan gonad. Organ reproduksi
wanita terdiri atas organ internal meliputi ovarium yang berfungsi untuk
menghasilkan sel telur (ovum), saluran uterin (fallopian) yang berfungsi
mengangkut sel telur ke bagian uterus, rahim (uterus), vagina, dan organ
eksternal meliputi vulva atau pudendum.

Whitten Effect merupakan metode yang digunakan untuk


mengamati perubahan yang terjadi pada vagina untuk menentukan siklus
estrus (persiapan kawin) pada hewan laboratorium kecil seperti mencit
atau tikus putih. Durasi siklus estrus pada mencit selama 4-6 hari,
tahapsiklus estrus dapat dilihat pada perubahan sel epitel vagina atau vilva
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Male Infertility Overview. EndoPhil Resource Page. http://
endometriosis. wordpress.com/2005/05/04/male-infertilityoverview
Cambell, N.A., Jane B.R., Lisa A.U., Michael L.C., Steven A.W., Peterv M.
and Robert B.J. 2010. Biologi Edisi kedelapan jilid III. Jakarta : Erlangga
Chowdhury, S.H., Cozma, A.I. & Chowdhury, J.H. 2016. Essentials for the
Canadian Medical Licensing Exam. Philadelphia: Wolters Kluwer.
Martynowicz H, Skoczyńska A, Karczmarek-Wdowiak B & Andrzejak R.
2005. Effects of Cadmium on Testis Function. Medycyna Pracy. 56 (2):
Priatma, dkk. 2010. Online(Http://Selfprotect,files.wordpress.com/2012/02/
sistem-reproduksi.pdf) . diakses tanggal 5 April 2021
Sumiati. 2013. Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal biologi. Vol 2 (2) : 1-13
UHKBPN.2020. Reproductive System. Medical Fakulty of UHKBPN 2020

Anda mungkin juga menyukai