Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

PERCOBAAN V

SISTEM RESPIRASI

Disusun oleh:

Muhammad Rizal Zaelani

220106170

Kelas – FA22J

Dosen Pengampu : Zulkaida, S.Farm., M.S.Farm.

Asisten Praktikum : Azka Silmi Dzilaalurrahmi

Hari/Tanggal :

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1.1.1 Menentukan bagian-bagian anatomi dan fisiologi manusia
1.1.2 Menentukan peran dalam struktur respirasi
1.1.3 Menentukan fungsi dari sistem respirasi
1.1.4 Menentukan mekanisme inspirasi dan ekresi

1.2 Prinsip
Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara
oleh organisme hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang
akan menghasilkan karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan karena
tidak dibutuhkan oleh tibuh. Setiap mahluk hidup melakukan pernafasan
untuk memperoleh oksigen (O2) yang digunakan untuk pembakaran zat
makana didalam sel-sel tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk hidup
tidaklah sama, pada hewan invertebrate memili alat pernafasan dan
mekanisme pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata
(Waluyo,2010).
BAB II

TEORI DASAR

2.1Teori Dasar

Pernapasan adalah proses menggerakkan udara masuk (Inspirasi) dan


keluar (Ekspirasi) dari paru-paru udara yang dilakukan oleh organ
pernapasan. Organ pernapasan ini disebut dengan sistem pernapasan
manusia. Sistem respirasi manusia merupakan suatu susunan yang sangat
kompleks. Setiap sel dan jaringan yang menyusunnya memiliki fungsi dan
peranannya tersendiri. Strukturnya yang begitu rumit menjadikan sistem ini
begitu istimewa untuk menopang kehidupan manusia.

Adapun fungsi dari system system tersebut sebagai berikut:

1. Hidung

Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau
udara untuk bernapas. Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan
sebagai jalur keluarnya karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang
tengkorak dan tersusun dari tulang rawan, tulang, otot, dan kulit. Di dalam
hidung, terdapat rongga hidung yang berperan penting dalam proses
pernapasan. Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan,
dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh. Bulu dan lendir (mucus)
di dalam rongga hidung berfungsi untuk menangkap debu, spora jamur, dan
zat asing udara.

2. Faring (tenggorokan)

Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita


menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan
dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.

3. Laring (batang tenggorokan)

Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk


faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang
memisahkan saluran makanan dengan saluran udara.
4. Trachea

Trakhea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi


udara dari leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya
sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini
tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat di depan kerongkongan.

5. Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki dua


percabangan menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus,
percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir di alveolus atau
gelembung udara. Bronkus dan bronkiolus berfungsi sebagai jalur udara dari
trakea menuju paru-paru.

6. Bronkiolus

Membantu distribusi udara di paru-paru. Udara yang masuk ke bronkus


akan diteruskan ke bronkiolus, lalu menuju ke alveoli. Alveoli sendiri adalah
kantung udara tempat terjadinya pertukaran oksigen dengan karbondioksida.
Alveoli berfungsi untuk mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh.

7. Alveolus

Mengambil oksigen yang masuk ke tubuh, dan melepaskan karbon


dioksida. Ketika bergerak melalui pembuluh darah di dinding alveolus, darah
akan mengambil oksigen dari alveolus, dan mengeluarkan karbon dioksida
ke alveolus. Per menitnya, paru-paru mampu mengambil sekitar 5-8 liter
udara.
BAB III

METODELOGI PERCOBAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


3.1.1 Alat

No Nama alat Gambar alat kegunaan

1 Pengukur Untuk
(meteran) mengukur

2 Spirometer Mengukur
volume static
dan volume
dinamik paru
paru

3 Stetoskop Mendengarkan
suara organ
dalam tubuh
seperti denyut
jantung dan
paru paru
4 stopwatch Menghitung
waktu

3.1.2 Bahan

No Nama Bahan Kegunaan Precaution


- - -

3.1.3 PROSEDUR
3.1 Anatomi
Dipelajari gambar kepala dengan bagian atas sistem respirasi lalu
ditempatkan nama nama pada gambar dan diketahui bagian atas pada respirasi.
3.2 Fisiologi
Diamati dan dipelajari proses perubahan rongga toraks pada gambar
kemudia diidentifikasi bagian yang terlihat, lalu disebutkan perubahan yang
terjadi dan didapatkan hasil pengamatan
3.3 Pengukuran dada
Digunakan meteran untuk mengukur keliling dada daerah aksila
(ketiak) dan xyphoid lalu dicatat semasa proses pernapasan bagian yang
mengalami ekspansi terbesar kemudia didapatkan hasil.

3.4 Bunyi pernafasan


Digunakan stetoskop lalu didengarkan bunyi pernapasan setelah itu,
dihitung frekuensinya per satu menit dan didapat hasil kekuatan dari sifat
bunyi pernafasan.
3.5 Pengukuran volume dan kapsitas paru paru
Diukur volume udara respirasi dan digunakan alat spirometer,
ditempatkan jarum petunjuk selalu pada titik nol lalu dilakukan respirasi
normal kemudian ekshalasikan secara normal ke dalam spirometer lakukan
sebanyak tiga kali dihitung rata rata sebagai volume tidal (VT). Selanjutnya
setelah ekshalasi normal lakukan ekshalasi total diulang sebanyak tiga kali lalu
dihitung rata rata volume ekspirasi cadangan (VEC). Dan terakhir dilakukan
inspirasi sedalam mungkin lalu ekshalasikan total ke dalam spirometer
diulangi tiga kali lalu dihitung rata rata kapasitas vital (KV) terakhir dihitung
volume inspirasi cadangan (VIC). Kemudian didapat perbandingan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

6.1. Anatomi
Gambar 1. Anatomi

a) Lubang hidung merupakan bagian yang mempunyai fungsi untuk melindungi hidung dari
berbagai ancaman dari luar. Dan juga berperan sebagai pengatur ukuran sesuatu yang bisa
masuk ke dalam hidung. Bagian ini berkaitan langsung dengan rongga hidung. Diperoleh 2
buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan dengan septum (pemisah) hidung.

b) Rongga Nasal Pada rongga hidung diperoleh selaput lendir dan silia (rambut halus).
Rongga hidung memiliki fungsi untuk melanjutkan udara yang masuk kemudian mengarah ke
tenggorokkan. Rongga hidung juga bisa menjaga kelembapan, suhu dan tekanan udara.
Dalam melakukan fungsinya, bagian ini akan dibantu oleh tulang tengkorak yang akan
membentuk dinding-dinding hidung. Ada 4 dinding yang saling berkaitan, yaitu dinding
superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan lateral (samping).

c) Laringopharing Bagian ini letaknya di bawah tenggorokan dekat laring (kotak suara).
Laringofaring berfungsi mengatur masuknya udara ke paru-paru serta mengatur makanan dan
cairan masuk ke kerongkongan.

d) Lidah Selain berfungsi sebagai pengecap, lidah juga memiliki beberapa fungsi utama,
seperti membantu Anda berkomunikasi serta mengunyah dan menelan makanan. Untuk
menjalankan fungsinya, lidah dibantu oleh sejumlah otot dan saraf yang langsung terhubung
ke otak.

e) Epiglotis merupakan katup yang berfungsi untuk mencegah makanan dan minuman masuk
ke saluran udara pada tenggorokan. Pada epiglotitis, jaringan ini terinfeksi, meradang, dan
membengkak, sehingga memblokir jalur napas.

f) Conchae lantas akan memproses udara yang datang, pun mengatur suhu agar bisa
menyesuaikan dengan suhu tubuh. Tak hanya itu, conchae juga berperan dalam menstimulasi
saraf penciuman pada rongga hidung manakala ada bau yang tercium.

g) Langit-langit keras (hard palate): terbuat dari lempengan tulang yang memisahkan
rongga hidung dan rongga mulut. Bagian ini tersusun dari selaput lendir pernapasan pada
bagian atas dan selaput lendir mulut pada bagian bawah.

h) Langit-langit lunak (soft palate): terdiri dari otot yang berfungsi sebagai katup.
Fungsinya untuk memisahkan nasofaring (rongga belakang hidung dan belakang langit-langit
mulut) dengan orofaring (bagian saluran pencernaan dan saluran pernapasan).

i) Tonsil palatina sering disebut amandel berfungsi menahan benda2 asing yg lewat.

j) Lingual tonsil Sebagai bagian dari sistem limfatik, fungsi utama tonsil adalah sebagai
salah satu pertahanan tubuh dalam memerangi infeksi. Tonsil menghasilkan sel darah putih
dan antibodi, serta mampu menyaring virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh

k) Uvula memiliki beberapa fungsi, seperti memerangi infeksi juga memberi pelumas pada
tenggorokan saat berbicara atau mencerna makan. Selain itu, bagian tubuh ini mencegah gag
reflex (seperti hendak muntah) saat menelan

l) Fungsi saluran eustachius adalah menjaga telinga tengah tetap sehat dengan menyamakan
tekanan di dalam dan di luar telinga, mengeluarkan cairan dari telinga bagian tengah, serta
melindungi telinga dari kuman penyebab infeksi. Selain itu, saluran eustachius memiliki
peran yang cukup besar terhadap kemampuan mendengar.

m) Pita suara berfungsi untuk mengubah udara yang berasal dari paru-paru menjadi suara.
Suara yang dihasilkan setiap orang pun umumnya berbeda-beda, tergantung ukuran dan
bentuk pita suara.

n) Trachea Salah satu fungsi utama trakea adalah menjadi penghubung agar udara dapat
masuk menuju paru-paru ketika Anda bernapas. Saat udara masuk, trakea akan
menghangatkan dan melembapkan udara sebelum akhirnya memasuki paru-paru.

o) Kelenjar adenoid ini merupakan bagian dari sistem limfatik atau getah bening yang
berfungsi untuk melawan infeksi. Adenoid dan amandel bekerja dengan cara memerangkap
kuman yang masuk melalui mulut dan hidung. Kelenjar ini juga menghasilkan antibodi untuk
membantu tubuh melawan infeksi.
p) Nasofaring sendiri adalah salah satu bagian pada tenggorokan atas yang letaknya berada
di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut. Fungsi organ berbentuk kotak ini
adalah sebagai jalur pernapasan dari hidung ke tenggorokan yang kemudian diteruskan ke
paru-paru.

q) Orofaring, bagian tengah faring yang terhubung ke rongga mulut. Ini berfungsi agar
udara, makanan, atau pun minuman melawatinya.

r) Dengan adanya tulang hyoid yang berbentuk U memungkinkan manusia untuk berbicara,
bernapas, dan menelan

s) Kartilage thyroid Jakun terletak di atas kelenjar tiroid sehingga disebut juga sebagai
kartilogo tiroid. Dan jakun akan membesar secara alami seiring membesarnya pita suara
(laring) saat memasuki masa pubertas. Fungsi utama jakun melindungi pita suara (laring).

t) Fungsi esofagus yang paling utama adalah untuk membawa makanan dan cairan dari
tenggorokan ke lambung.

u) Rongga oral berfungsi untuk mengunyah, memproses makanan secara kimiawi, dan juga
menyalurkan makanan ke dalam lambung.

v) Sinus frontalis, yang terletak di atas mata di tulang dahi/frontal, yang menyebabkan
adanya bagian kasar pada dahi. Sinus ini juga dipersarafi oleh saraf trigeminus (CN V1).

w) Sinus sfenoid, terletak di tulang baji/sfenoid. Sinus ini dipersarafi oleh saraf trigeminus
(CN V1 dan V2).
Gambar 2. Anatomi hyoid

a) Tulang hyoid Dengan adanya tulang hyoid yang berbentuk U memungkinkan manusia
untuk berbicara, bernapas, dan menelan

b) Epiglotis merupakan katup yang berfungsi untuk mencegah makanan dan minuman masuk
ke saluran udara pada tenggorokan. Pada epiglotitis, jaringan ini terinfeksi, meradang, dan
membengkak, sehingga memblokir jalur napas

c) Badan tulang hyoid tulang berbentuk mirip tapal kuda yang terletak di sekitar leher
antara dagu dan kartilage thyroid. Tulang ini unik karena menjadi satu-satunya tulang di
tubuh manusia yang tidak terhubung langsung ke tulang lainnya. Fungsinya untuk membantu
gerakan lidah dan dalam menelan

d) Kartilage hyoid Jakun terletak di atas kelenjar tiroid sehingga disebut juga sebagai
kartilogo tiroid. Dan jakun akan membesar secara alami seiring membesarnya pita suara
(laring) saat memasuki masa pubertas. Fungsi utama jakun melindungi pita suara (laring).

e) Kartilage cricoid Laring adalah saluran pernapasan yang membawa udara menuju ke
trakea. Fungsi utama laring adalah untuk melindungi saluran pernapasan dibawahnya dengan
cara menutup secara cepat pada stimulasi mekanik, sehingga mencegah masuknya benda
asing ke dalam saluran napas.
f) Kartilage trachea Fungsi trakea yang pertama adalah sebagai penyedia akses pernapasan
bagi tubuh. Trakea menyuplai udara ke paru-paru agar udara dapat masuk dan keluar dari
paru-paru. Selain itu, trakea juga mampu menghangatkan serta melembapkan udara yang
masuk ke paru-paru.

g) Trakhea Salah satu fungsi utama trakea adalah menjadi penghubung agar udara dapat
masuk menuju paru-paru ketika Anda bernapas. Saat udara masuk, trakea akan
menghangatkan dan melembapkan udara sebelum akhirnya memasuki paru-paru.

h) Tonjolan laring Peran laring dalam sistem pernapasan ialah menjadi saluran penghubung
antara pangkal rongga mulut dan trakea. Sedangkan dalam pembentukan suara, laring
memiliki jaringan yang disebut pita suara yang dapat menghasilkan suara dan bunyi.

i) Membran tyrohyoid membran thyrohyoid adalah lapisan luas dan berserat jaringan yang
menghubungkan tulang rawan tiroid pada tulang hyoid.

j) Ligamen cricotyroid pita berserat yang menghubungkan kartilago sriсоid ke tulang rawan
tiroid. Ini dapat ditemukan sebagai garis tipis dan sempit yang membentang dari satu
lempeng tulang rawan ke lempeng lainnya. Fungsi dari ligamen ini adalah untuk menjaga
ketegangan pada pita suara dan mencegah mereka dari runtuh satu sama lain saat bernapas
dan menelan.

k) Ligamen cricotrachea Menghubungkan bagian bawah cart.Cricoidea dengan cincin


pertama trachea

l) Apex paru paru Pada bagian paru, daerah apeks merupakan daerah teratas dari paru yang
mengandung banyak oksigen, dan biasanya pada daerah ini bakteri tuberkulosis berkembang
pada pasien pengidap TBC, karena mengandung banyak oksigen.

m) Pleura adalah membran tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru. Lapisan ini
mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut dengan cairan serous yang berfungsi untuk
melumasi bagian dalam rongga paru agar tidak mengiritasi paru saat mengembang dan
berkontraksi saat bernapas.

n) Dasar paru paru Fungsi paru-paru yang utama adalah sebagai tempat pertukaran gas
dalam tubuh manusia. Selain sebagai tempat pertukaran gas, paru-paru dalam sistem
pernapasan juga melakukan peran lain yang penting, yaitu: Menjaga suhu dan tingkat
kelembaban dalam tubuh tetap normal.

o) Lobus atas ( superior)

p) Lobus tengah (middle)

q) Lobus bawah ( inferior)

r) Bronkus (primer, sekunder, tersier)

s) Bronkhiol
t) Duktus alveolus

u) Alveoli sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveoli kemudian
menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam
darah.

6.2 Fisiologi

Gambar 3. Perubahan rongga toraks

Proses Komponen yang terlibat Perubahan yang


terjadi

Ekspirasi otot antar tulang rusuk luar Pada saat proses


berelaksasi, tulang rusuk akan ekspirasi (ketika
tertarik ke posisi semula, volume udara keluar dari
rongga dada mengecil, tekanan paru-paru), otot antar
udara rongga dada meningkat, tulang rusuk akan
tekanan udara dalam paru-paru kembali ke posisi
lebih tinggi dari udara luar, semula (relaksasi),
akibatnya udara keluar. sehingga volume
rongga dada akan
mengecil sedangkan
tekanannya
membesar. Tekanan
ini akan mendesak
dinding paru-paru,
sehingga rongga paru-
paru membesar.
Keadaan inilah yang
menyebabkan udara
dalam rongga paru-
paru terdorong ke
luar.

Inspirasi otot antar tulang rusuk luar Pada saat proses


berkontraksi, tulang rusuk inspirasi (ketika udara
terangkat, volume rongga dada masuk ke paru-paru),
membesar, paru-paru otot antar tulang
mengembang. Tekanan udara rusuk berkontraksi
menjadi lebih kecil dari udara dan terangkat
luar sehingga udara masuk. sehingga volume
rongga dada
bertambah besar,
sedangkan tekanan
rongga dada menjadi
lebih kecil dari
tekanan udara luar.
Sehingga udara
mengalir dari luar ke
dalam paru-paru

6.3 Pengukuran dada

Pengukuran Inspirasi Ekspirasi Inspirasi Ekspirasi

biasa biasa kuat kuat

Keliling 83 cm 81cm 88 cm 80 cm
aksila

Keliling 80 cm 76 cm 82 cm 74 cm
xyphoid

6.4 Pengukuran volume dan kapasitas paru paru

Pengukuran 1500 ml
Volume tidal 500 ml
Volume ekspirasi cadangan 100 ml
Kapasitas vital 1500 ml – 100 ml = 1400 ml
Volume inspirasi cadangan 100 ml
4.2. Pembahasan
Pada praktikum mengenai system respirasi ini yang pertama dilakukan dipelajari terlebih
dahulu system anatomi tubuh dari pernapasan manusia. Kemudian Adapun proses fisiologi
dimana pertama dipalajari dahulu gambar lalu dapat diketahui bagian mana yang merupakan
ekspirasi dan inspirasi lalu adapun komponen yang terlibat di ekspirasi yaitu otot antar tulang
rusuk luar berelaksasi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula, volume rongga dada
mengecil, tekanan udara rongga dada meningkat, tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi
dari udara luar, akibatnya udara keluar. Dan untuk isnpirasi komponen yang terlibat otot antar
tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, paru-
paru mengembang. Tekanan udara menjadi lebih kecil dari udara luar sehingga udara masuk.
Selanjutnya pada prosedur pengukuran dada proses yang dilakukan adalah didapatkan paru
paru dapat mengembang dan mengempis secara pasif, kemudian direspon terhadap perubahan
volume dan tekanan didalam dada. Lalu dipertukaran udara ditimbulkan kurang 1/3 akibat
elevasi tulang rusuk. Diakibatkan lebih kurang dari 2/3 kontraksi diafragma. Setelah itu
digunakan meteran untuk diukur keliling dada pada daerah aksila (ketrak) dan xyphoid.
Kemudian diberlangsungkan selama proses pernapasan biasa dan pernapasan kuat. Terakhir
didapatkan dicatat dibagian yang mengenai ekspansi terbesar. Kemudian ada pada prosedur
Pengukuran Dada bisa didapatkan atau dilihat dari social media seperti YouTobe pada
percobaan bunyi pernapasan ini yang pertama dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan. Tidak lupa juga disiapkan pasien / anggota kelompok yang akan
menjadi percobaan untuk didengarkan bunyi pernapasan. Setelah sudah disiapkan semuanya,
ditempatkanlah alat stetoskop ditelinga orang yang ingin memeriksa / mendengarkan bunyi
pernapasan pasien/ anggota kelompok. Kemudian letakkan diafragma stetoskop pada bagian
dinding dada sisi kanan aptex paru. Selanjutnya meminta pasien untuk melakukan ekspirasi
dan inspirasi melalui hidung. Lanjutkan oputasi ke semua lobus paru dan bandingkan diantara
dua sisi paru. Terakhir didapatkan hasil hubungan frekuensi kekuatan per menit sifat di bunyi
pernapasan. (https://www.youtube.com/watch?v=DkCISTYMbHk). Dan yang terakhir pada
prosedur system respirasi ini adalah Pada percobaan pengukuran volume dan kapasitas paru-
paru ini yang pertama adalah disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Kemudian
dipercobaan pengukuran volume ini menggunakan botol yang airnya sudah diisi penuh, lalu
dibuka penutup botol air tersebut dan dimasukkan mulut penutup botol air tersebut kedalam
sebuah wadah besar dengan tangan yang masih menutupi mulut botol tersebut. Dimasukkan
dengan pelan-pelan kedalam air, lalu tangan yang menutup mulut botol air tersebut
dilepaskan secara perlahan-lahan. Kemudian dimasukkan ujung selang kedalam botol dan
ujung yang satunya ditiupkan dari mulut dengan udara suplementer. Dihirup napas sedalam-
dalamnya kemudian langsung ditiup dengan menutup hidung sehingga tidak ada udara lagi
yang dapat masuk. Ditiup sekuat-kuatnya hingga udara pernapasan habis. Sehingga bisa
didapatkan ada sisa air didalam botol tersebut yang bisa disaring ke gelas ukur agar bisa
dilihat berapa ml volume dari percobaan pernapasan tadi. Terakhir didapatkan hasil
pengukuran volume dan kapasitas paru-paru yaitu selisih antara volume botol air yang diisi
dengan sisa air yang telah dihirupkan. (https://www.youtube.com/watch?v=hENQgBBHPSI).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Mahasiswa dapat menentukan bagian-bagian anatomi dan fisiologi manusia


5.1.2 Mahasiswa dapat Menentukan peran dalam struktur respirasi

5.1.3 Mahasiswa dapat menentukan fungsi dari sistem respirasi

5.1.4 Mahasiswa dapat menentukan mekanisme inspirasi dan ekresi

Respirasi adalah proses menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks


menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses respirasi umumnya memecah
molekul gula sederhana menjadi karbon dioksida, uap air dan energi. Semua jenis jasad
renik melakukan respirasi.[1] Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat
disamakan dengan pernapasan. Namun, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga
tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme
hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya
diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu
melibatkan oksigen.

DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Joko.(2010). Biologi umum. Unej . Jember

Tim Pengampu (2022).Modul Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Universitas


Muhammadiyah Bandung . Bandung

Anda mungkin juga menyukai