Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

TENTANG
“SISTEM PERNAFASAN”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3
DINDA ERIKA SAPUTRI
ELMIA JUWITA PUTRI
INA AULIA ROHMAH
MEISY MAULIDIA ROHMI

ASISTEN DOSEN:
FARHAN
MELLA SONIA
MELYA RAHMA RESTI

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida
ke lingkungan, Manusia membutuhkan zat asam (O2) secara terus-menerus. Selain itu
CO2 yang merupakan hasil metabolisme juga harus terus-menerus dikeluarkan dari
tubuh. Agar kedua proses tersebut terjadi, maka harus ada pertukaran gas antara tubuh
dengan atmosfer. Pertukaran gas ini disebut respirasi. Dalam arti kata yang lebih luas,
respirasi meliputi pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru yang dikenal dengan
istilah pernafasan,transport CO2 dari sel-sel ke paru-paru, dan yang terakhir adalah
penggunaan O2 oleh sel-sel jaringan yang disebut repirasi sel (Waluyo, 2006: 91).
Proses pernapasan merupakan proses yang kompleks dan bergantung pada
perubahan volume rongga dada (toraks) dan perubahan tekanan. Dalam satu siklus
pernapasan terjadi satu kali menghirup udara (inspirasi) dan satu kali proses
penghembusan Energi yang dihasilkan dari respirasi sangat menunjang sekali untuk
melakukan beberapa aktivitas. Misalnya saja, mengatur suhu tubuh, pergerakan,
pertumbuhan dan reproduksi. Oleh karena itu, kegiatan pernapasan dan respirasi
sebenarnya saling berhubungan. (Mair, 2014: 22).
Respirasi adalah proses mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan
karbondioksida ke udara. Atau respirasi adalah pertukaran gas oksigen dari udara
bebasoleh organism hidup untuk serangkaian proses metabolism (oksidasi) di dalam
tubuh dengan mengeluarkan karbondioksida sebagai sisa metabolism (Waluyo, 2006:
287).
B. Tujuan Praktikum
1. Ketepatan mendemonstrasikan anatomi sistem pernapasan
2. Ketepatan menjelaskan anatomi sistem pernapasan dan fungsinya !.
3. Menunjukkan asma al husna terakait materi tersebut !
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Anatomi sistem pernafasan
Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea, karina,
bronchusprincipalis, bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis,
bronchiolusrespiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli. Terdapat Lobus,
dextra ada 3 lobus yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra ada 2
lobus yaitu lobussuperior dan lobus inferior. Pulmo dextra terdapat fissura horizontal
yang membagi lobussuperior dan lobus media, sedangkan fissura oblique membagi lobus
media dengan lobusinferior. Pulmo sinistra terdapat fissura oblique yang membagi lobus
superior dan lobusinferior. Pembungkus paru (pleura) terbagi menjadi 2 yaitu parietalis
(luar) dan Visceralis(dalam), diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga pleura (cavum
pleura)( Heil, M. 2008 214-221)
Alat – alat pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
dankelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda
asingyang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek
dantebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung
dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga
hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk
menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan
2saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknyapitasuara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan
masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, sarafkita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar
masuk danjugasebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga
menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan
3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi
oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang
tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada,
batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam
paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat
kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru (alveolus).
4. Pangkal Tenggorokan (laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada
laringdisebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring
diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipihyangcukup
tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama
laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelanmakanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu
bernapas katumembuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan
bergetar bilaadaudara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan
danbronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawanbronkusbentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus,
yaitu bronkus sebelah kiri dansebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru,
bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer)
bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus
sebelah kiri bercabang menjadi duabronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil
masuk ke dalam gelembung paru-paruataualveolus. Dinding alveolus mengandung
kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darahdalam alveolus inilah oksigen dan udara
berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkusadalah menyediakan jalan bagi udara
yang masuk dan keluar paru-paru
6. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
olehotot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paruadadua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-parukiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yangtipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-parudisebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yangbersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura
luar (pleura parietalis). Paru-parutersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik,
dan pembuluh darah. Bronkiolustidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus
masih bersilia dan dibagianujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
Setiap bronkiolus terminalisbercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi,
kemudian menjadi duktusalveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung
gelembung-gelembungyangdisebut alveolus.( Lesauskaite, 1999. , 11(1), p.25.)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
Adapun waktu dalam pelaksanaan praktikum Anatomi Fisiologi Manusia tentang
Sistem Integumen dilaksanakan pada Hari Selasa, 16 Mei 2023. Pukul 13.15-selesai.
Adapun tempat dalam pelaksanaan praktikum Anatomi Fisiologi Manusia tentang
Sistem Integumen yaitu bertempat di laboratorium biologi dasar L.1.2 Universitas Islam
Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar, Batusangkar
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Anatomi Fisiologi Manusia
tentang Sistem saraf dan indera yaitu model anatomis pernafasan/gambar, model antomis,
mata/gambar sistem pernafasan, dan alat tulis
C. Cara kerja
Adapun cara kerja praktikum kali ini yaitu :
1. Perhatikan gambar/ model sistem pernafasan dan identifikasi bagianbagian dari
sistempernafasan!
2. Tuliskanlah Bagian-bagian dari sistem pernafasan pada bagian table beserta
fungsinya:
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Tabel Bagian-bagian Struktur Sistem Pernapasan

No Gambar Keterangan

1. 1. Rongga Hidung
2. Rongga Mulut
3. Faring
4. Laring
5. Trakea
6. Bronkus
7. Bronkiolus
8. Alveolus
9. Paru-paru
10. Diafragma

2. Tabel Bagian-bagian Struktur Pernapasan dan Fungsinya

No Nama Fungsi

1. Rongga Hidung  Saluran untuk mengalirkan udara ke dan


dari paru-paru
 Penyaring kotoran
 Melembabkan serta menghangatkan
udara yang dihirup ke dalam paru-paru
 Sebagai pembau

2. Rongga Mulut Untuk mengunyah, memproses makanan


secara kimiawi dan menyalurkan makanan
ke dalam lambung

3. Faring Menyediakan saluran pada traktus


respiratorius dan digestif.

4. Laring •Memungkinkan terjadinya vokalisasi


•Melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi
benda asing dan memudahkan batuk.
5. Trakea Sebagai penyaring partikel kotoran yang
mungkin terbawa udara masuk ke paru-paru.

6. Bronkus Sebagai penghubung saluran pernapasan atas


dengan paru-paru

7. Bronkiolus Membawa udara yang kaya oksigen menuju


alveolus untuk melakukan pertukaran dengan
kabondioksida.

8. Alveolus Sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2


(proses difusi).

9. Paru-paru •Mendukung proses pertukaran O2 dan CO2


•Melindungi organ jantung
•Mendukung sistem pernapasan

10. Diafragma Memudahkan udara atau oksigen bergerak


masuk menuju paru-paru karena tekanan
pada rongga dada akan turun secara
mendadak

B. Pembahasan
Adapun hasil pembahasan yang kami dapatkan adalah sebagai berikut
Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea, karina,
bronchusprincipalis, bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis,
bronchiolusrespiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli. Terdapat Lobus,
dextra ada3lobus yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra ada 2 lobus
yaitulobussuperior dan lobus inferior. Pulmo dextra terdapat fissura horizontal yang
membagi lobussuperior dan lobus media, sedangkan fissura oblique membagi lobus media
denganlobusinferior. Pulmo sinistra terdapat fissura oblique yang membagi lobus superior
danlobusinferior. Pembungkus paru (pleura) terbagi menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan
Visceralis(dalam), diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga pleura (cavum pleura)( Kelly,
F. (2014. pp.96-103)
1. Hidung
Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin, kecuali naris anterior yang
dindingnyatersusun atas jaringan ikat fibrosa dan tulang rawan. Permukaan luarnya
dilapisi kulit dengan kelenjar sebasea besar dan rambut. Terdapat epitel respirasi: epitel
berlapissilindris bersilia bersel goblet dan mengandung sel basal. Didalamnya ada konka
nasalissuperior, medius dan inferior. Lamina propria pada mukosa hidung
umumnyamengandung banyak pleksus pembuluh darah
2. Alat penghidu
Mengandung epitel olfaktoria: bertingkat silindris tanpa sel goblet,
denganlaminabasal yang tidak jelas. Epitelnya disusun atas 3 jenis sel: sel penyokong, sel
basal dansel olfaktoris
3. Sinus paranasal
Merupakan rongga-rongga berisi udara yang terdapat dalam tulang
tengkorakyangberhubungan dengan rongga hidung. Ada 4 sinus: maksilaris, frontalis,
etmoidalis dan phenoidalis
4. Faring
Lanjutan posterior dari rongga mulut. Saluran napas dan makanan
menyatudanmenyilang. Pada saat makan makanan dihantarkan ke oesophagus. Pada saat
bernapasudara dihantarkan ke laring. Ada 3 rongga : nasofaring, orofaring, dan
laringofaring. Mukosa pada nasofaring sama dengan organ respirasi, sedangkan
orofaringdanlaringofaring sama dengan saluran cerna. Mukosa faring tidak memilki
muskularismukosa. Lamina propria tebal, mengandung serat elastin. Lapisan fibroelastis
menyatudengan jaringan ikat interstisiel. Orofaring dan laringofaring dilapisi epitel
berlapisgepeng, mengandung kelenjar mukosa murni
5. Laring
Organ berongga dengan panjang 42 mm dan diameter 40 mm. Terletak antara faringdan
trakea. Dinding dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan krikoid. Muskulus
ekstrinsikmengikat laring pada tulang hyoid. Muskulus intrinsik mengikat laring pada
tulangtiroiddan krikoid berhubungan dengan fonasi. Lapisan laring merupakan epitel
bertingkat silia. Epiglotis memiliki epitel selapis gepeng, tidak ada kelenjar. Fungsi
laringuntukmembentuk suara, dan menutup trakea pada saat menelan (epiglotis). Ada
2lipatanmukosa yaitu pita suara palsu (lipat vestibular) dan pita suara (lipat suara).
Celahdiantarapita suara disebut rima glotis. Pita suara palsu terdapat mukosa dan lamina
propria. Pitasuara terdapat jaringan elastis padat, otot suara ( otot rangka). Vaskularisasi:
A.VLaringeal media dan Inferior. Inervasi: N Laringealis superior
6. Trakea
Tersusun atas 16 – 20 cincin tulang rawan. Celah diantaranya dilapisi olehjaringanikat
fibro elastik. Struktur trakea terdiri dari: tulang rawan, mukosa, epitel bersilia, jaringan
limfoid dan kelenjar
7. Bronchus
Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama. Bronki primerbercabang
menjadi bronki lobar  bronki segmental  bronki subsegmental. Struktur bronkus primer
mirip dengan trakea hanya cincin berupa lempeng tulang rawantidakteratur. Makin ke
distal makin berkurang, dan pada bronkus subsegmental hilangsamasekali. Otot polos
tersusun atas anyaman dan spiral. Mukosa tersusun atas lipatanmemanjang. Epitel
bronkus : kolumnar bersilia dengan banyak sel goblet dankelenjarsubmukosa. Lamina
propria : serat retikular, elastin, limfosit, sel mast, eosinophil
8. Bronchiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan,
tidakmengandung kelenjar submukosa. Otot polos bercampur dengan jaringan ikat
longgar. Epitel kuboid bersilia dan sel bronkiolar tanpa silia (sel Clara). Lamina
propriatidakmengandung sel goblet
9. Bronchiolus respiratorius
Merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi paru. Lapisan: epitel kuboid,
kuboid rendah, tanpa silia. Mengandung kantong tipis (alveoli)
10. Duktus alveolaris
Lanjutan dari bronkiolus. Banyak mengandung alveoli. Tempat alveoli bermuara
11. Alveolus
Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat terjadinyapertukaran
oksigen dan karbondioksida antara darah dan udara yang dihirup. Jumlahnya200 - 500
juta. Bentuknya bulat poligonal, septa antar alveoli disokong oleh serat kolagen, dan
elastis halus. Sel epitel terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I ), sel alveolar besar
( sel alveolar tipe II). Sel alveolar gepeng ( tipe I) jumlahnya hanya 10%, menempati
95%alveolar paru. Sel alveolar besar (tipe II) jumlahnya 12 %, menempati 5 %alveolar.
Sel alveolar gepeng terletak di dekat septa alveolar, bentuknya lebih tebal, apikal bulat,
ditutupi mikrovili pendek, permukaan licin, memilki badan berlamel. Sel alveolar
besarmenghasilkan surfaktan pulmonar.
Surfaktan ini fungsinya untuk mengurangi kolapsalveoli pada akhir ekspirasi.
Jaringan diantara 2 lapis epitel disebut interstisial. Mengandung serat, sel septa
(fibroblas), sel mast, sedikit limfosit. Septa tipis diantaraalveoli disebut pori Kohn. Sel
fagosit utama dari alveolar disebut makrofag alveolar. Pada perokok sitoplasma sel ini
terisi badan besar bermembran. Jumlah sel makrofagmelebihi jumlah sel lainnya
12. Pleura
Membran serosa pembungkus paru. Jaringan tipis ini mengandung serat elastin, fibroblas,
kolagen. Yang melekat pada paru disebut pleura viseral, yang melekat padadinding toraks
disebut pleura parietal. Ciri khas mengandung banyak kapiler danpembuluh limfe. Saraf
adalah cabang n. frenikus dan n. intercostal (Kennedy, 2012. pp.174‐179. )
Adapun fisiologi sistem pernafasan yaitu
1. Sistem Respirasi
a. Fisiologi ventilasi paru
Masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru. Pergerakan udara ke
dalamdan keluar paru disebabkan oleh:
1) Tekanan pleura : tekanan cairan dalam ruang sempit antara pleura paru
danpleuradinding dada. Tekanan pleura normal sekitar -5 cm H2O, yang
merupakan nilai isapyang dibutuhkan untuk mempertahankan paru agar tetap
terbuka sampai nilai istirahatnya. Kemudian selama inspirasi normal,
pengembangan rangka dadaakanmenarik paru ke arah luar dengan kekuatan
yang lebih besar dan menyebabkantekanan menjadi lebih negatif (sekitar -7,5
cm H2O).
2) Tekanan alveolus : tekanan udara di bagian dalam alveoli paru. Ketika glotis
terbukadan tidak ada udara yang mengalir ke dalam atau keluar paru, maka
tekananpadasemua jalan nafas sampai alveoli, semuanya sama dengan tekanan
atmosfer (tekananacuan 0 dalam jalan nafas) yaitu tekanan 0 cm H2O. Agar
udara masuk, tekananalveoli harus sedikit di bawah tekanan atmosfer.
Tekanan sedikit ini (-1 cmH2O)dapat menarik sekitar 0,5 liter udara ke dalam
paru selama 2 detik. Selama ekspirasi, terjadi tekanan yang berlawanan.
3) Tekanan transpulmonal : perbedaan antara tekanan alveoli dan
tekananpadapermukaan luar paru, dan ini adalah nilai daya elastis dalam paru
yang cenderungmengempiskan paru pada setiap pernafasan, yang disebut
tekanan daya lentingparu
b. Fisiologi kendali persarafan pada pernafasan
Terdapat dua mekanisme neural terpisah bagi pengaturan pernafasan.
1) Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan volunter. Pusat
volunter terletakdi cortex cerebri dan impuls dikirimkan ke neuron
motorik otot pernafasanmelalui jaras kortikospinal.
2) Mekanisme yang mengendalikan pernafasan otomatis. Pusat pernafasan
otomatisterletak di pons dan medulla oblongata, dan keluaran eferen dari
sistemini terletakdi rami alba medulla spinalis di antara bagian lateral dan
ventral jaras kortikospinal. Serat saraf yang meneruskan impuls inspirasi,
berkumpul pada neuronmotorikN.Phrenicus pada kornu ventral C3-C5
serta neuron motorik intercostales externapadakornu ventral sepanjang
segmen toracal medulla. Serat saraf yang membawa impulsekspirasi,
bersatu terutama pada neuron motorik intercostales interna
sepanjangsegmentoracal medulla. [1] Neuron motorik untuk otot ekspirasi
akan dihambat apabila neuron motorikuntukotot inspirasi diaktifkan, dan
sebaliknya. Meskipun refleks spinal ikut berperanpadapersarafan timbal-
balik (reciprocal innervation), aktivitas pada jaras descendens-
lahyangberperan utama. Impuls melalui jaras descendens akan
merangsang otot agonis danmenghambat yang antagonis. Satu
pengecualian kecil pada inhibisi timbal balikini aadalah terdapatnya
sejumlah kecil aktifitas pada akson N.Phrenicus untuk jangka
waktusingkat, setelah proses inspirasi. Fungsi keluaran pasca inspirasi ini
nampaknya adalahuntuk meredam daya rekoil elastik jaringan paru dan
menghasilkan pernafasanyanghalus (smooth).
c. Pengaturan aktivitas pernafasan
Baik peningkatan PCO2 atau konsentrasi H+ darah arteri maupun penurunan PO2
akanmemperbesar derajat aktivitas neuron pernafasan di medulla oblongata,
sedangkanperubahan ke arah yang berlawanan mengakibatkan efek inhibisi
ringan. Pengaruhperubahan kimia darah terhadap pernafasan berlangsung melalui
kemoreseptorpernafasan di glomus karotikum dan aortikum serta sekumpulan sel
di medulla oblongatamaupun di lokasi lain yang peka terhadap perubahan
kimiawi dalamdarah. Reseptortersebut membangkitkan impuls yang merangsang
pusat pernafasan. Bersamaandengan dasar pengendalian pernafasan kimiawi,
berbagai aferen lain menimbulkan pengaturannon-kimiawi yang memengaruhi
pernafasan pada keadaan tertentu. Untuk berbagai rangsang yang memengaruhi
pusat pernafasan
Asma ul husna merupakan 99 nama indah Allah dalam agama Islam. Meskipun tidak ada
nama-nama dalam Asma ul husna yang secara khusus terkait dengan sistem pernapasan manusia,
kita bisa mencermati beberapa atribut Allah yang berkaitan dengan hal ini
1. Al-Hayy (Yang Hidup): Allah adalah sumber kehidupan yang memberikan napas kehidupan
kepada manusia.
2. Al-Bari' (Pencipta): Allah menciptakan sistem pernapasan yang kompleks dalam tubuh
manusia yang memungkinkan kita untuk bernapas dan mendapatkan oksigen.
3. Al-Razzaq (Pemberi Rezeki): Allah memberi rezeki berupa udara bersih dan oksigen yang
diperlukan oleh sistem pernapasan manusia.
4. Al-Muhaymin (Yang Memelihara): Allah memelihara dan menjaga fungsi sistem pernapasan
kita agar tetap berjalan dengan baik.
5. Al-Shafi (Yang Menyembuhkan): Allah adalah penyembuh sejati yang memiliki kuasa untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit pernapasan dan memberikan kesembuhan kepada
manusia.
Meskipun tidak ada nama khusus dalam Asma ul husna yang berkaitan dengan sistem
pernapasan manusia, mengingat dan merenungkan atribut Allah ini dapat menginspirasi kita
untuk menjaga dan menghargai anugerah sistem pernapasan yang diberikan kepada kita.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea, karina,
bronchusprincipalis, bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis,
bronchiolusrespiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli. Terdapat Lobus,
dextra ada3lobus yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra ada 2 lobus
yaitulobussuperior dan lobus inferior. Pulmo dextra terdapat fissura horizontal yang
membagi lobussuperior dan lobus media, sedangkan fissura oblique membagi lobus media
denganlobusinferior. Pulmo sinistra terdapat fissura oblique yang membagi lobus superior
danlobusinferior. Pembungkus paru (pleura) terbagi menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan
Visceralis(dalam), diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga pleura (cavum pleura).
DAFTAR PUSTAKA

Heil, M., Hazel, A. and Smith, J. (2008). The mechanics of airway closure.
RespiratoryPhysiology & Neurobiology, 163(1-3), pp.214-221.
Lesauskaite, V. and Ebejer, M. (1999). Age-related changes in the respiratory system.
MalteseMedical Journal, 11(1), p.25.
Majumder, N. (2015). Physiology of Respiration. IOSR Journal of Sports and Physical
Education, 2(3), pp.16-17.
Patwa, A. and Shah, A. (2015). Anatomy and physiology of respiratory systemrelevant
toanaesthesia. Indian Journal of Anaesthesia, 59(9), p.533.
Srinivas, P. (2012). Steady State and Stability Analysis of Respiratory Control Systemusing
Labview. International Journal of Control Theory and Computer Modeling, 2(6), pp.13-
23.
White, S., Danowitz, M. and Solounias, N. (2016). Embryology and evolutionaryhistoryof the
respiratory tract. Edorium Journal of Anatomy and Embryology, 3, pp.54-62.
Mitrouska, I., Klimathianaki, M. and Siafakas, N. (2004). Effects of Pleural
EffusiononRespiratory Function. Canadian Respiratory Journal, 11(7), pp.499-503.
Kelly, F. (2014). Influence of Air Pollution on Respiratory Disease. European Medical Journal,
2, pp.96-103.
Kennedy, J. (2012). Clinical Anatomy Series‐ Lower Respiratory Tract Anatomy. Scottish
Universities Medical Journal., 1(2), pp.174‐179.
Fikriyah, S. and Febrijanto, Y. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilakumerokok pada
mahasiswa laki-laki di asrama putra. Jurnal STIKES, 5(1), pp.99-108
EVALUASI

1. Jelaskan perbedaan paru kanan dan kiri berdasarkan jumlah lobus dan segmennya!
Jawaban: Paru-paru manusia terdiri dari dua bagian, yaitu paru kanan dan paru kiri.
Berikut adalah perbedaan antara paru kanan dan kiri berdasarkan jumlah lobus dan
segmennya:
a. Jumlah Lobus:
 Paru Kanan: Paru kanan terdiri dari tiga lobus, yaitu lobus superior, lobus tengah,
dan lobus inferior.
 Paru Kiri: Paru kiri terdiri dari dua lobus, yaitu lobus superior dan lobus inferior.
b. Jumlah Segmen:
 Paru Kanan: Paru kanan terdiri dari sepuluh segmen, yaitu tiga segmen di lobus
superior, dua segmen di lobus tengah, dan lima segmen di lobus inferior.
 Paru Kiri: Paru kiri terdiri dari sembilan segmen, yaitu empat segmen di lobus
superior dan lima segmen di lobus inferior.
Perbedaan ini terjadi karena adanya jantung yang berada di sebelah kiri rongga dada.
Jantung mempengaruhi anatomi paru-paru sehingga membuat paru kiri memiliki ruang
yang lebih sempit daripada paru kanan.
2. Buatlah diagram mekanisme terjadinya pernafasan (inspirasi sampai dengan ekspirasi)!

3. Tuliskan dan jelaskan minimal satu asma al husna terkait materi !


Jawaban: Salah satu Asmaul Husna terkait dengan materi adalah "Al-Razzaq". Al-Razzaq
berasal dari kata "Rizq" yang berarti rezeki atau penghidupan. Allah disebut Al-Razzaq
karena Dia adalah Pemberi Rezeki yang melimpah dan Maha Pemberi Kekayaan. Allah
Al-Razzaq adalah sumber segala bentuk rezeki dan materi di dunia ini. Dia adalah
pencipta dan pengatur segala bentuk sumber daya dan kekayaan yang ada. Keberadaan
dan distribusi materi di dunia ini adalah hasil dari karunia dan anugerah-Nya. Allah Al-
Razzaq memberikan rezeki-Nya kepada semua makhluk-Nya, baik manusia maupun
hewan, sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya.
Konsep Al-Razzaq mengajarkan kita beberapa hal terkait materi:
a. Ketergantungan pada Allah: Menyadari bahwa Allah adalah Pemberi Rezeki yang
sejati mengajarkan kita untuk bergantung sepenuhnya pada-Nya dalam mencari
rezeki. Kita harus bekerja keras, tetapi pada akhirnya hasil dan rezeki yang kita
terima adalah karena kehendak dan anugerah Allah.
b. Syukur dan Berbagi: Mengenali Allah sebagai Al-Razzaq membantu kita untuk
bersyukur atas rezeki yang telah diberikan kepada kita. Kita juga diingatkan untuk
tidak menjadi rakus atau tamak, melainkan membagikan dan menggunakan rezeki
yang kita terima dengan cara yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang
lain.
c. Keadilan dalam Distribusi: Allah Al-Razzaq mengatur distribusi rezeki dengan
kebijaksanaan-Nya. Setiap individu diberi rezeki sesuai dengan takdir-Nya. Ini
mengajarkan kita untuk menerima rezeki dengan rasa syukur dan tidak iri terhadap
orang lain. Allah adalah Maha Adil dalam membagikan rezeki-Nya. Mengenal dan
memahami Asmaul Husna Al-Razzaq memberikan pemahaman yang lebih dalam
tentang hubungan kita dengan materi dan rezeki. Hal ini mengajarkan kita untuk
bersyukur, bergantung pada Allah, berbagi dengan orang lain, dan menerima dengan
rendah hati apa yang telah Allah berikan kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai