PENDAHULUAN
Atelektasis berasal dari kata Yunani ateles dan ektasis, yang berarti
sebagian atau seluruh paru dengan atau tanpa pergeseran mediastinum. Ini berbeda
tertentu. 1
berkurangnya pertukaran udara perifer didalam paru. Seorang klinisi harus dapat
dan bronkoskopi.2
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
umum, struktur anatomi dari kepala dan leher adalah saluran pernapasan
pleura viseral dan parietal. Udara akan memasuki rongga hidung melalui
2
terjadilah proses pertukaran gas.
darah.
3
a. Rongga hidung (cavum nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal
(S), dan nitrogen (N2). Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga
mengalir ke faring.
b. Faring
4
belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring
Gambar 3. Faring
Dikutip dari kepustakaan 3
c. Laring
5
Gambar 4. Laring. (a) Tampak anterior (b) Tampak Posterior (c) Tampak Sagital
Dikutip dari kepustakaan 3
Gambar 5. Trakea dan Bronkus (a) Tampak Anterior, (b) Tampak longitudinal
dengan silia, (c) Potongan tranversal
Dikutip dari kepustakaan 3
a. Trakea
tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan
6
pada bagian dalam rongga bersilia. Siliasilia ini berfungsi
b. Bronkus
teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
c. Paru-paru
Gambar 6. Bronkus dan Paru-paru. (a) Tampak anterior (b) Tampak medial
7
(c) Radiologi bronkus (bronkogram)
Dikutip dari kepustakaan 3
bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah
dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian
yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan
8
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput
Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
gas.
9
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus
(alveolus).
busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis
2.2. Atelektasis
2.2.1 Definisi
10
lendir, benda asing di saluran napas, aspirasi, tumor, dll.4
minimal atau tidak ada, dan pada waktu lain itu mungkin ditafsirkan
pneumonia.7
2.2.2 Etiologi
debu mineral campuran. Insiden yang sering terjadi pada atelektasis juga
Atelektasis juga dapat terjadi pada sarkoidosis dan pada dewasa muda
menjadi:
a. Obstruktif :
11
bronkus. Penyumbatan juga bisa terjadi pada saluran
infeksi.
12
menyebabkan perkembangan paru yang tidak sempurna,
b. Non-obstruktif :
1. Pneumothoraks
2. Tumor
4. Pembiusan (anestesia)/pembedahan
6. Pernafasan dangkal
7. Penyakit paru-paru1,6
2.2.3. Klasifikasi
1. Atelektasis Neonatorum
13
termasuk komplikasi persalinan yang menyebabkan hipoksia
pada paru bayi, dengan ruang alveoli kecil yang seragam, dilapisi
dinding septa yang tebal yang tampak kisut. Epitel kubis yang
disebelumnya.
14
dan bercak.Istilah ini banya menyangkut mechanisme dasar yang
aspirasi benda asing atau bekuan darah, terutama pada anak atau
adalah kejadian yang sering pada efusi pleura dari penyebab apa
15
pun, namun mungkin yang paling sering dihubungkan dengan
dinding dada.
16
merupakan bagian penting untuk terjadinya karsinoma
bronkogenik.
17
4. Atelektasis segmental: kadang-kadang sulit dikenal pada foto
6. Atelektasis pada lobus atas paru kanan. Kolaps pada bagian ini
2.2.4. Patofisiologi
18
peningkatan tekanan transpulmonary diperlukan untuk mencapai
pernapasan.
b. Oksigenasi terganggu
paling umum dari demam pasca operasi awal, bukti yang ada ditemukan
demam pasca operasi awal. Sebagian besar gejala dan tanda-tanda ditentukan
oleh kecepatan dimana oklusi bronkus terjadi, ukuran area paru yang terkena,
19
dan ada atau tidak adanya infeksi yang menyulitkan. Oklusi bronkus cepat
terjadi dengan area kolaps paru yang menyebabkan nyeri pada sisi yang
demam, dan syok juga bisa terjadi. Sindrom lobus tengah sering
bawah dapat menyebabkan batuk yang berat, meretas, dan tidak produktif.5,8
yang tidak dapat diakses oleh stetoskop. Jika bagian atoskopi dan dinding
dengan benar, dan kelainan yang sesuai tidak didengar. Butuh perhatian dan
20
2. Hipersonor/timpani bila terdapat kavitas yang cukup dan pada
pekak)6,8
pengurangan volume bagian paru baik lobaris, segmental atau seluruh paru,
a. Sinar-X Dada
struktur mediastinum.
21
1. Tanda-tanda langsung yaitu:
besar.
22
3. Pola Kolaps pada Radiologi
a. Collapse Complete
23
Gambar 10. Kolaps paru total akibat penekanan dari efusi pleura,
trakea beralih ke paru sebelah kiri.
Dikutip dari Kepustakaan 1
b. Lobar collapse
Gambar 11. (a)RUL kolaps tampak PA (b) RUL kolaps tampak lateral.
Dikutip dari kepustakaan 1
24
1. Lobus kanan atas (RUL) kolaps (gambar 11a dan b)
tanda Golden S.
25
tampak lateral
Dikutip dari kepustakaan 1
Gambar 13. (a) RLL kolaps tampak PA (b) RLL kolaps tampak lateral
26
dengan RUL. Tampak sebagai opacity seperti jilbab yang
Gambar 14. (a) LUL kolaps tampak PA (b) LUL kolaps tampak lateral
27
5. Keruntuhan LLL terlihat sebagai peningkatan opasitas
daripada normal.
Gambar 15. (a) LLL kolaps tampak PA (b) LLL kolaps tampak lateral
b. CT Scan
CT scan. Ini ciri kepadatan relatif dari suatu zat, yaitu, udara: 21000,
28
lemak: 250, air: 0, otot: þ40, batu: þ100 hingga þ400, tulang: þ1000.
radiografi polos dan ini berguna untuk lebih banyak bentuk atipikal
atelektasis lainnya.
c. Ultrasonografi
29
paru terlihat selama inhalasi. Pada penggunaan Doppler colour-flow,
d. Bronkoskopi
30
nebulized dornase alfa (DNase) dan bronkoskopi fiberoptik dapat
positif pada 76% dari semua kasus (57 pasien). Sanitasi endoskopi
dada serius. Dalam kasus ini, darah terutama dilihat melalui lumen
31
Gambar 18. (a) Atelektasis dari lobus bawah kiri (b) Bronkoskopi fiberoptic
menunjukkan penyempitan bronkus kiri bawah dengan sekresi purulen.
Dikutip dari kepustakaan 10,11
2.2.8 Penatalaksanaan
postural, perkusi dan vibrasi dinding dada, dan teknik ekspirasi paksa (disebut
yang kuat sering membantu memperluas kembali paru yang kolaps. Ketika
upaya ini tidak berhasil dalam 24 jam, bronkoskopi serat optik fleksibel dapat
dilakukan.
dalam posisi tertentu untuk peningkatan drainase area yang terkena, (2)
32
memberikan fisioterapi dada yang kuat, dan (3) mendorong pasien untuk
batuk dan bernapas dalam. Terapi dengan antibiotik spektrum luas dimulai
dan dimodifikasi secara tepat jika patogen spesifik diisolasi dari sampel
agen mukolitik
atau lobektomi.8
2.2.9 Diagnosis
jantung dan mediastinum dan sela lobus kehilangan udara, di celah interlobus
menjadi bergeser atau tidak pada tempatnya, dan densitas pada lobus menjadi
lebih opak, seperti pada bronkus, pembuluh darah kelenjar limfe menjadi
33
DAFTAR PUSTAKA
Anasthesia.
Benda Asing Paku dengan Komplikasi Paru dan Aspirasi Benda Asing
H.629.
3. Marieb, E. N. & Hoehn, K. 2010. Human anatomy & physiology (8th ed.)
34
8. Tarun Madappa et all. 2017. Atelectasi
https://emedicine.medscape.com/article/296468-overview#a7
9. Algin Oktay, Gokalp Gokhan, Topal Ugur. 2011. Sign in Chest Imaging.
10. University of Florida. 2018. Atelectasis. The Foundation for The Gator
https://ufhealth.org/atelectasis#prettyPhoto[adam]/0/]
11. Kim MS, Hwang Y, Kim HS, Park IK, Kang CH, Kim YT. 2014. Reverse
V-shape Kinking of The Left Lower Lobar Bronchus After a Left Upper
Lobectomy and its Surgical Correction. The Korean Journal of Thoracic and
Cardiovascular Surgery
35