FAKULTAS KEDOKTERAN
JAKARTA
2019
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
anestesi extremitas bawah sudah lama dilakukan dengan blok saraf perifer.
Biasanya anestesi blok saraf perifer yang sering dilakukan untuk ekstremitas
bawah adalah anestesi blok saraf perifer lumbal. Dimana selain blok saraf perifer
lumbal, blok saraf perifer ekstremitas bawah juga terdapat anestesi epidural dan
saraf 1, 2. Dengan adanya anestesi blok saraf perifer untuk operasi ekstremitas
atas, dapat ditawarkan efisiensi dan efektifitas yang lebih signifikan. Manfaat ini
termasuk kontrol yang unggul mengatasi nyeri intraoperatif, stres bedah yang
lebih, gangguansistemik yang minimal, insiden mual dan muntah pasca operasi
(Post Operative Nausea and Vomiting = PONV) lebih rendah serta analgesia
pasca operasi lokal serta mengurangi lama rawat rumah sakit dan pembiayaan.
anestesi lokal, serta sejumlah metode yang berguna dalam mengurangi waktu
sebelum blok, sarana untuk meningkatkan durasi blok secara tepat dan terbiasa
dengan pendekatan umum dan teknik yang berguna untuk daerah anestesi
peran obat anestesi lokal yang biasa digunakan dan membiasakan spesialis bedah
1
dengan dokter spesialis anestesi untuk teknik anestesi blok saraf perifer (RA)
2
BAB II
PEMBAHASAN
tubuh melalui cranial nerves (saraf-saraf kepala) dan spinal nerves (saraf-saraf
tulang belakang). Cranial nerves dan spinal nerves merupakan sistem Saraf perifer
(Sistem saraf Tepi) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa
informasi sensoris (impuls saraf) menuju ke sistem saraf pusat dan dari sistem
saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh yang dikenal juga
dengan somatic nervous system (sistem saraf somatik). Selain itu, sistem saraf
perifer juga terdiri atas autonomic nerve system (Sistem Saraf Otonom).
berasal dari pleksus brakialis. Plexus brachialis dibentuk oleh rami anterior nervi
spinalis C5-C8 dan T1. Ada perbedaan antara bagian yang terletak di atas
(pars infraclavicularis). Rami anterior dari nervus spinalis berjalan di antara celah
rami anterior akan membentuk tiga truncus primer di atas clavicula, yaitu: truncus
superior, truncus medialis, dan truncus inferior. Saraf-saraf ini membentuk pars
supraclavicularis(2)
3
terbentuk dari rami anterior truncus superior dan medialis. Fasciculus medialis
dibentuk oleh rami anterior truncus inferior, dan fasciculus posterior yang
dibentuk dari rami dorsalis dari truncus superior, medialis dan inferior. Fasciculus
nervus ulnaris, nervus cutaneus medialis untuk regio antebrachium, dan nervus
otot dari cingulum superior, saraf ini berjalan di permukaan posterior dan lateral
yang akan berakhir pada dinding thorax bagian lateral mempersarafi musculus
subscapularis dan teres major juga dipersarafi oleh saraf ini. Saraf-saraf berikut
4
Implikasi Klinis :
otot yang ada pada cingulum superior dan menyebabkan kesulitan untuk
mengangkat lengan. Type paralisis ini (Erb’s palsy) bisa disebabkan karena
dislokasi dari articulus glenohumeri selama persalinan, atau posisi lengan yang
(Klumpke’s Palsyi) akan menyebabkan gangguan pada otot-otot kecil dari manus
Tiga truncus utama yang dibentuk dari rami anterior nervi spinalis C5-C8
dan T1 adalah truncus superior, medius, dan inferior akan memberikan 3 cabang
5
II.3.1. Fasciculus Lateralis
dan brevis, dan musculus brachialis. Cedera pada saraf ini menyebabkan
6
b. Rami cutaneus palmaris menginnervasi aspek lateral dari kulit
2. Bagian dorsum dari jari telunjuk, jari tengah dan ibu jari
dan 2
Implikasi Klinis
Begitu juga pada regio manus, dimana ibu jari, telunjuk dan jari tengah
tidak bisa melakukan gerakan flexio pada ujung medial distal dari
Saat melewati carpal tunnel, saraf ini bisa mengalami cedera akibat
7
tekanan yang biasanya terjadi pada usia lanjut, sindrom ini dikenal dengan
cabang. Pada sisi medial dari regio brachium, saraf ini turun berada di
medialis dari musculus triceps. Saraf ini menyilang articulus cubiti yaitu
8
antebrachium, saraf ini kemudian berjalan diantara caput humerus dan
saraf ini menginervasi musculus flexor carpi ulnaris dan setengah bagian
bersama arteri ulnaris di bawah musculus flexor carpi ulnaris . Pada regio
9
Nervus ulnaris memberikan innervasi sensoris pada jari tangan
kelima dan setengah bagian medial dari jari keempat. Rami palmaris
musculii flexor carpi ulnaris dan bagian medial dari flexor digitorum
Implikasi Klinis:
10
flexio. Penyebabnya adalah terjadinya paralisis pada musculus interosseii
dan otot-otot intrinsik dari jari tangan yang berperan dalam terjadinya
paralisis pada otot adductor dari jari kelingking dan ibu jari, maka kedua
jari ini tidak bisa saling bersentuhan. Selain nervus ulnaris, fasciculus
innervasi sensoris kulit pada sisi medial dari regio brachium. Nervus
permukaan anterior dari lengan atas di bawah fossa axillaris. Disini saraf
ini bercabang dan melayani kulit pada daerah medial antara daerah axilla
dan articulus cubiti. Rami anteriornya mencapai bagian flexor dan rami
antebrachium saraf ini berjalan di bawah fascia pada sisi ulnar dan pada
bagian sepertiga distal bercabang menjadi rami anterior dan rami ulnaris.
Rami anterior akan melayani sisi medial dari daerah flexor regio
antebrachium, dan rami ulnaris melayani bagian atas dari sisi medial
11
II.3.3. Fasciculus Posterior
mengelilingi collum os humerus. Saraf ini melewati sisi lateral dari celah
cabangnya untuk musculus teres minor yang juga berjalan di sisi lateral
dari celah di axilla. Disini saraf ini bercabang menjadi nervus cutaneus
lateralis superior yang mencapai kulit pada margo posterior dari musculus
deltoideus, dimana akan melayani kulit pada aspek lateral dari bahu dan
dan antebrachium. Truncus dari saraf ini terbentang dari axilla menuju ke
sulcus dari nervus radialis. Pada sepertiga distal regio brachium, saraf ini
brachialis dan brachioradialis. Pada sulcus nervus radialis, saraf ini sangat
articulus cubiti pada sisi flexor dan bercabang setinggi caput os radius
12
superficialis pada regio antebrachium berlanjut pada sisi medial dari
yang melayani kulit pada area ekstensor dari lengan atas, dan nervus
longus, medius, dan lateral. Cabang untuk musculus triceps caput medialis
Saraf ini memberikan serat-serat saraf sensoris pada sisi radial dari dorsum
manus, bagian ekstensor dari dari pollux, phalangis proximal dari digiti II
13
Gambar II.4. Nervus Radialis dan Innervasinya di regio Antebrachium .
supinator saat melewati otot ini. Setelah itu memberikan cabang muskular
extensor digiti minimi, extensor carpi ulnaris, abductor pollicis longus, dan
indicis.(2)
14
Gambar II.5. Nervus Radialis dan Innervasinya di Regio Antebrachium dan Manus
Implikasi Klinis :
Cedera pada truncus utama dari saraf ini pada daerah lengan atas
wristdrop. Kondisi ini ditandai dengan tidak bisa ekstensinya manus dan
15
II.4. Blok Saraf Perifer
a. Definisi
saraf perifer di lokasi tubuh yang spesifik, untuk mampu bertahan lama dan
efektif. Blok saraf perifer dapat digunakan sebagai anestesi tunggal, analgetik
pada anestesi umum, dan analgetik post operasi, dan tatalaksana nyeri akut
atau kronik.(3),(4),(5)
Blok saraf perifer menjadi teknik yang tepat untuk operasi superfisial
refleks saluran napas atas. Teknik ini dapat dikatakan menguntungkan bagi
fungsi ginjal. Namun pencapaian efek anestetik yang adekuat pada teknik ini
teknik anestesi blok yang tepat. Pasien juga harus kooperatif untuk
analgesia setelah operasi dan tatalaksana nyeri kronik. Pada saat evaluasi
preoperatif perlu diperiksa dengan teliti adanya infeksi kulit di lokasi blok,
16
Pada umumnya, blok perifer memiliki dua teknik teknik stimulasi
saraf yang didasari landmark anatomis dan teknik dengan USG sebagai
anestetik local dengan bantuan USG dengan resiko pungsi arteri berkurang,
jarum mencapai target posisi anatomis, dilakukan stimulasi saraf untuk menilai
menunjukkan bahwa ujung jarum berada pada letak yang tepat dan anestesi
sebagai berikut :
Keuntungan Kekurangan
17
Mobilisasi bisa lebih dini (hematoma terutama
Tidak ada efek terhadap epidural)
motilitas saluran cerna Robeknya dura mater
Menghindari kekebalan Kontraindikasi infeksi
fungsi inhibisi
local
Hipotensi
Retensi urin
Butuh waktu lebih lama –
terutama pada blok n
ischiadikus dan n femoral
Kegagalan sekitar 15%
walaupun ditangan yang
mahir
A. Persiapan
mengurangi rasa sakit selama jarum dimasukkan untuk melakukan blok saraf
perifer. Ruang tempat melakukan blok harus terdapat monitor, alat, dan obat
jika terdapat reaksi obat anestesi lokal yang tidak diinginkan (adverse
blok. Obat-obatan sedasi atau anestesi umum dapat disiapkan, jika sewaktu-
Pemilihan obat anestetik lokal untuk blok saraf perifer didasari pada
onset, durasi, dan derajat blok konduksi. Lignocaine: Onset dengan durasi
menengah tindakan 1-2 jam. Redistribusi paruh adalah 89 menit, dan paruh
eliminasi adalah 45-60 menit. Dosis aman maksimum yang disarankan adalah
18
jam dan dapat diperpanjang dengan menggunakan epinefrin (1:200.000).
Lignocaine adalah pilihan yang paling umum untuk anestesi blok saraf perifer
Bupivakain mempunyai masa kerja lebih panjang (2-4 jam) dan empat kali
lebih kuat daripada lignocaine karena itu 0,25% bupivacaine sama dengan 1%
kelarutan lipid yang tinggi. Dosis aman yang dianjurkan bupivacaine adalah 2
mg / kg tanpa epinefrin dan 2,5 mg/kg dengan epinefrin. Blok saraf perifer
dilakukan dengan 0,25% menjadi 0,5% dan konsentrasi yang lebih rendah
Lidokain dan mepivakain, 1-1,5% untuk operasi 10-20 menit dan 2-3 jam,
lambat dan kurang memblok sistem motorik, akan tetapi efek anestesi dapat
denyut jantung lebih dari 20% dari keadaan awal menunjukkan injeksi ke
19
intravaskular. Setiap pemberian 5 ml obat anestesi lokal dilakukan aspirasi
Karena adanya risiko kerusakan arteri atau saraf permanen, maka berkembang
suatu teknologi baru berupa alat stimulasi saraf untuk membantu menentukan
letak ujung jarum. Penggunaan alat stimulasi saraf ini memiliki risiko
Saat ini cara terbaik menentukan letak ujung jarum berdasarkan respon
tinggi akan menghasilkan visualisasi saraf perifer, letak jarum blok, dan
20
B. Lokasi
paresthesia akibat kontak saraf atau adanya tanda awal toksisitas anestetik
brachialis dibentuk oleh rami anterior C5-C8 dan T1. Rami tersebut akan
membentuk tiga truncus yakni truncus superior, media dan inferior. Ketika
plexus keluar dari bawah clavicula dan memasuki daerah axilla, serabut
21
posterior akan membentuk cabang nervus axillaris dan berakhir sebagai
22
2. Blok Interscalenus
lengan atas, dan siku. Penggunaan teknik yang sering dipakai adalah blok
nondominan, otot scalenus anterior dan tengah diraba dan ditekan agar
lengan lainnya yang tidak melibatkan aspek medial lengan bawah atau
23
pada tempat injeksi, defisit neurologis, alergi anestetik lokal, koagulopati,
Gambar II.7. Lokasi Blok Interscalenus dan Area Tubuh yang Dipengaruhi
yang akan dioperasi agar terangkat dari kasur. Respon motorik stimulator
lokal di mana akan menimbulkan respon pada m. deltoid atau biceps, dan
kulit). (3),(4),(5).
24
s
3. Blok Supraclavicula
ekstremitas atas karena memiliki awitan cepat, blok luas dan compact,
25
Gambar II.9. Lokasi Blok Supraclavicula dan Area Tubuh yang Dipengaruhi
arah cephalad titik ini. Kemudian jarum disambukan dengan stimulator saraf
anteroposterior, tegak lurus dari kulit, sedikit kearah caudal. Obat anestesi
lokal dapat diinjeksikan bila dijumpai kedutan otot tanpa perlu mengurangi
besarnya arus. Panduan USG memberikan visualisasi plexus, iga, pleura, dan
brachialis yang berada di antara musculus scalenus anterior dan medius dan
berada di atas arteri subclavia. Blok dilakukan dengan 25-40 ml anestesi lokal.
(3),(4),(5).
dengan gejala batuk, dispnea, dan nyeri dada. Paralisis nervus phrenikus dapat
terjadi (50% kasus) meskipun tidak menunjukkan gejala klinis bermakna, oleh
26
Gambar II.10. Lokasi Penyuntikan Blok Supraclavicula
4. Blok Infraclavicula
anestesi dan analgetik pada area di bawah siku, operasi tagan, pergelangan
tangan dan lengan bawah. Blok ini hampir serupa dengan blok
anatomi pasien.
kepala clavicular medial, titik tengah dari garis yang menghubungkan dua
landmark.
27
plexus brachialis. Tujuan stimulator saraf adalah mencari lokasi jarum
dengan adanya kedutan jari tangan (ekstensi jari) pada 0,2-0,5 mA.
pectoralis mayor dan minor. Lalu dilakukan aspirasi, bila aspirasi negative,
Gambar II.11. Lokasi Blok Infraclavicula dan Area Tubuh yang Dipengaruhi
28
.
5. Blok Axillaris
jarum diinsersi pada 450 cephalad. Saat jarum melewati kulit, jarum
29
Gambar II.13. Lokasi Blok Axillaris
pergelangan tangan, jempol, telunjuk, jari tengah serta setengah lateral jari
(A) (B)
Gambar II.14. (A) Lokasi Penyuntikan Blok N. Medianus dan Area yang Dipengaruh,
30
7. Blok Nervus Ulnaris
ulnaris dan arteri ulnaris dan berikan 3-5 ml anestetik lokal setelah aspirasi
Gambar II.15. Lokasi Penyuntikan Blok N. Ulnaris dan Area yang Dipengaruhi
31
8. Blok Nervus Radialis
(A) (B)
Gambar II.17. (A) Lokasi Penyuntikan Blok N. Radialis dan Area yang Dipengaruhi
32
BAB III
KESIMPULAN
Blok sistem saram perifer ekstremitas atas adalah anesthesia pada sistem
saraf perifer ekstremitas atas yang berasal dari pleksus brakialis. Blok saraf perifer
ekstremitas adalah anestesi lokal yang diinjeksikan di sistem saraf perifer di lokasi
tubuh yang spesifik, untuk mampu bertahan lama dan efektif. Blok saraf perifer
dapat digunakan sebagai anestesi tunggal, analgetik pada anestesi umum, dan
analgetik post operasi, dan tatalaksana nyeri akut atau kronik. Blok sistem saraf
33
DAFTAR PUSTAKA
34
35