Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manusia dan Lingkungan


Dosen Pengampu : Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S. Pd., M.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Hasna Mahira (K7123089 / 2D)
2. Putri Nurraini Mei Setiani (K7123143 / 2D)
3. Septina Siti Nur Fatimah (K7123163 / 2D)
4. Yuli Puji Lestari (K7123194 / 2D)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2024
PRAKTIKUM SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. Judul Praktikum
Praktikum sistem pernapasan pada tubuh manusia.

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum mahasiswa dapat mengetahui proses sistem
pernapasan pada manusia.
2. Melalui praktikum mahasiswa dapat mengetahui bagian organ-organ
pada sistem pernapasan manusia.
3. Melalui praktikum mahasiswa dapat mengetahui mekanisme terjadinya
inspirasi dan ekspirasi sistem pernapasan manusia.
4. Melalui praktikum mahasiswa dapat mengetahui mekanisme
pernapasan dada dan perut.

C. Kajian Teori
1. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan atau sistem respirasi merupakan sistem vital
dalam tubuh makhluk hidup. Sistem pernapasan terdiri dari susunan
yang sangat kompleks untuk menopang kehidupan manusia. Sistem ini
memiliki tujuan untuk memperoleh oksigen dari udara ke seluruh
tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dari tubuh. Organ-
organ yang menyusun sistem pernapasan dipisahkan menjadi dua
bagian yaitu sistem pernapasan bagian atas dan sistem pernapasan
bagian bawah.
2. Organ-organ Penyusun Sistem Pernapasan
Organ-organ yang menyusun sistem pernapasan terbagi menjadi
dua, yaitu sistem respirasi bagian atas dan sistem respirasi bagian
bawah:
a. Sistem respirasi bagian atas
1) Rongga hidung (Cavum nasalis)
Hidung merupakan organ tubuh yang berfungsi
sebagai alat pernapasan dan indra penciuman (Syaifuddin,
2016). Udara masuk melalui rongga hidung. Kemudian di
dalam rongga hidung udara disaring oleh rambut-rambut
kecil (silia) dan selaput lendir. Selain menyaring udara dari
debu dan kotoran, silia dan selaput lendir juga
menyesuaikan suhu pernapasan dengan suhu tubuh serta
menyelidiki adanya bau.
2) Faring (tenggorokan)
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernapasan dan jalan makan (Manurung, 2016). Faring
merupakan saluran yang menghubungkan rongga hidung
dan rongga mulut ke laring. Faring terdiri atas tiga bagian
yang dinamai berdasarkan letaknya, yakni nasofaring (di
belakang hidung), orofaring (dibelakang mulut), dan
laringofaring (dibelakang laring).
3) Laring (pangkal tenggorokan)
Laring merupakan rangkaian cincin tulang rawan
yang dihubungkan dengan otot dan mengandung pita suara.
Laring berhubungan dengan fonasi dan berfungsi sebagai
pelindung. Epiglotis berfungsi menutup laring saat menelan
(Manurung, 2016). Ketika menelan makanan, epiglotis
akan melipat ke bawah dan menutup laring sehingga
makanan dapat masuk ke kerongkongan. Epiglotis akan
menutup kerongkongan ketika bernapas sehingga udara
dapat masuk ke tenggorokan (laring).
4) Trakea (batang tenggorokan)
Trakea merupakan tuba yang lentur atau fleksibel
dengan panjang sekitar 10 cm dan lebar 2,5 cm. Trakea
dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium
bersilia. Silia tersebut bergerak menyaring debu dan butir-
butir halus yang ikut masuk ke trakea untuk kemudian
dikeluarkan.

b. Sistem respirasi bagian bawah


1) Bronkus
Batang tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua
bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus
bercabang menuju paru-paru dan bercabang menjadi
bronkiolus. Bronkus sebelah kanan (bronkus primer)
bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus
sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
2) Paru-paru (pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan dibatasi
oleh diafragma di bagian bawah. Paru-paru berisi
percabangan bronkus (bronkiolus) dan gelembung-
gelembung udara yang disebut alveolus. Alveolus
merupakan akhir dari sistem respirasi. Alveolus berperan
penting dalam pertukaran O2 (oksigen) dan CO2 (karbon
dioksida).Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru
kanan dan kiri dan dipisahkan oleh jantung. Paru-paru
kanan (pulmo dexter) terdiri dari tiga lobus dan paru-paru
kiri (pulmo sinister) terdiri dari dua lobus. Paru-paru
dilapisi oleh selaput yang disebut pleura. Pleura terbagi atas
dua lapisan yaitu, pleura parietalis (bagian luar, yang
melapisi rongga dada). Pleura viseralis (bagian dalam, yang
menyelubungi setiap paru-paru).

3. Mekanisme Sistem Pernapasan


Mekanisme sistem pernapasan terdiri dari dua proses, yaitu
inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah proses masuknya udara dari
mulai rongga hidung hingga ke paru-paru. Ekspirasi adalah proses
keluarnya udara yang mengandung karbon dioksida dari paru-paru.
Pernapasan dibedakan menjadi dua berdasarkan otot yang berperan
aktif di dalamnya, yakni pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan dada
Pada pernapasan dada otot yang berperan aktif adalah otot
antar tulang rusuk (interkostal). Otot ini dibedakan menjadi dua,
yaitu otot antar tulang rusuk luar (interkostal eksternal) yang
berperan mengangkat tulang-tulang rusuk, dan otot antar tulang
rusuk dalam (interkostal internal) yang berperan menurunkan
tulang rusuk ke posisi semula. Apabila otot antar tulang rusuk luar
berkontraksi, tulang rusuk terangkat sampai volume rongga dada
bertambah besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara rongga dada
menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paru-paru, sehingga
mendorong paru-paru mengembang dan mengubah tekanannya
menjadi lebih kecil daripada tekanan udara bebas. Selanjutnya akan
terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-paru melalui
rongga hidung, batang tenggorokan, bronkus, dan alveolus. Proses
ini disebut inspirasi. Apabila otot antar tulang rusuk dalam
berkontraksi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula sehingga
mendorong dinding paru-paru. Akibatnya, rongga paru-paru akan
mengecil dan menyebabkan tekanan udara di dalamnya meningkat.
Hal ini menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong
keluar. Proses ini disebut ekspirasi (Harlinda, 2018).
b. Pernapasan perut
Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif yaitu otot
diafragma dan otot dinding rongga perut. Apabila otot diafragma
berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal ini
menyebabkan volume rongga dada bertambah besar, sehingga
tekanan udara di dalamnya mengecil. Penurunan tekanan udara
akan diikuti mengembangnya paru-paru. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya aliran udara ke dalam paru-paru. Proses
ini disebut inspirasi. Apabila otot diafragma berelaksasi dan otot
dinding perut berkontraksi, isi rongga perut akan terdorong ke arah
diafragma, sehingga posisi diafragma akan cekung ke arah rongga
dada. Hal ini menyebabkan volume rongga dada mengecil dan
tekanannya meningkat, sehingga menyebabkan isi rongga paru-
paru terdorong ke luar. Proses ini disebut ekspirasi (Harlinda,
2018).

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Gunting (1 buah)
2. Bahan
a. Balon (3 buah)
b. Botol mineral (1 buah)
c. Sedotan (2 buah)
d. Karet (3 buah)
e. Selotip (1 buah)
f. Plastisin (1 buah)

E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menggunting botol mineral menjadi dua bagian, kemudian gunakan
bagian atasnya.
3. Mengambil tutup botol mineral dan lubangi tutup botol menggunakan
gunting.
4. Mengambil dua sedotan dan rekatkan menggunakan selotip.
5. Memotong ujung balon dan ikatkan pada ujung atas masing-masing
sedotan.
6. Mengikat balon pada sedotan menggunakan karet.
7. Mengambil balon dan potong menjadi dua bagian.
8. Menutup bawah botol mineral dengan menggunakan balon yang telah
digunting, kemudian mengikatnya dengan karet.
9. Menutup celah sisa lubang bagian atas tutup botol menggunakan
plastisin.
10. Menarik perlahan balon yang diikat pada bawah botol.
11. Melepaskan balon secara perlahan.

F. Hasil

No. Percobaan Hasil

Proses terjadinya inspirasi pada sistem


pernapasan manusia terjadi saat otot
antar tulang rusuk berkontraksi dan
terangkat. Hal ini membuat volume
rongga dada bertambah besar dan
tekanan rongga menjadi lebih kecil dari
tekanan udara luar, sehingga udara dapat
mengalir dari luar ke dalam paru-paru.
Proses terjadinya inspirasi
pada sistem pernapasan.

Proses terjadinya ekspirasi pada sistem


pernapasan terjadi ketika otot antar
tulang rusuk akan kembali ke posisi
semula, sehingga volume rongga dada
akan mengecil, sedangkan tekanannya
membesar. Keadaan ini yang
menyebabkan udara dalam rongga paru-
paru terdorong ke luar

Proses terjadinya ekspirasi


pada sistem pernapasan
manusia.

G. Pembahasan
Sistem pernapasan pada manusia merupakan salah satu sistem yang
memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Sistem pernapasan
merupakan suatu proses pengambilan udara agar mendapatkan oksigen
(O2) yang diperlukan tubuh untuk mengoksidasi bahan makanan yang
berlangsung dalam sel dengan hasil akhir berupa energi. Proses
pernapasan dalam tubuh manusia dapat terjadi secara otomatis. Proses ini
melibatkan organ-organ pernapasan yang saling bekerja sama membantu
tubuh dalam melakukan pertukaran gas yang kemudian akan
didistribusikan ke seluruh tubuh.
Mekanisme sistem pernapasan manusia dimulai ketika manusia
menarik napas, diafragma dan otot antara tulang rusuk akan mengalami
kontraksi yang membuat rongga dada meluas, sehingga paru-paru dapat
mengembang dan udara dapat masuk ke dalam paru-paru. Lalu, udara akan
masuk melalui mulut atau hidung yang kemudian akan difiltrasi oleh
rambut hidung dan udara akan masuk menuju trakea. Udara yang ada pada
trakea akan masuk ke dalam paru-paru melalui bronkus, bronkiolus, dan
berakhir di alveolus. Ketika udara sampai di alveolus, maka terjadi proses
pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang berlangsung di
dalam pembuluh darah kapiler. Oksigen (O2) akan masuk ke dalam kapiler
dan bersama sel darah merah menuju ke jantung untuk dialirkan ke seluruh
tubuh. Pada waktu yang bersamaan, karbon dioksida (CO 2) akan masuk ke
dalam kapiler dan menuju ke rongga paru-paru. Setelah proses pertukaran
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) selesai, otot diafragma dan tulang
rusuk akan kembali rileks dan rongga dada kembali seperti semula. Udara
yang mengandung karbon dioksida (CO2) akan keluar dari alveolus dan
menuju ke bronkiolus, bronkus, trakea, hingga keluar dari tubuh melalui
hidung.
Sistem pernapasan manusia tersusun oleh berbagai organ
pernapasan yang saling bekerja sama menjalankan masing-masing
fungsinya agar proses pernapasan dalam tubuh manusia dapat berjalan
dengan lancar. Organ-organ penyusun sistem pernapasan adalah sebagai
berikut :
1. Rongga Hidung
Rongga hidung berfungsi sebagai tempat masuknya udara
pernapasan. Di dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan
selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring dan menghangatkan
udara yang masuk dengan menyesuaikan suhu tubuh.
2. Faring
Faring merupakan tempat persimpangan antara saluran pernapasan
dan saluran pencernaan yang berfungsi untuk menyalurkan udara yang
masuk dari mulut atau rongga hidung menuju trakea. Di dalam faring
terdapat epiglotis yang berfungsi sebagai katup pemisah antara saluran
pernapasan dan saluran pencernaan.

3. Laring
Laring merupakan saluran berbentuk kerucut terbalik yang terletak
di bagian bawah faring dan berfungsi sebagai tempat menghasilkan
suara karena pada laring terdapat pita suara.
4. Trakea
Trakea merupakan organ yang terletak di sebagian leher hingga
rongga dada dan berfungsi untuk mengalirkan udara ke paru-paru.
Ujung trakea bercabang menjadi dua yang disebut bronkus dan
kemudian bercabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil yang
disebut bronkiolus.
5. Alveolus
Alveolus merupakan gelembung kecil yang berada di ujung
bronkiolus dan berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2) di dalam paru-paru.
6. Diafragma
Diafragma berfungsi untuk memisahkan rongga dada dan perut
agar dapat memperluas paru-paru.

Mekanisme pernapasan pada sistem pernapasan manusia terdiri


dari proses inspirasi dan proses ekspirasi. Proses inspirasi adalah proses
ketika menghirup udara. Pada proses ini, diafragma dan otot dada akan
berkontraksi yang membuat volume dalam rongga dada membesar dan
paru-paru mengembang, sehingga udara dari luar yang dihirup oleh hidung
dapat masuk ke organ-organ pernapasan sampai berakhir di paru-paru.
Sedangkan proses ekspirasi merupakan proses ketika menghembuskan
udara. Pada proses ini, diafragma dan otot dada akan mengalami relaksasi
yang membuat volume rongga dada kembali normal dan paru-paru juga
kembali normal, sehingga udara dalam paru-paru dapat terdorong keluar.
Proses pernapasan manusia memiliki dua mekanisme pernapasan
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Ketika manusia bernapas
menggunakan pernapasan dada, otot yang berperan adalah otot-otot di
sekitar tulang rusuk. Proses inspirasi dalam pernapasan dada terjadi ketika
otot antar tulang rusuk luar berkontraksi dan tulang rusuk terangkat
sehingga volume rongga dada akan membesar dan tekanan udara di dalam
rongga dada mengecil. Hal ini menyebabkan aliran udara dari luar akan
masuk ke dalam tubuh. Sedangkan proses ekspirasi dalam pernapasan
dada terjadi ketika otot antar tulang rusuk luar berelaksasi dan tulang
rusuk kembali ke posisi semula sehingga volume rongga dada akan
mengecil dan tekanan udara dalam rongga dada meningkat. Hal ini
menyebabkan aliran udara dalam paru-paru tertekan hingga terdorong
keluar tubuh.
Namun, ketika manusia bernapas menggunakan pernapasan perut
atau bisa disebut dengan pernapasan diafragma maka otot yang berperan
adalah diafragma dan otot dinding di rongga perut. Proses inspirasi dalam
pernapasan perut terjadi ketika otot diafragma mengalami kontraksi dan
posisinya menjadi datar sehingga akan membuat volume dalam rongga
dada membesar dan tekanan udaranya mengecil. Hal tersebut
menyebabkan paru-paru mengembang dan membuat udara dapat masuk ke
dalam paru-paru. Sedangkan proses ekspirasi dalam pernapasan perut
terjadi ketika otot diafragma mengalami relaksasi dan otot dinding perut
akan mengalami kontraksi sehingga menyebabkan diafragma terangkat
serta melengkung menekan rongga dada. Hal tersebut menyebabkan
volume rongga dada mengecil dan tekanan udaranya meningkat sehingga
udara dalam paru-paru dapat keluar dari tubuh.

H. Simpulan
Sistem pernapasan manusia merupakan salah satu sistem yang
memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Melalui praktikum ini
mahasiswa dapat mengetahui proses sistem pernapasan pada manusia,
dapat mengetahui bagian organ-organ pada sistem pernapasan manusia,
dapat mengetahui mekanisme terjadinya inspirasi dan ekspirasi sistem
pernapasan manusia, dan dapat mengetahui mekanisme pernapasan dada
dan perut pada sistem pernapasan manusia. Sistem pernapasan manusia
memiliki beberapa fungsi seperti untuk menghirup dan menghembuskan
udara, sebagai pertukaran gas antara paru-paru dan aliran darah,
menciptakan suara, mencium bau, dan lain-lainnya. Sistem pernapasan
pada manusia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jenis
kelamin, aktivitas, posisi tubuh, dan suhu tubuh. Sistem pernapasan
manusia penting untuk dipelajari karena mengingat akan pentingnya
fungsi dari sistem pernapasan manusia. Setiap orang harus bisa menjaga
kesehatan sistem pernapasan dengan baik agar tidak mengalami gangguan
penyakit yang dapat membahayakan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Manurung Nixson (2016). Terapi Reminiscence. Jakarta: CV Trans Info


Media
Syaifuddin, H. 2016. Anatomi Fisiologi. Buku kedokteran EGC : Jakarta.
Syofyan, Harlinda. (2018). Analisis gaya belajar dan motivasi berprestasi
terhadap hasil belajar ipa.
LAMPIRAN

Alat dan Bahan

Langkah Pembuatan
Hasil Akhir
PRAKTIKUM SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. Judul Praktikum
Praktikum Sistem Pertukaran CO2 dan O2 Pada Manusia.

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum mahasiswa mengetahui tempat pertukaran antara
O2 dan CO2 dengan baik dan benar.
2. Melalui praktikum mahasiswa mengetahui proses pengambilan O2
dan pengeluaran CO2 dalam sistem pernapasan manusia dengan baik
dan benar.
3. Melalui praktikum mahasiswa mengetahui mekanisme pertukaran O2
dan CO2 pada sel jaringan manusia dengan baik dan benar.

C. Kajian Teori
Respirasi atau bernapas adalah proses pengambilan udara supaya
mendapatkan oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan
makanan yang berlangsung dalam sel dengan hasil akhir berupa energi.
Bernafas juga diartikan proses memasukkan oksigen ke dalam alat
pernapasan dan menghilangkan karbon dioksida dan uap air (Amalia dan
Suryani, 2019). Proses menghirup oksigen ini disebut inspirasi sedangkan
proses mengeluarkan karbondioksida disebut ekspirasi. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk
pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
Adapun fungsi dari pernapasan atau respirasi antara lain:
1. Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh
tubuh (sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran.
2. Mengeluarkan karbondioksida yang terjadi sebagai sisa dari
pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru- paru untuk
dibuang.
3. Menghangatkan dan melembabkan udara.
Organ yang berperan penting dalam proses respirasi adalah paru-
paru. Sistem respirasi terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, brokus,
bronkiolus dan alveolus. Respirasi adalah pertukaran antara oksigen dan
karbon dioksida dalam paru-paru, tepatnya dalam alveolus (Utam, 2018).
Paru mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, dimana
terdapat pertukaran oksigen dengan karbondioksida melalui proses
pernapasan (Chendra dan Lontoh, 2019). Adapun tempat pertukaran
oksigen dan karbon dioksida adalah pada alveolus. Alveolus merupakan
ujung bronkiolus. Ketika oksigen sampai di alveolus, oksigen akan
dialirkan ke seluruh tubuh melalui darah dan karbon dioksida akan
dikeluarkan melalui napas yang dihembuskan. Oksigen menyebar melalui
alveolus dan kapiler (pembuluh darah pada dinding alveolus) ke dalam
darah, sedangkan karbon dioksida akan naik ke bronkus, kemudian keluar
dari hidung atau mulut.

D. Alat dan Bahan


1. Alat :
a) Gunting
b) Solasi
c) Corong Plastik Kecil
2. Bahan :
a) Selang Besar (30 cm)
b) Air Lemon (200 ml)
c) Air Bunga Telang (200 ml)
d) Styrofoam (1 buah)
e) Botol Plastik (1 buah)

E. Langkah-langkah
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membuat pola pada styrofoam seperti pada gambar 1.1 lalu potong.
3. Menempelkan selang besar pada styrofoam dengan solasi sesuai pada
gambar 1.2
4. Memotong botol plastik menjadi dua bagian .
5. Memasukkan air bunga telang ke dalam botol plastik.
6. Memasukkan air lemon ke dalam selang.
7. Mengamati warna air lemon sebelum tercampur dengan air bunga
telang.
8. Memasukkan air bunga telang ke dalam selang yang sudah berisi air
lemon dan melihat perubahan warna nya.
9. Meletakkan botol plastik di ujung selang sebagai tempat menampung
air lemon yang sudah tercampur dengan air bunga telang.

Gambar 1.2
Gambar 1.1
F. Hasil

No Perlakuan Gambar Keterangan


.

1. Sebelum tercampur Hanya terdapat air lemon


dengan air bunga sebagai alveolus yang
telang berwarna putih susu.

2. Setelah tercampur Setelah dicampur dengan air


dengan air bunga bunga telang berwarna biru
telang (oksigen), air lemon (alveolus)
berubah menjadi warna ungu
(karbondioksida).

G. Pembahasan

Pernapasan atau respirasi merupakan proses masuknya oksigen dan


keluarnya karbondioksida. Manusia memerlukan oksigen untuk bernafas.
Sistem pernapasan berfungsi untuk menghirup oksigen dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta mengeluarkan karbondioksida.
Pernapasan merupakan proses otomatis di dalam tubuh, bahkan ketika
sedang tidur. Sistem respirasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu respirasi internal
dan respirasi eksternal. Respirasi internal adalah proses respirasi ketika
oksigen yang berada di dalam darah mulai dialirkan ke sel-sel di seluruh
bagian tubuh, sedangkan respirasi eksternal adalah proses respirasi yang
terjadi saat oksigen dari alveolus masuk ke dalam aliran darah. Frekuensi
pernapasan pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia,
jenis kelamin, suhu tubuh, aktivitas, dan posisi tubuh. Frekuensi
pernapasan yaitu jumlah udara yang masuk dan keluar dalam tubuh setiap
bernafas. Sistem pernapasan terdiri dari beberapa alat sebagai berikut :
1. Hidung

Hidung merupakan saluran pernapasan pertama yang dilewati oleh


udara dari luar. Dalam rongga hidung terdapat rambut halus yang
berfungsi untuk menyaring udara dan selaput lendir yang berfungsi
untuk mengatur kelembapan udara dan menghangatkan udara yang
masuk dalam paru-paru.

2. Faring (Tekak)

Faring berfungsi sebagai jalan udara dan makanan serta sebagai


ruang getar untuk menghasilkan suara.

3. Laring (Pangkal Tenggorok)

Laring berfungsi untuk mengeluarkan debu yang masuk bersamaan


dengan udara dan sebagai kotak suara. Dalam laring terdapat
epiglotis, pita suara, dan tonjolan jakun. Epiglotis merupakan katup
tulang rawan yang berfungsi untuk membantu laring menutup saat
menelan dan dapat mengatur jalannya makanan dan udara yang
masuk sesuai dengan salurannya.

4. Trakea (Batang Tenggorokan)

Trakea merupakan saluran lanjutan dari laring. Trakea berfungsi


untuk meneruskan perjalanan udara ke paru-paru dan untuk
menyaring benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.

5. Bronkus (Cabang Tenggorokan)

Bronkus adalah saluran yang menghubungkan antara rongga


hidung, mulut, dan paru-paru. Bronkus memiliki cabang-cabang
yang disebut bronkiolus. Bronkus berfungsi untuk meneruskan
udara menuju paru-paru. Dalam bronkus terdapat silia yang
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk.

6. Alveolus

Alveolus berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dan


karbondioksida dalam paru-paru.

7. Paru-Paru

Paru-paru memiliki dua bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-


paru kiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis yang disebut
pleura. Paru-paru berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran
oksigen dengan karbondioksida dalam tubuh.

Ketika bernapas udara dihirup melalui hidung lalu melewati


tenggorokan hingga ke paru-paru. Kemudian, udara yang
dihembuskan juga berasal dari paru-paru. Mekanisme pernapasan
terdiri dari inspirasi dan ekspirasi serta terjadi berganti dan terus
menerus. Inspirasi merupakan proses saat udara masuk ke paru-
paru, sedangkan ekspirasi merupakan proses saat udara keluar dari
paru-paru. Pernapasan manusia dibagi menjadi dua yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang dilakukan


dengan menggunakan otot antar tulang rusuk. Di dalam
pernapasan terjadi proses inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi
terjadi ketika otot antar tulang rusuk berkontraksi, sehingga
volume rongga dada bertambah besar dan paru-paru
mengembang. Udara masuk karena tekanannya lebih
rendah dibandingkan udara luar. Sementara proses ekspirasi
terjadi ketika otot antar tulang rusuk berelaksasi dan
kembali ke posisi semula, sehingga volume rongga dada
mengecil dan meningkatkan tekanan udara di dalam rongga
dada. Udara keluar karena tekanan udara di paru-paru lebih
tinggi daripada di luar.

2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang dilakukan


dengan menggunakan otot perut atau diafragma. Di dalam
pernapasan perut terjadi proses inspirasi dan ekspirasi.
Proses inspirasi terjadi ketika otot diafragma berkontraksi.
Kontraksi otot diafragma menyebabkan rongga dada
menjadi lebih besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara di
dalam rongga dada menjadi lebih rendah daripada tekanan
udara di luar tubuh. Akibatnya, udara dari luar tubuh akan
mengalir ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.
Sementara proses ekspirasi terjadi ketika otot diafragma
menjadi rileks, dan otot dinding perut berkontraksi
sehingga diafragma terangkat dan melengkung menekan
rongga dada. Hal ini menyebabkan pengecilan rongga dada
dan peningkatan tekanan, sehingga udara dalam paru-paru
keluar.

Proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida


dalam sistem pernapasan dapat terjadi ketika udara terhirup atau inhale
lewat rongga hidung, kemudian melewati proses penyaringan oleh
rambut halus, lalu menuju tenggorokan. Selanjutnya udara melewati
laring dan epiglotis serta berakhir di trakea. Udara dari trakea masuk ke
paru-paru melalui bronkus dan bronkiolus menuju alveolus. Pada
alveolus terjadi pertukaran antara oksigen dan karbondioksida pada
pembuluh darah kapiler. Pada saat oksigen masuk ke dalam alveolus
terjadi difusi oksigen ke kapiler paru-paru yang ada di dinding alveolus.
Di kapiler arteri, oksigen diikat oleh eritrosit yang mengandung
hemoglobin. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi jenuh. Hemoglobin
kemudian mengangkut ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh. Semakin
banyak oksigen yang digunakan oleh tubuh, maka semakin banyak pula
karbondioksida yang terbentuk. Karbondioksida dibawa dari sel-sel
tubuh ke kapiler vena, baru setelahnya diangkut oleh eritrosit menuju
paru-paru. Di dalam paru-paru, karbondioksida kembali menuju alveolus
untuk dikeluarkan. Karbondioksida terdorong dari alveolus menuju
bronkus dan bronkiolus ke trakea hingga keluar melalui rongga hidung.

H. Simpulan

Sistem pernapasan manusia berfungsi untuk menghirup oksigen


dan mengeluarkan karbondioksida. Sistem ini terdiri dari beberapa organ,
yaitu hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Proses pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Inspirasi adalah proses menghirup udara, sedangkan ekspirasi adalah
proses menghembuskan udara. Tempat bertukarnya oksigen dan
karbondioksida terletak pada alveolus. Alveolus adalah kantung udara
kecil yang terletak di ujung bronkiolus. Proses inspirasi ditandai dengan
diafragma berkontraksi dan paru-paru mengembang. Udara masuk lewat
rongga hidung melewati tenggorokan lalu ke laring dilanjutkan ke trakea
kemudian bronkus dan bronkiolus dan terakhir di alveolus. Di dalam
alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Oksigen diikat
oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin. Kemudian oksigen diangkut
ke seluruh tubuh. Karbondioksida dibawa dari sel-sel tubuh ke kapiler
vena, setelahnya diangkut oleh eritrosit menuju paru-paru. Karbondioksida
kembali menuju alveolus untuk dikeluarkan kembali lewat rongga hidung.
Proses ekspirasi ditandai dengan diafragma relaksasi dan paru-paru
kembali seperti semula.
Jadi, melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui
pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan baik dan benar. Mahasiswa
dapat mengetahui proses pengambilan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida serta dapat mengetahui mekanisme pertukaran oksigen dan
karbondioksida pada sel jaringan manusia dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, E. L., & Suryani, D. (2019). Augmented Reality Untuk Sistem Pernafasan
Pada Manusia. Smartics Journal, 5(2), 55-59.
Chendra, S., & Lontoh, S. O. (2019). Hubungan olahraga terhadap kapasitas
vital paru mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
angkatan 2013-2016. Tarumanagara Medical Journal, 1(3), 643-646.
Utam, S. Y. A. (2018). Buku ajar keperawatan medikal bedah sistem respirasi.
Deepublish.
LAMPIRAN

Alat dan Bahan

Proses Pembuatan

Hasil Akhir

Anda mungkin juga menyukai