Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

PERCOBAAN III
PANCA INDERA

Disusun oleh :
Muhammad Rizal Zaelani
220106170
Kelas – FA22J

Dosen Pengampu : Zulkaida, S.Farm., M.S.Farm.


Asisten Praktikum : Azka Silmi Dzilaalurrahmi
Hari/Tanggal :

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1.1.1 Mengetahui bagian-bagian anatomi fisiologi manusia


1.1.2 Mengetahui proses terjadinya respirasi
1.1.3 Mengetahui komponen yang terlibat dan perubahan yang terjadi saat
respirasi
1.1.4 Mengetahui cara untuk mengukur volume dan kapasitas paru-paru

1.2 Prinsip

Sistem respirasi digunakan untuk pertukaran gas, dimana sistem


pernapasan ini merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam
menunjang kelangsungan hidup. Sistem respirasi memiliki struktur yang terlibat
dalam proses respirasi eksternal dan internal.(Djojodibroto,2012).

Pemantauan pernapasan dan penginderaan keringat manusia memiliki prospek


aplikasi yang menjanjikan dalam pengumpulan data perawatan kesehatan pribadi,
diagnostik penyakit, dan pencegahan efektif penularan virus mematikan dari
manusia ke manusia. (Myong Yhon Cho, 2021).
BAB II

TEORI DASAR
2.1 Teori Dasar

Sistem pernapasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan


system organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana system
pernapasan ini merupakan salah satu system yang berperan sangat penting dalam
tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Sistem pernapasan dibentuk oleh
beberapa struktur, setelah struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi
eksternal yaitu pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran
karbondioksida antara darah dan atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi
internail yaitu proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana
system respirasi internal ini terjadi pada seluruh system tubuh. (djjodibro,2012).
Sistem pernapasan, secara fungsional, dapat dipisahkan dalam dua zona;
zona konduksi (hidung ke bronkiolus) membentuk jalur untuk konduksi gas yang
dihirup dan zona pernapasan (saluran alveolar ke alveoli) di mana pertukaran gas
terjadi. Secara anatomis, saluran pernapasan dibagi menjadi bagian atas (organ di
luar toraks - hidung, faring, dan laring) dan saluran pernapasan bagian bawah
(organ di dalam toraks - trakea, bronkus, bronkiolus, saluran alveolar, dan alveoli
(Patwa, 2015).
Adapun fungsi dari system system tersebut sebagai berikut:

1. Hidung
Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan
gas atau udara untuk bernapas. Fungsi hidung adalah menghirup
oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya karbon dioksida (CO2).
Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun dari tulang rawan,
tulang, otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang
berperan penting dalam proses pernapasan.
Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan,
dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh. Bulu dan lendir
(mucus) di dalam rongga hidung berfungsi untuk menangkap debu,
spora jamur, dan zat asing udara.
2. Faring (tenggorokan)
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah
kita menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ
pernapasan dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring), trakea,
dan bronkus.
3. Laring (batang tenggorokan)
Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung
untuk faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup
epiglottis, yang memisahkan saluran makanan dengan saluran udara.
4. Trachea
Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan
bagi udara dari leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi
utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru.
Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat di depan
kerongkongan.
5. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2
percabangan menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati
bronkus, percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir di
alveolus atau gelembung udara. Bronkus dan bronkiolus berfungsi
sebagai jalur udara dari trakea menuju paru-paru.
6. Bronkiolus
Membantu distribusi udara di paru-paru. Udara yang masuk ke
bronkus akan diteruskan ke bronkiolus, lalu menuju ke alveoli. Alveoli
sendiri adalah kantung udara tempat terjadinya pertukaran oksigen
dengan karbondioksida. Alveoli berfungsi untuk mengirimkan oksigen
ke seluruh tubuh.
7. Alveolus
Mengambil oksigen yang masuk ke tubuh, dan melepaskan karbon
dioksida. Ketika bergerak melalui pembuluh darah di dinding alveolus,
darah akan mengambil oksigen dari alveolus, dan mengeluarkan
karbon dioksida ke alveolus. Per menitnya, paru-paru mampu
mengambil sekitar 5-8 liter udara.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

No Nama Alat Gambar Kegunaan

Mengukur lingkar
1 Pengukur
dada

Alat mengukur
2 Spirometer atau menilai fungsi
paru
Mendengarkan
suara organ di
dalam tubuh,
3 Stetoskop seoerti denyut
nadi, jatung, organ
pernapasan, dan
paru-paru

Akat mencatat
waktu dan
4 Stopwatch
menghitung
kecepatan nafas

3.2 Bahan

No Nama Bahan Kegunaan Precaution


- - -

3.3 Prosedur

3.3.1 Anatomi
Diamati dan dipelajari gambar system respirasi lalu
ditempatkan naman ama pada gambar yang tersedia kemudian
didapatkan hasil pengamatan.

3.3.2 Fisiologi
Diamati dan dipelajari proses perubahan rongga toraks pada
gambar kemudia diidentifikasi bagian yang terlihat, lalu disebutkan
perubahan yang terjadi dan didapatkan hasil pengamatan
3.3.3 Pengukuran dada
Digunakan meteran untuk mengukur keliling dada daerah
aksila (ketiak) dan xyphoid lalu dicatat semasa proses pernapasan
bagian yang mengalami ekspansi terbesar kemudia didapatkan
hasil.
3.3.4 Bunyi pernapasan
Digunakan alat stetoskop dibeberapa bagian punggung dan
didengarkan pernapasan lalu dihitung frekuensi permenit dan
dibahas kemudian di dapatkan kekuatan serta sifat dari bunyi.
3.3.5 Pengukuran volume dan kapasitas paru-paru
Diukur volume udara respirasi dan digunakan alat
spirometer, ditempatkan jarum petunjuk selalu pada titik nol lalu
dilakukan respirasi normal kemudian ekshalasikan secara normal
ke dalam spirometer lakukan sebanyak tiga kali dihitung rata rata
sebagai volume tidal (VT). Selanjutnya setelah ekshalasi normal
lakukan ekshalasi total diulang sebanyak tiga kali lalu dihitung rata
rata volume ekspirasi cadangan (VEC). Dan terakhir dilakukan
inspirasi sedalam mungkin lalu ekshalasikan total ke dalam
spirometer diulangi tiga kali lalu dihitung rata rata kapasitas vital
(KV) terakhir dihitung volume inspirasi cadangan (VIC).
Kemudian didapat perbandingan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Anatomi

Gambar 1. Anatomi

a) Lubang hidung merupakan bagian yang mempunyai fungsi untuk melindungi


hidung dari berbagai ancaman dari luar. Dan juga berperan sebagai pengatur
ukuran sesuatu yang bisa masuk ke dalam hidung. Bagian ini berkaitan langsung
dengan
rongga hidung. Diperoleh 2 buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan
dengan septum (pemisah) hidung.

b) Rongga Nasal Pada rongga hidung diperoleh selaput lendir dan silia (rambut
halus). Rongga hidung memiliki fungsi untuk melanjutkan udara yang masuk
kemudian mengarah ke tenggorokkan. Rongga hidung juga bisa menjaga
kelembapan, suhu dan tekanan udara. Dalam melakukan fungsinya, bagian ini
akan dibantu oleh tulang tengkorak yang akan membentuk dinding-dinding
hidung. Ada 4 dinding yang saling berkaitan, yaitu dinding superior (atas),
inferior (bawah), medial (tengah), dan lateral (samping).

c) Laringopharing Bagian ini letaknya di bawah tenggorokan dekat laring (kotak


suara). Laringofaring berfungsi mengatur masuknya udara ke paru-paru serta
mengatur makanan dan cairan masuk ke kerongkongan.

d) Lidah Selain berfungsi sebagai pengecap, lidah juga memiliki beberapa fungsi
utama, seperti membantu Anda berkomunikasi serta mengunyah dan menelan
makanan. Untuk menjalankan fungsinya, lidah dibantu oleh sejumlah otot dan
saraf yang langsung terhubung ke otak.

e) Epiglotis merupakan katup yang berfungsi untuk mencegah makanan dan


minuman masuk ke saluran udara pada tenggorokan. Pada epiglotitis, jaringan ini
terinfeksi, meradang, dan membengkak, sehingga memblokir jalur napas.

f) Conchae lantas akan memproses udara yang datang, pun mengatur suhu agar
bisa menyesuaikan dengan suhu tubuh. Tak hanya itu, conchae juga berperan
dalam menstimulasi saraf penciuman pada rongga hidung manakala ada bau yang
tercium.

g) Langit-langit keras (hard palate): terbuat dari lempengan tulang yang


memisahkan rongga hidung dan rongga mulut. Bagian ini tersusun dari selaput
lendir pernapasan pada bagian atas dan selaput lendir mulut pada bagian bawah.

h) Langit-langit lunak (soft palate): terdiri dari otot yang berfungsi sebagai
katup. Fungsinya untuk memisahkan nasofaring (rongga belakang hidung dan
belakang langit-langit mulut) dengan orofaring (bagian saluran pencernaan dan
saluran pernapasan).

i) Tonsil palatina sering disebut amandel berfungsi menahan benda2 asing yg


lewat.

j) Lingual tonsil Sebagai bagian dari sistem limfatik, fungsi utama tonsil adalah
sebagai salah satu pertahanan tubuh dalam memerangi infeksi. Tonsil
menghasilkan sel darah putih dan antibodi, serta mampu menyaring virus dan
bakteri yang masuk ke dalam tubuh
k) Uvula memiliki beberapa fungsi, seperti memerangi infeksi juga memberi
pelumas pada tenggorokan saat berbicara atau mencerna makan. Selain itu, bagian
tubuh ini mencegah gag reflex (seperti hendak muntah) saat menelan

l) Fungsi saluran eustachius adalah menjaga telinga tengah tetap sehat dengan
menyamakan tekanan di dalam dan di luar telinga, mengeluarkan cairan dari
telinga bagian tengah, serta melindungi telinga dari kuman penyebab infeksi.
Selain itu, saluran eustachius memiliki peran yang cukup besar terhadap
kemampuan mendengar.

m) Pita suara berfungsi untuk mengubah udara yang berasal dari paru-paru
menjadi suara. Suara yang dihasilkan setiap orang pun umumnya berbeda-beda,
tergantung ukuran dan bentuk pita suara.

n) Trachea Salah satu fungsi utama trakea adalah menjadi penghubung agar udara
dapat masuk menuju paru-paru ketika Anda bernapas. Saat udara masuk, trakea
akan menghangatkan dan melembapkan udara sebelum akhirnya memasuki paru-
paru.

o) Kelenjar adenoid ini merupakan bagian dari sistem limfatik atau getah bening
yang berfungsi untuk melawan infeksi. Adenoid dan amandel bekerja dengan cara
memerangkap kuman yang masuk melalui mulut dan hidung. Kelenjar ini juga
menghasilkan antibodi untuk membantu tubuh melawan infeksi.

p) Nasofaring sendiri adalah salah satu bagian pada tenggorokan atas yang
letaknya berada di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut.
Fungsi organ berbentuk kotak ini adalah sebagai jalur pernapasan dari hidung ke
tenggorokan yang kemudian diteruskan ke paru-paru.

q) Orofaring, bagian tengah faring yang terhubung ke rongga mulut. Ini berfungsi
agar udara, makanan, atau pun minuman melawatinya.

r) Dengan adanya tulang hyoid yang berbentuk U memungkinkan manusia untuk


berbicara, bernapas, dan menelan

s) Kartilage thyroid Jakun terletak di atas kelenjar tiroid sehingga disebut juga
sebagai kartilogo tiroid. Dan jakun akan membesar secara alami seiring
membesarnya pita suara (laring) saat memasuki masa pubertas. Fungsi utama
jakun melindungi pita suara (laring).

t) Fungsi esofagus yang paling utama adalah untuk membawa makanan dan
cairan dari tenggorokan ke lambung.

u) Rongga oral berfungsi untuk mengunyah, memproses makanan secara


kimiawi, dan juga menyalurkan makanan ke dalam lambung.
v) Sinus frontalis, yang terletak di atas mata di tulang dahi/frontal, yang
menyebabkan adanya bagian kasar pada dahi. Sinus ini juga dipersarafi oleh saraf
trigeminus (CN V1).

w) Sinus sfenoid, terletak di tulang baji/sfenoid. Sinus ini dipersarafi oleh saraf
trigeminus (CN V1 dan V2).

Gambar 2. Anatomi hyoid

a) Tulang hyoid Dengan adanya tulang hyoid yang berbentuk U memungkinkan


manusia untuk berbicara, bernapas, dan menelan

b) Epiglotis merupakan katup yang berfungsi untuk mencegah makanan dan


minuman masuk ke saluran udara pada tenggorokan. Pada epiglotitis, jaringan ini
terinfeksi, meradang, dan membengkak, sehingga memblokir jalur napas

c) Badan tulang hyoid tulang berbentuk mirip tapal kuda yang terletak di sekitar
leher antara dagu dan kartilage thyroid. Tulang ini unik karena menjadi satu-
satunya tulang di tubuh manusia yang tidak terhubung langsung ke tulang lainnya.
Fungsinya untuk membantu gerakan lidah dan dalam menelan

d) Kartilage hyoid Jakun terletak di atas kelenjar tiroid sehingga disebut juga
sebagai kartilogo tiroid. Dan jakun akan membesar secara alami seiring
membesarnya pita suara (laring) saat memasuki masa pubertas. Fungsi utama
jakun melindungi pita suara (laring).

e) Kartilage cricoid Laring adalah saluran pernapasan yang membawa udara


menuju ke trakea. Fungsi utama laring adalah untuk melindungi saluran
pernapasan dibawahnya dengan cara menutup secara cepat pada stimulasi
mekanik, sehingga mencegah masuknya benda asing ke dalam saluran napas.

f) Kartilage trachea Fungsi trakea yang pertama adalah sebagai penyedia akses
pernapasan bagi tubuh. Trakea menyuplai udara ke paru-paru agar udara dapat
masuk dan keluar dari paru-paru. Selain itu, trakea juga mampu menghangatkan
serta melembapkan udara yang masuk ke paru-paru.

g) Trakhea Salah satu fungsi utama trakea adalah menjadi penghubung agar
udara dapat masuk menuju paru-paru ketika Anda bernapas. Saat udara masuk,
trakea akan menghangatkan dan melembapkan udara sebelum akhirnya memasuki
paru- paru.

h) Tonjolan laring Peran laring dalam sistem pernapasan ialah menjadi saluran
penghubung antara pangkal rongga mulut dan trakea. Sedangkan dalam
pembentukan suara, laring memiliki jaringan yang disebut pita suara yang dapat
menghasilkan suara dan bunyi.

i) Membran tyrohyoid membran thyrohyoid adalah lapisan luas dan berserat


jaringan yang menghubungkan tulang rawan tiroid pada tulang hyoid.

j) Ligamen cricotyroid pita berserat yang menghubungkan kartilago sriсоid ke


tulang rawan tiroid. Ini dapat ditemukan sebagai garis tipis dan sempit yang
membentang dari satu lempeng tulang rawan ke lempeng lainnya. Fungsi dari
ligamen ini adalah untuk menjaga ketegangan pada pita suara dan mencegah
mereka dari runtuh satu sama lain saat bernapas dan menelan.

k) Ligamen cricotrachea Menghubungkan bagian bawah cart.Cricoidea dengan


cincin pertama trachea

l) Apex paru paru Pada bagian paru, daerah apeks merupakan daerah teratas dari
paru yang mengandung banyak oksigen, dan biasanya pada daerah ini bakteri
tuberkulosis berkembang pada pasien pengidap TBC, karena mengandung banyak
oksigen.
m) Pleura adalah membran tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru. Lapisan
ini mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut dengan cairan serous yang
berfungsi untuk melumasi bagian dalam rongga paru agar tidak mengiritasi paru
saat mengembang dan berkontraksi saat bernapas.

n) Dasar paru paru Fungsi paru-paru yang utama adalah sebagai tempat
pertukaran gas dalam tubuh manusia. Selain sebagai tempat pertukaran gas, paru-
paru dalam sistem pernapasan juga melakukan peran lain yang penting, yaitu:
Menjaga suhu dan tingkat kelembaban dalam tubuh tetap normal.

o) Lobus atas ( superior)

p) Lobus tengah (middle)

q) Lobus bawah ( inferior)

r) Bronkus (primer, sekunder, tersier)

s) Bronkhiol

t) Duktus alveolus

u) Alveoli sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveoli


kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan
mengalirkannya ke dalam darah.

4.1.2 Fisiologi

Gambar 3. Perubahan rongga toraks


Proses Komponen yang terlibat Perubahan yang
terjadi

Ekspirasi otot antar tulang rusuk luar Pada saat proses


berelaksasi, tulang rusuk akan ekspirasi (ketika
tertarik ke posisi semula, volume udara keluar dari
rongga dada mengecil, tekanan paru-paru), otot antar
udara rongga dada meningkat, tulang rusuk akan
tekanan udara dalam paru-paru kembali ke posisi
lebih tinggi dari udara luar, semula (relaksasi),
akibatnya udara keluar. sehingga volume
rongga dada akan
mengecil sedangkan
tekanannya
membesar. Tekanan
ini akan mendesak
dinding paru-paru,
sehingga rongga paru-
paru membesar.
Keadaan inilah yang
menyebabkan udara
dalam rongga paru-
paru terdorong ke
luar.

Inspirasi otot antar tulang rusuk luar Pada saat proses


berkontraksi, tulang rusuk inspirasi (ketika udara
terangkat, volume rongga dada masuk ke paru-paru),
membesar, paru-paru otot antar tulang
mengembang. Tekanan udara rusuk berkontraksi
menjadi lebih kecil dari udara dan terangkat
luar sehingga udara masuk. sehingga volume
rongga dada
bertambah besar,
sedangkan tekanan
rongga dada menjadi
lebih kecil dari
tekanan udara luar.
Sehingga udara
mengalir dari luar ke
dalam paru-paru
4.1.3 Pengukuran dada

Pengukuran Inspirasi Ekspirasi Inspirasi Ekspirasi

biasa biasa kuat kuat

Keliling 85 cm 87cm 89 cm 84cm


aksila

Keliling 83 cm 78 cm 84 cm 77 cm
xyphoid

4.1.4 Pengukuran volume dan kapasitas paru paru

Pengukuran 1500 ml
Volume tidal 500 ml
Volume ekspirasi cadangan 100 ml
Kapasitas vital 1500 ml – 100 ml = 1400 ml
Volume inspirasi cadangan 100 ml

4.2 Pembahasan

Pada praktikum mengenai system respirasi ini yang pertama dilakukan dipelajari
terlebih dahulu system anatomi tubuh dari pernapasan manusia. Kemudian Adapun
proses fisiologi dimana pertama dipalajari dahulu gambar lalu dapat diketahui bagian
mana yang merupakan ekspirasi dan inspirasi lalu adapun komponen yang terlibat di
ekspirasi yaitu otot antar tulang rusuk luar berelaksasi, tulang rusuk akan
tertarik ke posisi semula, volume rongga dada mengecil, tekanan udara
rongga dada meningkat, tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dari
udara luar, akibatnya udara keluar. Dan untuk isnpirasi komponen yang
terlibat otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat,
volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang. Tekanan udara
menjadi lebih kecil dari udara luar sehingga udara masuk.
Selanjutnya pada prosedur pengukuran dada proses yang dilakukan adalah
didapatkan paru paru dapat mengembang dan mengempis secara pasif,
kemudian direspon terhadap perubahan volume dan tekanan didalam dada.
Lalu dipertukaran udara ditimbulkan kurang 1/3 akibat elevasi tulang rusuk.
Diakibatkan lebih kurang dari 2/3 kontraksi diafragma. Setelah itu
digunakan meteran untuk diukur keliling dada pada daerah aksila
(ketrak) dan xyphoid. Kemudian diberlangsungkan selama proses
pernapasan biasa dan pernapasan kuat. Terakhir didapatkan dicatat
dibagian yang mengenai ekspansi terbesar.

Kemudian ada pada prosedur Pengukuran Dada bisa didapatkan atau


dilihat dari social media seperti YouTobe pada percobaan bunyi pernapasan
ini yang pertama dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Tidak lupa juga disiapkan pasien / anggota kelompok yang akan
menjadi percobaan untuk didengarkan bunyi pernapasan. Setelah sudah
disiapkan semuanya, ditempatkanlah alat stetoskop ditelinga orang yang
ingin memeriksa / mendengarkan bunyi pernapasan pasien/ anggota
kelompok. Kemudian letakkan diafragma stetoskop pada bagian dinding
dada sisi kanan aptex paru. Selanjutnya meminta pasien untuk melakukan
ekspirasi dan inspirasi melalui hidung.
Lanjutkan oputasi ke semua lobus paru dan bandingkan diantara dua sisi
paru. Terakhir didapatkan hasil hubungan frekuensi kekuatan per menit
sifat di bunyi pernapasan. (https://www.youtube.com/watch?
v=DkCISTYMbHk).

Dan yang terakhir pada prosedur system respirasi ini adalah Pada
percobaan pengukuran volume dan kapasitas paru-paru ini yang pertama
adalah disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Kemudian
dipercobaan pengukuran volume ini menggunakan botol yang airnya sudah
diisi penuh, lalu dibuka penutup botol air tersebut dan dimasukkan mulut
penutup botol air tersebut kedalam sebuah wadah besar dengan tangan yang
masih menutupi mulut botol tersebut. Dimasukkan dengan pelan-pelan
kedalam air, lalu tangan yang menutup mulut botol air tersebut dilepaskan
secara perlahan-lahan. Kemudian dimasukkan ujung selang kedalam botol
dan ujung yang satunya ditiupkan dari mulut dengan udara suplementer.
Dihirup napas sedalam-dalamnya kemudian langsung ditiup dengan menutup
hidung sehingga tidak ada udara lagi yang dapat masuk. Ditiup sekuat-
kuatnya hingga udara pernapasan habis. Sehingga bisa didapatkan ada sisa
air didalam botol tersebut yang bisa disaring ke gelas ukur agar bisa dilihat
berapa ml volume dari percobaan pernapasan tadi. Terakhir didapatkan hasil
pengukuran volume dan kapasitas paru-paru yaitu selisih antara volume
botol air yang diisi dengan sisa air yang telah dihirupkan.
(https://www.youtube.com/watch?v=hENQgBBHPSI).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Mahasiswa mampu menentukan bagian-bagian anatomi dan
fisiologi manusia
5.1.2 Mahasiswa dapat mengetahui proses terjadinya respirasi
5.1.3 Mahasiswa mengetahui komponen yang terlibat dan perubahan
yang terjadi saat respirasi
5.1.4 Mahasiswa mampu mengukur untuk volume dan kapasitas paru-
paru

Respirasi merupakan suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,


pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh.Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas
dan membuang karbondioksidakelingkungan. Alat-alat respirasi pada
manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme
pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh. Pernapasan atau
pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu
Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan
pada sistem respirasi manusia.Setiap makhluk hidup membutuhkan
Oksigen untuk respirasi, karena Oksigen dipakai untuk pengoksidator
makanan pada tubuhnya untuk diubah menjadi sebuah energi.Setiap
makhluk hidup mempunyai kebutuhan Oksigen yang berbeda-beda sesuai
dengan spesies, tubuh, kelengkapan organ tubuh, serta aktivitasnya.
Dalam keadaan normal volume udara Pernapasan 500-3500 ml, Yang
terdiri dari
500 ml volume tidal, 1500 ml komplementer dan 1500 ml udara
suplementer. Kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu tersebut
kapasitas total
DAFTAR PUSTAKA

Antara,I. (2020) : Latar Belakang Sistem Pernapasan

Djojodibroto(2012) : Pengembangan e-modul terintegrasi nilai islam pada materi

Sistem Respirasi. Jurnal penelitian pendidikan biologi 4.,1: 1-9

Fernandez, G.J. (2017) : Sistem Pernapasan.

Syihabudin, V (2020) : Laporan Praktikum Anfisman Respirasi

Wahyunigsih, H.P., Kusmiyati.Y.(2017) : Anatomi Fisiologi. Cetakan pertama

Kemenkes RI.

1. Bagian – bagian sistem respirasi yang termasuk divisi konduksi dan divisi
respirasi adalah Sistem respirasi yang termasuk divisi konduksi: cavum
nasi, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan bronkiolus
terminal; dan divisi respirasi (tempat terjadi pertukaran gas) terdiri dari:
bronkiolus respiratorius, duktus alveolar, dan alveoli
2. Hubungannya paru-paru berfungsi dalam pertukaran gas antara udara luar
dan darah yaitu oksigen dari udara masuk ke darah, dan karbondioksida
dari darah ke luar ke udara. Proses pertukaran gas terjadi melalui lapisan
yang terdiri dari epitel alveoli, membran basalis, cairan antarsel endotel
kapiler, plasma, membran sel darah merah, dan cairan intrasel darah
merah. Di samping itu, terdapat selapis cairan tipis surfaktan di permukaan
alveoli yang menjaga supaya alveoli tetap menggelembung. Proses
pertukaran gas terjadi secara pasif, bergantung kepada selisih bagian gas
yang ada di tiap kompartemen. Proses pertukaran gas terjadi dengan cara
difusi. Jenis pekerjaan tertentu dan perbedaan ketinggian tempat, apabila
tidak disesuaikan dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada sistem
pernapasan, sehingga proses ventilasi, proses difusi dan proses perfusi
(pemberian darah) dalam sistem pernapasan dapat terganggu.
3. Ada perbedaan, Karena Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kapasitas vital paru-paru seseorang yaitu antara lain jenis kelamin, usia,
status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan,
kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga. Volume dan kapasitas paru pada
wanita kira-kira 20% sampai 25 % lebih kecil dari pada pria. Kapasitas
paru pada pria lebih besar yaitu sebesar 4,8 liter dibandingkan pada wanita
yaitu hanya sebesar 3,1 liter.
4. Sesuai karena pada umunya perbedaan volume dan kapasitas paru-paru
masing-masing orang berbeda yang disebabkan oleh beberapa factor
seperti jenis kelamin, usia, kondisi kesehatan, dll.
5. Fungsi hidung yaitu sebagai gerbang utama keluar masuknya udara saat
bernapas.sedangkan fungsi dari refleks batuk dalam system pernafasan yaitu
untuk membersihkan saluran napas dari endir atau bahan penimbul iritasi lain
seperti debu atau asap dan fungsi bersin dalam system pernapasan yaitu untuk
membersihkan iritasi akibat kuman, serbuk sari atau debu dari hidung dan
tenggorokan dengan mengeluarkan puluhab ribu droplet dari hidung.
6. Peran epinefrin dalam system pernapasan yaitu untuk melemaskan otot otot
saluran pernafsan dan meningkatkan ketegangan pada pembuluh darah.
Sedangkan peran norepinefrin dalam system respirasi yaitu untuk melebarkan
brounchiolus paru paru. Ketujuh bernafas melalui hidung lebih sehat, sebab
hidung merupakan organ utama penciuman manusia dan berperan sebagai pintu
masuk udara kedalam tubuh serta bernafas melalui hidung menawarkan lebih
banyak manfaat bagi tubuh dari pada bernafas melalui mulut.
7. Karena hidung adalah alat pernapasan utama, karena menghasilkan oksida nitrat,
yang meningkatkan kemampuan paru paru untuk menyerap oksigen.
8. a) Bronkhoskopi
Bronkoskopi adalah prosedur kesehatan yang dilakukan dengan
memasukkan alat bernama bronkoskop melalui tenggorokan, laring,
trakea ke dalam bronkus untuk melihat bagian toraks (dada). Tindakan
ini dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati suatu penyakit
serta mengambil sampel jaringan atau mukus melalui tindakan yang
disebut biopsi.

b) Hipoksia

Hipoksia adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya


oksigen dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga fungsi normalnya
mengalami gangguan. Ini adalah kondisi berbahaya karena dapat
mengganggu fungsi otak, hati, dan organ lainnya.

c) Pleuritis

Pleuritis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh peradangan pada


pleura. Pleura sendiri merupakan selaput pembungkus organ paru-paru.
Ketika lapisan ini mengalami peradangan dan infeksi, maka pengidap
akan merasakan nyeri hebat di bagian dada sehingga muncul sensasi
tertusuk yang memburuk saat bernapas.
c) Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang biasanya berkembang
setelah bertahun-tahun merokok. Penyakit ini termasuk dalam
kelompok penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Ketika mengalami
emfisema, dinding kantong udara (alveolus) di paru-paru mengalami
kerusakan.
d) Apnea
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan
seseorang terganggu dengan adanya periode henti napas secara
berulang pada saat tidur. Kondisi ini menyebabkan otak dan bagian
tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
e) Dispnea
Dyspnea adalah istilah medis untuk sesak napas. Ini adalah kondisi
yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang pada beberapa kasus
perlu ditangani dengan serius. Sesak napas bisa saja bersifat ringan dan
sementara, tetapi ada juga yang serius dan berlangsung lama.
f) Anoksia
Anoksia terjadi ketika tubuh atau otak seseorang berhenti mendapatkan
asupan oksigen. Hilangnya oksigen ke tubuh atau otak bisa sangat
berbahaya dan bahkan mengancam jiwa.
g) Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian
belakang tenggorokan atau faring. Peradangan ini bisa menyebabkan
ketidaknyamanan, kekeringan, dan kesulitan menelan. Faringitis dapat
disebabkan akibat infeksi maupun non-infeksi.
h) Asfiksia
Asfiksia adalah kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh berkurang.
Ada beragam penyebab asfiksia, mulai dari tersedak, paparan zat kimia
atau asap, hingga mengidap penyakit tertentu. Kondisi ini bisa
menyebabkan hilangnya kesadaran, cedera otak, hingga kematian.
i) Wheezing
Wheezing adalah suara tinggi yang terjadi saat kamu menarik atau
mengembuskan napas. Kondisi ini dapat menjadi tanda dari adanya
penyempitan pada saluran udara.

j) Obstruksi

Obstruksi usus adalah penyumbatan yang dapat membuat makanan


atau cairan tidak bisa melewati usus kecil atau usus besar.

k) Sianosis

Sianosis adalah kondisi ketika jari tangan, kuku, dan bibir tampak
berwarna kebiruan karena kurangnya oksigen dalam darah.

l) Effusi Pleura

Efusi pleura adalah suatu kondisi ketika terdapat cairan abnormal


dalam rongga pleura. Pleura merupakan selaput tipis yang melapisi
paru-paru
dan dinding dada. Di antara pleura yang melapisi paru-paru dan
dinding dada, terdapat rongga pleura.

m) Rhinitis

Rhinitis adalah kondisi ketika terjadi reaksi yang menyebabkan hidung


tersumbat, pilek, bersin, dan gatal-gatal. Sebagian besar jenis rhinitis
disebabkan oleh peradangan yang berhubungan dengan gejala pada
mata, telinga, atau tenggorokan.

n) CPR

CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation merupakan prosedur


pertolongan pertama yang sangat penting, untuk menyelamatkan
pasien henti jantung. Prosedurnya terdiri dari kompresi dada,
membuka jalur napas, dan memberi napas buatan.

Anda mungkin juga menyukai