1
pernafasan juga sering mengalami masalah dan gangguan dalam menjalankan
fungsinya, baik yang disebabkan oleh infeksi baik yang disebabkan oleh virus maupun
bakteri.
Sistem respirasi adalah sistem yang memiliki fungsi utama untuk melakukan respirasi
dimana respirasi merupakan proses mengumpulkan oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida. Fungsi utama sistem respirasi adalah untuk memastikan bahwa tubuh
mengekstrak oksigen dalam jumlah yang cukup untuk metabolisme sel dan melepaskan
karbondioksida (Peate and Nair, 2011).
Sistem respirasi terbagi menjadi sistem pernafasan atas dan sistem pernafasan bawah.
Sistem pernafasan atas terdiri dari hidung, faring dan laring. Sedangkan sistem
pernafasan bawah terdiri dari trakea, bronkus dan paru-paru (Peate and Nair, 2011).
1. Hidung
Masuknya udara bermula dari hidung. Hidung merupakan organ pertama dalam
sistem respirasi yang terdiri dari bagian eksternal (terlihat) dan bagian internal. Di
hidung bagian eksternal terdapat rangka penunjang berupa tulang dan hyaline
kartilago yang terbungkus oleh otot dan kulit. Struktur interior dari bagian eksternal
hidung memiliki tiga fungsi :
• Menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara yang masuk
• Mendeteksi stimulasi olfaktori (indra pembau)
• Modifikasi getaran suara yang melalui bilik resonansi yang besar dan bergema.
Rongga hidung sebagai bagian internal digambarkan sebagai ruang yang besar
pada anterior tengkorak (inferior pada tulang hidung; superior pada rongga
2
mulut); rongga hidung dibatasi dengan otot dan membrane mukosa (tortorra and
derrickson, 2014)
2. Faring
Faring, atau tenggorokan, adalah saluran berbentuk corong dengan panjang 13
cm. Dinding faring disusun oleh otot rangka dan dibatasi oleh membrane mukosa.
Otot rangka yang terelaksasi membuat faring dalam posisi tetap sedangkan apabila
otot rangka kontraksi maka sedang terjadi proses menelan. Fungsi faring adalah
sebagai saluran untuk udara dan makanan, menyediakan ruang resonansi untuk
suara saat berbicara, dan tempat bagi tonsil (berperan pada reaksi imun terhadap
benda asing) (Tortorra and Derrickson, 2014)
3. Laring
Laring tersusun atas 9 bagian jaringan kartilago, 3 bagian tunggal dan 3 bagian
berpasangan. 3 bagian yang berpasangan adalah kartilago arytenoid, cuneiform,
dan corniculate. Arytenoid adalah bagian yang paling signifikan dimana jaringan ini
mempengaruhi pergerakan membrane mukosa (lipatan vokal sebenarnya) untuk
menghasilkan suara. 3 bagian lain yang merupakan bagian tunggal adalah tiroid,
epiglotis, dan cricoid. Tiroid dan cricoid keduanya berfungsi melindungi pita suara.
Epiglotis melindungi saluran udara dan mengalihkan makanan dan minuman agar
melewati esofagus (Peate and Nair, 2011).
4. Trakea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan saluran tubuler yang dilewati udara
dari laring menuju paru-paru. Trakea juga dilapisi oleh epitel kolumnar bersilia
sehingga dapat menjebak zat selain udara yang masuk lalu akan didorong keatas
melewati esofagus untuk ditelan atau dikeluarkan lewat dahak. Trakea dan bronkus
juga memiliki reseptor iritan yang menstimulasi batuk, memaksa partikel besar
yang masuk kembali keatas (Peate and Nair, 2011).
5. Bronkus
3
Setelah laring, trakea terbagi menjadi dua cabang utama, bronkus kanan dan kiri,
yang mana cabang-cabang ini memasuki paru kanan dan kiri pula. Didalam
masing-masing paru, bronkus terus bercabang dan semakin sempit, pendek, dan
semakin banyak jumlah cabangnya, seperti percabangan pada pohon. Cabang
terkecil dikenal dengan sebutan bronchiole (Sherwood, 2010). Pada pasien PPOK
sekresi mukus berlebih ke dalam cabang bronkus sehinga menyebabkan bronkitis
kronis.
6. Paru
Paru-paru dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut lobus. Terdapat tiga lobus di
paru sebelah kanana dan dua lobus di paru sebelah kiri. Diantara kedua paru
terdapat ruang yang bernama cardiac notch yang merupakan tempat bagi jantung.
Masing-masing paru dibungkus oleh dua membran pelindung tipis yang disebut
parietal dan visceral pleura. Parietal pleura membatasi dinding toraks sedangkan
visceral pleura membatasi paru itu sendiri. Diantara kedua pleura terdapat lapisan
tipis cairan pelumas. Cairan ini mengurangi gesekan antar kedua pleura sehingga
kedua lapisan dapat bersinggungan satu sama lain saat bernafas. Cairan ini juga
membantu pleura 8 visceral dan parietal melekat satu sama lain, seperti halnya
dua kaca yang melekat saat basah (Peate and Nair, 2011).
4
sel epitel dengan permukaan bebas yang mengandung mikrofili yang mensekresi
cairan alveolar. Cairan alveolar ini mengandung surfaktan sehingga dapat menjaga
permukaan antar sel tetap lembab dan menurunkan tekanan pada cairan alveolar.
Surfaktan merupakan campuran kompleks fosfolipid dan lipoprotein. Pertukaran
oksigen dan karbondioksida antara ruang udara dan darah terjadi secara difusi
melewati dinding alveolar dan kapiler, dimana keduanya membentuk membran
respiratori (Tortora dan Derrickson, 2014).
Respirasi mencakup dua proses yang berbeda namun tetap berhubungan yaitu
respirasi seluler dan respirasi eksternal. Respirasi seluler mengacu pada proses
metabolism intraseluler yang terjadi di mitokondria. Respirasi eksternal adalah
serangkaian proses yang terjadi saat pertukaran oksigen dan karbondioksida
antara lingkungan eksternal dan sel-sel tubuh (Sherwood, 2014). Terdapat empat
proses utama dalam proses respirasi ini yaitu:
• Ventilasi pulmonar – bagaimana udara masuk dan keluar dari paru
• Respirasi eksternal – bagaimana oksigen berdifusi dari paru ke sirkulasi darah
dan karbondioksida berdifusi dari darah ke paru
• Transport gas – bagaimana oksigen dan karbondioksida dibawa dari paru ke
jaringan tubuh atau sebaliknya
• Respirasi internal – bagaimana oksigen dikirim ke sel tubuh dan karbondioksida
diambil dari sel tubuh (Peate and Nair, 2011)
Salah satu komponen penting dalam tubuh yakni memiliki frekuensi napas yang normal.
Setiap usia, dari bayi hingga dewasa, punya frekuensi pernapasan normal yang
bervariasi. Frekuensi napas adalah jumlah napas yang dilakukan seseorang per menit.
Anda dapat mengukur frekuensi napas yang dihirup dan diembuskan ketika sedang
istirahat. Pernapasan atau respirasi sendiri adalah proses yang melibatkan otak, batang
otak, otot pernapasan, paru-paru, saluran udara, dan pembuluh darah. Selama
inspirasi, otot-otot interkostal eksternal ditemukan antara kontraksi rusuk, mengerakkan
tulang rusuk ke atas dan keluar. Otot diafragma juga berkontraksi dan membentuk
kubah yang datar. Ini meningkatkan ruang di paru-paru dan menyebabkan udara secara
otomatis ditarik ke dalam paru-paru. Selama ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal
berelaksasi dan tulang rusuk kembali ke posisi istirahat mereka. Diafragma berelaksasi,
kembali ke bentuk kubah aslinya. Ini menyebabkan ruang di paru-paru menjadi lebih
kecil, memaksa udara keluar dari mereka Berbeda dengan sistem kardiovaskular, yang
dibungkus dan tertutup, sistem pernapasan terbuka ke atmosfer untuk memungkinkan
asupan udara saat bernafas. Selama inspirasi (menghirup), udara atmosfer yang
mengandung sekitar 21% oksigen ditarik ke dan melalui sistem hidung atau mulut, dan
turun ke dalam struktur yang lebih kecil dari paru-paru ke alveoli. Disini beberapa
oksigen ditukar dengan akumulasi gas karbon dioksida (gambar 2 d) yang merupakan
produk limbah dari kegiatan metabolisme sel-sel tubuh. Oksigen ditukar diambil dari
5
paru-paru dalam sistem peredaran darah, yang akan digunakan oleh tubuh selama
aktivitas selular, sedangkan karbon dioksida akan dilepas dari tubuh selama ekspirasi
(menghembuskan nafas). Mekanisme pertukaran gas adalah fungsi utama dari sistem
pernapasan
1. Pertukaran Gas
Fungsi utama dari sistem pernpasan adalah mengambil oksigen dan megeluarkan
karbon dioksida. Pertukaran gas ini disebut respirasi dan terjadi antara atmosfer,
darah, dan sel dalam fase yang berbeda: Fungsi sistem pernapasan adalah untuk
mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk
mentransport karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer. Organ-organ (respiratorik) juga berfungsi dalam
▪ Ventilasi pumonari. Kata pulmo merujuk ke paru-paru dan ventilasi pulmonari
adalah istilah lain untuk pernapasan. Udara dihirup atau ditarik ke dalam paru-
paru dan kemudian dikelurkan dari paru-paru
▪ Respirasi eksternal (respirasi pulmonari). Pertukaran gas yang terjadi antara
paru-paru dan darah. Pada respirasi eksternal darah mengambil oksigen dan
melepaskan karbon dioksida
▪ Respirasi internal (respirasi jaringan). Pertukaran gas yang terjadi antara
darah dan sel jaringan. Pada respirasi internal darahmelepaskan oksigen dan
mengikat karbon dioksida
Respirasi seliler (oksidasi) adalah reaksi metabolik yang terjadi dalam sel. Dia
menggunakan oksigen dan glukosa dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Produk sampingan dari respirasi seluler adalah karbob dioksida.
a. Olfaction (penciuman)
Sistem respirasi sekaligus berfungsi dalam penciuman yang merasa bau.
Salah satu struknya adalah hidung yang telak disebutkan sebelumnya, yang
merupakan rumah dari reseptor penciuman.
b. Produksi suara
Getaran partikel udara menghasilkan suara. Ketika kita mengeluarkan udara
ke luar, udara melewati laring (kotak suara) dimana terdapat membran khusus
yang disebut pita suara. Udara menyebabkan pita suara bergetar dan
menghasilkan bunyi yang kemudian diubah menjadi kata oleh otot faring,
muka, lidah, dan bibir. Faring, rongga hidung, dan sinus paranasal juga
bertindak sebagai tempat resonansi untuk suara. produksi bicara dan berperan
dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing,
dan pengaturan hormonal tekanan darah.
Respirasi melibatkan proses berikut:
▪ Ventilasi pulmonar
▪ Respirasi eksternal
▪ Respirasi internal
▪ Respirasi Saluran pernapasan
6
a) Pertukaran gas pulmonar
Pertukaran gas pulmonar Penjelasan
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit. Faktor yang
mempengaruhi Respiratory Rate: Usia, Jenis kelamin, Suhu Tubuh, Posisi tubuh,
Aktivitas
Interpretasi:
▪ Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
7
▪ Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
▪ Apnea : Bila tidak bernapas .
Cara kerja
1. Meminta pasien untuk duduk atau berbaring
2. Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan pada
punggung/dada untuk menghitung gerakan pernafasan selama 1 menit. Gerakan
naik (inhalasi) dan turun (ekhalasi) dihitung 1 frekuensi napas
3. Catat lalu didokumentasikan
C. MENGECEK PEMAHAMAN (Checking for Understanding)
1. Saluran yang digunakan untuk sistem pernapasan dan sistem pencernaan
adalah?
a. Faring
b. Trakea
c. Rongga nasal
d. Esophagus.
2. Rongga intrapeura adalah?
a. mediastinum
b. secara normal berisi darah
c. ruang potensial berisi cairan
d. sisi pertama difusi oksigen.
3. Jika rongga toraks mengembang ke arah superior-inferior dan ke anterior-
posterior, maka?
a. diafragma terkontraksi
b. glotis tertutup
c. tekanan udara dalam alveoli meningkat
d. tekanan intrapelura meningkat.
4. Pleura yang melapisi rongga toraks adalah?
a. Resesusu pleura
b. Rongga pleura
c. Pleura viseral
d. Pleura parietal
5. Otot berbentuk kubah yang jika sedang relaks akan memipih saat berkontraksi dan
memperbesar rongga toraks ke arah inferiordisebut ?
a. Tulang iga
b. Toraks
c. Diafragma
d. Sternum
8
D. PENUTUP PEMBELAJARAN
Kesimpulan
Sistem respirasi terbagi menjadi sistem pernafasan atas dan sistem pernafasan bawah.
Sistem pernafasan atas terdiri dari hidung, faring dan laring. Sedangkan sistem
pernafasan bawah terdiri dari trakea, bronkus dan paru-paru. Salah satu komponen
penting dalam tubuh yakni memiliki frekuensi napas yang normal. Setiap usia, dari bayi
hingga dewasa, punya frekuensi pernapasan normal yang bervariasi. Frekuensi napas
adalah jumlah napas yang dilakukan seseorang per menit. Anda dapat mengukur
frekuensi napas yang dihirup dan diembuskan ketika sedang istirahat. Pernapasan atau
respirasi sendiri adalah proses yang melibatkan otak, batang otak, otot pernapasan,
paru-paru, saluran udara, dan pembuluh darah. Selama inspirasi, otot-otot interkostal
eksternal ditemukan antara kontraksi rusuk, mengerakkan tulang rusuk ke atas dan
keluar. Otot diafragma juga berkontraksi dan membentuk kubah yang datar. Ini
meningkatkan ruang di paru-paru dan menyebabkan udara secara otomatis ditarik ke
dalam paru-paru. Selama ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan
tulang rusuk kembali ke posisi istirahat mereka. Diafragma berelaksasi, kembali ke
bentuk kubah aslinya. Ini menyebabkan ruang di paru-paru menjadi lebih kecil,
memaksa udara keluar dari mereka Berbeda dengan sistem kardiovaskular, yang
dibungkus dan tertutup, sistem pernapasan terbuka ke atmosfer untuk memungkinkan
asupan udara saat bernafas. Selama inspirasi (menghirup), udara atmosfer yang
mengandung sekitar 21% oksigen ditarik ke dan melalui sistem hidung atau mulut, dan
turun ke dalam struktur yang lebih kecil dari paru-paru ke alveoli. Disini beberapa
oksigen ditukar dengan akumulasi gas karbon dioksida (gambar 2 d) yang merupakan
produk limbah dari kegiatan metabolisme sel-sel tubuh. Oksigen ditukar diambil dari
paru-paru dalam sistem peredaran darah, yang akan digunakan oleh tubuh selama
aktivitas selular, sedangkan karbon dioksida akan dilepas dari tubuh selama ekspirasi
(menghembuskan nafas)