LUKISA WIJAYANTI
NIM : 30190121131
2. Diagnosa keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan 1 : Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (D.0001)
- Definisi: Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas
untuk mempertahankan jalan napas tetap paten
- Batasan karakteristik:
Gejala dan tanda mayor :
Subjektif :
(Tidak tersedia)
Objektif :
1) Batuk tidak efektif
2) Tidak mampu batuk
3) Sputum berlebih
4) Mengi, wheezing dan/ atau ronkhi kering
5) Meconium di jalan napas (pada neonatus)
Gejala dan tanda minor :
Subjektif :
1) Dispnea
2) Sulit bicara
3) Ortopnea
Objektif :
1) Gelisah
2) Sianosis
3) Bunyi napas menurun
4) Frekuensi napas berubah
5) Pola napas berubah
- Faktor yang berhubungan:
Fisiologis
1) Spasme jalan napas
2) Hipersekresi jalan napas
3) Disfungsi neuromuskuler
4) Benda asing dalam jalan napas
5) Adanya jalan napas buatan
6) Sekresi yang tertahan
7) Hiperplasia dinding jalan napas
8) Proses infeksi
9) Respon alergi
10) Efek agen farmakologia (mis. anastesi)
Situasional
1) Perokok aktif
2) Perokok pasif
3) Terpajan polutan
Kondisi terkait :
1) Gullian barre syndrome
2) Sklerosis multipel
3) Myasthenia gravis
4) Prosedur diagnostik (misal bronkoskopi, trsnsesophageal
echocaerdiodraphy (TEE))
5) Depresi system srap pusat
6) Cedera kepala
7) Stroke
8) Kuadriplegia
9) Sindrom aspirasi meconium
10) Infeksi saluran napas (Tim Pokja Sdki PPNI, 2017)
b. Diagnosa Keperawatan 2 : Pola Napas Tidak Efektif (D.0005)
- Definisi: Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat
- Batasan karakteristik:
Gejala dan tanda mayor :
Subjektif :
1) Dispnea
Objektif:
1) Penggunaan otot bantu pernapasan
2) Fase ekspirasi memanjang.
3) Pola napas abnormal (mis. takipnea. bradipnea, hiperventilasi kussmaul
cheyne-stokes).
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif :
1) Ortopnea
Objektif :
1) Pernapasan pursed-lip.
2) Pernapasan cuping hidung.
3) Diameter thoraks anterior—posterior meningkat
4) Ventilasi semenit menurun
5) Kapasitas vital menurun
6) Tekanan ekspirasi menurun
7) Tekanan inspirasi menurun
8) Ekskursi dada berubah
- Faktor yang berhubungan:
Penyebab :
1) Depresi pusat pernapasan
2) Hambatan upaya napas (misalnya nyeri saat bernapas, kelemahan otot
pernapasan
3) Deformitas dinding dada
4) Deformitas tulang dada
5) Gangguan neuromuscular
6) Gangguan neurologis (misal Elektroensefalogram (EEG) positif, cedera
kepala, gangguan kejang)
7) Imaturitas neurologis
8) Penurunan energi
9) Obesitas
10) Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
11) Sindrom hipoventilasi
12) Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C% ke atas)
13) Cedera pada medulla spinalis
14) Efek agen farmakologis
15) Kecemasan
Kondisi klinis terkait :
1) Depresi sistem saraf pusat
2) Cedera kepala
3) Trauma thoraks
4) Gullian barre syndrome
5) Multiple sclerosis
6) Myasthenia gravis
7) Stroke
8) Kuadriplegia
9) Intoksikasi alkohol. (Tim Pokja Sdki PPNI, 2017)
c. Diagnosa Keperawatan 3 : Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
- Definisi: Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau eleminasi
karbondioksida pada membran alveolus-kapiler.
- Batasan karakteristik:
Gejala dan tanda mayor
Subjektif :
10) Dispnea.
Objektif :
1) PCO2 meningkat / menurun.
2) PO2 menurun.
3) Takikardia.
4) pH arteri meningkat/menurun.
5) Bunyi napas tambahan.
Gejala dan tanda minor
Subjektif :
1) Pusing.
2) Penglihatan kabur.
Objektif :
1) Sianosis.
2) Diaforesis.
3) Gelisah.
4) Napas cuping hidung.
5) Pola napas abnormal (cepat / lambat, regular/ iregular, dalam/ dangkal).
6) Warna kulit abnormal (misalnya pucat, kebiruan).
7) Kesadaran menurun.
- Faktor yang berhubungan:
Penyebab :
1) Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi.
2) Perubahan membran alveolus-kapiler.
Kondisi klinis terkait :
1) Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
2) Gagal jantung kongestif.
3) Asma.
4) Pneumonia.
5) Tuberkulosis paru.
6) Penyakit membran hialin.
7) Asfiksia.
8) Persistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN).
9) Prematuritas.
10) Infeksi saluran napas. (Tim Pokja Sdki PPNI, 2017)
3. Intervensi Keperawatan
1 Bersihan Jalan Nafas Setelah dilakukan intervensi 1. Latihan batuk efektif (I.01006) 1
Tidak Efektif (D.0001) keperawatan selama 2x24jam Tindakan
maka diharapkan bersihan jalan Observasi :
napas membaik dengan kriteria - Identifikasi kemampuan batuk - Mengetahui kemampuan batuk
hasil: - Monitor adanya retensi sputum - Mengetahui produksi sputum yang
Bersihan jalan napas dihasilkan
(L.01001) - Monitor tanda dan gejala infeksi - Menentukan intervensi selanjutnya
- Batuk efektif meningkat (5) saluran napas
- Produksi sputum menurun (1) Terapeutik :
- Wheezing menurun (1) - Atur posisi semi-fowler atau - Memberikan posisi yang nyaman
- Dispnea menurun (1) fowler untuk pasien, mengurangi sesak
- Gelisah menurun (1) nafas
- Frekuensi napas membaik (5) - Pasang perlak dan bengkok di - Agar kebersihan pasien tetap terjaga
- Pola napas membaik (5) pangkuan pasien
- Buang sekret pada tempat - Agar tidak menimbulkan bau tidak
sputum enak kemana-mana dan
Edukasi : menyebabkan infeksi baru
- Jelaskan tujuan dan prosedur - Memudahkan sputum keluar
batuk efektif
- Anjurkan tarik nafas dalam - Agar sputum yang tertahan dapat
melalui hidung selama 4 detik, keluar
ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik - Sesuai prosedur batuk efektif
napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat - Agar Sekret/ sputum dapat
langsung setelah tarik napas dikeluarkan
dalam yang ke-3
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian mukolitik - Membantu mengencerkan sputum
atau ekspektoran, jika perlu sehingga melancarkan saluran
2. Manajemen Jalan Napas pernafasan
(I.01011)
Tindakan:
Observasi:
- Monitor pola napas - Mengetahui tanda dan gejala awal
(frekuensi, kedalaman, usaha bersihan jalan napas tidak efektif
napas)
- Monitor bunyi napas
tambahan (mis. gurgling, - Mengetahui adanya sumbatan pada
mengi, wheezing, ronchi jalan nafas dan perkembangan status
kering) kesehatan pasien
- Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma) - Mengetahui produksi sputum yang
Terapeutik: dihasilkan dan untuk menegakkan
- Posisikan semi-fowler atau diagnosa
fowler - Memberikan posisi yang nyaman
untuk pasien, mengurangi sesak
- Berikan minum hangat nafas
- Membantu mengencerkan produksi
- Lakukan fisioterapi dada, jika sputum
perlu - Membantu untuk mengeluarkan
- Berikan oksigen, jika perlu produksi sputum
Edukasi: - Memberikan tambahan oksigen dan
- Anjurkan asupan cairan 2000 mengurangi perburukan keadaan
ml/hari, jika tidak kontra - Mencukupi jumlah kebutuhan cairan
indikasi klien untuk mencegah dehidrasi
- Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi: - Memudahkan pasien untuk dapat
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mengeluarkan sputum
mukolitik, jika perlu - Mengencerkan sputum sehingga
3. Pemantauan Respirasi (I.01014) melancarkan saluran pernafasan
Tindakan:
Observasi:
- Monitor frekuensi, irama,
kedalam dan upaya napas
- Monitor pola napas - Mengetahui tanda dan gejala awal
- Monitor kemampuan batuk bersihan jalan napas tidak efektif
efektif - Menentukan intervensi selanjutnya
- Monitor adanya produksi - Mengetahui kemampuan untuk batuk
sputum efektif
- Monitor adanya sumbatan - Mengetahui produksi sputum yang
jalan napas dihasilkan
- Auskultasi bunyi napas - Menentukan intervensi selanjutnya