Tugas IDK 1 Nama : Rinda Novita Widyanti Nim : 30120120015k
Penyakit Menular Seksual pada laki – laki dan perempuan
1. Gonorrhea : Penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea, atau disebut juga kencing nanah, gejalanya keluarnya cairan berwarna putih/kuning kehijauan pada penis dan vagina. 2. Herpes Genetalis : Penyakit kelamin yang di sebabkan oleh Herpes Simplex Viruses, gejalanya timbulnya lepuh berisi cairan yang berkelompok disertai ruam kemerahan pada daerah kelamin. 3. Sifilis : Penyakit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum, muncul antara tiga minggu sampai dengan tiga bulan setelah berhubungan dengan penderita. 4. Infeksi Jamur Kelamin : Penyakit yang disebabkan jamur spesies candida albican/candidiasis, gejalanya rasa gatal dan berwarna merah pada laki-laki dan pada wanita akan keluar cairan putih kental seperti keju. 5. Chlamydia : Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis dan mengenai pada wanita dan pria berusia muda yang aktif secara seksual, gejalanya nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil. 6. Kutil Kelamin : Penyakit yang di sebabkan oleh Human Papilloma Virus, gejalanya muncul satu atau banyak benjolan antara sebulan sampai dengan 1 tahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit kelamin tersebut. 7. Kutu Kelamin : Penyakit yang disebabkan oleh Pedikulosis Pubis, kutu yang menetap pada rambut kemaluan. 8. Tungau : Penyakit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabies yang menyebabkan luka-luka kecil dan gatal di vagina atau penis. 9. HIV / AIDS : Penyakit yang menyebabkan tidak berkerjanya sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terhadap segala macam penyakit. 10. Vaginosis Bakterial : Infeksi pada alat kelamin yang disebabkan oleh campuran bakteri Gardnerella Vaginalis dan Bakteri Anaerob. 11. Trichomoniasis : Penyakit yang disebabkan oleh parasite protozoabersel tunggal dan truichomonas vaginalis, gejalanya bau tak sedap, keputihan berwarna kuning kehijauan, rasa sakit dan tidak nyaman saat berhubungan intim, nyeri saat buang air kecil.
Kelainan Kongenital pada Sistem Reproduksi pada laki-laki dan perempuan
1. Himen Imperfora : Selaput dara yang tidak menunyjukan lubang (hiatus himenalis) sama sekali pada perempuan. 2. Atresia Kedua Labium Minus : Disebabkan oleh membran urogenitalis yang tidak menghilang. 3. Septum vagina : Adanya sakat sagita divagina yang ditemukan di bagian atas vagina dan sering ditemukan dengan kelainan pada uterus. 4. Duplikasi vulva : Kelainan reproduksi memiliki dua vulva, kasus ini jarang ditemukan. 5. Hipoplasia vulva : Genetalia interna yang kurang berkembang pada keadaan hipoestrogenisme, infantilisme. 6. Aplasia dan atresia vagina : Kelainan reproduksi dimana tidak terdapat vagina hanya cekungan pada intoretus vagina. 7. Kloaka Persisten : Septum urogenetalia tidak tumbuh, bayi tidak mempunyai lubang anus. 8. Kista Vagina : Kista dari sisa epitel ductus Mulleridan ductus gertner yang terletak dibagian antero lateral vagina. 9. Uterus Unicornis : Vagina dan serviks normal, sedangkan uterus hanya mempunyai satu tanduk serta satu tuba. 10. Uterus septus : Satu uterus yang terdiri dari dua ruangan yang dibagi oleh satu sekat, bila sekat memisah kavum uteri seluruhnya. 11. Uterus bicornis unikornis : Uterus mempunyai satu serviks, akan tetapi terdapat dua tanduk masing-masing dengan satu kavum uteri, satu tuba, satu ovarium. 12. Uterus bikornis bikollis : Dua bagian terpisah sama sekali dan sering ditemukan bersamaan dua vagina atau satu vagina dengan sekat. 13. Uterus arkuatus : Pada fundus uteri tanpak cekungan yang kedalam diteruskan menjadi subseptum. 14. Kloaka persistens :Tidak terbentuk septum urorektale. 15. Ekstrofi kandung kencing : Dengan vagina terdorong ke depan di daerah suprapublik 16. Klitoris terbagi dua 17. Sindrom turner : Tidak ditemukan sel-sel kelamin primordial dan tidak ada pertumbuhan korteks atau medulla pada gonard. 18. Hipospadia : Kelainan reproduksi laki-laki lubang kencing penis terletak bagian bawah. 19. Kriptorkidisme : Kelainan reproduksi laki-laki dimana testis tidak turun, terjadi pada bayi yang prematur. 20. Mikropenis : Ditandai dengan ukuran genetal yang tidak lebih dari 0,75 inci (1,9 cm).