Anda di halaman 1dari 16

SISTEM KARDIOVASKULER

I. Tujuan
1. Mampu menjelaskan anatomi jantung
2. Mampu menjelaskan pengaruh posisi terhadap kecepatan jantung
3. Mampu menjelaskan bunyi jantung
4. Mampu menjelaskan cara menentukan tekanan darah
5. Mengetahui peran jantung dan darah dalam menjaga homeostatis.

II. Teori
Sistem kardiovaskuler yaitu suatu sistem organ yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan
komponen darah yang secara umum berperan untuk mengedarkan darah keseluruh tubuh, sekaligus
membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Jantung
adalah pompa otot beruang empat yang mendorong darah mengelilingi sirkulasi. Sistem vaskuler atau
pembuluh darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung ke jaringan kapiler berdinding
tipis yang memungkinkan difusi gas dan zat metabolik, dan vena serta venula yang mengembalikan
darah ke jantung. (Chalik, 2016)
Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi terdiri dari tiga komponen dasar:
1. Jantung, berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan
gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. Seperti semua cairan,
darah mengalir menuruni gradien tekanan dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan
tekanan rendah
2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyebarkan darah dari
jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian dikembalikan ke jantung.
3. Darah, berfungsi sebagai medium pengangkut tempat larut atau tersuspensinya bahan-bahan
(misalnya O2, CO2, nutrien, zat sisa, elektrolit, dan hormon) yang akan diangkut jarak jauh ke
berbagai bagian tubuh. (Sherwood, 2011)
Anatomi jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di rongga toraks
(dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) di sebelah anterior dan vertebra (belakang) di
posterior. Jantung memiliki dasar lebar di atas dan meruncing membentuk titik di ujungnya, apeks, di
bagian bawah. Jantung terletak menyudut di bawah sternum sedemikian sehingga dasarnya terletak di
kanan dan apeks di kiri sternum. (Sherwood, 2011).
Jantung dibagi menjadi bagian kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang), bilik bagian atas dan
bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atrium , menerima darah yang kembali ke jantung dan
memindahkannya ke bilik-bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Kedua belahan
jantung tersebut dipisahkan oleh septum, yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung.
Pemisahan ini sangat penting, karena bagian kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen
rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi. (Wahyuningsih &
Kusmiyati, 2017).
Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium (bilik) dan dua
ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (serambi). Atrium terbagi lagi menjadi dua yaitu atrium
kanan dan atrium kiri. Ventrikel juga terbagi menjadi dua macam yaitu ventrikel kiri dan ventrikel kanan.
Fungsi keempat ruang jantung tersebut adalah sebagai berikut :
1. Atrium kanan, berfungsi sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh
melalui vena kava superior dan inferior dan dari jantung melalui sinus koronari. Tekanan di atrium
kanan 2 sampai 6 mmHg dengan saturasi oksigen 75%
2. Atrium kiri, berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena
pulmonalis. Tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmHg dengan saturasi oksigen 95% sampai 98%.
3. Ventrikel kanan, berfungsi menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan saturasi oksigen
75%.
4. Ventrikel kiri, berfungsi menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui
aorta. Tekanan diastolik 0-10 mmHg dengan saturasi oksigen sebesar 95- 98%. (Chalik, 2016)
Katup jantung adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang mengatur urutan aliran darah dari
satu bagian ke bagian lain. Katup jantung terbagi menjadi empat :
1. Katup trikuspid, terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Terdiri dari tiga daun katup
yang berfungsi mencegah aliran balik darah dari ventrikel kanan ke atrium kanan selama kontraksi
ventrikel
2. Katup semilunar paru, terletak antara ventrikel kanan dan batang paru yang berfungsi mencegah
aliran balik darah dari trunkus paru ke ventrikel kanan selama ventrikel relaksasi
3. Katup bikuspid, terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Terdiri dari dua katup yang berfungsi
mencegah aliran balik darah dari ventrikel kiri ke atrium kiri selama kontraksi ventrikel
4. Katup semilunar aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta menaik yang berfungsi mencegah
aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri selama kontraksi ventrikel. (Chalik, 2016)
Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus, dan terbungkus oleh sebuah membran yang disebut
perikardium. Membran itu terdiri atas dua lapis yaitu perikardium viseral dan perikardium parietal.
Perikardium viseral yaitu membran serus yang lekat pada jantung. Sedangkan perikardium parietal adalah
lapisan fibrus yang terlipat keluar dari basis jantung dan membungkus jantung sebagai kantong longgar.
Karena susunan ini, maka jantung berada di dalam dua lapis kantong perikardium, dan diantara dua
lapisan itu ada cairan serus. (Sumiasih & Budiani, 2016)
Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan yaitu:
1. Epikardia, yaitu lapisan visera pada perikardia serum
2. Miokardia, terdiri atas otot jantung yang berkontraksi dan serta purkinje yang tidak berkontraksi
yang mengantarkan impuls saraf.
3. Endokardia, terdiri dari endotelium tipis dan halus yang menjadi pembatas dalam jantung yang
berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah (Chalik, 2016)
Bunyi jantung
Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katup-katup yang
menutup secara pasif. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup atrio-ventrikuler, dan kontraksi dari
ventrikel. Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi dari ventrikel. Yang
pertama adalah panjang dan dempak, dan yang kedua pendek dan tajam. Bunyi pertama terdengar seperti "lub"
dan yang kedua seperti "duk". Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain, tetapi bila arus darah
cepat atau bila ada kelainan pada katup atau salah satu ruangnya, maka dapat terjadi bunyi lain, biasanya disebut
"bising". (Sumiasih & Budiani, 2016)
Bunyi jantung disebabkan oleh getaran yang terbentuk di dalam dinding ventrikel dan arteri besar sewaktu
katup menutup, bukan disebabkan oleh katup itu sendiri. Akibat katup AV menutup pada permulaan kontraksi
ventrikel, ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, maka bunyi jantung pertama
menandakan awitan sistol ventrikel. Katup semilunar menutup pada permulaan relaksasi ventrikel, sewaktu
tekanan ventrikel kiri dan kanan masing-masing turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Karena itu,
bunyi jantung kedua menandakan awitan diastol ventrikel. (Sherwood, 2011)
Debaran jantung atau lebih tepat debaran apex, adalah pukulan ventrikel kiri kepada dinding anterior yang
terjadi selama kontraksi ventrikel. Debaran ini dapat diraba, dan sering terlihat juga pada ruang interkostal kelima
kiri, kira-kira empat sentimeter dari garis tengah sternum. (Sumiasih & Budiani, 2016)
Sikulus jantung

Siklus jantung adalah peristiwa yang terjadi pada jantung yang dimulai dari awal sebuah denyut jantung
sampai awal denyut jantung berikutnya. Setiap siklus diawali oleh pembentukan potensial aksi spontan di dalam
simpul sinus. Simpul ini terletak pada dinding lateral superior atrium kanan dekat muara vena cava superior,
selanjutnya potensial aksi menjalar dari sini dengan kecepatan tinggi melalui kedua atrium dan kemudian melalui
berkas A-V ke ventrikel. Oleh karena adanya pengaturan khusus dalam sistem konduksi dari atrium menuju ke
ventrikel, ditemukan perlambatan selama lebih dari 0,1 detik ketika impuls jantung dihantarkan dari atrium ke
ventrikel. Keadaan ini memungkinkan atrium untuk berkontraksi mendahului kontraksi ventrikel, serta
memompakan darah ke dalam ventrikel sebelum terjadi kontraksi ventrikel yang kuat. Jadi, atrium itu bekerja
sebagai pompa pendahulu bagi ventrikel, dan ventrikel selanjutnya akan menyediakan sumber kekuatan utama
untuk memompakan darah ke sistem pembuluh darah tubuh. (Hall, 2010)
Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik, yaitu periode pengisian jantung
dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistolik. Lama berlangsungnya keseluruhan
siklus jantung termasuk sistol dan diastol, berbanding terbalik dengan frekuensi denyut j jantung. Sebagai contoh,
bila frekuensi denyut jantung adalah 72 denyut/menit, lama siklus jantung adalah 1/72 denyut/ menit–sekitar
0,0139 menit per denyut, atau 0,833 detik per denyut. (Hall, 2010)
Kontrol kecepatan jantung
Layaknya sistem saraf otonom biasa, efek parasimpatis dan simpatis pada jantung bersifat antagonistik
(saling bertentangan). Pada setiap saat, kecepatan jantung ditentukan terutama oleh keseimbangan antara inhibisi
nodus SA oleh saraf vagus dan stimulasi oleh saraf simpatis jantung. Pada keadaan istirahat, lepas muatan
parasimpatis mendominansi. Pada kenyataannya, jika semua saraf otonom ke jantung dihambat maka kecepatan
jantung istirahat akan meningkat dari nilai reratanya yang 70 denyut per menit menjadi sekitar 100 denyut per
menit, yaitu kecepatan inheren lepas muatan spontan nodus SA ketika tidak dipengaruhi oleh sarafapapun..
Kecepatan jantung dapat diubah melewati tingkat istirahat ini di kedua arah dengan mengubah keseimbangan
stimulasi saraf otonom. (Sherwood, 2011)
Kecepatan jantung ditingkatkan oleh peningkatan aktivitas simpatis disertai penurunan aktivitas
parasimpatis. Sebaliknya kecepatan jantung diperlambat oleh peningkatan aktivitas parasimpatis disertai
penurunan aktivitas simpatis. Kekuatan relatif aktivitas kedua cabang otonom ke jantung ini selanjutnya
dikendalikan terutama oleh pusat kontrol kardiouaskular di barang otak. Selain saraf otonom, faktor lain yang
berperan dalam kecepatan jantung adalah epinefrin, yaitu hormon yang pada stimulasi simpatis disekresikan ke
dalam darah dari medula adrenal dan bekerja pada jantung dengan cara serupa seperti norepinefrin
(neurorransmirer simpatis) untuk meningkatkan kecepatan jantung. Karena itu, epinefrin mem_perkuat efek
langsung yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis pada jantung. (Sherwood, 2011)

Sirkulasi darah
Organ utama sirkulasi darah adalah jantung. Peredaran darah dapat dibagi menjadi dua yaitu peredaran
darah besar (sirkulasi sistemik) dan peredaran darah kecil (sirkulasi pulmonal). Pada peredaran darah besar, darah
meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi
arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Pada peredaran darah kecil, darah dari vena
tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis.
Arteri ini bercabang dua untuk mengantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri. Di dalam paruparu setiap
arteri membelah menjadi arteriola dan akhirnya menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam
jaringan paru-paru untuk memungut oksigen dan melepaskan karbon dioksida. (Sumiasih & Budiani, 2016)
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah, yang mengacu pada tekanan
darah arteri di sirkuit sistemik (dalam aorta dan cabang-cabangnya). Tekanan darah arteri terbesar yang terjadi
selama kontraksi ventrikel ketika darah dipompa ke aorta dan cabang-cabangnya disebut tekanan darah sistolik
yang besarnya secara optimal rata-rata 110 mmHg ketika diukur dari arteri brakialis. Sedangkan tekanan arteri
terendah terjadi selama relaksasi ventrikel (diastol). Tekanan ini disebut tekanan darah diastolik, dan secara
optimal rata-rata besarnya 70 mm Hg. (Chalik, 2016)

Perbedaan antara kedua tekanan tersebut yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik dikenal sebagai tekanan
nadi. Peningkatan dan penurunan tekanan darah arteri selama sistol dan diastol ventrikel menyebabkan ekspansi
yang sebanding dan kontraksi dinding arteri elastis. Perluasan berdenyut dari dinding arteri menyebabkan setiap
ventrikel berkontraksi dan dapat dideteksi nadinya dengan menempatkan jari pada arteri superfisial. (Chalik,
2016)

Adapun tiga faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu curah jantung, volume darah, dan
resistensi perifer. Peningkatan setiap faktor ini menyebabkan peningkatan tekanan darah, sedangkan penurunan
ke tiga faktor ini menyebabkan penurunan tekanan darah. Curah jantung ditentukan oleh denyut jantung dan isi
sekuncup. Volume darah dapatberkurang disebabkan perdarahan berat, muntah, diare, atau asupan air berkurang.
Penurunan volume darah menyebabkan penurunan tekanan darah . Resistensi perifer adalah perlawanan terhadap
aliran darah yang diciptakan oleh gesekan darah terhadap dinding pembuluh darah. Peningkatan resistensi perifer
akan meningkatkan tekanan darah, sedangkan penurunan tahanan perifer menurunkan tekanan darah. (Chalik,
2016)
Sistem kardiovaskuler pada homeostasis

Sistem kardiovaskulee atau sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai sistem
transpor tubuh. Sistem ini memberi cara cepat untuk memindahkan bahan atau zat-zat penting yang dibutuhkan
tubuh dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Tanpa sistem sirkulasi, bahan-bahan penting tidak dapat mencapai
tempat mereka, dibutuhkan pada waktunya untuk menunjang berbagai aktivitas guna mempertahankan
kehidupan. Sebagai contoh, O2 akan memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun untuk berdifusi
dari permukaan tubuh ke organ internal, namun melalui kerja pompa jantung darah dapat menyerap dan
menyalurkan O2 serta bahan lain ke semua sel dalam hitungan detik. (Sherwood, 2011)
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda yang mengedarkan secara terus-menerus darah antara paru-paru
tempat O2 diserap, dan jaringan tubuh lain yang menggunakan O2 untuk menunjang berbagai reaksi kimia
penghasil energi. Sewaktu darah dipompa melewati berbagai jaringan, bahan-bahan lain di luar O2 juga
dipertukarkan antara darah dan jaringan. Sebagai contoh, darah menyerap nutrien sewaktu mengalir melalui organ
pencernaan, dan jaringan lain mengambil nutrien dari darah ketika darah melewatinya. Bahkan kelebihan panas
diangkut oleh darah dari otot-otot yang aktif ke permukaan kulit tempat panas tersebut dikeluarkan ke lingkungan.
(Sherwood, 2011)
III. Prosedur Percobaan
3.1. Alat dan Bahan
Alat
• Laptop
• Perangkat koneksi internet
• Alat tulis
• Learning Management System (LMS)
• Ilearn
• Zoom meeting
• Benang
Bahan
• Buku referensi anatomi fisiologi manusia
• Video pembelajaran
• Air panas

3.2. Cara Kerja


A. Anatomi

Perhatikan gambar anatomi jantung

Lengkapi gambar tersebut dengan nama-nama terlampir

A- Atrium Kiri
t- Atrium Kanan
r- Ventrikel Kiri
i - Ventrikel Kanan
u- Aorta
m- Arteri Pulmonaris kiri
K- Arteri pulmonaris kanan
i - Arteri ke kepala dan lengan
r- Vena kava inferior
i - Vena kava superior
b- Vena Pulmonaris kiri
. - Vena pulmonaris kanan
A- Truskus Pulmonaris
t- Katup AV (bikuspid) kiri
r- Katup AV (trikuspid) kanan 19
i- Katup aorta semilunar
u- Katup semilunar pulmonaris
m
- Otot Papilaris
K
- Septum interventrikuler
a
- Septum interatrial
n
- Maiokardium
a
- Epikardium
n
c
- Ruang/ Cairan perikardial
.- Perikardium
V- Kordae tendinae
e
n diperoleh
Tulis hasil yang
t
r
i
k
B. Fisiologi
1. Kecepatan jantung

Denyut jantung diraba pada daerah tubuh tertentu dimana terdapat arteri yang
superfisial

Hitung kecepatan denyut jantung

Pada posisi :
a. Berbaring
b. Duduk
c. Berdiri
d. Setelah Latihan ringan
(lari di tempat 20 langkah)
e. Setelah Latihan lebih berat
(lari lebih kurang 5050
langkah)

Catat kecepatan denyut dalam danyut/menit

2. Bunyi jantung

Kedua bunyi jantung, yakni sistolik dan diastolik

Menempatkan stethoscope pada ruang antar rusuk (intercostal) kiri kelima untuk
bunyi sistolik dan ruang antar rusuk kiri kedua untuk bunyi diastolik

Cari video untuk bunyi jantung normal dan murmur

Bandingkan dan jelaskan bagaimana bunyi tersebut terbentuk


3. Tekanan darah

Cari video cara pengukuran tekanan darah menggunakan metode


perabaan denyut nadi dan cara auskultasi.

Bandingkan dan jelaskan bagaimana cara menentukan tekanan darah


menggunakan kedua metode tersebut

Tentukan perbedaan tekanan darah setelah istirahat dan melakukan


aktivitas berat atau antara wanita dan pria?

4. Hyperimia
a.
Ikatkan seutas benang di atas sendi kedua pada sebuah jari tangan
dan biarkan beberapa menit

Amati peristiwa yang terjadi : perubahan warna, ukuran, dan suhu.

Tentukan jenis hyperemia yang terjadi

b.

Rendam sebuah jari tangan dalam air panas (dengan suhu tertingi yang
dapat ditahan

Amati perubahan warna, ukuran dan suhu yang terjadi

Tentukan tipe hyperemia apa yang berlangsung dan peristiwa


fisiologis apa yang menyebabkannya
yang berlangsung

.Catat perbedaan gejala yang timbul antara kedua jenis hyperemia tersebut
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil
A. Anatomi Jantung

Anatomi jantung dan fungsinya


A Aorta, berfungsi mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh
B Arteri Pulmonalis kiri, berfungsi membawa darah dari jantung ke paru-paru kiri
C Vena Pulmonalis kiri, berfungsi membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung untuk
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
D Batang pulmonalis, berfungsi membawa darah kotor dari bilik kanan ke paru-paru
E Atrium kiri, berfungsi menerima darah bersih dari paru-paru
F Katup mitral/Bikuspidalis, berfungsi mencegah aliran balik dari ventrikel kiri ke atrium kiri
G Katup aorta, berfungsi membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen untuk dilewati
dari bilik kiri ke aorta
H Ventrikel kiri, berfungsi memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh
I Otot papilaris, berfungsimenjadi penahan serta melekatkan Chordae tendineae
J Interventrikular septum, berfungsi memisahkan bilik kanan dan kiri jantung
K Myocardium, berfungsi proses distribusi nutrisi dan darah teroksigenasi ke seluruh tubuh
L Endokardium, berfungsi mengatur kontraksi jantung, membantu perkembangan jantung,
dan dapat mengatur komposisi darah pada jaringan jantung
M Miokardium, berfungsi merangsang kontraksi jantung untuk memompa darah dari ventrikel
dan melemaskan jantung untuk memungkinkan atrium untuk menerima darah
N Epikardium, berfungsi Mencegah penumpukan jantung yang berlebihan
O Katup pulmonalis, berfungsi mengatur aliran darah dari bilik kanan ke
arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen
P Ventrikel kanan, berfungsi memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru
Q Chordae tendineae, berfungsi melekatkan daun katup (leaflets) atrioventricular pada dinding
ventrikel
R Vena kava inferior, berfungsi membawa darah dari organ tubuh bagian atas jantung
S Katup trikuspidalis, berfungsi mencegah aliran balik dari ventrikel kanan ke atrium kanan
T Atrium kanan, berfungsi menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh pembuluh
darah
U Dinding aorta, berfungsi menerima darah sarat oksigen dari jantung, dan mengalirkannya ke
seluruh tubuh melalui cabang-cabang arteri
V Vena kava superior, berfungsimembawa darah dari organ tubuh bagian atas jantung
W Vena pulmonalis kanan, berfungsi membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung untuk
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
X Arteri pulmonalis kanan, berfungsi membawa darah dari jantung ke paru-paru kanan
Y Arteri, berfungsi membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh
B. Fisiologi
1. Denyut jantung

Posisi tubuh Dinda Wira Febrina Redeka Wiwik Rata-rata


Berbaring 72 78 72 69 70 72/menit
duduk 84 88 87 78 82 83/menit
berdiri 95 95 98 88 90 93/menit
Berjalan 20 111 106 115 95 110 107/menit
langkah
Berjalan 50 130 132 121 119 125 125/menit
langkah

2. Bunyi jantung

Link video serta rangkuman mengenai video yang ditemukan


Link : https://youtu.be/dBwr2GZCmQM
Kedua bunyi jantung, sistolik dan diastolik, dapat didengar dengan menempatkan
stethoscope pada :
• Ruang antar rusuk (intercostal) sebelah kiri bagian kelima untuk bunyi
sistolik
• Ruang antar rusuk kiri bagian kedua untuk bunyi diastolik

Bunyi Jantung :
1. Bunyi jantung normal
Ketika jantung sehat berdetak, terdengar bunyi suara “lub-dub” yang
berulang. Bunyi jantung pertama “lub” yang juga dikenal sebagai S1
disebabkan oleh penutupan katup AV (atrioventikular) setelah atrium
memompa darah ke ventrikel. Bunyi jantung kedua “dub” atau S2 berasal
dari penutupan katup aorta dan pulmonari tepat setelah ventrikel
mengeluarkan darah.
Interval waktu antara S1 dan S2 adalah ketika ventrikel berkontraksi
yang disebut sistol. Interval antara S2 dan S1 berikutnya adalah ketika
ventrikel rileks dan terisi darah yang disebut diastole
2. Bunyi jantung murmur
Yaitu bunyi berdesis yang dihasilkan oleh turbulensi aliran darah.
Murmur jantung bisa terdengar jika katup jantung tidak menutup atau
membuka dengan benar.
• Murmur sistolik, turbulensi aliran darah yang kembali melintasi katup
mitral atau trikuspid selama fase sistolik, misalnya pada regurgitasi
mitral, regurgitasi tricuspid, stenosis aorta
• Murmur diastolik , contohnya pada regurgitasi katup aorta,regurgitasi
paru,stenosis mitral,dan stenosis trikuspid
3. Tekanan darah

Link video serta rangkuman mengenai video yang ditemukan


Link : https://www.youtube.com/watch?v=kSWJGfezXpA
Tekanan darah dapat diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang disebut tensimeter atau
sphygmomanometer. Tekanan darah merupakan indikator yang baik untuk mengetahui kekuatan
jantung dalam memompakan darah. Tekanan darah orang dewasa normal adalah 120/80 mmHg
(sistole/diastole). Sistole merupakan tekanan darah saat jantung memompa darah keluar (kontraksi)
dan diastole merupakan tekanan darah saat jantung memasukkan darah (relaksasi).
Cara mengukur tekanan darah dengan benar :

1. Pastikan kandung kemihnya kosong dan usahakan untuk tidak dalam kondisi menahan
kemih.
2. Menghindari konsumsi kopi, alkohol dan rokok, karena semua hal tersebut dapat
meningkatkan tekanan darah.
3. Sebaiknya istirahat terlebih dahulu selama 5 menit sebelum diperiksa, serta jangan
memeriksa saat kondisi tubuh baru sampai dan napasnya terengah-engah.
4. Jangan berbicara atau bercanda selama melakukan pengukuran.
5. Tenangkan pikiran, karena pikiran yang tegang dan stres akan meningkatkan tekanan darah
dari yang seharusnya.
6. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi duduk dengan siku menekuk di atas meja dan telapak
tangan menghadap ke atas.
7. Gunakan manset sesuai dengan pasien dan jangan menggunakan manset anak-anak untuk
orang dewasa.
8. Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis. Saat bunyi pertama terdengar dicatat
sebagai tekanan sistolik dan bunyi terakhir yang didengar dicatat sebagai tekanan diastolik.

Kemungkinan hasil pengukuran tekanan darah yang didapatkan :

1. Tekanan darah normal, jika sistoliknya kurang dari 120 mmHg dan diastoliknya kurang
dari 80 mmHg.
2. Prehipertensi, jika sistoliknya 120-139 mmHg dan diastoliknya 80-89 mmHg.
3. Hipertensi stage 1, jika sistoliknya 140-159 mmHg dan diastoliknya 90-99 mmHg.
4. Hipertensi stage 2, jika sistoliknya lebih dari 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100
mHg.

4. Hyperimia
Kegiatan Pengamatan
Mengikat jari dengan seutas Benang Perubahan warna : merah membiru
Perubahan ukuran : jari membengkak
Perubahan suhu : dingin
Hyperemia pasif

Merendam jari dengan air hangat Perubahan warna : Memerah


Perubahan ukuran : jari mengkerut
Perubahan suhu : panas
Hyperemia aktif
4.2. Pembahasan
Pada praktikum ini, kita mengamati anatomi dan fisiologi dari sistem kardiovaskular. Praktikum
pertama mengenai anatomi jantung. Jantung tersusun dari empat ruang yaitu atrium kiri, atrium kanan,
ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium sebelah kiri menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru,
sedangkan atrium sebelah kanan menerima darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh. Ventrikel kiri
menerima darah dari atrium kiri, dan akan memompa darah ke pembuluh darah utama tubuh yang disebut
dengan aorta. Sedangkan ventrikel kanan yang menerima darah dari atrium kanan, memompa darah ke
paru-paru.
Jantung juga terdiri dari empat yang berfungsi menjaga aliran darah mengalir ke satu arah.
Keempat katup tersebut adalah katup trikuspid yang berfungsi mengatur aliran darah antara serambi kanan
dan bilik kanan, katup pulmonal yang berfungsi mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri
pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen, katup mitral yang berfungsi
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru mengalir dari serambi kiri ke bilik kiri, dan katup
aorta yang berfungsi membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen untuk dilewati dari bilik kiri ke
aorta. Selain ruang dan katup, jantung juga terdiri dari tiga pembuluh darah uatama yaitu arteri, vena, dan
kapiler.
Percobaan berikutnya mengenai fisiologi sistem kardiovaskuler yaitu mengenai kecepatan
jantung,bunyi jantung ,tekanan darah, dan hyperimia. Pada percobaan kecepatan jantung dihitung denyut
jantung yang dihasilkan per menit pada posisi berbaring, duduk, berdiri, latihan ringan (lari 20 langkah),
dan pada saat latihan berat (lari 50 langkah). Denyut jantung diraba pada daerah tubuh tertentu dimana
terdapat arteri yang superfisial. Hasil kecepatan rata-rata yang didapatkan untuk kecepatan jantung pada
anggota kelompok secara berurutan pada posisi berbaring, duduk, berdiri, lari 20 langkah, dan lari 50
langkah adalah 72, 83, 93, 107, dan 125 dihitung berdasarkan kondisi denyut jantung/menit. Berdasarkan
percobaan tersebut maka diketahui bahwa semakin banyak energi yang dihasilkan tubuh untuk
beraktivitas maka kecepatan jantung juga semakin meningkat. Kondisi denyut jantung pada setiap orang
berbeda-beda bergantung pada kondisi setiap orang, misalnya usia, berat badan, jenis kelmin, kondisi
kesehatan, dan aktivitas yang dilakukan seseorang. Laki-laki memiliki frekuensi denyut nadi sedikit lebih
rendah daripada wanita. Denyut wanita lebih cepat 7 hingga 8 kali dibandingkan dengan denyut nadi laki-
laki.
Bunyi jantung sistolik dan diastolik dapat didengar dengan menempatkan stetoskop pada ruang
antar rusuk (intercostal) sebelah kiri bagian kelima untuk bunyi sistolik dan ruang antar rusuk kiri bagian
kedua untuk bunyi diastolik. Bunyi jantung normal, Ketika berdetak terdengar bunyi suara “lub-dub” yang
berulang. Bunyi jantung pertama “lub” yang juga dikenal sebagai S1 disebabkan oleh penutupan katup
AV (atrioventikular) setelah atrium memompa darah ke ventrikel. Bunyi jantung kedua “dub” atau S2
berasal dari penutupan katup aorta dan pulmonari tepat setelah ventrikel mengeluarkan darah. Interval
waktu antara S1 dan S2 adalah ketika ventrikel berkontraksi yang disebut sistol. Interval antara S2 dan
S1 berikutnya adalah ketika ventrikel rileks dan terisi darah yang disebut diastole.
Pada jantung yang abnormal terdengar bunyi murmur yaitu bunyi berdesis yang dihasilkan oleh
turbulensi aliran darah. Murmur jantung bisa terdengar jika katup jantung tidak menutup atau membuka
dengan benar. Bunyi abnormal ini bisa disebabkan karena pada katup jantung terjadi dua keadaan yaitu
ragurgitasi dan stenosis.
1. Ragurgitasi, yaitu kondisi ketika katup tidak dapat menutup dengan sempurna, sehingga darah
mengalir balik atau darah kembali masuk ke bilik jantung sebelumnya. Akibat kondisi
tersebut, darah yang mengalir ke bilik jantung selanjutnya atau ke pembuluh darah arteri
menjadi terbatas. Jantung pun perlu bekerja lebih keras dalam memompa darah serta organ
tubuh lainnya bisa kekurangan asupan nutrisi dan oksigen yang dibawa oleh darah.
2. Stenosis, yaitu kondisi Ketika katup tidak terbuka sepenuhnya, sehingga lubang katup
menjadi sempit dan menghalangi atau membatasi darah untuk mengalir ke bilik jantung
selanjutnya atau organ tubuh lainnya. Pada kondisi ini, jantung perlu bekerja lebih keras untuk
memompa darah dan organ lainnya pun menjadi kekurangan nutrisi dan oksigen yang
diperoleh melalui darah. Seiring waktu, jantung menjadi lebih tebal dan menjadi lebih sulit
dalam memompa darah.

Percobaan berikutnya mengenai tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap
dinding pembuluh darah, yang mengacu pada tekanan darah arteri di sirkuit sistemik (dalam aorta dan
cabang-cabangnya). Tekanan darah dapat diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang disebut
tensimeter atau sphygmomanometer. Tekanan darah merupakan indikator yang baik untuk mengetahui
kekuatan jantung dalam memompakan darah. Tekanan darah orang dewasa normal adalah 120/80 mmHg
(sistole/diastole). Sistole merupakan tekanan darah saat jantung memompa darah keluar (kontraksi) dan
diastole merupakan tekanan darah saat jantung memasukkan darah (relaksasi). Adapun factor-faktor yang
dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah :

- Resistensi tekanan perifer


- Volume dan diameter pembuluh darah
- Vasomotor
- Hormon adrenalin
- Viskositas
- Panjang pembuluh darah

Pada saat kondisi hamil tekanan darah harus selalu dikontrol agar tidak menyebabkan penyakit
preklamsia dan eklmsia yang dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat tinggi atau hipertensi.
Pada saat hipertensi dapat menyebabkan sakit kepala karena pembuluh darahnya mengalami
penyempitan. Pembuluh darah yang menyempit dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan terjadi
kekakuan otot pembuluh darah sehingga terjadi sakit kepala. Cara untuk menjaga tekanan darah dengan
cara berolahraga dengan teratur, konsumsi makanan bergizi, hindari merokok, dan lain-lain.

Percobaan berikutnya mengenai hiperimia. Hiperimia adalah peningkatan aliran darah ke berbagai
jaringan di tubuh. Seutas benang diikatkan di atas sendi kedua pada sebuah jari tangan. Setelah beberapa
menit terjadi perubahan warna dari merah menjadi biru, suhu membengkak, dan suhu menjadi dingin. Hal
ini merupakan hiperimia pasif. Percobaan selanjutnya jari tangan direndam pada air hangat. Setelah
beberapa menit terjadi perubahan warna menjadi merah, jari mengkerut, dan suhu panas. Ini merupakan
hiperimia aktif
V. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Pada praktikum anatomi dan fisiologi kali ini kita mempelajari tentang anatomi dan
fisiologi dari system kardiovaskuler. Sistem kardiovaskuler adalah. suatu sistem organ yang terdiri
dari jantung, pembuluh darah, dan komponen darah yang secara umum berperan untuk
mengedarkan darah keseluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan
tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem kardiovaskler terdiri dari tiga komponen dasar
yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah. Pada anatomi jantung, jantung terdiri dari ruang-ruang
yaitu atrium (kiri dan kanan) dan ventrikel (kiri dan katup). Selain itu jantung juga terdiri dari
katup-katup yang berfungsi menjaga aliran darah mengalir ke satu arah. Setiap ruang dan katup
memiliki fungsinya masing-masing. Bunyi jantung ada dua yang terdiri dari sistolik dan diastolik
dapat didengar dengan menempatkan stetoskop pada ruang antar rusuk (intercostal) sebelah kiri
bagian kelima untuk bunyi sistolik dan ruang antar rusuk kiri bagian kedua untuk bunyi diastolik

5.2.Saran

Pada praktikum ini, diharapkan dapat melaksanakannya dengan teliti dan cermat. Misalnya
pada penghitungan hasil mengukur kecepetan denyut jantung pada posisi-posisi yang diberikan.
Diharapkan dapat menghitungnya dengan teliti sehingga hasil yang diperoleh tepat dan benar.
Selain itu dalam diskusi kelompok dan diskusi bersama dosen pembimbing, diharapkannya
semuanya dapat berpartisipasi aktif memberikan tanggapan dan pendapat sehingga diskusinya
dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Chalik, Raimundus. (2016). Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Hall, J. E. (2010). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (12th edition). Philadephia: Saunders
ELSEVIER.
Sherwood, Lauralee. (2011). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem ( Edisi 6 ). Terjemhan oleh Brahm U
Pendit. Jakarta: EGC.
Sumiasih, N. N., & Budiani, N. N. (2016). Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan. Jakarta Selatan: Pusdik
SDM Kesehatan.
Wahyuningsih, H. P., & Kusmiyati, Y. (2017). Anatomi Fisiologi. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Pertanyaan
1. Sebutkan 2 kelainan fungsi klep jantung yang dapat menimbulkan bunyi yang abnormal!
• Friction rub, yaitu suara gesekan biasanya menandakan adanya peradangan pada perikardium
(selaput pembungkus jantung)
• Gallop, yaitu bunyi jantung yang menyerupai bunyi derap langkah kuda biasanya
menandakan kondisi gagal jantung.

2. Sebutkan perbedaan antara struktur arteri dan vena!


Pembuluh arteri memiliki lapisan otot tebal di dindingnya yang bisa berkontraksi untuk
memperkecil ukuran arteri, atau berelaksasi untuk menjadi lebih lebar sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Sedangkan pembuluh vena berdinding lebih tipis, karena lapisan ototnya lebih tipis.Selain itu
perbedaan arteri dan vena lainnya yaitu vena memiliki katup satu arah. Katup ini berfungsi mencegah
darah mengalir kembali ke arah yang salah. Sementara itu, arteri tidak memerlukan katup karena
tekanan dari jantung membuat darah mengalir melalui satu arah.

3. Bila katup bicuspidus memperlihatkan kebocoran, bagaimana pengaruhnya terhadap tekanan sistolik?
Apa alasannya ?
Tekanan sistolik umumnya meningkat dengan tekanan diastolik yang rendah. Pengaruhnya
terhadap tekanan sistolitik yaitu mengirim balik melawan pola aliran darah yang normal dalam
jantung. Pada saat katup bocor ada dua keadaan yaitu regurgitasi, aliran darah tidak mengarah
sebagaimana mestinya dan stenosis yang dapat menghambat aliran darah karena katup tidak terbuka
sempurna

4. Gaya apa yang menyebabkan darah tetap mengalir pada saat ventrikel dalam keadaan relaks?
Ketika ventrikel berada dalam keadaan relaks, tertutupnya katup-katup semilunar mencegah
baliknya darah dari arteri ke jantung dan ateriol-ateriol kecil akan meneruskan aliran ke kapiler.
Selama kontraksi dan relaksasi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel (lebih besar/lebih kecil
daripada) tekanan atrium dan (lebih besar/lebih becil daripada) tekanan aorta.

5. Bagaimana tekanan darah dalam keadaan shock anafilaktik dan toksemia kehamilan ? Mengapa terjadi
hal yang demikian ?
• Shock anafilaktik
Shock anafilaktik terjadi ketika reaksi alergi membuat pembuluh darah menjadi
melebar (dilatasi), akibatnya tekanan darah menjadi turun drastis dan darah tidak dapat
dipompakan ke seluruh organ dan bagian-bagian tubuh lainnya. Shock anafilaktik yang terkait
dengan vasodilatasi sistemik. Pada kondisi ini tekanan darah menjadi sangat rendah bahkan
mencepai 30% lebih rendah dari batas bawah nilai standar.
• Toksemia kehamilan
Pada toksemia kehamilan terjadinya peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya
protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

6. Berikan istilah untuk hal-hal berikut :


a. Pertambahan sel darah putih : leukositosis
b. Pengurangan sel darah merah : anemia
c. Pengurangan sel darah putih : limfopenia

7. Apa arti dan guna dari penentuan hematokrit dan jumlah differensial ?
Untuk menentukan hasil perbandingan jumlah sel darah merah (eritrosit)terhadap volume darah
dalam satuan persen. Kadar hematokrit juga berfungsi sebagai indikator kondisi kesehatan.

8. Apa arti dari anemia ? Sebutkan beberapa keadaan yang dapat menyebabkan anemia!
Anemia adalah penyakit yang ditandai kurangnya sel darah merah sehat dan rendahnya kadar
hemoglobin dalam darah
Keadaan yang dapat menyebabkan anemia :
• Produksi sel darah merah yang kurang.
• Kehilangan darah secara berlebihan.
• Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.

9. Bagaimana pengaruh pengurangan sel darah terhadap waktu pendarahan ?


Semakin lama terjadinya waktu pendarahan maka sel darah merah yang berkurang juga semakin
banyak sehingga bisa menyebabkan kekurangan darah dalam jumlah besar.

Anda mungkin juga menyukai