Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENILAIAN FUNGSI INDRA PENDENGAR DAN


PENGLIHATAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Ilmu Biomedik Dasar
Dosen Mata Ajar : Ns. Diana Tri Lestari,M.Kep.,Sp.Kep.MB

Disusun Oleh:
FIANI ALIYA HARTANTI
20101440119046

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPRAWATAN KESDAM IV
DIPONEGORO SEMARANG
2019
LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN FUNGSI INDRA PENGLIHATAN
DAN PENDENGARAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan snellen chart
2. Mahasiswa dapat mengetahui buta warna menggunakan buku isi hara.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan garpu tala

B. DASAR TEORI
1. Indra Penglihatan
Panca indra adalah bagian organ yang dimana khusus untuk menerima
segala macam jenis rangsangan tertentu. Panca indra tersebut memiliki saraf yang
berfungsi sebagai alat perantara agar dapat membawa kesan dari sebuah rasa
(senory impression), selanjutkan sensor dari panca indra tersebut diteruskan ke otak
dimana otak merupakan tempat perasaaan itu ditafsirkan.
Mata adalah salah satu organ tubuh vital manusia. Oleh karena itu kita harus
selalu menjaga dan mencegah hal hal yang dapat merusak mata (murtopo &
Sarimurni, 2005). Mata merupakan indra penglihatan pada manusia. Mata dibentuk
untuk menerima rangsangan berkas berkas cahaya pada retina selanjutnya dengan
perantaraan serabut serabut nervus opikus, mengalihkan rangsangan ini ke ousat
penglihatan pada otak untuk ditafsirkan (Evelin,1999).
Alat tambahan mata berfungsi untuk melindungi mata dari berbagai
gangguan yang ada di lingkungan sekitar. Alis mata berfungsi untuk melindungi
mata dari tetesan keringat, kelopak mata untuk melindungi mata dari benturan, serta
bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari debu kotoran serts sinar cahaya
yang kuat.
Bagian bagian mata beserta fungsinya
1. Kornea mata, berfungsi untuk menerima sebuah rangsangan berupa cahaya
serta langsung meneruskannya ke bagian mata yang lebih alam.
2. Lensa mata memilki fungsi untuk meneruskan sekaligus memfokuskan pada
cahaya agar bayangan benda jatuh tepat ke lensa mata.
3. Iris memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya
sebuah cahaya yang masuk ke mata.
4. Pupil memiliki fungsi sebagai saluran masuknya cahaya ke mata.
5. Retina memiliki fungsi untuk membentuk sebuah bayangan benda yang
langsungan dikirim oleh saraf mata menuju otak.
6. Otot mata berfungsi untuk menggerakan bola mata
7. Saraf mata memiliki fungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya dari
retina menuju otak.
Bola mata manusia bisa bergerak berkat bantuan otot mata. Lalu penggerak bola
mata dan fungsinya adalah sebagai berikut.
1. Rektus eksternus berfungsi untuk menggerakan bola mata ke arah luar.
2. Rektus internet berfungsi untuk menggerakan bola mata ke arah dalam.
3. Rektus inferior berfungsi untuk menggerakan bola mata ke bawah dan ke
dalam.
4. Obliquus inferior berfungsi untuk menggerakan bola mata ke bawah dan
keluar.
5. Rektus seperior berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke atas dan ke
dalam.
6. Obliquus superior berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke atas dan ke
luar.
2. Indra Pendengar

Indra Pendengar (Telinga) adalah organ yang memiliki fungsi untuk mendengar
suara yang ada di lingkungan kita. Telinga merupakan indra penderangran yang
memproleh rangsangan berupa suara (fonoreseptor). Tak hanya itu,telinga juga
memiliki fungsi lain yakni sebagai organ alat keseimbangan badan.
Bagian bagian Telinga
1. Telinga bagian luar yaitu terdiri dari ubang telinga, liang pendengaran, dan
daun telinga.
2. Telinga bagian tengah yaitu terdiri atas gendang telinga, 3 tulang pendengar
( martil, landasan dansanggurdi) serta saluran eustachius.
3. Telinga bagian dalam yaitu terdiri atas alat keseimbangan tubuh, tiga
saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan yang
terakhir adalah rumah siput atau disebut juga koklea.

Fungsi Bagian bagian indra pendengar


1. Daun telinga,lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi sebagai
tempat untuk menangkap sekaligus mengumpulkan suatu gelombang bunyi
yang diterima.
2. Gendang telinga memiliki fungsi sebagai tempat untuk menerima sebuah
rangsang berupa bunyi sekaligus meneruskannya langsung menuju ke
bagian yang lebih dalam.
3. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) memiliki
fungsi sebagai tempat untuk memperkuat sebuah getaran dan juga
meneruskannya langsung menuju ke rumah siput atau koklea.
4. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea
(rumah siput) memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengubah impuls serta
diteruskan menuju otak. Pada Tiga saluran setengah lingkaran juga
memiliki fungsi lain sebagai penjaga keseimbangan tubuh.
5. Saluran eustachius memiliki fungsi sebagai tempat untuk menghubungkan
suatu rongga mulut dengan telinga yang berada di bagian luar.

C. METODE PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat : Jumat, 4 Oktober 2019
10.20 - 12.00 WIB dn Lab. Akper Kesdam IV
Diponegoro Semarang
2. Alat dan Bahan : Snellen Chart
Buku isi hara
Garputala
3. Cara Kerja :
a. Penilaian fungsi. penglihatan
 Dari snellen chart untuk memeriksa ketajaman penglihatan
1. Yang pertama pastikan rungan yang akan dipakai mendapatkan
cahaya yang cukup terang.
2. Kedua, pasien yang akan diperiksa diminta untuk duduk dengan
jarak 6 meter dai kartu Snellen.
3. Kemudian pasien diminta untuk menutupi salah satu matanya
dengan menggunkan tangan.
4. Periksakan dilakukan mata kiri dan kanan secara terpisah.
5. Selanjutnya pasien diminta untuk membaca huruf di Snellen chart
mulai dari barisan paling atas ke bawah hingga pasien tidak mampu
lagi membaca huruf pada baris tersebut.
6. Jika hasil pemriksaan tidak mencapai barisan huruf 20 / 20 atau 6 /6,
maka gangguan penglihat bisa disebakan oleh kelainan refraksi
seperti rabun jauh (miopi).
7. Ulang prosedur ini untuk mata berikutnya.
 Dari buku ini hara
Probandus duduk kemudian melihat buku isi hara dan ketika
pertama membuka tertera gambar yang tepat bermacam macam warna
didalamnya tertera angka.Kemudian setelah itu probandus mengamati huruf
yang ada dibuku tersebut.
b. Penilaian fungsi pendengar
1. Yang petama ambil Garputala yangakan digunakan, pegang bagian
gagangnya kemudian bunyikan garputala ke pergelangan tangan
anda denga memukulkannya. saat memukulan garputala jari jangan
sampe mengenai corong garputala nanti tidak mnedapatkan bunyi.
2. Kedua, letalkan Garputala yang telah dibunyikan kemudain ujung
atau pangkal Garputala dilrtakan pada tulang mastoid penderita atau
pasien.
3. Kemudian pasien diminta untuk mendengarkan bunyi dari
Garputala, apabila bunyinya sudah tidak terdegar maka garputala
didekatkan ke liang telinga.
4. Bila masih terdengar bunyi maka konduksi udara lebih baik dari
pada tulang ( rinne positif ).

D. HASIL PEMBAHASAN
Hasil praktikum dalam pemeriksaan penglihatan dengan snella chart, pasien
berhasil melihat huruf secara berurutan dengan jelas pada jarak 6 meter.

Pemeriksaan penglihatan dengan buku isi hara ,pasien yang di uji memiliki mata
normal. Hal ini terlihat pasien dites buta warna dengan metode isi hara dimana
pasien dapat menyebutkan semua pola warna yang depan pada buku isi hara
tersebut.

Pemeriksaan pendengar dengan garputala pasien berhasil mendengar dengan


jelas bunyi suara ketika garputala dipukul lalu didekatkan pada telinga pasien oleh
penguji.

E. KESIMPULAN
Dalam pemeriksaan penglihatan dengan snellen chart pasien memiliki mata
normal karena ketika penguji menunjukan sebagai huruf pasien dapat menyebutkan
semua. Pasien juga dalam pemeriksaan buta warna pasien bisa menyebutkan huruf
dengan benar. Dan Pemeriksaan fungsi pendengaran dengan garputala pasien bisa
mendengar dengan jelas bunyi suara ketika garputala
DAFTAR PUSAKA
Beny, Yusyina dan Murtini. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta. Pusat
Pembukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. 24-30. (Bab 2)
Sularmi, dan M.D. WI=ijayanti. 2009. Sains 4 Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI
Kelas IV. Jakarta. Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 14-19.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fungsi-dan-5-jenis-panca-indera-
serta-bagiannya/

Anda mungkin juga menyukai