Anda di halaman 1dari 21

BIOFARMASI SEDIAAN

PERKUTAN
PENDAHULUAN
 Kulit merupakan lapisan pelindung kulit yang sempurna
terhadap pengaruh luar baik fisik ataupun kimia
 Pada kondisi tertentu kulit dapat ditembus oleh
senyawa senyawa kimia tertentu
 Penyerapan per kutan
 Penembusan  dari lingkungan luar ke kulit bagian dalam
 Penyerapan  dari kulit bagian dalam ke peredaran
darah
 Sediaan kosmetik  Penembusan
 Sediaan transdermal  Penembusan dam
penyerapan
Sasaran pengobatan perkutan

 Lokal (anti-infeksi, anti-inflamasi, anti-


histamin, dll.)
 Sistemik (nitrogliserin, analgesik)
Lapisan Rute penetrasi Zona penggunaan
Rute interfasial Obat terlarut, 1. Proteksi
terdifusi,lepas dari 2. Penyamaran
penetrasi Permukaan 3. Repelan serangga
pembawa
obat melalui 4. Anti mikroba/antifungi
kulit dan
contoh Transdermal
1. Emolien
penggunaan Stratum Partisi/difusi 2. Keratosis
obat spesifik korneum stratum korneum
untuk Transappendagel
keadaan dermal 1. Antipersipiran
setiap lapisan
Appendages Unit pilosebaseus Kel.ekrin 2. Eksfolien
3. Antibiotika/fungi
( Nairn,1997). 4. Depilatori

Epidermis
Partisi/difusi 1. Antiinflamasi
dalam epidermis dalam 2. Anestetik
3. Antipruritik
Partisi/difusi 4. Antihistamin
Dermis dermis

1. Sistem Transdermal
Ekskresi melalui
Sirkulasi sirkulasi
2. Nitrogliserin
4
Anatomi kulit

 Epidermis
 stratum korneum  mati
 lapisan malfigi (lusidum,
granulosum, spinosum,
basal)  hidup
 Dermis
 lapisan papiler dan
lapisan retikuler 
mengandung pembuluh
darah
 Hipodermis
Aneksa kulit
 Kelenjar
sudoripori/keringat 
tidak bermakna dalam
penembusan obat (tidak
ada perbedaan bermakna
telapak tangan/kaki dgn
bagian tubuh lain)
 Kelenjar
pilosebasea/minyak 
menempel pada folikel
rambut, lebih berperan
dalam penyerapan
Penampang kulit dan aneksanya
Perubahan sel epidermis
9

Bagan pembentukan lapisan epdermis yang


dibentuk dari proses defferensial empat lapisan
dibawahnya
Stratum corneum
 Stratum korneum adalah lapisan pelindung yang paling
efisien
 Peniadaan laisan tanduk dengan bantuan plester
secara nyata menyebabkan peningkatan permeabilitas
kulit
 Difusi pada stratum korneum merupakan faktor penentu
pada penyerapan perkutan (rate limiting step)
 Stratum korneum disusun oleh:
 Protein (tonofibril, keratohialin, keratin, dll.)
 Lipida (asam lemak, fosfolipida, skualen, kolesterol)
 Air
JALUR PENMBUSAN KULIT

Jalur Penembusan

Jalur Transepidermis Jalur Transfolikular

Penembuasan
Penembusan melalui melelalui folikel
stratum korneum rambut/kelenjar
pilosebasea
PROSES BIOFARMASI PERKUTAN
Pelarutan Zat Aktif

Difusi zat aktif ke


permukaan kulit

Partisi pembawa- Partisi pembawa-


stratum korneum sebum

Difusi pada stratum Difusi pada kelenjar


korneum polisebasea

Partisi terhadap epidermis malfigi

Difusi pada epidermis malfigi

Partisi pada dermis

Difusi pada dermis

Difusi pada pembuluh darah


DIFUSI PERKUTAN
 Sebagian besar molekul kimia diserap melalui kulit
melalui proses difusi pasif
 Laju penerapannya tidak segera tunak (konstan)
tetapi selalu teramati adanya waktu laten
 Waktu laten mencerminkan penundaan penembusan
senyawa ke bagian dalam struktur tanduk dan
pencapaian gradien difusi
Waktu laten pada penyerapan perkutan

2
e
T1 
6D

e = tebal membran
D = tetapan difusi molekul dalam struktur kulit
DIFUSI PASIF TERJADI MENGIKUTI HUKUM FICK

Jumlah senyawa yang diserap per satuan waktu


(dQ/dt) (HK.Ficks)
dQ
 Kp.S .(C1  C2 )
dt
Kp = tetapan permeabilitas
S = luas permukaan membran
C1-C2 = perbedaan konsentrasi pada kedua
sisi membran
Persamaan Higuchi:

dQ Km.D.S .(C1  C2 )

dt e
Km = koefisien partisi senyawa dalam kulit dan
pembawa
D = tetapan difusi
S = luas permukaan membran
C1-C2 = perbedaan konsentrasi pada kedua sisi
membran
e = tebal membran
Tetapan permeabilitas:

km.D
Kp 
e

Kp = tetapan permeabilitas
Km = koefisien partisi
D = tetapan difusi
e = tebal membran
Faktor fisiologik yang mempengaruhi
penyerapan perkutan

 Keadaan dan umur kulit


 Kondisikulit (penyakit-penyakit kulit seperti eksim)
 Umur (anak anak lebih permeabel)

 Aliran darah
 Tempat pengolesan (ketebalan lapisan tanduk)
 Kelembaban dan suhu
Faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada
ketersediaan hayati sediaan perkutan
 Faktor fisikokimia
 Tetapan difusi
 Konsentrasi zat aktif dalam sediaan
 Koefisien partisi

 Faktor Pembawa
 Kelarutan dalam pembawa
 Surfaktan
 Peningkat penembusan zat aktif (DMSO, DMA, DMF,
dll.)
 Ionoforesis (untuk ion)
Tetapan difusi (Hukum Stokes-Einstein)

k '.T
D
6 .r.
Evaluasi biofarmasetik sediaan perkutan

 Studi difusi in vitro (difusi dalam gel, difusi melalui


membran)
 Studi penyerapan

Anda mungkin juga menyukai