Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

INVERTEBRATA

PROTOZOA

Dosen Pengampu : Bimo Aji Nugroho, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:

Selia Nur Cahyanti (2240603059)

Kelompok 1

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

KALIMANTAN UTARA

2023
A. TOPIK PENELITIAN
Protozoa

B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengenal beberapa anggota
Phylum protozoa yang hidup bebas di air tawar.

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Pipet tetes 7. Gelas kimia
2. Kaca benda 8. Gelas aqua 8 buah
3. Kaca penutup 9. Gelang karet
4. Mikroskop 10. Plastik transparan
5. Kompor gas 11. Kertas karbon 5 lembar
6. Panci 12. Tissue

 Bahan :
1. Air kolam 4. Kotoran ayam kering
2. Air sawah 5. Jerami
3. Air selokan

D. CARA KERJA
 Media biasa (air kolam, air sawah, air selokan, air comberan)
1. Dengan pipet ambil 2-3 tetes air tersebut diatas kaca benda, lalu tutup
dengan kaca penutup.
2. Amati dibawah mikroskop dan amati apa saja yang tampak dari
protozoa.
3. Gambarkan morfologi protozoa tersebut dan sebutkan bagian-
bagiannya.
 Medium Biakan (Kotoran ayam kering)
1. Merebus 200 gram jerami dengan air sebanyak ± 2 liter selama 15
menit.
2. Mendinginkan air rebusan tersebut, menyaringnya lalu mengambil
sebanyak 80 ml air rebusan dan memasukkan kedalam gelas botol.
3. Menambahkan kotoran ayam kering dan sedikit jerami ke dalam botol.
4. Memasukkan air bahan sebanyak 20 ml.
5. Memberikan perlakuan gelas botol A dalam keadaan transparan,
sedang gelas aqua B dalam keadaan tertutup kertas karbon/ plastik
hitam.
6. Membiarkan media selama satu minggu.
7. Melakukan pengamatan setelah satu minggu.

E. DASAR TEORI

Protozoa termasuk mikroorganisme besarnya antara 3 mikron sampai 100


mikron, protozoa merupakan penghuni tempat yang berair ataupun basah. Protozoa
adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel
tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun Protozoa
merupakan organisme yang sempurna. Seluruh kegiatan dilakukanoleh sel itu sendiri,
karena di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup, seperti inti sel
(nukleus), rongga (vakuola), dan mitokondria. Pada umumnya protozoa bersel satu
tetapi ada pula spesies yang multiseluler. Protozoa umumnya berdinding selaput
plasma. Bentuk tubuh protozoa ada yang berubah-ubah ada pula yang tetap, alat
geraknya ada yang berupa silia, flagellata, pseudopodia, dan ada pula yang tidak
memiliki alat gerak. (Rusyana,2011).
Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai
tingkat tropis. tubuh protozoa amat sederhana, yaitu itu terdiri dari satu sel tunggal
atau uniseluler. Namun, protozoa merupakan sistem yang serba bisa semua tugas
tubuh dapat dilakukan olehsatu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. ukuran
berkisar sekitar 10 sampai dengan 50mikron tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm.
Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti
sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga adamemiliki flagel atau
bersilia. Protozoa bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor yangdisebut flagel,
mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga protista lebih dari 30000 jenistelah
ditemukan.
Reproduksi protozoa berlangsung secara vegetatif dan generatif. secara
vegetatif biasanya terjadi dengan cara pembelahan biner. Sedangkan secara generatif
dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga menghasilkan zigot atas
secara konjugasi yaitu penyatuan inti vegetatif sel. Namun ada pula Protozoa yang
tidak mengalami fase generatifnya misalnya Amoeba sp. Reproduksi secara vegetatif
protozoa dibagi lagi menjadi dua istilah yaitu endodiogeni terjadi pada tokso plasma.
(Radiopoetra, 2013).
Protozoa membutuhkan suhu untuk hidup antara 16 sampai 25 derajat Celcius,
dengan suhu maksimal antara 30 sampai 40 derajat Celsius. derajat keasaman atau pH
untuk proses metabolismenya yaitu antara 6 sampai dengan 8. Pada umumnya
digester dalam keadaan Anaerob skala kecil bekerja pada suhu bakteri mesofilik
dengan suhu antara 25 sampai dengan 30 derajat Celcius sedangkan pH nya
mempunyai peran untuk aktivasi mikroba. Drajat keasamaan yang ideal antara 6,6 dan
7,6. Bila kadar pH lebih besar atau lebih kecil maka akan mempunyai sifat toksik
terhadap bakteri ketanogenik (Kunihara et al., 2015).
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat
karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan
hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia,
sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi
tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat
kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun
protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Didalam keadaan yang tidak sesuai
untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel
yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
Protozoa terbagi menjadi 5 kelas :
1. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata mencakup protozoa yang menggunakan flagela (bulu
cambuk) sebagai alat gerak hewan dewasa. Kelas ini dibagi menjadi
dua sub kelas :
a. Phytomastigophorea
Kelas ini mempunyai ciri-ciri : biasanya mempunyai satu atau
dua flagela, mempunyai chromaplas (cromatophor) untuk
fotosintesis. Beberapa spesiesnya antara lain : Euglena, Volvox,
Chlamydomonas, Paranema.
Euglen Volvox Chlamydomonas

b. Zoomastigophorea
Kelas ini mempunyai ciri-ciri : flagelnya satu sampai beberapa
buah, tidak mempunyai choromaplas, holozoic atau saprozoic,
beberapa jenis hidup bebas tetapi kebanyakan komensal,
simbiosis atau parasit pada hewan lain terutama golongan
artropoda dan vertebrata. Bebrapa contohnya, antara lain
Leismania, Tripanosoma.

Leismania Tripanosoma

2. Rhizopoga/ Sarcodina
Protozoa ini menggunakan pseudopodia (kaki semu) sebagai organela
gerak dan makan. Kelas ini mencakup semua amoeba yan hidup di
laut, air tawar, dan tanah. Kelas ini dibagi menjadi 4 sub kelas, yaitu
amoeba, foraminifera, heliozoic, dan radiolaria. Contoh-contoh
Rhizopoda yaitu :
a. Amoeba proteus, memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola
makanan dan vakuola kontraktil.
Amoeba proteus
b. Entamoeba histolytica, menyebabkan disentri amuba
(bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella
dysentriae)

Entamoeba histolytica

c. Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan


makanan di dalam mulut dan radang gusi (Gingivitis)

Entamoeba gingivalis
3. Sporozoa
Secara praktis sprozoa adalah parasit karena dia tidak memilk alat
gerak dan vakoula kontraktil. Tubuhnya sederhana, berbentuk bulat
panjang dengan sebuah nukleus. Cara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual)
disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut
Sporogoni. Contohnya: Bebesia, Theileria, Monocystis dan Eimeria.

Bebesia Theileria Monocystis Eimeria

4. Foraminifera sp., fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk


adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera
disebut tanah globigerina.
Foraminifera sp

5. Radiolaria sp., endapan tanah yang mengandung hewan tersebut


digunakan
untuk bahan penggosok.

Radiolaria sp

F. HASIL PENGAMATAN
1. Medium Jerami Sawah (Terang)
a. Nama Spesies: -
Gambar Keterangan:

- Tidak ditemukan

Perbesaran -

2. Medium Jerami Kolam (Terang)


b. Nama Spesies: -
Gambar Keterangan:

- Tidak ditemukan

Perbesaran -
3. Medium Jerami Selokan (Terang)
c. Nama Spesies: -
Gambar Keterangan:

- Tidak ditemukan

Perbesaran -

4. Medium Sawah (Gelap)


d. Nama Spesies: -
Gambar Keterangan:

- Tidak ditemukan

Perbesaran -

5. Medium Kolam (Gelap)


e. Nama Spesies: Paramecium
Gambar Keterangan:

Sitoplasma
Vakuola makanan
Mikronukleus
Makronukleus
Vakuola kontraktil
Pelikel
Silia
Vestibulum (alur mulut)
Bucat overture
Cytostome (sel mulut)
Cytoprect (lubang anal)
Radiating canals

Perbesaran 40/0,65
6. Medium Selokan (Gelap)
f. Nama Spesies: Amoeba Proteus
Gambar Keterangan:

Mitokondria
Vakuola air
Pseudopodia
Ektoplasma
Endoplasma
Membran sel
Vakuola kontraktil
Lisosom
Nukleus
Vakuola makanan

Perbesaran 40/0,65

G. ANALISIS DATA
Dari 6 media yang kelompok kami amati protozoa yang ditemukan hanya ada
pada medium kolam (gelap) yaitu protozoa jenis Paramecium dan pada medium
selokan (gelap) yaitu protozoa jenis Amoeba Protus. Pada medium lainnya tidak
ditemukannya jenis protozoa yang ditemukan hanya kotoran saja.

H. KESIMPULAN
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang mampu hidup sendiri atau dalam
bentukkoloni. Beberapa kelompok protozoa hidup bebas di alam, tetapi sebagian jenis
lainnya hidup sebagai parasit baik pada manusia maupun binatang. Struktur sel
protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membrane sel. Tiap spesies
memiliki karakteristik yang berbeda, contohnya adalah alat gerak. Alat
gerak pada protozoa terdapat 3 macam yaitu kaki semu (pseudopoda), bulu cambuk
(flagela), dan rambut getar (silia). Peran protozoa secara keseluruhan adalah untuk
mengontrol jumlahbakteri di sekitarnya, karena protozoa memakan bakteri.

I. DAFTAR PUSTAKA
Husnussuroya, A. A. (2022). Jurnal Biologi Umum. Laporan Praktikum
Protozoa. Universitas Lampung. Lampung

Anda mungkin juga menyukai