Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“TUBUH SEBAGAI SATU KESATUAN”

NAMA : ANNISA HURIYAH

NIM : 1800054

JADWAL : SELASA, 21 Juli 2020

Dosen Pengampu :

Novia sinata, M.Si,Apt

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

2020
TUBUH SEBAGAI SATU KESATUAN

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mendapatkan gambaran tentang berbagai organ dalam tubuh manusia, sistem fisiologis
dan dapat menjelaskan sistem transport dalam tubuh.

2. Mengetahui letak dan posisi yang sering digunakan dalam anatomi.

3. Mengenal struktur dan fungsi unit tubuh terkecil.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tubuh manusia, hewan dan tumbuhan tersusun atas suatu organisasi yang
melaksanakanfungsinya secara utuh. Di dalam tubuh seluruh tingkat organisasi mulai dari sel,
jaringan, organ,sampai sistem organ bekerja terus menerus untuk menjaga agar tubuh selalu
dalam keadaan tetapsehat dan beraktivitas normal.

Macam-Macam Sistem Organ Pada Manusia :

 Sistem Ekskresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang sudah tidak
diperlukan keluar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga keseimbangannya terhadap
lingkungan. Terdiriatas ginjal, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit (keringat).
 Sistem Pernapasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil oksigen,
menyediakanoksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar tubuh. Terdiri dari hidung,
faring, laring, trakea/ trakhea, bronki dan paru-paru.
 Sistem Pencernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehinggadapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
Terdiri darimulut, kerongkongan, lambung, rektum, hati dan pankreas.
 Sistem Peredaran / kardiovaskular adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menjaga
tubuh dari penyakit, menyebar sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengangkut
zat-zat sisa keluar tubuh. Terdiri atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh
kapiler, pembulugetah bening (limfatik) dan kelenjar limfe.
 Sistem Reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari
testis,ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.
 Sistem Otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpanglikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan
otot rangka.
 Sistem Saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan merespon
rangsangan.Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul-simpul syaraf dan serabut syaraf.
 Sistem Endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang
mengaturaktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar
pankreas, kelenjarkelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
 Sistem Rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral,
tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak
danmenunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang
tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
 Sistem peliput adalah sistem yang terletak di permukaan luar tubuh dan melindungi organ
dalamtubuh yang terdiri dari kulit, kuku, dan rambut.

Untuk beraktivitas, sel yang merupakan unit fungsional terkecil tubuh memerlukan
asupanmateri dari luar. Aktivitas sel menghasilkan buangan yang harus dikeluarkan. Masuk
dankeluarnya materi pada sel memerlukan proses transport. Pada kenyataanya dalam sistem
transport manusia, hewan dan tumbuhan dapat dilakukan melaluidua macam transport yaitu
transport aktif dan transport pasif. Transport aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang
menggunakan energi untukmengeluarkan atau memasukkan ion-ion dan molekul melalui
membran sel yang bersifat permeabel. Dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul
kecil di dalam sel. Endositosis merupakan contoh dari transport aktif. Endositosis adalah
transport makromolekuldan materi yang sangat kecil ke dalam sel dengan cara membentuk
veskula baru dari membran plasma. Endositosis merupakan proses pemasukkan zat ke dalam
sel. Proses ini tergolong transport aktifkarena melawan kadar gradien ( dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi) dan memerlukanenergi sel. Endositosis terbagi dua yaitu
fagositosis (pemasukkan zat padat) dan pinositosis(pemasukkan zat cair). Contoh endositosis
adalah sel darah putih yang memakan bakteri penyakit.

Trasnport pasif adalah bentuk pergerakan molekul yang tidak memerlukan tenaga
apabilamelintasi membran sel dan laju pergerakan bergantung pada besar konsentrasi
dibandingkandengan membran tersebut. Ada beberapa proses transport yang termasuk ke
dalam proses transport pasif, diantaranya yaituosmosis dan difusi. Difusi adalah proses
spontan dimana molekul-molekul bergerak dari daerah dengankonsentrasi tinggi ke rendah.
Difusi bergantung kepada pergerakan secara acak dari suatu zatterlarut. Molekul-molekul
dapat melewati selaput plasma dengan jalan difusi sederhana sangatterbatas jumlahnya dan
untuk inilah selaput plasma memiliki penghalang. Hanya makromolekulyang bersifat
hidrofobik yang dapat melewati membran plasma.

Ada beberapa faktor yangmempengaruhi kecepatan difusi, diantaranya:

1. Jarak : semakin besar jarak yang ditempuh, maka akan semakin lama waktu yang
diperlukanuntuk difusi.
2. Gradien : makin tinggi perbedaan konsentrasi gradien di antara kedua tempat maka akan
semakincepat terjadinya proses difusi.

3. Ukuran molekul: makin kecil ukuran molekul suatu zat yang berdifusi maka akan makin
cepat proses difusi berlangsung.

4.Suhu : makin tinggi suhu, maka akan mempercepat proses difusi.

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang
berkonsentrasi pelarutnya tinggi ke konsentrasi yang pelarutnya rendah melalui selaput
ataumembran yang bersifat semipermeabel. Larutan yang konsentrasi pelarutnya lebih tinggi
daripada larutan di dalam sel dikatakansebagai larutan hipertonis. Larutan yang terdapat di
luar sel, konsentrasinya zat terlarutnya lebihrendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai
larutan hipotonis. Larutan yang konsentrasinyasama dengan larutan yang ada di dalam sel
disebut sebagai larutan isotonis.

Faktor yang mempengaruhi osmosis:

1. Ukuran molekul: molekul yang lebih kecil dari pada garis pusat lubang membran akan
meresapdengan lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid: molekul yang mempunyai kelarutan yang tinggi meresap lebih cepat dari
padamolekul yang kelarutannya lebih rendah.

3. Luas permukaan membran: kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yangdisediakan untuk resapan lebih besar.

4. Ketebalan membran

5. Suhu: pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu, semakin suhu tinggi kadar resapan
akansemakin cepat.

III. ALAT DAN BAHAN

 Alat : Atlas anatomi manusia, Gelas kimia, cawan petri.


 Bahan: Akuades, KMnO4, Agar 2%.
IV. CARA KERJA

Percobaan Difusi
1. Difusi sederhana
• Dimasukkan beberapa butir kristal KMnO4 ke dalam gelas kimia
• Diisi setengahnya dengan air
• Dilakukan pengamatan selama 1jam
• Diulangi percobaan menggunakan air hangat
• Diamati perbedaannya (kecepatan difusi pada suhu yang berbeda)
2. Difusi agar
• Dibuat larutan agar 2% dalam air suling pada gelas piala
• Dididihkan agar tersebut sampai diperoleh larutan bening
• Larutan agar 5ml dituangkan ke cawan petri dan dibiarkan memadat
• 2 buah lubang dibuat dengan jarak 3 cm pada agar yang telah memadat
• Diletakkan kristal KMnO4 pada salah satu lubang dan kristal metal jingga pada lubang
yang lain
• Dicatat jarak difusi KMnO4 dan metal jingga sebagai fungsi waktu
Mana yang berdifusi lebih cepat? Mengapa?

V. HASIL

a. Percobaan difusi sederhana

Durasi Waktu ( Menit) Pengamatan


Perlakua
n KMnO4 5 menit 10 15 20 25
menit menit menit meni
t
Air + ++ +++ +++ +++
Hangat
(50oC)
Air Dingin - + ++ ++ ++
(suhu
kamar)

Catatan : Identitas Warna


            (-) tidak berwarna
            (+) ungu muda
            (++) ungu kuat
            (+++) ungu pekat
b. Difusi agar (Pengaruh berat molekul terhadap kecepatan difusi)

Diameter Difusi (cm)


5 10 15 20 25 30
menit menit menit menit menit meni
t
KMnO4 1,6 1,95 2,21 2,35 2,55 2,60

Metil 1,2 1,7 1,8 1,9 1,95 2,05


Jingga

VI. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan difusi sederhana dan difusi agar.
Pada percobaan difusi sederhana menggunakan KmnO4 sebagai bahan uji yaitu dengan
melarutkann KmnO4 ke dalam air dingin dan air hangat kemudian dilihat perubahan warna
pada menit 5, 10, 15, 20, 25 untuk terlarut pada air tersebut. Pada percobaan ini waktu
untuk melarutkan KmnO4 dengan air dingin pada menit ke-5 KmnO 4 belum terjadi
perubahan ditandai dengan tidak ada perubahan warna pada air. Kemudian pada menit ke-25
KmnO4 berdifusi ditandai dengan terjadinya perubahan pada air, KmnO 4 larut pada air dan
membuat air menjadi berwarna ungu kuat. Sedangkan percobaan menggunakan air hangat
pada menit ke-5 air KmnO4 sudah mulai berdifusi ditandai dengan perubahan warna yang
terjadi pada air yaitu warna ungu muda, Lalu pada menit ke-25 KmnO4 berdifusi dengan air
dan membuat air menjadi berwarna ungu pekat . Waktu yang diperlukan untuk melarutkan
dangean air hangat lebih cepat dari pada dengan air dingin dikarenakan suhu mempengaruhi
kecepatan difusi, semakin tinggi suhu maka semakin cepat proses difusinya.
Prose transport merupakan salah satu aktivitas yang berlangsung dalam tubuh kita.
Transport dibagi menjadi dua, yaitu transport aktif dantransport aktif, transport pasif dibagi
menjadi dua lagi yaitu difusi dan osmosis. Difusi adalah proses perpindahan atau
pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke komsentrasi yang rendah,
sedangkan osmosis adalah perpindahan molekul zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi. Pada uji ini pratikan melakukan uji difusi sederhan dan difusi agar, dengan
menggunakan KmnO4, metil red dan metil orange,
Percobaan selanjutnya pada difusi agar, difusi agar merupakan salah satu yang melalui
saluran yang terbentuk oleh protein transmembran . beberapa molekul khusus yang terlarut
dalam ion tertentu dapat menembus membran melalui saluran. Pada percobaan ini akan
mencoba difusi agar dengan menggunakan KmnO4, metil red dan metil orange berdifusi pada
agar. Tingkat aktifitas suatu senyawa antimikroba dapat dilakukan dengan beberapa metoda
diantaranya metoda difusi agar. Metoda difusi agar adalah suatu prosedur yang bergantung
pada difusi senyawa antimikrobial ke dalam agar. Senyawa antimikrobial tersebut
diserapkan pada kertas cakram yang berdiameter 6 mm. Kertas cakram ditempatkan pada
permukaan media yang telah diinokulasikan dengan bakteri patogen atau jamur yang akan
diuji. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 37oC, diamati diameter daerah
hambatan di sekitar kertas cakram. Daerah hambatan yang terbentuk sebagai daerah bening
disekitar kertas cakram menunjukkan mikroorganisme yang diuji telah dihambat oleh
senyawa yang berdifusi ke dalam kertas cakram
Metoda difusi agar
Metoda yang paling sering digunakan adalah metoda difusi agar yang digunakan
untuk menentukan aktivitas antimikroba. Kerjanya dengan mengamati daerah yang bening,
yang mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh antimikroba
pada permukaan media agar
Metoda difusi ini dibagi atas beberapa cara
a. Cara silinder plat
Cara ini dengan memakai alat pecadang berupa silinder kawat. Pada permukaan
media pembenihan dibiakkan mikroba secara merata lalu diletakkan pencadang silinder
harus benar-benar melekat pada media, kemudian diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Setelah inkubasi, pencadang silinder diangkat dan diukur daerah hambat pertumbuhan
mikroba.
b. Cara cakram
Cakram kertas yang berisi antibiotik diletakkan pada media agar yang telah
ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media agar tersebut.
c. Cara cup plat
Cara ini juga sama dengan cara cakram, dimana dibuat sumur pada media agar
yang telah ditanami dengan mikroorganisme dan pada sumur tersebut diberi antibiotik yang
akan di uji.

VII. KESIMPULAN

 Metil orange merupakan molekul zat dispersi yang memilki kelarurtran rendah pada air.
 terdapat perbedaan antara KmnO4, metil red dan metil orange disebabkan karena krristal
KmnO4 lebih cepat berdifusi dibandingkan dengan metil red dan metil orange,
 Suhu, semakin tinggi suhu partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat, maka semakin cepat pula kecepatan difusinya

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Ashar. 1984. Biologi umum ganesha exact. Bandung

Aulia. 1989. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Jakarta : sunda kelapa
pustaka

Campbell. 2002. Biologi jilid I. Erlangga : Jakarta

Sehadi. 2007. Anatomi dan fisiologi manusia edisi pertama. Yogyakarta: Graha
ilmu

Sherwood, Lawvale. 1996. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai