Anda di halaman 1dari 27

“Integrasi Ginjal dengan Organ lain dan Keseimbangan Elektrolit

Tubuh”

Dosen Pengampu :
Mira Febrina, M.Farm,Apt

Kelompok 3 :
Annisa Permata Sari (18010)
Herlin Windasari (1801055)
Ira Fazira (1801056)
Rahmat Utomo (1801068)
Ulfa Sefa Felyani (1801075)
Zamora Melindrawita (1801081)
Pokok Pembahasan
01 Anatomi dan Fisiologi Ginjal
02 Integrasi ginjal dengan jantung
03 Integrasi ginjal dengan hati
04 Integrasi Ginjal dengan kulit
05 Integrasi Ginjal dengan tulang
06 Keseimbangan elektrolit tubuh
ANATOMI FISIOLOGI GINJAL
FISIOLOGI GINJAL
• Ekskresi produk sisa metabolik termasuk urea,
asam urat, kreatinin, serta metabolit berbagai
hormon dan obat-obatan

• Regulasi volume, osmolalitas elektrolit, dan


konsentrasi asam basa cairan tubuh

• Menghasilkan eritropoietin (penting dalam


menghasilkan sel darah merah), renin (penting
untuk regulasi tekanan darah), dan 1,25
dihidroksi vitamin D3 (penting dalam regulasi
metabolisme Ca++
INTEGRASI GINJAL DENGAN JANTUNG

Jantung

Jadi, gagal ginjal akan mengakibatkan terjadinya


penyakit jantung koroner lebih dini, aritmia
Ginjal bekerja membersihkan darah,
(gangguan irama jantung),  bahkan gagal
mengekresikan zat-zat sisa, dan cairan
jantung.  
berlebih dari dalam tubuh.

Hal ini akan menyebabkan terjadinya

Jika seseorang menderita gagal ginjal kronis, penyempitan dini pembuluh koroner, otot

dimana pengeluarancairan tubuh terganggu, jantung akan mengalami gangguan  akibat


. volume cairan tubuh yang tinggi, dan
maka volume urin yang keluar akan sedikit
menyebabkan tekanan darah juga
sehingga terjadi penimbunan cairan.
meningkat.
Integrasi Ginjal dengan Jantung
Jantung
Jantung bekerja memompa darah yang
kaya akan oksigen ke seluruh bagian
tubuh termasuk ginjal.

Jika seseorang telah menderita


gagal jantung, dimana
Hal ini akan menyebabkan
kemampuan otot jantung
penurunan jumlah darah ke ginjal.
menurun sehingga jumlah Jika hal ini berlangsung lama maka
darah yang dipompakan tidak fungsi ginjal juga akan terganggu.

mencukupi untuk keperluan


tubuh
Factor risiko utama Diabetes melitus merupakan gangguan
hubungan penyakit metabolik kronik (karbohidrat, protein, lemak)
ginjal dan jantung yang ditandai dgn tingginya kadar glukosa
didalam darah
Kerusakan sel beta pada pangkreas atau
menurunnya sensitivitas sel terhadap insulin

Peningkatan glukoneogenesis dan penurunan


1. D I A B E T E S glikolisis → glukosa didalam darah tinggi

Diabetes menyebabkan pembuluh darah kecil di


tubuh terluka. Bila pembuluh darah di ginjal
terluka, ginjal tidak bisamembersihkan darah
dengan sempurna.

Akibatnya, tubuh akan menyimpan lebih


banyak air dan garam daripada seharusnya.
2. Hipertensi

Jika hipertensi tidak terkontrol, Ginjal yg rusak juga akan


maka akan menyebabkan gagal mengatur tekanan
Hipertensi didefinisikan Tekanan darah tinggi
arteri di sekitar ginjal darah. Ini karena hormone
sebagai tekanan darah dapat menyebabkan
menyempit, dan melemah. ginjal yg mengatur tekanan
140/90, dan dianggap aliran darah terus
Jika arteri ini rusak, maka darah, aldosterone, jadi
parah jika tekanan di atas menekan dinding
nefron tidak menerima O2 & bekerja terlalu keras untuk
180/120. pembuluh darah.
nutrisi sehingga kehilangan meningkatkan suplai darah

kemampuan menyaring darah. ke ginjal


Integrasi Ginjal dalam Pengaturan
Volume Darah

Hormon Aldosteron, sbg respon


terhadap kadar Kalium darah yang
tinggi dan Natrium darah yg rendah
atau terhadap penurunan tekanan
darah, merangsang reasorbsi ion Na+
dan air → tekanan darah normal .

Hormon Natriuetic hormon (ANH),


Antagonis dari aldosteron yg
disekresikan oleh atrium jantung saat
dinding atrium teregang oleh tekanan
darah yg tinggi, menurunkan reasorbsi
ion Na+ dan air oleh ginjal.
Integrasi Ginjal dalam Pengaturan Volume Darah

Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan


menambah pengeluaran garam dan air
→ berkurangnya volume darah dan
mengembalikan tekanan darah normal
.
Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi
pembuangan garam dan air
→ volume darah bertamabah dan tekanan darah kembali
normal.
Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah
dengan menghasilkan enzim yang disebut renin →
hormon angiotensin → pelepasan hormon
aldosteron.

Aldosteron berperan dalam mengatur


tingkat Na+ dan K+ dalam tubuh → tekanan
darah serta keseimbangan cairan dan
elektrolit dapat terjaga
INTEGRASI GINJAL DENGAN HATI

Hati

Ginjal dan hati sama-sama berfungsi mengolah darah,


• Hati bekerja untuk merombak darah. Hasil dari perombakan darah tersebut akan
disalurkan menuju ginjal yang selanjutnya dibuang bersama urin
• ginjal bekerja untuk menyaring darah dan membuang hasil penyaringan darah
tersebut
Apabila seseorang menderita penyakit hati menahun
(seperti penyakit hepatitis maupun alkoholisme) sel-sel
jaringan hati rusak dan akan digantikan dengan sel
fibrosis yang lebih kaku dibandingkan dengan sel-sel hati
INTEGRASI GINJAL DENGAN HATI

Hati Tekanan pada Vena


Sirosis atau
Porta meninggi
terbentuknya
(Hipertensi Porta)
jaringan parut di
hati
Tubuh akan menerima sinyal bahwa
Terjadi penurunan
volume darah dalam tubuh turun dan
volume darah yang
mencoba untuk meningkatkan
beredar dalam tubuh
volumenya.

Caranya yaitu :
1. Dengan vasokonstriksi pada ginjal untuk mempertahankan
darah supaya tidak disaring dan dikeluarkan menjadi urin dan
2. Mempertahankan kadar garam yang dapat meningkatkan
tekanan darah.
Integrasi Ginjal Dengan Kulit

Kulit

Hubungan antara kulit dan ginjal dalam mengatur proses


pengeluaran air dari dalam tubuh terjadi sebagai berikut:

saat saat
cuaca cuaca
panas dingin
Integrasi Ginjal Dengan Kulit

Kulit

Pada saat cuaca panas

Pembuluh darah di sekitar kulit akan mengembang yang menyebabkan


pori-pori kulit ikut mengembang.

Menyebabkan keringat keluar melalui pori-pori.

Dengan begitu ginjal yang tugasnya mengeluarkan urin,  digantikan oleh kulit
yang mengeluarkan keringat (tentu saja komposisi keringat dan urin berbeda).
Integrasi Ginjal Dengan Kulit

Kulit

Pada saat cuaca dingin

Pembuluh darah akan menyusut

Sehingga keringat yang seharusnya dikeluarkan


oleh kulit, digantikan oleh pengeluaran urin oleh
ginjal.

Hal ini menyebabkan kita selalu ingin buang air


kecil pada saat cuaca dingin
INTEGRASI GINJAL DENGAN
TULANG
Gangguan mineral dan tulang pada penyakit ginjal kronis, atau disebut
juga Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD)
terjadi ketika ginjal gagal untuk mempertahankan tingkat kalsium dan
fosfor yang tepat dalam darah, menyebabkan kadar hormon tulang
yang abnormal.

Kondisi ini memperlambat pertumbuhan tulang dan menyebabkan cacat.


Salah satu kelainan tersebut terjadi ketika kaki menekuk ke arah satu
sama lain atau berlawanan satu sama lain` deformitas ini disebut
sebagai “rakhitis ginjal.” Komplikasi serius lainnya adalah perawakan
pendek.

Jika kadar kalsium dalam darah menjadi terlalu rendah, empat kelenjar
kecil di leher yang disebut kelenjar paratiroid melepaskan hormon
yang disebut hormon paratiroid (PTH). Hormon ini menarik kalsium
dari tulang untuk meningkatkan kadar kalsium darah. Terlalu banyak
PTH dalam darah akan menghilangkan terlalu banyak kalsium dari
tulang dari waktu ke waktu, penghapusan konstan kalsium akan
melemahkan tulang.
Fosfor, unsur yang ditemukan dalam sebagian besar makanan, juga
membantu mengatur kadar kalsium dalam tulang. Ginjal yang sehat
menghilangkan kelebihan fosfor dari darah. Ketika ginjal berhenti bekerja
secara normal, kadar fosfor dalam darah bisa menjadi terlalu tinggi, yang
berdampak pada tingkat kalsium yang lebih rendah dalam darah dan
mengakibatkan tingkat PTH tinggi serta hilangnya kalsium dari tulang.
Bahkan sebelum kadar fosfor menjadi tinggi, ginjal dipaksa bekerja lebih
keras untuk membersihkan fosfor dari tubuh.
Pengaturan keseimbangan cairan tubuh

CAIRAN TUBUH ? Mengatur suhu tubuh


Larutan yang terdiri dari air
(pelarut) dan zat tertentu Melancarkan peredaran darah
(zat terlarut).
Mengatur struktur dan fungsi kulit

Cairan tubuh merupakan Membuang racun dan sisa makanan


faktor penting dalam berbagai
proses fisiologis didalam Mengangkut zat seperti hormon & enzim
tubuh.
Melindungi dan melumasi sendi dan otot
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena (IV)
dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti
adanya distribusi yang normal dari air tubuh
total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang
lainnya, jika salah satu terganggu maka
akan berpengaruh pada yang lainnya.
Pengaturan keseimbangan cairan tubuh

CAIRAN INTRASELULER
40%
Kondisi Cuaca/ CAIRAN TUBUH
Sakit 60%
Iklim CAIRAN EKSTRASELULER
20%

Faktor yang
mempengaruhi
keseimbangan
Diet elektrolit
Sekresi
Cairan Intravaskuler
Urin

Stress Cairan Interstitial

Cairan Transeluler
75% 45% 60% 50%
Presentase dari total cairan tubuh
bervariasi sesuai dengan individu dan
tergantung beberapa hal antara lain :
Umur, Kondisi Lemak Tubuh, Jenis
kelamin.

Pada orang dewasa kira-kira 40 % berat


badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada
di dalam sel (cairan intraseluler/ICF),
sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari
berat badannya berada di luar sel
(ekstraseluler) yang terbagi dalam 15%
cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler
dan 1-2 % transeluler.
Bayi Lansia Dewasa Dewasa
(baru lahir) (Pria) (wanita)
Mekanisme Ginjal dalam Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel

Pengeluaran air dari tubuh diatur oleh ginjal dan otak. Hipotalamus
mengatur konsentrasi garam didalam darah, dengan merangsang
kelenjar pituitari mengeluarkan hormon antidiuretika (ADH)

ADH dikelurkan bila volume darah atau tekanan darah terlalu rendah.
ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap kembali air dan
mengeluarkannya kembali kedalam tubuh.

Bila cairan ekstrasel menjadi terlalu pekat, cairan akan ditarik dengan
cara osmosis keluar dari sel osmoreseptor, sehingga ukurannya berkurang
dan menimbulkan sinyal saraf yang tepat di dalam hipotalamus agar
menghasilkan sekresi ADH tambahan
Mekanisme Ginjal dalam Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel

Sebaliknya, bila cairan ekstrasel menjadi terlalu encer, air bergerak


dengan cara osmosis ke arah yang berlawanan, yaitu masuk ke dalam
sel, dan menurunkan sinyal untuk sekresi ADH.

Kerja ADH ginjal yang paling penting adalah meningkatkan permeabilitas


air pada tubulus distal, tubulus koligentes, dan epitel duktus koligentes.
Hal ini membantu tubuh untuk menyimpan air dalam keadaan seperti
dehidrasi.

Bila tidak ada ADH, permeabilitas tubulus distal dan duktus koligentes
terhadap air menjadi rendah, menyebabkan ginjal mengeksrkresi
sejumlah besar urin yang encer
Elektrolit Utama dalam Cairan Tubuh ( Kation)
Kalsium (Ca2+)
Sodium (Na+)

Kation berlebih di ruang ekstraseluler Membentuk garam bersama dengan


Sodium penyeimbang cairan di ruang fosfat, karbonat, fluoride di dalam
eesktraseluler tulang dan gigi untuk membuatnya
Sodium adalah komunikasi antara keras dan kuat.
nerves dan musculus Meningkatkan fungsi saraf dan otot.
Membantu proses keseimbangan Meningkatkan efektivitas pembekuan
asam-basa dengan menukar ion Natrium Kalium darah dengan proses pengaktifan
hidrogen pada Ion sodium ( Na+) prothrombin dan thrombin
(K+) Sumber : susu dengan kalsium tinggi,
di tubulus ginjal : ion hidrogen di
ekresikan ikan dengan tulang, sayuran dll.
Sumber : snack, kue, rempah-rempah,
daging panggang.

Potassium (K+) Magnesium (Mg2+)

Kation berlebih di ruang intraseluler Magnesium membantu


Menjaga keseimbangan kalium di
Kalsium Magnesiu
penyerapan kalsium serta vitamin
ruang intrasel (Ca2+) m D dalam tubuh
Mengatur kontrasi (polarissasi dan ( Mg2+) Mencerna serta mengolah
repolarisasi) dari muscle dan nerves. karbohidrat dalam tubuh
Sumber : Pisang, alpukat, jeruk, Memaksimalkan kerja hormon
tomat, dan kismis. insulin
Sumber : Alpukat, kacang, pisang.
Elektrolit Utama dalam Cairan Tubuh ( Anion)
Klorida (Cl)

Kadar berlebih di ekstrasel.


Membantu proses keseimbangan
natrium.
Komponen utama dari sekresi
kelenjar gaster.
Bikarb Fosfat (HPO42-)
Sumber : garam dapur Klorida
(Cl) onat
Berfungsi untuk menjadi energy
(HCO3- pada metabolism sel.
) Bersama dengan ion kalsium
meningkakan kekuatan dan
kekerasan tulang.
Bikarbonat Masuk dalam struktur genetik yaitu
: DNA dan RNA
Bagian dari bikarbonat buffer Fosfat
Sulfat
system bereaksi dengan
(SO42-) (HPO42-)
asam kuat untuk membentuk
asam karbonat dan suasana
garam untuk menurunkan
pH.
Integrasi Ginjal dalam Pengaturan Elektrolit

01 Mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/
Glomerulus Filtration Rate (GFR)

03 Mengontrol jumlah Na+ yang direabsorbsi di tubulus ginjal. Jumlah Na+ yang direabsorbsi juga
bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan darah

03 Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron merupakan system yang berperan dalam mengontrol tekanan


darah, yaitu yang mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting
Thank You
Any question???

Anda mungkin juga menyukai