alat pernapasan serta dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam,
tubuh dan lingkungannya, atau suatu proses tekanan osmosis. Osmosis sendiri
merupakan difusi atau aliran substansi melalui membran (Ghufran dan Khordi,
2008).
Proses osmoregulasi terbagi atas tiga pola regulasi ion dan air yaitu
cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media, sehingga perlu melakukan
secara aktif konsentrasi cairan tubuh dari konsentrasi media (Fujaya, 1999).
lingkungannya, dengan osmoregulasi antara lain air mengalir secara osmose dari
dalam tubuhnya melalui ginjal, insang dan kulit ke lingkungan, sedangkan ion-ion
menyeimbangkan dirinya. Praktikum ini sebagai salah satu praktek yang wajib
dalam mata kuliah fisiologi biota air. Untuk mengetahiu proses dan tingkah laku
tingkah laku dan adaptasi ikan laut Sersan Mayor ((Abudefduf Saxsatilis ) yang
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses osmoregulasi ikan air laut Sersan
Mayor ((Abudefduf Saxsatilis ) jika diuji pada media yang salinitasnya yang
cukup rendah.
.
4
II TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Osmoregulasi
dan ion antara tubuh dan lingkungannya, atau suatu proses penganturan tekanan
osmose. Hal ini penting dilakukan terutama oleh organisme perairan karena: (1).
Harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan lingkungan; (2). Membran
sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak
cepat; (3). Adanya perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan linkungan
(Pamungkas 2012).
Perbedaan Osmoregulasi pada ikan air laut dan ikan air tawar, pada ikan air
tawar air secara terus menerus masuk ketubuh ikan melalui insang ini berlangsung
secara pasif melalui suatu proses osmosis yaitu terjadi akibat kadar garam dalam
tubuh ikan lebih tinggi dibandingkan dengan lingkugannya. Sedangkan ikan yang
hidup di air laut memiliki tekanan osmotik lebih kecil dari lingkugannya sehingga
mayor (Abudefduf sexatilis) jenis euryhaline yaitu Suatu sifat kehidupan ikan
5
dimana dapat hidup di air tawar dan air laut atau kadar garam yang berubah-ubah.
penyerapan selektif ion-ion melewati insang dan beberapa tubuh lainnya dikontrol
tergantung suhu, musim umur, kondisi fisiolois, jenis kelamin, dan perbedaan
pada Hari jumat,06 Oktober 2017 pukul 08.00 wita Bertempat di Laboratorium
2. Selanjutnya mengukur salinitas air laut dan air tawar yang ingin digunakan.
3. Kemudian memasukan air tawar kedalam akuarium yang berisi ikan sebanyak
25 ml
4. lalu menghitung bukaan ikan selama 3 menit dan mengukur salinitas air
dalam akuarium
7
1.1 Hasil
4.1.1 BobotIkan
Berdasarkanhasilpraktikumtentangosmoregulasimakadidapatkanbobotikany
aituterterapadatabel 2.
Tabel 2.Bobotikan
4.1.2 RespirasidanTingkahlakuikan
Berdasarkanhasilpraktikummengenaiosmoregulasimakadidapatkanrespirasid
antingkalakuikanyaituterterapadatabel 3.
Tabel 3.RespirasidanTingkahlakuikan
Penambahan Salinitas
Air Tawar (ppm) JumlahRespirasiIkan TingkahLakuIkan
(ml)
250 153
4 Bergerakaktifterkadangdiam
4.2 Pembahasan
10
5.1 Simpulan
disimpulkan bahwa:
5.2 Saran
I PENDAHULUAN
mekanisme dan cara kerja dari organ-organ respirasi. didalam perairan akan
berbeda dengan pernapasan diudara tergantung densitas medium. jaringan dan sel
organisme dalam kegiatan kehidupan bergantung pada fenomena fisika dan kimia
tingkah laku ikan terhadap perubahan suhu yang terjadi dilingkugan sekitar.
proses respirasi.
12
Tujuan praktikum Fisiologi Biota Air dalam pengamatan kali ini yaitu untuk
perubahan suhu yang terjadi. Kegunaan pratikum ini yaitu, untuk menambah
berikut ini
Kelas : pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
(Cyprinus carpio ) mempunyai ciri-ciri badan memanjang dan agak pipih, lipatan
mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis kadangkadangyang satu
14
Ikan mas hidup di perairan yang dangkal dengan arus yang tidak deras, baik
di sungai, danau maupun genangan air lainnya, serta tumbuh optimal pada suhu
20-25 0C dan pH berkisar 7-8. Ikan mas dikenal sebagai pemakan segala, antara
lain memakan serangga kecil, siput, cacing, sampah dapur, potongan ikan dan
2.3 Respirasi
insang pada ikan tersimpan dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup
insang (operkulum). Tutup insang terdapat gill arch, gill rackers, dan gill fillamen.
Sedangkan di dalam fillamen ini tersusun dari jaringan. kapiler-kapiler darah dan
pertukaran gas antara CO2 dan O2. Saat ikan mengambil gas oksigen dari gas
oksigen yang terlarut dalam air melalui insang secara difusi. Kemudian insang,
Selanjutnya dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung
Suhu adalah suatu besaran fisika yang menyatakan jumlah bahang (heat)yang
terkandung dalam suatu benda (Weyl, 1967 dalam Holiludin, 2009). suhu secara
organisme. Suhu tinggi lebih meningkat kan laju respirasi karena jaringan
memerlukan lebih banyak oksigen pada suhu tersebut dibandingkan pada suhu
rendah.Suhu optimum untuk ikan diperairan adalah 25-52oC karena ikan tidak
dapat hidup diperairan yang bersuhu rendah yang menyebabkan kurangnya nafsu
makan sedangkan suhu tinggi akan membuat patogen mudah hidup pada ikan.
kendala dalam usaha budidaya ikan mas yaitu tingkat kelangsungan hidup yang
rendah dan pertumbuhan ikan yang relatif lambat. Kondisi ini salah satunya
disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau tidak stabilnya suhu, sehingga ikan
mas menjadi stres dan mati. Selain tidak stabilnya suhu juga dapat mengakibatkan
pertumbuhan ikan menjadi lambat. Hal ini disebabkan suhu sangat berpengaruh
ikan. Semakin dingin suhu didalam perairan maka nafsu makan dan pertumbuhan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum fisiologi biota air tertera
tawar
suhunya
mL setiap 1 menit, setelah itu mengaduk hingga air tercampur dengan rata dan
suhunya
4.1 Hasil
Hasil pengukuran bobot ikan yang diamti pada praktikum Fisiologi Biota
Hasil pengukuran pernapasan dan tingkah laku ikan yang kami dapatkan
pada praktikum Fisiologi Biota Air tertera pada Tabel 3 yaitu sebagai berikut:
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Suhu 26 25 24 23 22 21 20 19 18 18
Respirasi 46 38 26 25 19 24 12 10 15 14
20
4.2 Pembahasan
Pada suhu awal 28oC berat ikan mencapai 88,5 gram setelah dilakukan
perlakuan sebanyak 10 kali percobaan maka dapat terlihat perubahan yang terjadi
pada ikan mas pengukuran suhu pada penambahan air es ke 5000 ikan mengalami
penurunan berat badan menjadi 87,5 gram sedangkan pada berat awal ikan mas
memiliki berat 88.5 gram jadi dapat disimpulakn bahwa penurunan berat ikan mas
hanya mencapai 1 ons sja. Mengapa demikian, karna adanya perubahan suhu
yang terjadi secara drastis sehingga ikan tersebut harus memaksa organ tubuhnya
untuk bekerja dan beradaptasi dengan lingkugannya. Hal ini sesuai dengan
air bagi ikan mas adalah 14-38 C. Hasil pengukuran oksigen terlarut (DO)
Suhu awal sebelum dilakukannya proses respirasi pada ikan memiliki bobot
88,5 setelah adanya perlakuan yang dilakukan jumlah pernapasan pada ikan mas
menurun sampai penambahan 5000 jumlah pernapasan pada ikan mencapai 14/ 1
menit dengan suhu 180C dengan tingkah laku ikan berubah menjadi pasif.
Sedangkan pada penambahan air es sebanyak 500 ml dengan suhu 280C ikan
masih aktif untuk bergerak. Tetapi terjadi penaikan di penabahan air es ke 3000
dengan jumlah pernapasan 24 dengan suhu 21oC. Hal ini sesuai dengan
penambahan air es kedalam akuarium sampai suhu 26-18oC ikan mas masih tetap
sehingga ikan mas harus beradaptasi dengan lingkugan tersebut. Hal ini sesuai
dilarutkan pada media ikan maka tingkat kelangsungan hidup akan semakin
rendah tingkat kelangsungan hidup ikan dan konsentrasi sudah mengalami stres
yang berat sehingga kemampuan ikan untuk beradaptasi semakin berkurang dan
5.1 Simpulan
1 jumlah respirasi pada ikan mas yang tertinggi mencapai 46 bukaan mulut
dengan suhu 260C dan yang terendah mencapai 14 bukaan mulut dengan
3 berat awal ikan mas menjadi 88,5 gram dan bobot akhir mencapai 87,5
gram
4 pada data grafik suhu yang tertinggi mencapai 260C dengan penambahan
air 500 ml dan turun pada suhu 180C dengan penambahan air 5000 ml.
5.2 Saran
Diharapkan agar pratikum berikutnya lebih baik lagi dan lebih maksimal
I PENDAHULUAN
(poikilotherm). air sebagai tempat kehidupannya, ciri khas dari ikan memiliki
(Omar, 2011).
Ikan gabus (Channa striata) merupakan salah satu komoditas air tawar
kebutuhan protein hewani, ikan ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai
salah satu,nya adalah protein. Ikan Gabus mengandung tiga jenis protein,
memiliki sistim peredaran darah tunggal, yang artinya darah mengalir dari jantung
menuju ke insang lalu keseluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Jantung
ikan terletak pada posterior lengkung insang, yang berfungsi memompa darah
dengan cara menguncupkan jantung. Otak ikan berukuran kecil yang terbagi atas
dalam melakukan sistem kerja peredaran darah dan sistem kerja otak ikan
24
Tujuan praktikum ini dilakukan untuk mengetahui sistem peredaran darah dan
otak pada ikan. Kegunaan dalam praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat
mengetahui cara peredaran darah yang dilakukan oleh ikan dan sistem kerja otak
ikan.
25
II TINJAUAN PUSTAKA
Adapun Klasifikasi dari ikan Gabus menurut Rahayu (1992), sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformis
Family : Channidae
Genus : Channa
Ikan Gabus mempunyai tubuh dan kepala yang ditutupi oleh sisik sikloid dan
stenoid. Bentuk badan hampir bundar di bagian depan dan pipih tegak ke arah belakang
sehingga disebut ikan berkepala ular (snake head), Bagian punggung cembung, perut
rata dan kepala pipih seperti ular (snake head). Warna tubuh pada bagian
punggung hijau kehitaman dan bagian perut berwarna krem atau putih. Sirip ikan
26
gabus tidak memiliki jari-jari keras, mempunyai sirip punggung dan sirip anal
yang panjang dan lebar, sirip ekor berbentuk setengah lingkaran, sirip dada lebar
dengan ujung membulat. Ikan Gabus dapat mencapai panjang 90 110 cm.
Sedangkan Menurut (Allington 2002 dalam Ulya 2014), di alam panjang ikan
berarti bahwa darah mengalir dari jantung ke insang kemudian mengalir keseluruh
tubuh dan akhirnya kembali ke jantung. sistem peredaran darah ikan terdiri dari
dua komponen yaitu, komponen statis dan dinamis. Bagian dinamis adalah darah
dengan semua bagian penyusunnya yang mengalir terus menerus ke seluruh tubuh
ikan. Sedangkan Bagian statis adalah, jantung pembuluh darah dan arteri yang
menuju dari kapiler yang menghubungkan arteri dan dinamis. (Rahardjo dkk,
2011).
dengan ikan bertulang rawan (Chondrichthyes). Jantung disusun oleh otot jantung
jantung terdiri atas ; Sinus venosus, berdinding tipis dan berwarna merah coklat,
27
terdapat pada bagian caudo-dorsal pada bagian jantung yang lain darah dari vena
jantung) untuk menyalurkan darah keseluruh tubuh (Rahardjo dkk, 2011). menurut
Omar (2011), Jantung dan sistem peredaran darah pada ikan saling berhubungan.
Karena umumnya jantung adalah organ utama dari sistem peredaran darah pada
ikan.
Otak ikan hanya dapat dilihat jika tulang-tulang pembungkusnya telah dibuka.
Untuk itu maka perlu terlebih dahulu dilakukan pembedahan secara hati-hati
terhadap bagian kepala ikan agar otak yang akan diamati dapat terlihat dengan
karang berwarna putih tulang cenderung kekuningan. Fungsi otak pada dasarnya
untuk setiap makluk hidup sama, yaitu sebagai bagian input, otak menerima dan
menafsirkan informasi dari semua alat indera, internal maupun eksternal, sebagai
lingkungan dan memberikan respon balik. Respon yang di berikan dengan cara
dan otonomik. Dala sistem saraf ini terdapat sistem saraf pusat yang
dimaksud neuron. Sistem neuron ini berada didalam otak (Rahardjo dkk, 2010)
Fungsi otak pada dasarnya sebagai bagian input, otak menerima dan
menafsirkan informasi dari semua alat indera, internal maupun eksternal, sebagai
dapat sebagai simpul saraf atau hormon, sebagai perpaduan dari kedua aspek
Praktikum Fisiologi Biota Air tentang Kerja Jantung dan sirkulasi darah
serta otak ikan dilaksanakan pada hari Rabu 15 Maret 2017 pada pukul 10.00
Bahan yang digunakan pada saat praktikum Fisiologi Biota air adalah ikan
Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum Fisiologi biota air tentang
kontraksi otot jantung dan otak ikan pada ikan mujair yaitu sebagai berikut :
5. Memotong bagian ventrikel dan aorta ikan dan mengamati proses darah yang
6. Menghitung ketahanan jantung ikan saat dipotong bagian ventrikel dan aorta.
8. Mengeluarkan ikan dan meletakkan otak ikan pada cawan petri kemudian
4.1 Hasil
Chart Title
350
300
250
Axis Title
200
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Salinitas (ppm) 30 29 27 26 26 25 24 23 22 22 21 20
Jumlah Respirasi Ikan 309 243 219 203 189 183 177 165 159 153 150 148
Berdasarkan hasil praktikum Fisiologi Biota Air maka didapatkan otak ikan
g d
33
4.2 Pembahasan
Ikan Gabus (Chianna Striata) yaitu pembuluh darah aorta yang memompa darah
Saat pemotongan ventrikel darah memancar keluar yang disebabkan oleh aliran
darah dari atrium yang menuju kebagian ventrikel terputus. Hal ini sesuai dengan
langsung dengan ventrikel yang berfungsi mengatur aliran darah dari atrium ke
ventrikel. Setelah jantung dipisahkan dari tubuh ikan dalam waktu 11 menit
berfungsi sebagai alat pemompa utama jantung dan ventral aorta berfungsi
jantung ikan terjadi ketika ventikel digunting karena ventrikel berperan dalam
memompa darah. ketika ventral aorta digunting Denyut jantung ikan gabus masih
berdenyut ketika dipisahkan dari tubuhnya. karena jantung ikan Gabus masih
peredaran darah tunggal yang berarti bahwa darah mengalir dari jantung ke insang
yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung. Hal
ini sesuai dengan pernyataan (Castro dan Huber dalam Dwijayanti 2011)
peredaran darah pada ikan dimulai dari jantung, menuju insang untuk
34
dan ke segenap organ-organ tubuh (kepala, otot badan, ginjal, dan semua organ
Berdasarkan hasil yang diperoleh saat pengamatan otak ikan pada Ikan
Gabus (Chianna Striata), yaitu otak pada ikan terdiri dari beberapa bagian yaitu
aloisoleusin, prolin, asam aspartat, dan glutamin. pada ikan gabus BCAA sangat
penting. BCAA merupakan asam amino yang disintesis di otot, karena itu,
keberadaan asam amino ini menunjukkan bahwa ikan gabus dapat membantu
mencegah kerusakan jaringan otot dan pertumbuhan otot. Selain itu, BCAA juga
digunakan untuk menyeimbangkan pelepasan hormon dan fungsi otak. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Chasanah dkk, (2015) dan Raharjo (2011) yang
menyatakan bahwa otak ikan terbagi atas lima bagian yaitu telensefalon,
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum tentang kontraksi otot jantung dan otak ikan
dalam air, maka dapat ditarik beberapa simpulan yaitu sebagai berikut :
1. Ikan memiliki sistim peredaran darah tunggal, yang artinya darah mengalir dari
jantung yang menuju ke insang lalu keseluruh tubuh kemudian kembali lagi ke
jantung. Jantung ikan terletak pada posterior lengkung insang, yang berfungsi
2. Otak ikan berukuran kecil yang terbagi atas lima bagian dari anterior ke arah
mielensefalon.
4. Ikan Gabus setelah dilakukan pengamatan pada otak ikan yang berukuran
kecil terbagi atas 5 bagian dari anterior ke arah posterior, yaitu telensefalon,
5.2. Saran
Sebaiknya pada ruangan praktikum lebih ditertibkan lagi agar praktek dapat
berjalan dengan baik, dan ikan yang akan digunakan untuk mengamati sistem
perdaran darah dan otak ikan seharusnya tidak terlalu kecil sehingga lebih
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisy., Ulya.,M. 2014. pengaruh jenis kelamin dan ukuran terhadap kadar
albumin pada ikan gabus (channa striata). Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Surabaya
2014.
Fujaya Y., 2004. Fisiologi Ikan, dasar pengembangan teknik perikanan. Penerbit
Rineka Cipta.179 Halaman.
Rahardjo, M.F., Sjafei, S.D., Affandi, R dan Sulistiono. 2011. Iktiology. Penerbit :
CV. Lubuk Agung. Bandung.
Saanin,H. 1980. Taksonomi dan Kunci Identifikasi ikan. Bina Cipta Bandung