Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PERUBAHAN SALINITAS TERHADAP PROSES OSMOREGULASI

IKAN NILA (Oreochromis niloticus)


Jecly paembonan / L011201019 / 2A
jeclypaembonan@gmail.com

Asisten: Jumarni¹, Esya Agiel Hidayat2

LABORATORIUM PENANGKARAN DAN REHABILITASI EKOSISTEM


DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022

ABSTRAK

Salinitas adalah kadar garam terlarut dalam air. Salinitas memiliki pengaruh
terhadap tekanan osmotik cairan tubuh ikan secara langsung. Ikan yang berada pada
kondisi lingkungan yang berbeda dengan tekanan osmosis dalam tubuhnya akan
mengatur tekanan osmosis dalam tubuh agar seimbang dengan lingkungannya. Ikan
yang kurang adaptif dalam mengontrol tekanan osmosis akan mengalami stres dan
dapat berujung kematian. Ikan nila sebagai salah satu ikan konsumsi air tawar yang
populer di indonesia ikan nila memiliki ketahanan terhadap perubahan lingkungan,
mampu mencerna makanan secara efisien dengan pertumbuhan yang cepat dan tahan
terhadap serangan penyakit. Ikan nila dapat hidup di lingkungan air tawar, air payau
dan air laut. Kadar garam air yang disukai antara 0-35 ppt. dengan perubahan salinitas
ikan nila dapat mengalami perubahan tingkah laku serta berat awal dan berat akhir. Itu
disebabkan, dikarenakan ikan nila mengalami peningkatan pada aktivitas dari
metabolisme dan menghambat dari proses pertumbuhan ikan tersebut. Pada praktikum
percobaan ini menggunakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus.). Yang diberi perlakuan
melalui perubahan salinitas pada media baskom yang telah diisi dengan 4 salinitas
yang berbeda yaitu, 0 ppt, 10, ppt, 20 ppt, dan 30 ppt. praktikum ini dilakukan dengan
menambahkan air laut dan air tawar untuk melihat perubahan tingkah laku terhadap
perubahan salinitas.

Kata Kunci : osmoregulasi, salinitas, Oreochromis niloticus

PENDAHULUAN ikan. Salinitas merupakan jumlah


Salinitas merupakan salah
kandungan bahan padat dalam satu
satu faktor pembatas bagi
kilogram air laut dalam hal ini ion-
kehidupan biota perairan terutama
ion dan bahan organik yang telah
dioksidasi (Rahman 2017). mengeluarkan garam berlebih

Salinitas akan mempengaruhi mengingat konsentrasi garam

tekanan osmotik cairan tubuh ikan lingkungannya yang sangat tinggi

secara langsung. Ikan yang berada (Lantu, 2010). Sebaliknya, ikan air

pada kondisi lingkungan yang tawar beradaptasi dengan

berbeda dengan tekanan osmosis menyerap garam sebanyaknya dan

dalam tubuhnya akan mengatur mempertahankan kadar garam

tekanan osmosis dalam tubuh agar dalam tubuhnya mengingat kadar

seimbang dengan lingkungannya. garam lingkungannya yang sangat

Ikan yang kurang adaptif dalam terbatas (Lantu, 2010).

mengontrol tekanan osmosis akan Selain untuk memenuhi

mengalami stres dan dapat rangkaian kewajiban mata kuliah,

berujung kematian (Pamungkas, melalui penelitian ini diharapkan

2012). Untuk bertahan hidup dalam para mahasiswa mampu

lingkungan dengan keadaan mengetahui kemampuan ikan,

ekstrem, ikan harus melakukan utamanya ikan air tawar, ikan nila b

adaptasi dalam kondisi tersebut. dalam perubahan lingkungan

Osmoregulasi merupakan dengan penambahan konsentrasi

usaha yang dilakukan oleh biota salinitas secara berkala.

akuatik untuk mencapai

keseimbangan air dan ion yang ada TUJUAN DAN KEGUNAAN

dalam tubuhnya dengan lingkungan Tujuan dari praktikum ini

(Lantu, 2010). Ikan air laut untuk mengamati proses

beradaptasi dengan osmoregulasi pada ikan nila

mengoptimalkan kinerja ginjal untuk (Chryptera cyanea) terhadap

perubahan salinitas.
Kegunaan dari praktikum ini mL, timba, mangkok, pipet tetes,

agar praktikan mampu memahami botol plastik (yang telah

dan memaknai tujuan proses dimodifikasi) sebanyak empat buah,

osmoregulasi pada ikan nila () alat tulis menulis, dan tissue.

terhadap perubahan salinitas Bahan yang digunakan dalam


dengan standar kurikulum yang praktikum ini adalah hewan uji (ikan
berlaku. nila), air laut, dan air tawar.

METODOLOGI PRAKTIKUM c. Prosedur Kerja

a. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan

Praktikum pertama dengan menyiapkan alat dan bahan,

dilaksanakan pada hari Selasa, 22 menyiapkan baskom yang telah

Maret 2022 di Laboratorium dibersihkan lalu memberi label pada

Penangkaran dan Rehabilitasi masing-masing baskom, yaitu 10

Ekosistem, Program Studi Ilmu ppt, 20 ppt, 30 ppt, dan 35 ppt.

Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Kemudian mengisi masing-masing

dan Perikanan, Universitas baskom dengan air tawar sebanyak

Hasanuddin. perhitungan yang telah ditentukan

(7 liter).. Selanjutnya, melakukan


b. Alat dan Bahan
perhitungan untuk mendapatkan
Alat yang digunakan dalam
jumlah air laut yang diperlukan
praktikum ini antara lain ember
untuk mengubah salinitas air tawar
sebanyak empat buah, timbangan
mula-mula menjadi salinitas yang
analitik, hand refractometer,
diinginkan (10 ppt, 20 ppt, dan 30
stopwatch, handcounter, kanebo,
ppt). Kemudian menimbang berat
gelas ukur 1000 mL, gelas ukur 100
awal ikan yang menjadi hewan uji
dengan menggunakan timbangan mengetahui berat akhir setelah

analitik, lalu memasukkan hewan uji percobaan. Untuk memastikan hasil

ke dalam baskom yang telah diisi pengubahan salinitas pada sampel

dengan air tawar. Kemudian air tawar sesuai dengan yang

memasukan air laut yang akan diinginkan, maka dilakukan

digunakan untuk menambah pengukuran salinitas dengan

salinitas air tawar dalam botol menggunakan Hand refractometer.

plastik yang telah dimodifikasi. Kemudian merapikan dan

Kemudian memulai percobaan membersihkan semua alat dan

dengan menekan stopwatch lalu bahan yang telah digunakan dalam

mulai meneteskan secara perlahan pengamatan. Kemudian menuliskan

air laut di atas aquarium berisi laporan sementara hasil praktikum,

hewan uji dan air tawar yang akan lalu menyerahkannya kepada

diubah salinitasnya, kecuali pada asisten.

baskom yang ditentukan sebagai


HASIL DAN PEMBAHASAN
kontrol (air tawar 0 ppt).
a. Hasil
Pengamatan dilakukan selama 60
Berdasarkan hasil praktikum
menit, yang terbagi dalam empat
osmoregulasi diperoleh data
bagian. Setiap bagian pengamatan
perhitungan pengenceran, bukaan
dilakukan setiap 15 menit, yang
operculum dan perubahan tingkah
meliputi perhitungan bukaan
laku Ikan Nila (Oreochromis
operkulum serta tingkah laku dari
niloticus) yang dapat dilihat pada
hewan uji. Setelah waktu
tabel berikut :
pengamatan selesai, hewan uji

kemudian di timbang kembali untuk


Tabel 1. Perhitungan pengenceran 4

9 6
V(air
N1 V1 (air laut) N2 V2 (total) 5
tawar)

35 0 0 7 7

35 2 10 7 5 Grafik 1. Nilai rata-rata bukaan

35 4 20 7 3 operkulum Ikan Nila (Oreochromis

35 6 30 7 1 niloticus)

Nilai rata-rata bukaan operkulum


Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Tabel 2. Nilai rata-rata bukaan 2500
0 ppt
2000
operkulum Ikan Nila 10 ppt
1500 20 ppt
(Oreochromis niloticus) 1000 30 ppt
500
0
Waktu 15 30 45 60

Salinitas 6 Tabel 3. Perubahan tingkah laku


15 30 45
0 Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

9 dari 3 kelompok
133
0 ppt 2001 974 1
1 Salinita Waktu
4 Klp
s 15 30 45 60
6
1 ++ ++ + +
10 ppt 852 659 626 5
0 2 +++ +++ +++ +++
3
3 ++ +++ +++ +++
8
1 ++ ++ + +
20 ppt 1065 692 530 3
10 2 +++ ++ ++ +
2
3 ++ ++ ++ +
30 ppt 1413 125 1105 1
1 +++ ++ +++ +++ pengamatan proses osmoregulasi

20 2 +++ + + +++ pada ikan dengan mengamati

3 +++ + ++ +++ bukaan operkulum dan juga tingkah

1 +++ ++ ++ + laku ikan selama jangka waktu 60

30 2 +++ ++ + ++ menit dan dibagi menjadi empat

3 +++ + + + fase pengamatan yang dapat dilihat

pada tabel 2 dan tabel 3. Berikut

Keterangan: merupakan beberapa pembahasan

+++ = Sangat aktif dari tampilan tabel tersebut

++ = Aktif biasa 1. Bukaan Operkulum (BOP)

+ = Kurang aktif
Dari hasil pengamatan yang

b. Pembahasan dilakukan pada bukaan operkulum,

Hasil penelitian ini dilakukan dimana saat melakukan

dengan melakukan pengontrolan pengamatan dengan melakukan 4

terhadap konsentrasi salinitas air kali pengulangan selama

laut ke air tawar sehingga pengulangan pertama dengan lama

membentuk air dengan salinitas 15 menit, hingga total keseluruhan

tertentu secara berskala. Hasil selama 4 kali pengulangan ialah 60

pengenceran dapat dilihat pada menit. Dengan menunjukkan hasil

tabel 1 yang membagi air menjadi pada setiap salinitas, diantaranya

tiga kelompok konsentrasi yang pada salinitas sejumlah 0 ppt

berbeda. Diantaranya konsentari 0 dengan waktu 15 menit sampai

ppt, 10 ppt, 20 ppt, dan 30 ppt. dengan waktu 30 menit. memiliki

Di saat yang bersamaan dengan hasil pengamatan pada ikan nila

penambahan salinitas air, dilakukan membuka operculum yang terlihat


lebih tinggi. Kemudian pada waktu Salinitas 30 ppt, pada menit 15

30 menit sampai 45 menit, memiliki hingga 30 menit, memiliki hasil

hasil pengamatan yang berbeda berbeda, dimana terjadi perubahan

dengan terjadinya perubahan yang menurun pada sampel ikan tersebut

menurun pada menit tersebut. pada Selanjutnya pada menit 45 hingga

menit 45 sampai dengan 60 menit, 60 menit, memiliki hasil pembukaan

menunjukkan hasil pengamatan operculum yang cenderung

menit 45 bukaan operculum yang menurun pada sampel ikan

menurun dibandingkan pada saat tersebut.

menit ke 60. Yang dimana bukaan 2. Tingkah Laku


operculum kemudian naik Kembali. Pada hasil pengamatan dari

Salinitas 10 ppt pada 15 menit sampel ikan, yang ditempatkan

sampai 30 menit, memiliki hasil pada tempat yang memiliki kadar

pembukaan operculum yang sama. salinitas pada di setiap tempat yang

Namun di saat menit 45 sampai 60 berbeda, Dilakukan pengamatan

menit, pembukaan operculum terhadap tingkah laku mereka di

menjadi menurun. Selanjutnya pada setiap 15 menit dalam 4 putaran.

salinitas 20 ppt menit ke 15 hingga Tabel 3, memiliki hasil

30 menit, memiliki hasil berbeda. pengamatan yang dimana ikan nila

Dimana terjadi perubahan pada menunjukkan perubahan tingkah

sampel ikan tersebut menjadi laku di setiap menit, diantaranya

menurun. Kemudian pada menit 45 mengalami perubahan menjadi

hingga 60 menit, memiliki hasil yang Sangat Aktif, Aktif Biasa, dan

sama dan tidak terjadi perubahan. Kurang Aktif. Kemudian pada 0

salinitas, dengan 15 menit pertama


rata-rata sampel ikan menjadi Pada 30 salinitas, menit 15

sangat aktif. Kemudian pada menit pertama sampel ikan menunjukkan

30, sampel ikan menunjukkan rata- tingkah laku yang menjadi sangat

rata ikan menjadi saangat aktif. Dan aktif. Menit 30, sampel ikan

menit 45 sampai menit 60, sampel menunjukkan tingkah laku aktif

ikan masih sama menunjukkan biasa. Selanjutnya pada menit 45

tingkah laku yang sangat aktif. sampai 60 menit, sampel ikan

Kemudian pada 10 salinitas, menunjukkan tingkah laku menjadi

menit 15 menunjukkan tingkah laku kurang aktif.

ikan yang menjadi aktif biasa. Untuk


PENUTUP
30 sampai 45 menit, sampel ikan
a. Kesimpulan
menunjukkan hasil yang sama

menjadi aktif biasa. Menit 60, Berdasarkan hasil pengamatan

sampel ikan menunjukkan tingkah tentang pengaruh perubahan

laku yang menjadi kurang aktif. salinitas terhadap ikan air tawar,

Selanjutnya pada 20 salinitas, menit dapat dilihat bahwa perlakuan

15 menunjukkan tingkah laku penambahan konsentrasi salinitas

sampel ikan yang menjadi sangat pada air memaksa ikan untuk

aktif. Pada menit 30 sampai 45 beradaptasi. Ikan harus bekerja

menit, sampel ikan menunjukkan lebih ekstra untuk beradaptasi

tingkah laku ikan menjadi kurang dengan melakukan osmoregulasi

aktif. Untuk 60 menit, sampel ikan lebih cepat yang ditandai dengan

menunjukkan tikah laku ikan bukaan opekulum yang

menjadi sangat aktif. diperbanyak sehingga tingkah laku

ikan pun menurun.


b. Saran Pamungkas, W. 2012. Aktivitas

Osmoregulasi, Respon
Semoga kedepannya praktikum
Pertumbuhan dan Energetic
dapat lebih ter-organisir dengan
Cost Pada Ikan Yang
lebih baik, serta disiplin agar waktu
Dipelihara Dalam Lingkungan
yang digunakan hingga jam keluar
Bersalinitas. Media
lab tidak mundur karena bisa
Akuakultur. Volume 7 (1): 44-
bertabrakan dengan mata kuliah
51
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Rahman, SA, dkk. 2017.

Konsentrasi Pengenceran

Salinitas Terhadap

Kemampuan Osmoregulasi

Ikan Capungan Banggai

(Pterapogan kauderni).

Jurnal SAINTEK Peternakan

dan Perikanan. Vol. 1(1) :

hlm 45-51.

Lantu, S. 2010. Osmoregulasi Pada

Hewan Akuatik. JURNAL

PERIKAN DAN KELAUTAN.

Vol VI (1): 46-50.


LAMPIRAN
Bukaan Operkulum

Tabel 4 Nilai bukaan operkulum Ikan Nila (Oreochromis niloticus) kelompok 1


Waktu
Salinitas
15 30 45 60
0 ppt 2220 1778 611 703
10 ppt 2343 1186 830 809
20 ppt 2309 1843 1179 701
30 ppt 2453 2471 2296 2433

Tabel 5 Nilai bukaan operkulum Ikan Nila (Oreochromis niloticus) kelompok 2


Waktu
Salinitas
15 30 45 60
0 ppt 1973 1098 1218 1060
10 ppt 127 411 551 628
20 ppt 474 122 223 958
30 ppt 945 606 498 1057

Tabel 6 Nilai bukaan operkulum Ikan Nila (Oreochromis niloticus) kelompok 3

Waktu
Salinitas
15 30 45 60
0 ppt 1811 1117 1093 978
10 ppt 87 381 497 522
20 ppt 413 111 189 838
30 ppt 841 701 520 905

Tingkah Laku
Tabel 7 Perubahan tingkah laku Ikan Nila (Oreochromis niloticus) kelompok 1
Waktu
Salinitas
15 30 45 60
0 ppt ++ ++ + +
10 ppt ++ ++ + +
20 ppt +++ ++ +++ +++
30 ppt +++ ++ ++ +

Tabel 8 Perubahan tingkah laku Ikan Nila (Oreochromis niloticus) kelompok 2


Salinita Waktu
s 15 30 45 60
0 ppt +++ +++ +++ +++
10 ppt +++ ++ ++ +
20 ppt +++ + + +++
30 ppt +++ ++ + ++

Tabel 9 Perubahan tingkah laku Ikan Nila (Oreochromis niloticus) kelompok 3


Salinita Waktu
s 15 30 45 60
0 ppt ++ +++ +++ +++
10 ppt ++ ++ ++ +
20 ppt +++ + ++ +++
30 ppt +++ + + +

Bobot ikan nila (Oreochromis niloticus.)


Tabel10. Nilai bobot awal dan akhir Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dari 3 kelompok

Berat Berat
Salinitas Klp
Awal Akhir
1 1,43 gr 1,43 gr
0 2 2,22 gr 2,6 gr
3 2,23 gr 1,74 gr
1 1,49 gr 1,40 gr
10 2 1,76 gr 1,62 gr
3 2,3 gr 1,8 gr
1 1,70 gr 1,58 gr
20 2 1,84 gr 1,76 gr
3 1,81 gr 1,63 gr
1 1,49 gr 1,41 gr
30 2 1,94 gr 1,84 gr
3 2,46 gr 1,88 gr

Anda mungkin juga menyukai