Oleh :
Nama
: Rukhayati
NIM
: B1J013045
Rombongan: VII
Kelompok : 3
Asisten
: Venthyana Lestary
I.
PENDAHULUAN
Materi
Alat yang digunakan adalah gelas plastik, pinset, stopwatch, saringan,
baskom, spuit, kertas cakram, tabung efendorf, sentrifuge, wadah plasma, wadah
pendingin, mikropipet dan osmometer.
Bahan yang digunakan adalah larva ikan nila (Oreochromis sp.), larva ikan
nilem (Osteochilus hasselti), ikan nila (Oreochromis sp.), kepiting (Scyllasp.), air
laut dengan salinitas 10 ppt, 20 ppt, dan 30 ppt, air tawar, dan larutan EDTA.
II.2
Cara Kerja
III.
III.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan Sintasan ikan Nila pada Perlakuan direct transfer
No
Salinitas
1
2
3
4
0
10
20
30
10
100%
100%
100%
100%
WaktuPengamatan (Menit)
20
30
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
40
100%
100%
100%
100%
Salinitas
1
2
3
4
0
10
20
30
24
90%
80%
70%
60%
96
0%
0%
0%
0%
Salinitas
1
2
3
4
0
10
20
30
24
100%
96
60%
20%
0%
Salinitas
1
2
3
4
0
10
20
30
10
60%
100%
0%
0%
40
30%
60%
0%
0%
Salinitas (ppt)
0
10
20
96
0%
0%
0%
30
0%
0%
0%
0%
Salinitas (ppt)
0
10
20
30
96
0%
Salinitas
(ppt)
0
5
10
15
20
25
30
Osmolalitas (mmol/kg)
Plasma
Media
687
393
512
509
427
685
832
740
493
806
477
831
729
857
Kapasitas
Osmoregulasi
1,748
1,005
0,623
1,124
0,611
0,574
0,851
Salinitas
(ppt)
0
5
10
15
20
25
30
Osmolalitas (mmol/kg)
Plasma
Media
426
393
Lisis
509
Lisis
685
Lisis
740
Lisis
806
387
831
408
857
Kapasitas
Osmoregulasi
1,083
0,465
0,476
Salinitas
(ppt)
0
5
10
15
20
25
30
Osmolalitas (mmol/kg)
Hemolimfe
Media
563
393
839
509
747
685
871
740
518
806
938
831
680
857
Kapasitas
Osmoregulasi
1,432
1,648
1,090
1,177
0,642
1,128
0,793
2
1.8
1.6
1.4
1.2
Ikan Nila
Ikan Nilem
0.8
Kepiting
0.6
0.4
0.2
0
0
10
15
20
25
30
III.2 Pembahasan
Hasil yang diperoleh dari perlakuan direct transfer pada ikan Nila
dan Nilem berbeda. Pada ikan Nila dari salinitas 0 sampai 30 ppt masih
terdapat ikan yang hidup hingga 48 jam pengamatan sedangkan pada
ikan Nilem hanya betahan pada salinitas 10 ppt sampai 40 menit
pengamatan. Hasil dari perlakuan gradual transfer pada kedua ikan tersebut
juga berbeda. Pada ikan nila percobaan kelompok kami, hingga 20 ppt masih
tredapat ikan yang hidup hingga 72 jam pengamatan sedangkan pada ikan Nilem
hanya bertahan pada 0 ppt di 24 jam pengamatan. Hal ini karena ikan Nilem
tidak mampu menjaga keseimbangan cairan pada tubuhnya. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Chervinsky (1984) dalam Tang et al. (2000) yang
menyatakan bahwa pada umumnya ikan asli air tawar hanya mampu
beradaptasi terhadap salinitas sampai 9,75 ppt dan ada batas tertentu
pertumbuhannya menurun dan pada salinitas 15 ppt akan mati.
pada
salinitas
yang
cukup
tinggi.
Berdasarkan
hasil
Peningkatan salinitas pada beberapa ppt merupakan fase bagi hewan untuk
menyesuaikan diri, semakin singkat waktu penyesuaian maka semakin besar
kesempatan hidupnya. Teori yang ada menyatakan bahwa difusi substansi akan
keluar dari tubuh melalui insang. Rasio insang dengan permukaan tubuh sangat
mempengaruhi difusi tersebut. Ikan kecil dengan metabolisme tinggi mempunyai
permukaan insang luas dari pada ikan besar dalam satu spesies (Johnson et
al.,1984). Ikan Nila digolongkan dalam hewan perairan eurihalin. Ikan ini
merupakan ikan air tawar yang bersifat hipertonik terhadap air tawar, sehingga
bila dimasukkan dalam air dengan salinitas tinggi maka ikan akan bersifat
hipotonik terhadap lingkungan barunya (Hurkat and Mathur, 1976).
Perbedaan dalam hasil sintasan menunjukkan adanya mekanisme berbeda
dalam osmoregulasi antar ikan air tawar dengan ikan air laut. Ikan air tawar
memiliki insang yang berbeda dengan ikan air laut sehingga berpengaruh terhadap
transport ion. Kadar salinitas berpengaruh terhadap asupan ion dalam tubuh bagi
hewan air laut kelebihan ini mampu diantisipasi dengan pengeluaran produk
buangan sedangkan pada ikan air tawar hampir semuanya memiliki sel klorida.
Selain itu, masuknya ion ini juga sangat berpengaruh pada timbulnya HCO 3-
upaya
menjaga
konsentrasi
osmotik
internal
homeostasis,
ikan
dibedakan
menjadi
hipoosmotik,
isoosmotik
dan
hiperosmotik.
dengan
keterbatasan
toleransi
terhadap
bermacam-macam
lingkungan
eksternalnya,
ikan
nila
termasuk
dalam
(sel-sel
khusus
yang
disebut
sel
klorida
secara
aktif
upaya
adaptasi
pada
lingkungan
yang
bersalinitas.
Ikan,
seperti
semua
vertebrata,
perlu
mempertahankan
fungsi
fisiologis
penting
dalam
organisme
air,
IV.
KESIMPULAN
osmoregulator dan
osmokonfermer.
2. Kapasitas regulasi adalah rasio antara nilai osmolalitas plasma dan osmolalitas
media, nilai kapasita regulasi terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu
Hiperosmotik, Isoosmotik dan Hipoosmotik.
3. Ikan Nila termasuk hewan yang dapat hidup pada salinitas yang luas (eurihalin),
sedangkan ikan Nilem adalah hewan yang dapat hidup pada salinitas sempit
(stenohalin) dan osmoregulasi pada kedua ikan terdapat perbedaan.
DAFTAR REFERENSI
REGULASI
Berk.
Astuty, S., Diana, S., & Iskandar. 2000. Studi Biologi Ikan Betutu
(Oxyeleotrismarmorata) di PerairanWadukCirata.JurnalBionatura, 2(1), pp.21-22.
Kusrini, E. 2007. Adaptasi Fisiologis Terhadap Salinitas. Rineka Cipta :
Jakarta
and
microprobes.
Acta
Physiologica
2010
Scandinavian
Campbell, N.A., J.B Reece dan L.G. Mitchell. 2004. Biologi edisi kelima
jilid III. Erlangga. Jakarta.
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi ikan. Rineka Cipta, Jakarta.
Goenarso. 1989. Fisiologi hewan. Pusat antar universitas ilmu hayat
ITB, Bandung.
Hickman, C. F. 1972. Biology of animals. The C. V. Mosby Company,
Saint Louis.
Hoar, W. S. 1984. General and comparative physiology 3rd. Prentice Hall
of India Private Limited, New Delhi
Hurkat and Martur. 1976. A text book of animal physiology. Chank
and Co. Ltd., New Delhi.
Karim, M. Y. 2007. Perubahan osmolaritas plasma larva ikan bandeng
(Chanos Chanos) sebagai respon adaptasi salinitas. J. Sains &
Teknologi, 6 (3): 143148.
Kusrini,
E.
2007. Adaptasi
Cipta :
Jakarta
Fisiologis
Terhadap
Salinitas.
Rineka
Gordon, M.S. 1982. Animal Physiology Principles and Adaptation. Mac Millan
Publishing Co Inc, New York.
Hickman, C. F. 1972. Biology of Animals. The C. V. Mosby Company, Saint
Louis.
Hurkat and Mathur, P. N. 1976. A Text Book of Animal Physiology. S. Chank and
Co (P) Ltd, New Delhi.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta.
Johnson, K.D, D.C Rayle and H.L. Alberg. 1984. Biology on Introduction. S.
Chand and Co, New Delhi.
Karim, M. Y. 2006. Perubahan Osmolaritas Plasma Larva Ikan Bandeng (Chanos
Chanos) Sebagai Respon Adaptasi Salinitas. J. Sains & Teknologi, Vol. 6 (3):
143148
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Glos Scientific Publisher United,
New York.
Lagler, K. F. 1977. Ichtilogy. John Wiley and Sons, New York.
Prosser C. 1961. Comparative Animal PhysiologySecond Edition. W.B Saunders
Compani, London.