Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MEMAHAMI KONSUMSI

OKSIGEN PADA SATU JENIS IKAN DAN JUMLAH YANG


SAMA PADA SUHU 10OC
ANATOMI DAN FISIOLOGI IKAN

DISUSUN OLEH
NAMA : ALBERT WINARDO
NPM :23744003

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan
dapat dipastikan tanpa pengembangan sumber daya air secara konsisten peradaban
manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena
itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban
manusia.
Air merupakan komponen yang memegang peranan penting bagi kelangsungan
hidup semua makhluk hidup di bumi ini. Sebenarnya, hampir dua per tiga bagian
bumi terdiri dari air. Hanya saja sebagian besar merupakan air asin (air laut). Air
tawar pun penyebarannya tidak selalu sama jumlahnya antara daerah satu dengan
yang lain. Maka bukan hal yang asing bagi kita bila di suatu daerah ketersediaan
air demikian melimpah, sedangkan di daerah lain kekurangan air. Air terdapat
yang di dalam bumi yang disebut air tanah dan yang terdapat di permukaan bumi
yang disebut air permukaan. Air permukaan dapat dijumpai dalam bentuk sungai,
laut, hujan, danau dan lainnya. Karena sifatnya mudah melarutkan zat lain, maka
air sangat mudah tercemari oleh zat-zat yang dilewatinya.
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Ditinjau dari segi kualitas, ada
bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri
atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan
sebagainya serta kualitas biologi dimana air terbebas dari mikroorganisme
penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air
bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas
manusia pada tempat dan kurun waktu tertentu.Untuk mengukur kualitas air
diantaranya yaitu diketahui dari parameter nilai TDS dan TSS dan lain sebagainya
(Sunaryo, 2005)

1.2. TUJUAN
1. Mengetahui respon ikan pada kondisi suhu yang berbeda
2. Mengetahui respon ikan pada kondisi perubahan suhu secara bertahap
3. Mengetahui respon ikan pada kondisi perubahan suhu yang ekstrem
4. Mengetahui respon ikan pada kondisi salinitas yang berbeda
5. Mengetahui zonasi toleransi ikan terhadap salinitas
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Jumat,06 Oktober 2023
Jam 07.30-11.30 WIB
Di Laboratorium B1

3.2 Alat dan Bahan


Es batu
Karet
Timbangan
Beker Glass
Toples
Plastik Bening
Ikan nila
DO Meter

3.3 Prosedur Kerja

1. Setiap mahasiswa melakukan percobaan pada objek yang diberikan


2. Setiap mahasiswa melakukan pengamatan terhadap objek yang diberikan
3. Setiap mahasiswa memberikan keterangan mengenai objek yang diberikan
4. Setiap mahasiswa mengumpulkan laporan akhir pada minggu berikutnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Praktikum


1. Tahap Awal
Pada tahap awal ukur air sebanyak 1 liter lalu tuangkan
kedalam toples. Air yang telah di ukur lalu di timbang
untuk mengetahui beratnya sebelum dimasukan ikan.

2. Tahap ke dua

Setelah air yang belum berisi air ditimbang lalu


masukan ikan dan timbang kembali toples tersebut
untuk mengetahui biomasanya.ikan yang
digunakan sebanyak 25 ekor.

3. Tahap ke tiga
Pada praktikum kali ini kami mendapatkan suhu 10oc,sebelum dimasukan
ikan sesuaikan terlebih dahulu suhu air nya.ukur terlebih dahulu DO pada
air tersebut,barulah ikan dimasukan,letakan es batu di luarnya untuk
mempertahankan suhu nya.
4. Tahap ke empat

Adapun hasil pengukuran DO awal yaitu 8,0

5. Tahap ke lima

Selanjutnya setelah ikan dimasukan,ikat


rapat plastik tanpa adanya gelembung
pada pelastik tersebut agar tidak ada
oksigen yang terlarut lagi di dalam nya.

6. Tahap ke enam

Lalu setelah didiamkan dan di amati selama 1


jam,ukur Kembali DO akhir untuk mengetahui
konsumsi oksigen pada ikan tersebut.

7. Tahap ke tujuh

Hasil DO akhir yang di dapatkan yaitu 7,2


Adapun cara menghitung berapa jumlah
konsumsi oksigen pada ikan tersebut akan
saya beri penjelasannya sebagai berikut :
Rumus Hitung Konsentrasi Oksigen Pada Ikan

Kons O22 =( K awal – K akhir ) x Vol air


Bobot ikan

=(8,0 ppm – 7,2 ppm) x 3L


0,069 kg

= 0,8 mg/L x 3L
0,069 kg

= 34,78 mg O22/kg
ikan

DATA KELAS:
1.2 Pembahasan

Diketahui bahwa,jumlah konsumsi oksigen yang diperlukan organisme untuk


proses respirasi selama waktu tertentu disebut konsumsi oksigen. Konsumsi
oksigen merupakan parameter fisio logi penting, karena konsumsi oksigen
menunjukkan ukuran energi yang dibutuhkan untuk mendukung dan memenuhi
kehidupan.
Ikan membutuhkan oksigen dalam proses metabolismenya dan ikan membuang
gas CO2 yang merupakan sisa hasil metabolisme dalam sel. Insang merupakan alat
pernapasan utama pada ikan, dimana tempat oksigen terlarut dalam air masuk ke
dalam tubuh dan gas CO2 meninggalkan tubuh.

Faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen pada ikan antaraslain :

1. Aktifitas, ikan dengan aktifitas tinggi misalnya ikan yang aktif berenang
akan mengkonsumsi oksigen jauh lebih banyak dari pada ikan yang tidak
aktif,
2. Ukuran, Ikan dengan ukuran lebih kecil, kecepatan metabolismenya lebih
tinggi dari pada ikan yang berukuran besar sehingga oksigen yang
dikonsumsi lebih banyak,
3. Umur, ikan yang berumur masih muda akan mengkonsumsi oksigen lebih
banyak dari pada ikan yang lebih tua, dan
4. Temperatur, ikan yang berada pada temperatur tinggi laju metabolismenya
juga tinggi sehingga konsumsi oksigen lebih banyak.
Berdasarkan data praktikum, air yang digunakan untuk media percobaan
adalah air keran yang diambil langsung di laboratorium lalu di beri es batu agar
mendapatkan suhu 10oC.Air keran tersebut diukur dengan DO meter dengan
cara memasukan ujung alat DO meter yang digunakan ke dalam air keran
tersebut. Hasil yang diperoleh untuk data DO awal adalah menunjukan angka
8,0 mg/l.

Setelah itu, ikan dimasukan ke dalam toples yang berisi air yang bersuhu 10 oc
tersebut sebagai tempat uji coba kemudian ditutup dengan plastik (cling wrap)
supaya tidak ada interaksi antara air dengan lapisan udara yang menjadikan
bertambahnya kandungan DO di air tersebut. Mengapa demikian? karena
seperti yang diketahui bahwa penyumbang oksigen di perairan selain
fotosintesis yang menyumbang sekitar 90% kadar DO dalam suatu perairan
yaitu lapisan udara yang jika berikatan dengan air akan menambah kandungan
DO air walaupun kurang dari 10%.
Proses ini harusnya dilakukan 1 jam, sehingga perhitungan pada rumusnya
dikalikan dengan angka 3. Dan setelah 1 jam maka dilakukan perhitungan DO
akhir. Data kelompok mendapatkan nilai DO akhir sekitar 7,2 mg/l. Dari data
tersebut maka dihitung konsumsi oksigen ikan nila dan didapatkanlah hasil
34,78 mg O22/kg
ikan.
Berdasarkan teori, konsumsi ikan dewasa (berukuran besar) justru lebih sedikit
mengkonsumsi oksigen daripada ikan yang masih muda (ukuran kecil). Hal ini
disebabkan oleh perhitungan rumus yang memasukan nilai bobot ikan sebagai
pembagi DO awal yang dikurangi DO akhir. Oleh karena itu, jika bobot ikan
kecil maka nilai pembaginya semakin kecil dan nilai konsumsi ikan semakin
besar. Sebaliknya, jika ikan yang digunakan semakin besar bobotnya, Maka
nilai pembagi semakin besar dan nilai konsumsi ikan semakin kecil. Adapula
hal lain yang berpengaruh pada perhitungan yaitu nilai DO awal, jika nilai DO
awal besar maka konsumsi oksigen akan bernilai besar begitupun sebaliknya,
walaupun begitu semua tergantung pada nilai DO akhirnya pula. Di dalam
kehidupan, ikan yang kecil sangat memerlukan oksigen yang cukup untuk
pertumbuhannya. Jika ikan kekurangan oksigen maka akan menyebabkan
tubuh ikan menjadi kerdil / lama bertambah besar atau bisa juga menyebabkan
kematian. Berbeda dengan ikan yang sudah dewasa. Dengan tubuh yang sudah
mencapai batasnya, maka kandungan oksigen diperlukan bukan untuk tumbuh
seperti pada ikan yang masih kecil. Jadi, bisa dikatakan metabolism ikan kecil
akan berbeda dengan ikan yang besar, sehingga berpengaruh terhadap
konsumsi oksigen yang dibutuhkan.
BAB V
KESIMPULAN

Pada praktikum “Konsumsi Oksigen Pada Satu Jenis Ikan” dapat disimpulkan
bahwa, setiap organisme membutuhkan proses respirasi. Pada praktikum ini
konsumsi oksigen pada ikan nila di pengaruhi beberapa faktor yaitu dari bobot
ikan,suhu air,umur ikan, ukuran ikan, gerakan aktifitas ikan serta tingkat stress ikan.
Faktor-faktor tersebut dikarenakan bila suhu air berada di 10oc ikan tidak mampu
hidup dengan kondisi yang normal akibatnya napsu makan ikan menurun
pergerakannya pun sedikit bahkan bisa mengalami kematian,Adapun bila umur
suatu organisme terlalu tua, maka laju metabolismenya juga semakin rendah. Umur
ikan juga mempengaruhi ikan, dan ukuran ikan yang berbeda membutuhkan O 22
yang berbeda. Semakin besar ukuran ikan, jumlah konsumsi O 22/mg berat badan
makin rendah. Ikan yang aktif membutuhkan O2 lebih banyak dibandingkan ikan
yang pasif.

Anda mungkin juga menyukai