Anda di halaman 1dari 4

Dari kegiatan praktikum mengenai Konsumsi Oksigen Ikan Mas yang

telah dilakukan pada hari Kamis 10 Oktober 2013 diperoleh sejumlah data seperti
yang dicantumkan pada Tabel 3 hasil pengamatan di atas.
Praktikum ini dilakukan dengan cara menghitung konsumsi oksigen pada
ikan mas dengan menggunakan metode alat pengukur DO meter atau titrasi.
Namun, pada praktikum kali ini dijelaskan mengenai konsumsi oksigen dengan
menggunakan alat ukur DO meter.Perlakuan yang dilakukan pada praktikum kali
ini, yaitu dengan menghitung DO awal yang dilakukan tanpa memasukkan
organisme pada wadah tersebut. Selanjutnya, melakukan penimbangan berat pada
ikan mas. Ikan mas tersebut kemudian dimasukkan dalam wadah dan ditutup rapat
dengan plastic warp dan karet. Ditunggu hingga, 30 menit dan akhirnya diukur
DO akhir sehingga dapat diperoleh konsumsi oksigen pada ikan mas dengan cara
melakukan penghitungan pengurangan pada DO awal dan DO akhir yang telah
dicatat oleh praktikan. Kemudian, data tersebut di masukkan dalam tabel
pengamatan.
Pada praktikum ini oksigen sangat diperhatikan dalam konsumsinya pada
ikan mas.Berdasarkan tabel pengamatan, kelompok praktikan, yaitu kelompok 10
diperoleh data berat bobot ikan sebesar 72,54 g. Dengan DO awal sebesar 5,4 g/l
DO akhir 3.2 g/l konsumsi oksigen sebesar 2.2 g/l serta kebutuhan oksigen
sebesar 0.0607O2/g/l. Bila dibandingkan dengan kelompok lain, tentunya
perbedaan terdapat pada bobot ikan sehingga mempengaruhi perbedaan pada DO
awal, DO akhir, konsumsi oksigen, serta kebutuhan oksigen. Namun, perbedaan
tersebut tidak terlalu signifikan bila dilihat dari bobot ikan lain yang tak jauh
berbeda dengan kelompok praktikan.
Pada praktikum ini kita dapat mengetahui konsumsi oksigen yang
dibutuhkan oleh ikan. Pada dasarnya praktikum ini untuk mengetahui laju
pernafasana atu respirasi ikan, kita ketahui bahwa pernafasan adalah suatu proses
pengikatan oksigen dan pengeluaran karbondioksida oleh darah melalui
permukaan alat pernafasan, atau pengangkutan oksigen dari lingkungan eksternal
16
tubuh ke dalam lingkungan intrasel ataupun sebaliknya pengangkutan
karbondioksida dari lingkungan intrasel ke dalam lingkungan eksternal tubuh.
Alat pernafasan ikan diantaranya adalah insanga adapula yang menggunakan paru
paru, tetapi pada praktikum ini kita mengambil hewan uji yaitu ikan mas yang
tidak lain bernafas dengan insang, insang adalah komponen penting dalam
pertukaran gas, insang terdiri atas lengkungan tulang rawan yang mengeras
dengan beberapa filament insang didalamnya, setiap filament terdiri banyak
lamella.
Proses pernafasan ada 3 tahap yaitu yang pertama adalan ventilasi insang,
yaitu pengaliran air ke permukaan lamella insang melalui rongga mulut dan
dikeluarkan melalui operculum, kedua difusi O2 dan CO2 dan yang ketiga
pengangkutan O2.
Ketersediaan oksigen dalam air sangat sedikit oleh karena itu oksigen
sering disebut sebagai factor pembatas, karena daya larut oksigen dalam air kecil.
Apabila kandungan oksigen dalam air rendah makaikan dan organism akuatik lain
harus memompa air dalam jumlah tertentu kepermukassn insang untuk
mendapatkan oksigen yang cukup agar kecepatan metabolismenya stabil.
Oksigen sebagai bahan pernafasan di butuhkan oleh sel untuk berbagai
reaksi metabolisme. Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan
oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya.
Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan, tentu saja akan mempengaruhi
fisiologi respirasi ikan, dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai
dapat bertahan hidup (Fujaya, 2004).
Sebagai mana menurut Zonneveld, 1991 (dalam Aristiawan, 2012)
bahwafaktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen pada ikan, yaitu (1) aktifitas,
ikan dengan aktifitas tinggi misalnya ikan yang aktif berenang akan
mengkonsumsi oksigen jauh lebih banyak dari pada ikan yang tidak aktif;
(2)ukuran, ikan yang ukurannya lebih kecil, kecepatan metabolismenya lebih
tinggi daripada ikan yang ukurannya lebih besar sehingga konsumsi oksigennya
lebih banyak;(3) umur, ikan yang masih berumur masih muda akan
mengkonsumsi oksigen lebih banyak daripada ikan yang lebih tua; (4) temperatur,
17
ikan yang berada pada temperatur tinggi laju metabolismenya tinggi sehingga
konsumsi oksigennya lebih banyak.
Perbandingan antara jumlah konsumsi oksigen pada ikan besar dan ikan
kecil dimana jumlah konsumsi ikan ikan kecil lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah konsumsi oksigen ikan besar. Ini dikarenakan ikan kecil lebih banyak
membutuhkan oksigen lebih banyak untuk digunakan dalam pembentukan sel-sel
yang ada dalam tubuhnya dan juga untuk pertumbuhan, sedangkan ikan besar
hanya membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidup. Tetapi dari hasil
praktikum jumlah konsumsi ikan besar lebih banyak dari pada jumlah oksigen
yang digunakan oleh ikan kecil. Ini dikarenakan karena perbandingan bentuk
tubuh antara ikan besar dan ikan kecil tidak terlalu berbeda. Kebutuhan oksigen
untuk tiap jenis biota air berbeda-beda, tergantung dari jenisnya dan kemampuan
untuk beradaptasi dengan naik turunnya kandungan oksigen.Menurut Djawad dkk
(2003), bahwa semakin besar suatu organisme maka mengkonsumsi oksigen
semakin besar pula karena semua anggota tubuhnya bergerak memerlukan energi
yang berasal dari oksigen dan makanan (terjadi metabolisme dalam tubuh).
Ikan merupakan hewan poikiloterm, suhu tubuhnya akan menyesuaikan
diri dengan suhu lingkungannya. Suhu media air akan mempengaruhi
kandungan oksigen terlarut yang akan berakibat terhadap proses respirasi ikan
(Debora, 2011).
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pada praktikum Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas dapat disimpulkan
bahwa, setiap organism membutuhkan proses respirasi. Pada praktikum ini
konsumsi oksigen pada ikan mas di pengaruhi beberapa factor yaitu dari bobot
ikan, umur ikan, ukuran ikan, gerakan aktifitas ikan serta tingkat stress ikan.
Faktor-faktor tersebut dikarenakan bila umur suatu organism terlalu tua,
maka laju metabolismenya juga semakin rendah. Umur ikan juga mempengaruhi
ikan, dan ukuran ikan yang berbeda membutuhkan O2 yang berbeda. Semakin
besar ukuran ikan, jumlah konsumsi O2/mg berat badan makin rendah. Ikan yang
aktif membutuhkan O2 lebih banyak dibandingkan ikan yang pasif.
5.2. Saran
Pada praktikum kali ini diharapkan para praktikan, sangat memahami cara
mengambil oksigen terlarut di perairan dengan menggunakan reagen, serta dapat
mengetahui cara pakai alat DO meter, dan lebih teliti dalam melaksanakan
praktikum
19
DAFTAR PUSTAKA
Alfiansyah.Muhammad.2011.Sistem Pernapasan Ikan (Pisces). http://www.sentraedukasi.
com/2011/08/sistem-pernapasan-ikan-pisces.html. diaskes
pada hari Sabtu, 5 oktober 2013, pukul 11.00 wib.
Anonym.Mengenal Ikan Mas. http://www.mancing.info/index.php/mengenalikan-
mas. diakses pada hari Sabtu,5 oktober 2013, pada pukul
10.45 wib.
Anwar, D, D. A. Setiawibowo dan Y. Triwijiwati. 2009. Respirasi (Tingkat
Konsumsi Oksigen) dan Ketahanan Ikan di luar Media Air.
Arrignon and Jacques. 1999. Management of Freshwater Fisheries Science.
Publishers, INC : USA.
Asmawati. 2004. Biologi Pendidikan IPA 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
Fahriya.2012.Pengaruh Suhu Terhadap Membuka dan Menutupnya pada
Operkulum Ikan.http://biofahriya.blogspot.com/2012/06/pengaruhsuhu-
terhadap-membuka-dan.html. diakses pada hari Sabtu,5
oktober 2013, pada pukul 10.30 wib.
Faturrohman.Ihsan.2010.Pengaruh Suhu Terhadap Membuka dan Menutupnya
padaOperkulumIkan.
http://ikhsanfaturohman.blogspot.com/2010/11/pengaruh-suhuterhadap-
membuka-dan.html. diakses pada hari Sabtu,5 oktober
2013, pada pukul 10.00 wib
Firebiology07. 2009. Termoregulasi (Pengatuan Suhu Tubuh).
http://firebiology07.wordpress.com/2009/04/21/termoregulasipengaturan-
suhu-tubuh/. Diakses pada tanggal 10 Oktober
2013,pada pukul 10.00 wib
Friliawindy. 2010. Hewan Poikiloterm Terhadap O2 Lingkungan.
http://friliawindy.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 11Oktober
2013, pada pukul 10.00 wib
I Ketut Diana Adhi.2008.Sistem Pernapasan Hewan.
http://gurungeblog.com/2008/11/01/sistem-pernapasan-hewan/.
Diakses pada Sabtu, 5 oktober 2013, pada pukul 11.07 wib.
Isnaeni, W. 2003. Fisiologi Hewan. Yogyakart:. Kanisius
20
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi
(BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas
Perairan.http://images.atoxsmd.multiply.multiplycontent.com/attac
hment/0/RluywAoKCsYAAAHIw641/oksigen%20terlarut%20dan
%20kebutuhan%20oksigen%20biologi%20untuk%20penentuan%2
0kualitas%20perairan.pdf?nmid=44066689, di akses pada tanggal
11 Oktober 2013, pada pukul 10.10 wib.
Soewondo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdiknas
Tim Dosen. 2012. Bahan Kuliah Fisiologi Hewan. Medan: FMIPA Unimed

Anda mungkin juga menyukai