Disusun oleh :
Kelompok 7 / Perikanan B
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktikum Fisiologi Hewan Air dengan judul :Pengaruh Suhu Terhadap Membuka
Menutup Operkulum Ikan Mas.
Penyusunan laporan ini bertujuan guna memenuhi tugas mata kuliah
Fisiologi Hewan Air.Kami mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat
memberikan pengalaman maupun pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang
membacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan inspirasi dan referensi dalam proses penyelesaian laporan ini.
Semoga segala amal baik terhadap penyusunan makalah ini mendapat balasan
yang berlipat dari Allah SWT.
Kami menyadari akan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki,
sehingga sudah tentu dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
3.2.2 Bahan
- Benih ikan mas sebanyak 5 ekor.
- Stok air kran (suhu ruang) : sebagai media ikan untukpengukuran
pengaruh suhu ruang terhadap bukanoperkulum ikan.
- Stok air panas : sebagai media ikan untuk pengukuran pengaruh 3°C
diatassuhu ruang terhadap bukaan operculum ikan.
- Stok air dingin : sebagai media ikan untuk pengukuranpengaruh
3°C dibawah suhu ruang terhadap bukanoperkulum ikan
Dimasukan satu per satu ikan ke dalam beaker glass sesuai pada
suhu perlakuan, dihitung banyak membuka dan menutupnya
operkulumnya menggunkan hand counter dan stopwatch, dicatat
hasil datanya ke dalam lembar kerja
Chart Title
6
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Tabel 1. Data frekuensi membuka dan menutupnya operculum pada suhu normal
Rata-Rata Suhu Normal (T1)
Kelompok
Ikan 1 Ikan 2 Ikan 3
1 204 236 257
2 174 205 237
3 223 222 228
4 203 186 208
5 198 246 228
6 233 233 232
7 188 246 100
8 307 218 262
9 207 221 220
10 229 230 232
11 235 255 152
12 220 192 191
13 203 251 253
Rata-rata 216 222 216
Tabel 2. Data frekuensi membuka dan menutupnya operculum pada suhu panas
Tabel 3. Data frekuensi membuka dan menutupnya operculum pada suhu dingin
Rata-Rata Suhu Dingin (T3)
Kelompok
Ikan 1 Ikan 2 Ikan 3
1 178 218 237
2 215 185 131
3 227 209 215
4 156 162 162
5 213 167 167
6 189 186 185
7 190 244 169
8 226 241 257
9 135 177 164
10 198 199 210
11 180 199 220
12 222 244 247
13 157 161 173
14 150 154 194
15 159 168 170
16 166 170 196
17 158 163 173
18 211 202 179
19 157 170 176
20 196 212 183
21 173 178 198
22 198 183 195
23 181 107 220
Rata-rata 184 187 192
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Kondisi suhu yang lebih rendah atau lebih tinggi dari suhu normal dapat
mempengaruhi frekuensi membuka dan menutupnya operculum pada ikan nilem. Jika
suhunya lebih rendah dari suhu ruangan maka membuka dan menutupnya
operculumnya akan lambat sedangkan jika suhunya lebih tinggi dari suhu ruangan
maka membuk dan menutupnya operculum ikan nilem akan jadi lebih cepat. Selain
faktor suhu, kondisi tingkat kesetresan dan perilaku tingkat keaktifan ikan juga
mempengaruhi frekuensi membuka dan menutupnya operculum ikan nilem, dimana
jika ikan lebih aktif maka frekuensi membuka dan menutupnya operculumnya akan
lebih cepat dari ikan yang kurang aktif atau ikan yang sedang stress.
5.2 Saran
Dari praktikum yang dilaksanakan kami memberikan saran sebaiknya praktikum
dilaksanakan lebih lanjut dengan perhitungan yang akurat, agar data yang didapat
lebih akurat lagi.Selain itu diperlukannya alat yang lebih memadukung praktikum
agar praktikum berlangsung lancar dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Lagler, K.F, J.E. Bardach and R.R Miller. 1977. Ichtyology. John willeyand Sons,Inc.
New York.
LAMPIRAN