Kelompok 7
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan judul “Pengaruh Perubahan
Suhu Panas Media Air Terhadap Membuka dan Menutup Operkulum Benih Ikan
Mas (Cyprinus Carpio)”. Tujuan penulisan laporan praktikum ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air.
Laporan ini membahas mengenai perubahan suhu panas pada media air
terhadap membuka dan menutupnya operkulum benih ikan mas sehingga
diketahui laju pernafasan ikan..
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air ;
2. Asisten Laboratorium mata kuliah Fisiologi Hewan Air ;
3. Seluruh anggota kelompok 7 ;
4. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Demikianlah harapan kami, semoga laporan praktikum ini dapat
bermanfaat bagi kami dan juga pembaca tentunya. Adanya saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan laporan praktikum selanjutya sangat
dihargai, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................2
1.3 Manfaat........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Mas.............................................................3
2.2 Morfologi Ikan Mas.....................................................................................4
2.3 Sistem Pernafasan Ikan................................................................................5
2.4 Suhu..............................................................................................................8
BAB III METODOLOGI...................................................................................11
3.1 Waktu dan Tempat.....................................................................................11
3.2 Alat dan Bahan...........................................................................................11
3.3 Prosedur Praktikum....................................................................................11
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN...............................13
4.1 Hasil Pengamatan.......................................................................................13
4.2 Pembahasan................................................................................................15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................18
5.1 Kesimpulan................................................................................................18
5.2 Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN..........................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1. Banyaknya bukaan operkulum benih ikan mas pada suhu 26±0,5oC......13
Tabel 2. Banyaknya bukaan operkulum benih ikan mas pada suhu 23±0,5oC......13
Tabel 3. Banyaknya bukaan operkulum benih ikan mas pada suhu 29±0,5oC......14
Tabel 4. Data kelas pengamatan bukaan operkulum benih ikan mas.....................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui
perubahan suhu panas media air terhadap membuka dan menutup
operkulum benih ikan mas (Cyprinus carpio) yang secara tidak langsung
praktikan dapat mengetahui laju pernafasan ikan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan dari praktikum yang telah
dilakukan, maka diperoleh hasil mengenai pengaruh suhu terhadap
aktivitas membuka dan menutupnya operkulum pada benih ikan mas.
Dimana aktivitas membuka dan menutupnya operkulum merupakan
bagian dari metabolisme tubuh khususnya respirasi. Pengaruh suhu panas,
dingin, dan suhu ruang mempengaruhi laju metabolisme.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diperolah data pada
suhu kamar (26±0,5oC) rata-rata bukaan operkulum benih ikan mas
sebanyak 107 kali per menit, pada suhu 3oC di bawah suhu kamar
(23±0,5oC) rata-rata bukaan operkulumnya sebanyak 85 kali per menit,
dan rata-rata sebanyak 111 kali per menit pada suhu 3oC di atas suhu
kamar (29±0,5oC). Meskipun setiap benih ikan mempunyai massa dan
ukuran yang berbeda serta banyaknya bukaan operkulum yang berbeda,
namun setelah dirata-ratakan diketahui bahwa aktivitas ikan berjalan
dengan normal pada suhu optimum yaitu pada suhu ruangan sekitar
26±0,5oC.
Pada suhu di bawah suhu kamar maka tingkat frekuensi membuka
dan menutupnya operkulum ikan lebih lambat daripada pada saat suhu
kamar. Dengan adanya penurunan suhu, maka terjadi penurunan
metabolisme pada ikan yang mengakibatkan kebutuhan O₂ menurun,
sehingga gerakannya melambat. Penurun O₂ juga dapat menyebabkan
kelarutan O₂ di lingkungannya meningkat. Maka dari itu, perubahan yang
mendadak dari suhu lingkungan akan sangat berpengaruh pada ikan itu
sendiri. Kemudian ukuran ikan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
ikan ukuran benih yang sangat rentan dan juga mudah stress sehingga sulit
untuk melihat mekanisme membuka serta menutupnya operkulum ikan
tersebut.
Dari data yang kami peroleh juga menunjukan bahwa frekuensi
membuka dan menutupnya operkulum lebih sering terjadi pada suhu
29±0,5oC atau 3oC di atas suhu kamar. Hal ini menunjukan bahwa ketika
suhu meningkat maka laju metabolisme pada tubuh ikan juga ikut
meningkat sehingga menyebabkan laju membuka dan menutup operkulum
pada ikan juga semakin cepat bila dibandingkan dengan suhu kamar. Laju
metabolisme ikan yang meningkat membuat ikan membutuhkan oksigen
yang cukup banyak untuk mengoptimalkan kerja organ dalam tubuhnya
agar kembali normal. Pada suhu tinggi, kelarutan oksigen menjadi rendah
oleh karena itu ikan akan meningkatkan laju respirasinya yaitu dengan
cara meningkatkan volume aliran air kedalam tubuh sebanyak-banyaknya
untuk memenuhi oksigen pada tubuhnya. Hal inilah yang menyebabkan
membuka dan menutupnya operkulum pada ikan meningkat pada suhu
tinggi.
Jika dilihat dari data kelas, terdapat perbedaan pada rata-rata
membuka dan menutupnya operkulum pada benih ikan mas dengan
kelompok kami. Pada kelompok 1, 2, 10, 11, 15, 18, 21, 22, dan 23 rata-
rata bukaan operkulum benih ikan mas pada suhu 3oC di bawah suhu
kamar justru lebih banyak dibandingkan dengan suhu kamar. Kemudian
pada kelompok 3, 12, dan 14 diketahui bahwa rata-rata bukaan operkulum
benih ikan mas lebih banyak pada suhu kamar dibanding pada suhu 3 oC di
atas suhu kamar. Selain itu, pada kelompok 4 rata-rata bukaan operkulum
pada suhu di bawah suhu kamar sama dengan suhu di atas suhu kamar.
Perbedaan tersebut menyimpang dari hal yang seharusnya terjadi yaitu
rata-rata bukaan operkulum di bawah suhu kamar seharusnya lebih sedikit
dibanding pada saat suhu kamar dan rata-rata bukaan operkulum di atas
suhu kamar seharusnya lebih banyak dibandingkan dengan pada saat suhu
kamar. Hal ini terjadi kemungkinan karena adanya kesalahan pada
praktikan atau human error. Mungkin pada saat pengukuran suhu,
pemegangan termometer salah, sehingga panas dari suhu tubuh praktikan
ikut terukur sehingga suhu yang terbaca salah. Pengukuran suhu yang
tidak tepat juga dapat terjadi ketika suhu masih naik pada termometer tapi
sudah diangkat, sehingga skala yang terbaca salah. Selain itu, ikan yang
kita pakai sebagai bahan uji dalam praktikum sudah dipakai oleh kelas lain
sehingga ikan sudah mengalami stress terlebih dahulu. Ukuran ikan yang
digunakan pada saat praktikum juga berbeda, semakin besar benih ikan
mas yang kita gunakan, maka membuka dan menutupnya operkulum akan
semakin lambat bila dibandingkan dengan benih ikan mas ynag ukurannya
lebih kecil. Dalam hal ini praktikan juga dapat melakukan kesalahan
karena kurangnya ketelitian dalam melihat mekanisme membuka serta
menutup operkulum benih ikan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kita dapat menyimpulkan bahwa suhu
optimal yang sesuai dengan aktivitas ikan terutama metabolisme ikan yaitu
pada suhu 26±0,5oC. Apabila suhu meningkat, maka laju metabolisme
ikan akan meningkat sehingga gerakan membuka dan menutupnya
operkulum ikan akan lebih cepat dari pada suhu kamar, serta sebaliknya
pula jika suhu menurun maka semakin jarang pula ikan itu membuka serta
menutup operkulumnya. Faktor yang berpengaruh terhadap membuka dan
menutupnya operkulum ikan yaitu kelarutan oksigen, dimana apabila suhu
tinggi maka kelarutan oksigen rendah dan begitu juga sebaliknya. Hal
inilah yang menyebabkan tingkat metabolisme pada tubuh ikan meningkat
ataupun menurun sehingga konsumsi oksigennya pun berbeda.
5.2 Saran
Di dalam melakukan praktikum pengaruh perubahan suhu panas
media air terhadap membuka dan menutup operkulum benih ikan mas
(cyprinus carpio), penulis menyarankan agar untuk praktikum kedepannya
semua praktikan dapat melakukan praktikum dengan lebih serius terlebih
dalam mengamati hewan yang dijadikan bahan uji pada saat praktikum
dan juga para praktikan harus memperhatikan asisten ketika menjelaskan
cara kerja dalam menjalankan praktikum agar tidak terjadi kesalahan
dalam melakukan praktikum dan akhirnya dapat memperoleh informasi
yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Dr. Ir. Ridwan., dan Dr. Ir. Usman Muhammad Tang, MS. 2002.
FISIOLOGI HEWAN AIR. Pekanbaru: Unri Press.
http://karyatulisilmiah.com/klasifikasi-dan-biologi-ikan-mas-cyprinus-carpio-I/
diakses pada 13 Oktober 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23998/4/Chapter%20II.pdf
diakses pada 18 Oktober 2015
LAMPIRAN
Hand counter