Anda di halaman 1dari 27

KONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU KONSUMSI OKSIGEN PADA

IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Disusun oleh :
Kelompok 15

Erinda Y. Purba 230210180003


Amelia W. Putri 230210180019
Pandu Akhbar A. 230210180032
Vischa Mustika D. 230210180039

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

ILMU KELAUTAN

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Mata kuliah
Ekofisiologi Hewan Air dengan judul “Konsumsi Oksien dan Laju Konsumsi Oksigen
pada Ikan Mas”yang telah kami lakukan pada tanggal 09 Oktober 2019.

Kami berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kami dan yang
membaca nantinya. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk membuat kami lebih baik lagi kedepannya. Sekian dari kami, kami ucapkan
terima kasih.

Jatinangor, Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….iii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………v

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………vi

BAB I PENDAHULUAN..………………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………1

1.2Tujuan ………………………………………………………………………………….1

1.3 Manfaat ……………………………………………………………………………….2

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………………3

2.1 Ikan Mas ……………………………………………………………………………… 3

2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas ……………………………………………………………3

2.1.2 Fisiologi Ikan Mas ( mengenai system fisiologi pernapasan) ……………………5

2.2 Sistem Pernapasan …………………………………………………………………….5

2.2.1 Mekanisme Pernapasan ……………………………………………………………6

2.2.2 Oxygen Confermer ………………………………………………………………7

2.2.3 Oxygen Regulator……………………………………………………………………7

2.3 Konsumsi Oksigen ……………………………………………………………………7

2.3.1 Laju Konsumsi Oksigen ……………………………………………………………8

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Oksigen …………………………….8.

iii
2.3.3Kebutuhan Oksigen ………………………………………………………………9

BAB III BAHAN DAN METODE …………………………………………………………10

3.1 Tempat dan Waktu ……………………………………………………………10

3.2 Alat dan Bahan ………………………………………………………………10

3.2.1 Alat ………………………………………………………………………. 10

3.2.2 Bahan ……………………………………………………………………11.

3.3 Prosedur Praktikum …………………………………………………………11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………… 13

4.1Data Kelompok ………………………………………………………………. 13

4.2 Data Angkatan ……………………………………………………………… 14.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………

5.1 Simpulan ……………………………………………………………………… 15

5.2 Saran ……………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..16

LAMPIRAN……………………………………………………………………………….17

iv
DAFTAR TABEL

Table 1 …………………………………………………………………………..

Table 2…………………………………………………………………………..

Table 3…………………………………………………………………………..

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ………………………………………………………………….

Gambar 2 ………………………………………………………………….

vi
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Oksigen merupakan unsur penting dalam kehidupan, karena oksigen berperan
dalam pernapasan, metabolisme, ataupun aktivitas manusia. Oksigen yang berada di
air merupakan hasil difusi dengan udara bebas ataupun dari aktivitas produsen primer
perairan. Bagi ikan, mereka mendapatkan oksigen dengan cara difusi menggunakan
insang, namun ikan akan mengambil oksigen dari permukaan air jika oksigen terlarut
tidak mencukupi kebutuhan oksigen mereka (Subardja 1989).

Oksigen diperlukan untuk proses metabolismee, proses metabolismee


membutuhkan oksigen pada proses oksidasi makanan menjadi energi. Proses
masuknya oksigen melewati organ insang dan keluarnya CO2 ke lingkungan perairan
bebas diluar tubuh ikan. Proses pernapasan berada di filament ikan, karena di dalam
filament ikan terdapat kapiler pembuluh darah. Kurangnya oksigen dapat
mengakibatkan ikan stres sampai dengan kematian total (Jacqueline 2013).

Untuk mengatasi hal tersebut, ikan mempunyai mekanisme oxygen confermen


dan oxygen regular.Oxygen confermen berarti ikan menyesuaikan kebutuhan oksigen
dengan mengubah prilaku mereka, sedangkan oxygen regular berarti ikan mempunyai
kemampuan untuk mempertahankan kebutuhan oksigen tanpa mengikuti konsentrasi
oksigen di lingkungannya.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini untuk memberikan gambaran kegiatan
praktikum Ekofisiologi Hewan Air dan memberikan pengetahuan mengenai konsumsi
oksigen dan laju konsumsi oksigen pada ikan mas.

1
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini untuk lebih memahami konsumsi oksigen dan laju
konsumsi oksigen pada ikan mas (cyprinus carpio)dengan membuktikan apakah hal
tersebut berpengaruh terhadap fisiologi respirasi spesies tersebut

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ikan Mas

Gambar 1. Ikan mas

Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah salah satu spesies ikan air tawar yang
memiliki peluang besar untuk pengembangan budidaya yang meraih potensi pasar
yang terus menerus meningkat. Budidaya ikan mas dapat dilakukan di kolam biasa, di
sawah, waduk, sungai air deras, maupun dalam keramba di perairan umum.
(Fajrihanif, 1996)

Ikan mas adalah jenis ikan konsumsi ar tawar yang memiliki badan bentuk
panjang dan pipih kesamping serta memiliki daging yang sangat lunak. Ikan mas
mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang berada di Indonesia adalah jenis
ikan mas yang dibawa dari Cina, Erpa, Taiwan dan Jepang. Hingga saat ini, sudah
banyak jenis ikan yang teah diidentifikasi berdasarkan karakteistik morfologinya.
(Consumption, In, Segara, Purwo, & Park, 2016)

2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas

Klasfikasi ikan mas adalah sebagai berikut :

3
Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio

Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang


airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai
atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150-600 meter di
atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30°C. Meskipun tergolong ikan air
tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang
bersalinitas (kadar garam) 25-30%.

4
Gambar 2. KlasifikasiIkan mas

Tubuh ikan mas memiliki ciri-ciri antara lain : bentuk badan memajang dan
sedikit pipih ke samping, mulut terletak di ujung tengah dan dapat di sembulkan serta
dihiasi dua pasang sungut. Selain itu di dalam mulut terdapat gigi kerongkongan, dua
pasang sungut ikan mas terletak d bagian atas. Gigi kerongkongan terdiri atas tiga
baris yang berbentuk geraham, memiliki sirip punggung berbentuk memanjang dan
terletak di bagian permukaan tubuh, bersebarangan dengan perukaan sirip perut
bagian belakang sirip punggung memiliki jari-jari keras sedangka akhir berbentuk
gerigi.

2.1.2 Fisiologi Ikan Mas

Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor.Memiliki
mulut kecil yang membelah bagian depan kepala, sepasang mata, sepasang lubang
hidung terletak di bagian kepala, dan tutup insang terletak di bagian belakang kepala.
Seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi dengan sisik yang besar, dan berjenis cycloid
yaitu sisik halus yang berbentuk lingkaran. Ikan Mas memiliki lima buah sirip, yaitu
sirip punggung yang terletak di bagian punggung (dorsal fin), sirip dada yang terletak
di belakang tutup insang (pectoral fin), sirip perut yang terletak pada perut (pelvic
fin), sirip dubur yang terletak di belakang dubur (anal fin) dan sirip ekor yang terletak
di belakang tubuh dengan bentuk cagak (caudal fin) (Santoso, 2011).

2.2 Sistem Pernapasan

5
Gambar 3 . Sistem pernapasan ikan mas

Ikan membutuhkan oksigen dalam proses metabolismenya dan ikan


membuang gas CO2 yang merupakan sisa metabolisme dalam sel. Insang yang
merupakan alat pernapasan utama ikan yang dimana tempat oksigen terlarut dalam air
masuk ke dalam tubuh dan gas CO2 meninggalkan tubuh.

Ikan bernapas menggunakan insang insang berbentuk lembaran lembaran tipis


berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air setiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan setiap filamen
mengandung banyak lapisan tipis atau Lamela. Pada filamen terdapat Pembuluh
darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan
CO2 berdifusi keluar. Insang tidak hanya berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi
juga berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam penyaring makanan alat pertukaran
ion dan osmoregulator

2.2.1 Mekanisme pernapasan

Mekanisme pernapasan pada ikan melalui dua tahap, yaitu inspirasi dan
ekspirasi. Pada fase inspirasi, O2 masuk ke dalam insang kemudian O2 diikat oleh
kapiler darah untuk dibawa ke jaringan jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada
fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang
dan dari insang diekskresikan keluar tubuh (Ferdinand dan Ariebowo, 2009).

2.2.2 Oxygen Confermer

6
Ikan yang mengubah laju konsumsi O2 sesuai dengan proporsi ketersediaan di
lingkungan

2.2.3 oxygen Regulator

Ikan yang mempertahankan laju konsumsi O2 tetap konstan dengan


meningkatkan volume ventilasi ( Ikan Salmonid)

2.3 Konsumsi Oksigen

Oksigen pada ikan menggambarkan status metabolisme basal dari ikan


tersebut. Selain itu, konsumsi oksigen juga merupakan salah satu indikator fisiologis
yang paling banyak diteliti dan menjadi indikator kesehatan ikan secara umum.
Oksigen dalam keadaan molekuler sangat penting bagi banyak proses metabolisme
yang sangat penting bagi kehidupan aerobik. Seperti semua organisme aerobik,
tingkat metabolisme ikan dipengaruhi banyak faktor biotik dan abiotik.

Kebanyakan jenis ikan lainnya, ikan mas merupakan regulator oksigen,


mereka mempertahankan konsumsi oksigen pada tingkat konstan sepanjang gradien
konsentrasi oksigen lingkungan sampai konsentrasi oksigen kritis tercapai, yang
dapat menyebabkan penurunan konsumsi oksigen

2.3.1 Laju Konsumsi Oksigen

Laju konsumsi oksigen biota pada periode waktu yang spesifik merupakan aktivitas
dari metabolisme. Sedangkan penetapan laju konsumsi oksigen sewaktu biota
mempertahankan kondisi aktivitas yang baik merupakan standar metabolisme. Laju konsumsi
oksigen berhubungan dengan jumlah konsumsi oksigen perunit waktu dan berat

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen

7
Menurut Fujaya (2004) Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen
adalah :

1. Aktivitas
Ikan dengan aktifitas yang tinggi, aktif berenang akan mengkonsumsi oksigen
Lebihbanyak dari pada ikan yang kurang aktif berenang.
2. Umur
Ikan dengan umur lebih muda akan mengkonsumsi oksigen lebih banyak
dibandingkan dengan ikan yang beruur lebih tua. Hal in dimaksudkan ntuk
menunjang pertumbuhan ikan yang muda.
3. Bobot tubuh
Ikan yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil kecepatan metabolism lebih
tinggi dari pada ikan yang lebih besar, sehingga kan berukuran kecil lebih
banyak dalam mengkonsumsi oksigen.
4. Temperature
Ikan yang berada pada lingkungan bersuhu tinggi akan mengkonsumsi
oksigen lebih banyak dibandingkan yang bersuhu lebih rendah.

2.3.3 Kebutuhan Oksigen

Ikan membutuhkan oksigen untuk proses penguraian makanan dalam


tubuhnya dan semua komponen. Proses metabolise mebutuhkan oksigen, oleh karena
itu proses masuknya oksigen dengan cara difusi kedalam tubuh ikan melwati organ
insang dan keluarnya CO2 ke lingkungan perairan bebas diluar tubuh ikan disebut
pernapasan.

Maka kebutuha oksigen dalam air harus tetap terjaga karena kekurangan
ksigenn akan mengakibatkan biota yang kita pelihara bersaing satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhan oksigennya yang mengakibatkan stress sampai dengan
kematian total.

8
BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum kali ini adalah :

Hari/tanggal : Rabu, 9 Oktober 2019

Waktu : 15.00-17.00

Tempat : Laboratorium Akuakultur Gedung 2, Fakultas Perikanan


dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

No Alat Fungsi
1 Wadah plastik Tempat percobaan
2 DO meter Menghitung kadar oksigen terlarut
3 Jam tangan Penjunjuk waktu
4 Timbangan Mengukur bobot ikan

9
5 Cling wrap Bahan pelapis/penutup
Tabel 1. Alat dan Fungsi Praktikum

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

No Bahan Fungsi
1 Ikan mas Bahan uji
Titrasi oksigen terlarut dengan metode
2 Reagen
Winkler
Tabel 2. Bahan dan Fungsi Praktikum

3.3 Prosedur Praktikum

Prosedur kerja yang akan dilakukan pada praktikum kali ini adalah :

1. Wadah plastik disiapkan dan diisi dengan air hingga penuh


2. Kadar oksigen terlarutnya diukur dengan menggunakan DO meter dan
hasilnya dicatat
3. Ikan yang diambil dari akuarium stok ditimbang dan dicatat bobotnya
4. Ikan dimasukkan dengan hati-hati ke dalam wadah plastik
5. Wadah percobaan ditutup dengan cling wrap, agar tidak ada kontak dengan
udara luar
6. Wadah percobaan dibiarkan selama 30 menit

10
7. Setelah 30 menit, penutup plastik dibuka, lalu kadar oksigen terlarut diukur
menggunakan DO meter pada media air wadah percobaan
8. Dapat dihitung konsumsi oksigen ikan tersebut dengan menggunakan DOawal -
DOakhir

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4 . 1 Hasil Pengamatan
Hasil yang telahdiamatiantara lain bobotikan, volume ikan, DO awal, DOakhir,
dan konsumsioksigenikan mas

4.1.1 Hasil Pengamatan Kelompok


Berikut ini merupakan data pengamatan yang telahdiamati oleh kelompok 15

Volu Volu
Volum
BobotIk me DO DO me KonsumsiOks LajuKonsumsiOk
e Air
an (g) Ikan Awal Akhir Wada igen sigen
(ml)
(ml) h (ml)

1049,
100,88 177 6,7 4,2 1150 12 22,8 1,21

11
4.1 .2 Hasil Pengamatan Kelas
Volume Volume
BobotIkan DO DO Volume Air
Kelompok Ikan Wadah KonsumsiOksigen LajuKonsumsiOksigen
(g) Awal Akhir (ml)
(ml) (ml)
1 82,19 119 6,7 5,1 1067,81 22,39 0,75
2 104,6 137 6,7 5,1 1045,40 17,59 0,59
3 68,72 36 6,7 5 1081,28 28,45 0,95
4 89,3 82 6,7 4,9 1060,70 23,18 0,77
5 89,88 117 6,7 5 1060,12 21,75 0,73
6 94,76 41,5 6,7 4,9 1055,24 21,84 0,73
7 95,26 21,5 6,7 5,1 1054,74 19,32 0,64
8 89,87 110 6,7 4,9 1150 1060,13 23,03 0,77
9 93,75 110 6,7 4,8 1056,25 23,31 0,78
10 93,69 118 6,7 4,8 1056,31 23,32 0,78
11 99,68 89 6,7 5,3 1050,32 16,15 0,54
12 94,35 64 6,7 4,8 1055,65 23,16 0,77
13 79,25 106 6,7 4,9 1070,75 26,12 0,87
14 89,53 28 6,7 4,6 1060,47 26,97 0,90
15 100,88 177 6,7 4,2 1049,12 28,50 0,95

12
16 90 86 6,7 4,6 1060,00 26,83 0,89

Gambar 3. Hasil Pengamatan Data Kelas IlmuKelautan 2018


4 . 2 Pembahasan

Berdasarkan tabel pengamatankelompok 15 diperoleh data berat bobot ikan


sebesar g. Dengan DO awal sebesar 6,7 g/l DO akhir 4,2g/l konsumsi oksigen
sebesar 28,50 g/l serta lajukonsumsi oksigen sebesar 0,95O2/g/l. Bila dibandingkan
dengan kelompok lain, tentunya perbedaan terdapat pada bobot ikan sehingga
mempengaruhi perbedaan pada DO awal, DO akhir, konsumsi oksigen, serta
kebutuhan oksigen.

30.00

25.00

20.00
Konsumsi Oksigen

15.00

10.00

5.00

0.00

Bobot Ikan

Bila dibandingkan hasil data antar kelompok, perbedaan pada DO akhir,


konsumsi oksigen, dan kebutuhan oksigen terdapat pada bobot ikan. Sudibyo
(1999) menyatakan bahwa konsumsi oksigen meningkat dengan rendahnya berat
badan pada ikan itu sendiri, jadi ikan yang ukuran tubuhnya kecil itu tingkat

13
konsumsi oksigennya akan tinggi sebab ikan tersebut akan lebih banyak
membutuhkan energi yang akan digunakan untuk proses respirasi. Namun
perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan bila dilihat dari bobot ikan lain yang
tak jauh berbeda dengan kelompok lain. Hal tersebut juga
dapatdiakibatkandariadanyakesalahansaatpraktikanmenutupwadahikandengan
cling wrap, sehinggaudaradariluarmasih bias masukkedalamwadahikan.

Kita ketahui juga bahwa oksigen terlarut merupakankebutuhan dasar untuk


kehidupan makhluk hidup didalam air maupun hewanteristrial. Penyebab utama
berkurangnya oksigen terlarut di dalam air adalah adanyaproses metabolism dan
respirasi yang banyak mengkonsumsi oksigen sewaktupenguraian berlangsung.
Faktor lain yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen pada ikan adalah jenis
kelamin, aktivitas serta emosi pada ikan. Jenis Kelamin, Betina lebih banyak
melakukan respirasi karena betina memiliki sistem hormonal yang lebih
kompleks dibanding jantan. Semakin banyak aktivitas, semakin banyak respirasi
yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan akibat banyaknya energi yang dibutuhkan.
Semakin tinggi emosi, semakin banyak respirasi yang dilakukan karena adanya
hormonhormon tertentu yang memengaruhi metabolisme sehingga respirasi lebih
cepat. (Alaerts et al 1987)

14
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ikan mas sangat membutuhkan oksigen dalam tubuhnya untuk proses


pernafasan dan untuk melangsungkan hidupnya, pada percobaan praktikum kali ini
kami menyimpulkan bahwa ketika ikan dibiarkan lama berada didalam wadah yang
tertutup oleh cling wrap, maka ikan mas tidak akan bebas mengkonsumsi oksigen,
dan DO akhir pun menurun dari DO awal yang disesuaikan dengan suhu kamar.

5.2 Saran

Saran untuk praktikum kedepannya adalah lebih diperhatikan dalam perlakuan


ketika mengambil ikan, agar ikan tidak stress. Dan lebih efektif ketika menunggu
giliran untuk mengamati dengan menggunakan alat yang tersedia terbatas di
laboratorium.

15
DAFTAR PUSTAKA

Jacqueline M.F Sahetapy. 2013. Pengaruh Perbedaan Volume Air Terhadap Tingkat
Konsumsi Oksigen Ikan Nila (Oreochromis sp.). Jurnal TRITON. Volume 9.
Nomor 2. hal. 127–130.

Subardja, D.S., M.F. Rahardjo., R. Affandi., M. Brodjo. 1989. Sistematika Ikan. Pusat
Antar Universitas. Ilmu Hayati. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Santoso, R. H. 2011. Uji Coba Penggunaan Pelet yang Mengandung Imunoglobulin-


Y (Ig-Y) Anti Koi herpesvirus Sebagai Pencegah Penyakit pada IkanMas
(Cyprinus carpio). Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor

Ferdinand, Fictor dan Ariebowo, Moekti. 2009. Praktis Belajar Biologi 3 : untuk
Kelas XII Sekolah Menengah atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasionalaka

Alaerts, G dan S.S. Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional: Surabaya.

Sudibyo, P. H. T. 1999. Variasi Fisiologi Ikan Gurami Dalam Menghadapi


Ketersediaan Sumber Pakan. ITB, Bandung

16
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. RinekCipta,
Jakarta.

Consumption, O., In, F., Segara, M., Purwo, A., & Park, N. (2016). KONSUMSI
OKSIGEN IKAN PELAGIS DI MUARA SEGARA ANAK , TAMAN NASIONAL.
2(2), 111–118.

Fajrihanif, A. (1996). PENENTUAN BAKTERI SULFAT REDUCING BACTERIA (


SRB ) DAN SULFUR OXIDAZING BACTERIA ( SOB ) DENGAN
MENGGUNAKAN PELARUT YANG BERBEDA. 0–3.

17
LAMPIRAN

1 Alat dan bahan

18
2 Perlakuan

19
20

Anda mungkin juga menyukai