Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI IKAN MAS, TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN


DAN PEMBERIAN TANDA PADA IKAN NILA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi perikanan

Oleh :

ARIANTO BATE’E

NIT : 19011006

Prodi perikanan tangkap

Politeknik kelautan dan perikanan

pariaman

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, yang mana telah memberikan rahmat dan
karunian-Nya sehingga laporan praktikum mata kuliah biologi perikanan yang berjudul
“Morfologi Ikan Mas, Tingkat Kematangan Gonad Ikan Dan Pemberian Tanda Pada Ikan
Nila” ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun bedasarkan praktikum yang dilaksanakan pada 10 dan 11 februari 2020
dengan menggunakan dua jenis ikan berbeda yaitu ikan mas pada hari pertama dan ikan nila
pada hari kedua. Ke-dua jenis ikan tersebut diamati secara secara seksama untuk
mendapatkan hasil seobjektif mungkin

Tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu penulis menyadari tak ada karya yang tak
ada cela. Maka dari itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang sebanyak-banyak untuk
memperbaiki penulisan di waktu yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapakan
terimakasih dan selamat membaca.

Pariaman, 11 februari 2020


Penulis

ARIANTO BATE’E
I. Pendahuluan
A. Latar belakang

Biologi perikanan merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada prodi perikanan
tangkap di politeknik kelautan dan perikanan pariaman pada semester satu. Biologi perikanan
mengkaji bagaimana kehidupan dan perilaku ikan secara umu pada habitatnya. Materi pokok
yang wajib dikuasai diantaranya seksualitas ikan, tingkat kematangan gonad, fekunditas,
ruaya, pemijahan, siklus hidup, kebiasaan dan cara makan, persaingan dan pemangsa, umur
ikan, pertumbuhan,survival rate, mortalitas, dan pemberian tanda. Materi praktikum pada
matakuliah biologi perikanan diantaranya

a. Pengenalan morfologi ikan melalui pengamatan


b. Pembedahan ikan untuk mengetahui anatomi dalam ikan
c. Pengukuran tingkat kematangan gonad ikan : cirri fisik, kondisi gonad, warna telur,
posisi inti telur.
d. Pemberian tanda pada ikan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan ikan

B. Tujuan dan manfaat

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk dan bagian
fisik ikan, mengetahui anatomi dalam ikan, mengetahui tingkat kematangan gonad ikan dan
mampu memberikan tanda pada ikan

Adapun Manfaat dari pelaksanaan peraktikum ini adalah siswa mengatahui bagian tubuh ikan
mas dan mampu memberikan tanda pada ikan mas
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Dan Anatomi Ikan Mas

Menurut (Wikipedia, 2018) Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air
tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia,
ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia
merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas
punten" dan "ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah
terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Secara umum ikan mas mempunyai tubuh Bilateral Simetris. Yаng artinya, tubuhnya
terdiri dаrі dua belahan уаng sama. Dan јіkа tubuh ikan mas dibelah, maka hasil kedua
belahan sama. Bentuk tubuh ikan іnі сеndеrung memanjang. Sеlаіn itu, ia јugа memipih
tegak atau dikenal dеngаn istilah comprossed. Mulut ikan mas ada pada bagian tengah ujung
kepala terminal atau berada tepat dі ujung hidung. Mulut tеrѕеbut bіѕа disembulkan atau
dikenal dеngаn istilah protaktil. Pada wilayah Bagian tubuh anterior mulut ikan mas terdapat
dua pasang sungut. Adapun pada ujung dalam mulutnya, dijumpai gigi kerongkongan atau
pharyngeal teeth. Gigi ikan mas іnі terdiri аtаѕ tiga baris gigi geraham. Umumnya hаmріr
ѕеmuа tubuh ikan mas tertutupi sisik. Nаmun perlu јugа disebutkan, ada bеbеrара varietas
уаng sisiknya sedikit. Jіkа dicermati, sisik pada ikan mas сеndеrung berukuran besar Sisik іnі
termasuk sisik jenis sikloid atau lingkaran. Sisik іnі јugа digolongkan ѕеbаgаі Ctenoid уаknі
sisik dеngаn bentuk layaknya sisir. Bentuk іnі lazim ditemui pada ikan dеngаn jari-jari sirip
уаng keras. Bentuk sirip ekor pada ikan mas dikenal dеngаn istilah emarginate уаknі
berpinggiran berlekuk tunggal. Dorsal atau sirip punggung ikan mas agak memanjang.
Bagian belakangnya memiliki jari kera dan dі bagian akhir уаknі pada sirip ketiga јugа
keempat, jari tеrѕеbut menjadi bergerigi. Letak sirip punggung pada ikan іnі agak
berseberangan dеngаn ventral atau permukaan sirip perutnya. Sirip perut іnі сеndеrung dekat
dеngаn sirip dada atau subabnominal. Pada sirip dada ikan mas, dijumpai operculum dan
properkulum. Adapun sirip pada duburnya (anal) memiliki ciri layaknya sirip punggung.
Berjari keras dan pada bagian akhirnya sirip berubah bergerigi. Pada lina lateralis/gurat
isi/garis rusuk ikan mas digolongkan lengkap. Lina lateralis іnі ada pada pertengahan tubuh.
Bentuknya lina lateralis/gurat isi/garis rusuk ikan mas melintang, mulai dаrі bagian tutup
insang hіnggа kе ujung bеlаkаng area pangkal ekor. Organ Insang ikan mas terdiri аtаѕ tapis
insang, tulang lengkung insang serta lembaran daun insang. Ikan mas tіdаk mempunyai
lambung. Olеh sebab іtu ia menggunakan lambung palsu. Lambung іnі berfungsi untuk
menampung makanan.
Adapun anatomi ikan mas adalah sebagai berikut

 Sistem jaringan otot Ikan Mas ikan mas dapat berenang dengan bantuan sistem
jaringan otot. Kerangka Maskoki dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe: kerangka
utama dan kerangka pendukung. Dikendalikan oleh sistem saraf, jaringan otot melekat
dengan kerangka (tulang) dan membuat kontraksi dan aktivitas otot sehingga Maskoki
dapat bergerak dan berenang.
 Sistem pencernaan. Makanan akan diubah menjadi nutrisi oleh sistem pencernaan dan
penyerapan. Sedangkan makanan yang sudah dicerna akan dibuang menjadi feses.
Sistem pencernaan ikan mas terdiri dari mulut, faring dan laring, gigi faring, usus,
kantung empedu, liver, pankreas dan anus.
 ikan mas tidak bisa menelan makanan besar langsung ke dalam sistem pencernaan ini,
sebab mulut Maskoki kecil; tidak ada gigi di rahang, mulut menjorok ke depan, dan
dinding sistem pencernaan dalam itu halus. Otot yang tebal terdapat di atas bibir, yang
dapat merenggang dengan leluasa, membantu mendorong makanan di dalam mulut ke
dalam dan atau mengeluarkannya dari dalam mulut.
 Sistem pernafasan. Sistem pernafasan membantu ikan mas untuk menghirup oksigen
dan membuang karbondioksida. Dalam sistem ini, insang adalah organ yang
memegang pernanan paling penting. Organ insang terdapat di rongga insang di bawah
opercula. Di setiap opercula terdapat empat lengkung insang pada dua insang lamella.
Insang filamen yang penuh dengan pembuluh darah kapiler terdapat pada insang
lamella. Ketika mulut dan opercula bergerak dengan harmonis, maka oksigen yang
terlarut dalam air akan dibawa ke pembuluh darah kapiler, air akan keluar melwati
insang, sedangkan karbondioksida dalam darah dilepaskan ke air.
 Sistem pengeluaran.Limbah metabolisme dibuang melalui organ-organ pengeluaran
seperti ginjal, kantung kemih, dan insang.
 Ginjal. Ada dua buah organ yang berwarna merah gelap yang terletak di bawah tulang
punggung dan melekat dekat dengan rongga tubuh bagian belakang. Organ ini adalah
ginjal yang berfungsi untuk memproduksi urin dan membuang limbah.
 Kantung kemih. Organ ini berbentuk datar dan oval dan berada di antara anus dan
lubang ekskresi. Di belakang kantung kemih terdapat saluran kencing (uretra).
 Insang. Banyak limbah sisa metabolisme yang dibuang melalui insang.
 Sistem sirkulasi. Aktivitas kehidupan ikan mas diwujudkan melalui sel-sel dengan
fungsinya sendiri-sendiri. Nutrisi dan oksigen yang diserap serta limbah dan
karbondioksida yang dibuang merupakan bagian dari tanggung jawab sistem sirkulasi.
 Jantung. Organ ini tersusun oleh satu atrium dan satu bilik. Terletak di dekat
hubungan antara tubuh dan kepala, jantung sebagai kekuatan utama dalam sistem
sirkulasi berada di dalam rongga perikardial. Darah membuat sirkulasi berjalan
dengan baik, yang pergerakannya sendiripun diatur oleh jantung.
 Pembuluh darah. Ada tiga tipe pembuluh darah padaikan mas: pembuluh darah arteri,
pembuluh dara vena, dan pembuluh darah kapiler. Di antara ketiga tipe pembuluh
darah ini, pembuluh darah kapiler sangatlah kecil. Akan tetapi, ada banyak sekali
pembuluh darah kapiler yang tersebar di seluruh bagian tubuh Maskoki yang
menyediakan ruang untuk pertukaran udara dan substansi.
 Darah. Darah pada Maskoki berwarna merah. Merah ini berasal dari hemoglobin yang
berfungsi untuk mengikat oksigen.
 Kantung sperma. Kelenjar kelamin utama (gonad) pada ikan mas jantan adalah
sepasang kantung sperma yang berada di bawah organ gelembung renang dan di
bagian belakang hepatopankreas. Kantung sperma berbentuk panjang dan datar.
Fungsinya adalah memproduksi sperma ketika ikan mas jantan sudah memasuki usia
matang.
 Indung telur Kelenjar kelamin utama (gonad) pada Maskoki betina adalah sepasang
indung telur. Indung telur yang sudah matang penuh berisi sel telur yang berwarna
kuning. Zigot yang akan menjadi burayak dihasilkan dari pertemuan sel telur dan
sperma akibat pembuahan di luar tubuh induk betina.
 Sistem urinogenital Reproduksi pada ikan mas bergantung pada sistem urinogenital.
Maskoki adalah makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara bertelur. Maskoki
dikenal dengan dua jenis kelamin: jantan dan betina. Sistem keseimbangan.
 Gelembung renang. Organ ini berisi udara. Organ gelembung renang sering dibagi
menjadi bagian depan, bagian belakang dengan dikompresi tengah. Fungsi utama dari
organ gelembung renang adalah untuk membantu ikan mas naik atau turun agar dapat
beradaptasi di dalam air. Sistem saraf dan sistem endokrin: Sistem saraf dan sistem
endokrin ini berfungsi untuk mengkoordinasi pergerakan semua organ agar semuanya
selaras.
 Sistem saraf. Sistem saraf ini terdiri dari otak, sumsum tulang belakang dan saraf.
Ujung saraf ini berhubungan dengan semua organ sensori (organ sensori di kulit,
organ akustik, organ penciuman, dan organ penglihatan, dll.) serta jaringan otot untuk
mendapatkan impuls. Otak, saraf dan saraf tulang belakang dapat mengendalikan
semua aktivitas di seluruh tubuh.
 Sistem endokrin. Sistem ini dikendalikan oleh sistem saraf. Sistem endokrin berfungsi
untuk menyesuaikan seluruh aktivitas tubuh Maskoki dengan mengeluarkan hormo.
B. Kematangan gonad

Tingkat kematangan gonad ikan ialah tahap tertentu dari perkembangan gonad
sebelum dan sesudah ikan memijah. Tang dan Affandi (2004) menjelaskan bahwa
kematangan gonadmerupakan berbagai tahap kematangan gonad sampai dengan kematangan
akhir (finalmaturation) dari kematangan sperma atau ovum. Pengetahuan ini untuk
mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan atau belum melakukan proses reproduksi. Di
samping itu untuk mendapat keterangan bilamana ikan akan memijah, baru memijah, atau
sudah selesai memijah. Ukuran ikan pada saat pertama kali gonadnya masak ada hubungan
dengan pertumbuhan ikan. faktor lingkungan yang mempengaruhinya yaitu suhu, makanan,
dan hormon. Metabolisme optimal untuk perkembangan gonad pada saat proses reproduksi
sehingga berkorelasi dengan penambahan bobot gonad pada ikan betina 10-25%
sedangkan pada jantan 5-10% dari berat tubuh.
Pengamatan kematangan gonad dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
denganmembuat irisan gonad dan diamati struktur histologisnya, melihat morfologi gonad
secara visual. Pengamatan morfologi gonad pada ikan betina berupa : bentuk ovarium, besar-
kecilnya ovarium, pengisian ovarium dalam rongga tubuh, warna ovarium, halus-tidaknya
ovarium, secara umum ukuran telur dalam ovarium, kejelasan bentuk dan warna telur
dengan bagian bagiannya, ukuran (garis tengah) telur, dan warna telur. Sedangkan untuk ikan
jantanyang diamati berupa : bentuk testis, besar-kecilnya testis, pengisian testis dalam rongga
tubuh, warna testis, keluar-tidaknya cairan dari testis (dalam keadaan segar) (Effendie, 1979).
Fekunditas yang didapatkan pada setiap spesies ikan berbeda-beda, hal ini diduga
karenaadanya perbedaan ukuran. Effendie (2002) menyatakan bahwa variasi jumlah telur
ikan dapat disebabkan karena adanya variasi ukuran ikan. Pada beberapa spesies tertentu
pada umuryang berbeda-beda memperlihatkan fekunditas yang bervariasi sehubungan
dengan persediaan makanan tahunan (suplai makanan).
Diameter telur ada hubungannya dengan fekunditas. Makin banyak telur yang
dipijahkan(fekunditas), maka ukuran diameter telurnya makin kecil, demikian pula
sebaliknya (Tangdan Affandi, 2001). Hal ini juga dikemukakan oleh Wootton (1998) bahwa
ikan yang memiliki diameter telur lebih kecil biasanya mempunyai fekunditas yang lebih
banyak,sedangkan yang memiliki diameter telur yang besar cenderung memiliki fekunditas
rendah. Semakin besar ukuran diameter telur akan semakin baik, karena dalam telur tersebut
tersediamakanan cadangan sehingga larva ikan akan dapat bertahan lebih lama.
Tingkat kematangan gonad merupakan pengelompokan kematangan gonad ikan
berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada gonad. Digunakannya Kesteven dalam
penentuan Tingkat Kematangan Gonad pada ikan dikarenakan isi lebih spesifik. Dimana
maksudnya adalah mewakili keadaan tahap-tahap perkembangan kematangan gonad.
Berikut adalah tingkatan pada ikan jantan, dari Kesteven yang dikutip dari Mar’ati (2007),
tingkat kematangan gonad ikan jantan adalah sebagai berikut:

Tingkat 1 : Remaja, testis sangat kecil, transparan sampai kelabu


Tingkat 2 : Remaja berkembang, testis jernih berwarna abu-abu sampai kemerahan.
Tingkat 3 : Perkembangan I, testis berbentuk bulat telur berwarna kemerahan karena lebih
banyak pembuluh darah kapiler. Testes mengisi hamper setengah bagian rongga badan
ventral.
Tingkat 4 : Perkembangan II, testis berwarna kemerahan sampai putih, tidak keluar sperma
jika perut di tekan. Testis mengisi kurang lebih dua per tiga rongga badan bagian bawah.
Tingkat 5 : Dewasa, testis berwarna putih dan keluar cairan sperma jika ditekan bagian
perutnya.
Tingkat 6 : Mijah, sperma keluar jika bagian perut di tekan
Tingkat 7 : Mijah/salin, testes belum kosong sama sekali.
Tingkat 8 : Pulih salin, testes jernih, bewarna abu-abu sampai kemerahan

Kemudian untuk ikan betina sendiri hampir sama. Menurut Wahyuningsih dan Barus (2006),
dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan cara morfologi
adalah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi gonad yang dapat
dilihat. Kesteven (Begenel & Braum (1968)) membagi tingkat kematangan gonad dalam
beberapa tahap yaitu:
a. Dara. Organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung, testes dan
ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai abu-abu. Telur tidak terlihat dengan mata
biasa.
b. Dara Berkembang. Testis dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjangnya setengah atau
lebih sedikit dari panjang rongga bawah. Telur satu persatu dapat terlihat dengan kaca
pembesar.
c. Perkembangan I. Testis dan ovarium bentuknya bulat telur, berwarna kemerah-merahan
dengan pembuluh kapiler. Gonad mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian bawah.
Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
d. Perkembangan II. Testis berwarna putih kemerah-merahan, tidak ada sperma kalau bagian
perut ditekan. Ovarium berwarna oranye kemerah-merahan. Telur dapat dibedakan
dengan jelas, bentuknya bulat telur. Ovarium mengisis kira-kira dua pertiga ruang bawah.
e. Bunting. Organ seksual mengisi ruang bawah. Testis berwarna putih, keluar tetesan
sperma kalau ditekan perutnya. Telur bentuknya bulat, beberapa dari telur ini jernih dan
masak.
f. Mijah. Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan di perut. Kebanyakan telur
berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk bulat telur tinggal dalam ovarium.
g. Mijah/Salin. Gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat telur.
h. Salin. Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur sedang ada dalam
keadaan dihisap kembali.
i. Pulih Salin. Testis dan ovarium berwarna jernih, abu-abu merah.
C. Pemberian Tanda Pada Ikan (Marking)

Menurut (Effendi, M. I. 2002)Marking merupakan pemberian tanda pada tubuh ikan buka
berupa benda asing. Tanda yang dimaksud dalam kategori ini adalah pemotongan sirip,
pemberian lubang pada tutup insang dan pemberian tato.

Tujuan pemberian tanda pada ikan ialah mengenal kembali ikan yang telah diberi tanda.
Kegunaannya antara lain untuk mempelajari:
A. Parameter populasi
– Kepadatan
– Kecepatan mortalitas
– Kecepatan ekploitasi
– Kecepatan recruitmen
B. Kecepatan dan arah ruaya
C. Pertumbuhan dan penentuan umur
D. Tingkah laku

Beberapa pertimbangan dalam pemberian tanda pada ikan ialah:


1. Tujuan pemberian tanda
2. Lama kegiatan
3. Cara pengembalian ikan bertanda
4. Macam dan jumlah ikan yang terlibat
5. Tenaga kerja yang tersedia untuk memberi tanda

Selain itu bebarapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian tanda adalah:
1. Tanda yang diberikan tidak mengganggu pergerakan atau daur hidup ikan tersebut
2. Tanda mudah dikenalai
3. Ikan yang dipasangi tanda bukan merupakan ikan berumur pendek
4. Diusahakan tidak melukai ikan yang berakibat fatal bagi ikan yang ditandai
III. Metode
A. Alat dan bahan
Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
Nampan, penggaris, gunting, cutter, pingset, timbanagan elektrik, alat tulis

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :


Ikan lele jantan dan betina, ikan nila betina.
B. Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada :
1. Hari, tanggal : senin, 10 februari 2020
Waktu : 08:30-11.00 WIB
Tempat : laboratorium politeknik kelautan dan perikanan pariaman
2. Hari, tanggal : selasa, 11 februari 2020
Waktu : 08:00-10:30 WIB
Tempat : laboratorium politeknik kelautan dan perikanan pariaman dan kolam
air payau politeknik kelautan dan perikanan pariaman

C. Metode praktikum
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode lansung dimana objek diteliti,
diamati, dan dibedah secara lansung oleh praktikan guna diambil datanya sesuai dengan
tuntutan yang terdapat di dalam buku penuntun praktikum.
IV. Hasil dan pembahasan
A. Morfologi ikan mas
Langkah langkah praktikum
 Ikan dan peralatan disiapkan
 Ikan yang diamati, diletakkan di nampan
 Ikan yang berada diatas nampan di amati, di ukur dan di timbang
 Hasil pengamatan dan gambar dibuat dalam table pengamatan
No Nama ikan (nama Pengamatan Gambar keterangan
latin)
1  Phyllum : Panjang Gambar
Chordata  Total : 18 cm ikan di
 Subphyllum :  Fark : 16 cm samping
Vertebrata  Standard:14, merupakan
 Superclass : 5 cm gambar
Pisces  Berat: 60 ikan mas
 Class : gram jantan
Osteichthyes sebelum di
 Subclass : Jenis kelamin : belah dan
Actinopterygii jantan sesudah di
 Ordo : belah
Cypriniformes
 Subordo :
Cyprinoidea
 Family :
Cypridae
 Subfamily :
Cyprinidae
 Genus :
Cyprinus
 Species :
Cyprinus carpio

Hasil pengamatan :
a. ikan masyang kami amati mempunyai tubuh Bilateral Simetris. Yаng artinya,
tubuhnya terdiri dаrі dua belahan уаng sama. Dan јіkа tubuh ikan mas dibelah, maka
hasil kedua belahan sama. Bentuk tubuh ikan іnі сеndеrung memanjang. Sеlаіn itu, ia
јugа memipih tegak atau dikenal dеngаn istilah comprossed.
b. Mulut ikan mas ada pada bagian tengah ujung kepala terminal atau berada tepat dі
ujung hidung. Mulut tеrѕеbut bіѕа disembulkan atau dikenal dеngаn istilah protaktil.
c. Terdapat dua pasang sungut Pada wilayah Bagian tubuh anterior mulut ikan mas
Adapun pada ujung dalam mulutnya, dijumpai gigi kerongkongan atau pharyngeal
teeth. .
d. Bentuk sirip ekor pada ikan mas dikenal dеngаn istilah emarginate уаknі berpinggiran
berlekuk tunggal
e. Jіkа dicermati, sisik pada ikan mas сеndеrung berukuran besar Sisik іnі termasuk sisik
jenis sikloid atau lingkaran. Sisik іnі јugа digolongkan ѕеbаgаі Ctenoid уаknі sisik
dеngаn bentuk layaknya sisir. Bentuk іnі lazim ditemui pada ikan dеngаn jari-jari
sirip уаng keras..
f. Dorsal atau sirip punggung ikan mas agak memanjang. Bagian belakangnya memiliki
jari kera dan dі bagian akhir уаknі pada sirip ketiga јugа keempat, jari tеrѕеbut
menjadi bergerigi. Letak sirip punggung pada ikan іnі agak berseberangan dеngаn
ventral atau permukaan sirip perutnya. Sirip perut іnі сеndеrung dekat dеngаn sirip
dada atau subabnominal. Pada sirip dada ikan mas, dijumpai operculum dan
properkulum. Adapun sirip pada duburnya (anal) memiliki ciri layaknya sirip
punggung. Berjari keras dan pada bagian akhirnya sirip berubah bergerigi. Pada lina
lateralis/gurat isi/garis rusuk ikan mas digolongkan lengkap. Lina lateralis іnі ada
pada pertengahan tubuh.
g. Bentuknya lina lateralis/gurat isi/garis rusuk ikan mas melintang, mulai dаrі bagian
tutup insang hіnggа kе ujung bеlаkаng area pangkal ekor.

B. Kematangan Gonad
Langkah langkah praktikum
 Ikan dan peralatan disiapkan
 Ikan yang diamati, diletakkan di nampan
 Ikan yang berada di atas nampan kemudian di belah dua simetris.
 Ikan yang berada di atas nampan di amati,
 Hasil dan foto pengamatan dibuat dalam table pengamatan
No Nama ikan (nama pengamatan Gambar keterangan
latin)
1 Kingdom : Panjang Gambar
Animalia  Total : 17 cm ikan
Filum : Chordata  Fark : 16 cm siamping
Subfilum :  Standard:14, merupakan
Vertebrata 2 5 cm gambar
Kelas : ikan nila
Osteichtyes Jenis kelamin : betina
Subkelas : betina
Acanthopterygii
Ordo :
Percomorphi
Subordo :
Percoidea Famili :
Cichlidae Genus :
Oreochromis
Spesies :
Oreochromis
niloticus

Gonad adalah organ reproduksi yang menghasilkan sel kelamin, gonad


dapat berfungsi untuk mengontrol karakteristik kelamin skunder. Gonad ikan betina
dinamakano varium dan gonad ikan jantan dinamakan testis. Ovari dan testis ikan dewasa
biasanyaterdapat pada individu terpisah, kecuali pada beberapa golongan ikan yang
ditemukan gonad jantan dan betina ditemukan dalam satu individu (hermaproditisme).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa ikan mas
bukan termasuk kedalam golongan hermaprodit karena gonad ikan betina dan jantan tidak
terdapat dalam satu tubuh.
Ciri-ciri ikan yang kami amati adalah sebagai berikut:
 Organ seksual mengisi ruang bawah.
 Testis berwarna putih, keluar tetesan sperma kalau ditekan perutnya.
 Telur bentuknya bulat, beberapa dari telur ini jernih dan masak
Jadi dari pengamatan kami ikan yang kemi amati dalam kondisi bunting.

C. Pemberian tanda pada ikan (marking)


Langkah langkah praktikum
 Ikan dan peralatan disiapkan
 Ikan yang diamati, diambil dari dalam kolam
 Ikan yang berada di tangan diamati sejenak untuk mengetahui bagiam mana yang
harus diberi tanda, ditimbang dan di ukur ukuran badannya
 Kemudian ikan yang sudah diberi tanda dilepas kembali
 Seminggu kemudian kembali diamati
 Hasil dan foto pengamatan dibuat dalam table pengamatan
No Nama ikan Pengamatan sebelum Gambar keterangan
(nama latin) marking
1 Kingdom : -total leght : 19 cm Gambar ikan di
Animalia -fark leght : 18 cm samping
Filum : -standar leght : 16 merupakan
Chordata cm gambar ikan
Subfilum : -tinggi : 5,5 cm nila selai
Vertebrata 2 - berat : 130 gram pemberian
Kelas : tanda dengan
Osteichtyes pemotongan
Subkelas : sirip punggung
Acanthopterygii
Ordo :
Percomorphi
Subordo :
Percoidea
Famili :
Cichlidae
Genus :
Oreochromis
Spesies :
Oreochromis
niloticus

Hasil dan pembahasan :

Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor)
mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip
punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan
sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang)
yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan,
sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau
kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian
truncus fungsinya adalah untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang
Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya
mencapai 50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan antara ikan
jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya.
Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil
meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga
berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kukuh,
sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar
Table pengamatan setelah pengamatan setelah dibiarkan hidup selama seminggu
No Nama ikan Pengamatan sebelum Gambar keterangan
(nama latin) marking
1 Kingdom : -total leght : 19,2 Gambar ikan di
Animalia cm samping
Filum : -fark leght : 18,1 merupakan
Chordata cm gambar ikan
Subfilum : -standar leght : nila yang sudah
Vertebrata 2 16,4 cm di marking dan
Kelas : -tinggi : 5,6 cm perkembangan
Osteichtyes - berat : 134 gram sesudah
Subkelas : dibiarkan
Acanthopterygii seminggu.
Ordo :
Percomorphi
Subordo :
Percoidea
Famili :
Cichlidae
Genus :
Oreochromis
Spesies :
Oreochromis
niloticus
V. KESIMPULAN

Bedasarkan pembahasan yang telah dilakukan di dalam laporan Morfologi Ikan Mas,
Tingkat Kematangan Gonad Ikan Dan Pemberian Tanda Pada Ikan Nila. Maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :

Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sprema dan ikan betina
adalah ikan yang mempunyai organ penghasilan telur. Berdasarkan hasil praktikum yang
telah dilaksanakan menunjukkan bahwa ikan mas bukan termasuk kedalam golongan
hermaprodit karena gonad ikan betina dan jantan tidak terdapat dalam satu tubuh.

Pertumbuhan ikan nila yang di marking dengan pemotongan sirip punggungnya tidak
mendapatkan gangguan pertumbuhan. Ikan tumbuh sesuai dengan pertumbuhannya.

VI. SARAN
Sebagai seorang mahasiswa saya menyadari bahwa penelitian sekunder itu lebih sulit, karena
ciri-ciri yang ditampakkan itu malah membingungkan untuk mengetahui jenis kelamin dan
bagaian organ serta gonad ikan. Walaupun demikian saya kita harus lebih teliti mengamati
setiap inchi untuk emngidentifikasi bahan praktek tersebut. Dan semoga dikemudian hari
praktikan lain dapat mengatasi masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai