Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANATOMI ORGAN REPRODUKSI

OLEH
NAMA : WIDIAWATI RUSTAM
NPM : 05172211009

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2022
Kata Pengantar

Dengan rasa hormat dan kesyukuran, makalah ini disusun untuk menjelaskan dan
menggali lebih lanjut mengenai anatomi organ reproduksi pada ikan. Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan wawasan yang mendalam terhadap struktur dan fungsi organ reproduksi ikan,
mengukur peran kunci dalam siklus hidupnya. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi
positif terhadap pemahaman ilmiah dan praktis di bidang perikanan serta konservasi. Terima
kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan inspirasi dalam penyusunan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................1
Latar belakang..................................................................................................1
Tujuan...............................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................3
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI..............................................................3
Organ reproduksi jantan...................................................................................3
Organ reproduksi betina...................................................................................4
Sisrem hormone reproduksi .............................................................................4
Factor regulasi..................................................................................................5
Hormone antagonistik ......................................................................................6
BAB III ............................................................................................................7
PENUTUP........................................................................................................7
Kesimpulan ......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan adalah salah satu hewan air yang sama dengan makhluk hidup lain yaitu melakukan
reproduksi untuk meneruskan keturunan agar spesies ikan tersebut tidak punah. Pada ilmu
perikanan, sistem reproduksi pada ikan jauh berbeda dengan sistem reproduksi hewan pada
umumnya, mengingat reproduksi ikan terjadi pada perairan sehingga memiliki keunikan
diantaranya tingkah laku ikan menjelang pemijahan Ikan tergolong vertebrata, bersifat
poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Golongan ikan ini
memiliki jenis yang beraneka ragam, ada yang menyebutkan 27.000 spesies di seluruh dunia,
bahkan ada yang memperkirakan sebesar 40.000 jenis. Dari spesies ikan yang begitu besar, perlu
untuk meneruskan keturunannya. Di alam, masing-masing spesies akan memijah dengan
spesiesnya sendiri. Dalam hal ini si ikan memiliki insting untuk dapat menemukan pasangannya.
Apa itu Reproduksi?
Reproduksi adalah suatu proses biologis dalam memproduksi organisme baru. Dalam hal ini
sebagai cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap
individu organisme adalah sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.
Reproduksi adalah proses alam dalam usaha pengabadian spesies dan proses pemunculan spesies
dengan ciri atau sifat yang merupakan kombinasi perubahan genetik.
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk
melestarikan jenisnya atau kelompoknya. tidak setiap individu mampu menghasilkan keturunan,
tetapi setidaknya reproduksi akan berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup di
permukaan bumi ini. Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung
kondisi lingkungan tertentu setiap tahun. Ikan memiliki variasi yang luas dalam strategi
reproduksi agar keturunannya mampu bertahan hidup. Ada tiga strategi reproduksi yang paling
menonjol : 1) memijah hanya bilamana energi (lipid) cukup tersedia : 2) memijah dalam proporsi
ketersediaan energi : dan 3) memijah dengan mengorbankan semua fungsi yang lain, jika
sesudah itu individu tersebut akan mati. Berdasarkan ketiga strategi itu, maka ikan memiliki
ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan
memiliki jumlah telur yang banyak, namun ukurannya kecil, sebagai konsekuensi dari sintasan
yang rendah. Sebaliknya, ikan yang memiliki jumlah telur yang sedikit, ukuran atau diameter
setiap telurnya dipastikan akan berukuran besar, dan kadang memerlukan perawatan yang lebih
dari induknya. Berdasarkan strategi reproduksi yang dimiliki oleh ikan maka dikenal tipe
reproduksi sexual dengan fertilisasi internal dan reproduksi sexual dengan fertilisasi eksternal.
Reproduksi seksual dengan fertilisasi internal, dilakukan dengan menempatkan sperma ke dalam
tubuh betina sehingga mengurangi kemungkinan kekeringan atau mengatasi kekurang dekatan
sperma dan telur sehingga fertilisasi dapat berlangsung, sedangkan fertilisasi eksternal,
merupakan penggabungan dua gamet (sperma dan telur) di luar tubuh masing-masing induk
secara terkoordinasi.
Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang
anatomi organ reproduksi pada ikan. Melalui pemetasaan struktur dan fungsi organ
reproduksi,makalah ini bertujukan untum memberikan kontribusi pada pengetahuan ilmiahdan
manajemen perikanan berkelanjutan.
BAB II
ANATOMI ORGAN REPRODUKS
1.2Organ reproduksi jantan
Ikan mengembangkan berbagai strategi reproduksi untuk mencapai keberhasilan reproduksi.
Disini organ-organ yang terkait dengan proses reproduksi sangat berperan. Hal ini berhubungan
dengan kondisi lin gkungan perairan tempat hunian ikan.
 Gelembung renang
 Insang
 Jantung
 Hati
 Lambung atas
 Lambung bawah
 anus
Organ Reproduksi Jantan Organ reproduksi pada ikan sering disebut dengan gonad. Gonad
ikan jantan terdiri dari sepasang testis yang pada umumya berwarna putih atau kekuningan.
Letak testis menggantung pada dinding tengah rongga perut (abdomen). Testis berfungsi
menghasilkan spermatozoa. Spermatozoa yang berasal dari testis akan dialirkan ke saluran
sperma (vas deferens), kemudian menuju lubang urogenital. Lubang urogenital adalah lubang
tempat bermuaranya saluran kelamin dan saluran urin. Melalui lubang urogenital inilah
spermatozoa akan dikeluarkan. Letak saluran urogenital berdekatan dengan anus. Beberapa jenis
ikan bersifat hermafrodit di mana satu ikan memiliki dua jenis kelamin dan mampu
memproduksi ovum dan sperma. Ikan yang bersifat hermafrodit dapat memiliki dua jenis
kelamin secara bersamaan Tujuan Pembelajaran : Taruna mampu memahami organ reproduksi
ikan dan mengetahui cara kerja dari organ reproduksi tersebut. 12 atau jenis kelaminnya berganti
seiring dengan perkembangan. Ikan Poecilia formosa adalah ikan hermafrodit yang berkembang
biak secara partenogenesis di mana telur berkembang langsung menjadi embrio tanpa dibuahi.
Testis yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis ikan berbentuk
seperti kantong dengan lipatanlipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik
(spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi
perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah/ lubang urogenital.
Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium.
Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali
berlobus.
Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus, bagian anterior akan
menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus
deferen. Bagian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, dari sini akan
terbentuk kantung sperma. 13 Dutus deferen akan bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran
dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menggunakan lubang yang sama.
2.2 Organ reproduksi betina
Organ reproduksi atau gonad ikan betina terdiri dari ovarium yang berwarna bening
kemerahan seperti agar-agar. Ovarium terletak di dekat usus, mengisi dua pertiga rongga perut
atau hampir menutupi organorgan tubuh. Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur atau ovum.
Ovum keluar dari ovarium menuju oviduk atau saluran telur kemudian menuju lubang
urogenital. Dari lubang urogenital inilah ovum yang telah siap dibuahi akan keluar.
 Ovarium
 Lubang urogenital
Organ reproduksi betina Alat kelamin betina, yaitu ovarium. Ovarium pada Elasmoranchi
padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa yang
berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah
sepasang. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang
memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk ikan, sempit pada bagian
anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka. Pada
teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada bagian
posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang.

3.2 Sistem Hormonal Reproduksi


Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa
pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular,termasuk
tumbuhan ,memproduksi hormon. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk
mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor
tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima
sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah
aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan
pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem
kekebalan, pengaturan metabolism pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru
(misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan
menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon
lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin
vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis
jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada
juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke
aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target Pada prinsipnya pengaturan
produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol
sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol
kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan
hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke
posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan, hormon
dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk
batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam
proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem
pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu
yang menghasilkan hormon.

4.2 Faktor Regulasi


Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang
memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari
oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang
menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat
(inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah
FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya
hormon FSH dan LH
5.2 Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan,
contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pankreas akan
memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan
pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut. Untuk memanipulasi
dan memacu produksi suatu jenis ikan yang sulit dibudidaya dalam keadaan normal,maka
penggunaan hormon reproduksi ikan di nilai sangat membantu. Di Indonesia ,pengguna hormon
reproduksi ini telah banyak digunakan.Namun apakah hormon reproduksi ikan itu,dan apa saja
jenis – jenisnya belum banyak orang tahu.Berikut pengertian dan klasifikasi hormon reproduksi .
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
pemahaman terhadap anatomi organ reproduksi ikan tidak hanya penting untuk ilmu
pengetahuan, tetapi juga krusial dalam upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya
perikanan. Dengan mengetahui secara mendalam tentang struktur dan fungsi organ reproduksi,
kami dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk melindungi spesies ikan. Diperlukan
kerja sama antara ilmuwan, praktisi perikanan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa sumber
daya perikanan dapat dinikmati pada generasi mendatang. Makalah ini diharapkan dapat menjadi
panduan yang bermanfaat dalam upaya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1.Affandi, R., D.S. Safei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Fisiologi
2.Effendi, I. 2004. Pengantar Budidaya . Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta
3. Effendie, M.I .1979. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
4.Effendie,M.I.,2002.Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusantara: Jakarta
5. Ellis, A.E. 1988. Fish Vaccination. Academic Press. 255 h.
6. Hayati, A (2019). Biologi Reproduksi Ikan. Departemen Biologi.

Anda mungkin juga menyukai