Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP INDIVIDU POPULASI DAN KOMUNITAS DALAM EKOLOGI

OLEH

NAMA : RIZKY SURYANINGSIH S


NPM. 05172211004

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt, yang atas
Rahmatnya dan karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya

Pada kesempatan ini, tidak lupa Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen Mata Kuliah yang
telah membimbing penulis selama perkuliahan. Terimakasih pula kepada rekan-rekan yang turut
mendukung dalam penyelesaian makalaah ini.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini agar dapat menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua, terutama mahasiswa.

Penulis

Ternate,4 Oktober
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PEMBAHASAN ............................................................................................................4

1.1 Tujuan............................................................................................................................4
1.2 Latar belakang...............................................................................................................4
1.3 Rumusan masalah.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5

2.1 Pemahaman konsep individu.........................................................................................5

2.2 Dinamika popuasi...........................................................................................................5

2.3 Komunitas Interaksi........................................................................................................5

2.4.Macam-macam komunitas.............................................................................................5

2.5. Struktur komnitas..........................................................................................................6

2.6. Interaksi.........................................................................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan makluk hidup dan
lingkungannya. Bumi memiliki banyak sekali jenis-jenis mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan
dan binatang yang sangat kompleks hingga organisme yang sederhana seperti jamur, amuba dan
bakteri. Meskipun demikian semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak bisa hidup sendirian.
Masing-masing tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun benda mati di sekelilinganya.

Ruang Lingkup Kajian Ekologi adalah untuk memahami batas-batas ruang lingkup kajian
ekologi terlebih dahulu perlu dipahami bagaimana sistem kehidupan di muka ini tersusun dari
sistem kehidupan terbesar (biosfer) sampai ke dalam sistem kehidupan terkecil. Antara makhluk
hidup satu dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi. Ekosistem tersusun atas komponen-
komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Komponen itu membentuk satuan-
satuan organism kehidupan. Antara individu yang satu dengan lainnya dalam satu daerah akan
membentuk populasi. Selanjutnya, antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam satu
daerah akan terjadi interaksi membentuk komunitas. Hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya akan membentuk ekosistem. Kumpulan ekosistem di dunia akan
membentuk biosfer. Urutan satuan - satuan makhluk hidup dalam ekosistem dari yang kecil
sampai yang besar adalah Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem dan Biosfer. namun pada
sekian banyak susunan ekologi tersebut, pada kesempatan ini penulis akan menyajikan makalah
tentang Populasi dan Komunitas.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan individu?
2. Apa yang dimaksud dengan populasi?
3. Apa yang dimaksud dengan komunitas?
BAB II
PEMBAHASAN
Ekologi merupakan salah satu imu dasar bagi ilmu lingkungan. Ekologi merupakan ilmu
tengtang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan seumur hidup dengan
lingkungan hidupnya. Dalam ilmu lingkungan demikian pula ekologi, makhluk hidup
(organisme)pada dasarnya dipelajari dalam satuan populasi misalnya satuan individu-individu
makhluk hidup yang semacam yang hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Adapun cakupan
wilayah kerja dalam ekologi adalah individu, populasi, dan komunitas

2.1. INDIVIDU

Konsep individu mengacu pada pemahaman atau pandangan tengtang seseorang atau entitas unik
atau sebagai bagian dari suatu kelompok atau masyarakat. Ini mencakup aspek-aspek seperti
indentitas, karakteristik fisik, emosi, dan pikiran yang membuat seseorang berbeda dari orang
lain. Konsep individu juga dapat melibatkan penilaian subyektif tengtang kualitas, potensi, dan
nilai dari seseorang. Dengan kata lain, itu adalah cara kita memahami dan mengartikan diri kita
sendiri serta orang lain sebagai entitas yang berbeda dan memiliki keunikan masing-masing.

2.2.POPULASI

Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan individu suatu spesies makhlukhidup yang
sama. Muncul pertanyaan, berapa banyakkah individu yang dapatterkumpul menjadi sebuah
populasi? Berapa luaskah daerah yang dapat dihunioleh sebuah populasi? Biawak (Varanus
salvator ) sejenis reptilia, dijumpai adasecara tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Sejauh
manakah biawak ini akandianggap sebagai populasi? Menentukan populasi memang sukar jika
anggotanyaterpisah pisah dalam sebuah wilayah di mana jarak menjadi penghalang
antarindividu, seperti halnya gajah atau harimau di Asia, pohon cemara di Eropa,bahkan manusia
di dunia. Cara menentukan batasan populasi yang lebih baikdidasarkan pada pengaruh atau
individu yang lain dalam suatu populasi. Jadi,populasi dipandang sebagai suatu sistem yang
dinamis daripada gejala individu yang selalu melakukan hubungan. Maka,
populasi adalah kumpulan individusebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang
antarsatu individudengan individu yang lainTentu saja antara individu betina dengan
individu jantan. Jadi, meskipun banteng di Ujung Kulon dan banteng di PananjungPengandaran,
Baluran (Jatim), spesiesnya sama yaitu Bos Javanicus. Karenapotensinya untuk berbiak silang
dihalangi oleh jarak yang jauh (isolasigeografis), tiga kumpulan banteng itu merupakan tiga
populasi. Tentu sajaindividu dalam sebuah populasi itu tidak hanya berinteraksi melalui biak
silang,tetapi juga berhubungan secara dinamis dalam hal-hal lain. Kalau jumlahindividu per unit
luas bertambah dalam perjalanan waktu, kita katakan Kepadatan (sudah lazim kita menggunakan
istilah kepadatan untuk manusia atau hewan dankerapatan untuk tumbuhan. Jika pembicaraan
menyangkut keduanya sekaligus,buku ini menggunakan istilah kepadatan saja sebagai singkatan
dari kepadatanatau kerapatan) populasi itu naik. Kalau kepadatan populasi itu sedemikian
rupanaiknya sehingga kebutuhan populasi itu akan bahan makanan, tempat tinggal,dan
kebutuhan hidup lain-lain menjadi di luar kemampuan alam lingkunganuntuk menyediakan atau
menyokong secukupnya, timbullah persaingan atau kompetisi. Persaingan ini menimbulkan dua
akibat: (l) dalam jangka waktu yangsingkat uakan menimbulkan akibat (efek) ekologi dan

(2) dalam jangka waktuyang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.Persaingan


menimbulkan daya juang untuk mempertahankan kelangsunganhidup, yang
dapat dimenangkan oleh yang "kuat” atas anggota yang "lemah"Dalam waktu yang singkat,
akibat ekologi itu berupa (1) kelahiran, kelangsunganhidup, dan pertumbuhan populasi yang
bolehjadi tertekan, serta (2) pemindahan(emigrasi) populasi yang mungkin meningkat.Persaingan
dalam populasi dapat berupa persaingan langsung antarindividu.Misalnya, daya pembiakan
menurun atau tertekan oleh kepadatan individu jantanyang begitu besar sehingga si jantan lebih
banyak membuang waktumemperebutkan betina daripada melakukan proses pembiakannya
sendiri.Persaingan tidak langsung, misalnya seekor hewan kelaparan karena
makanannyadihabiskan oleh hewan lain. Dalam hal ini, hewan yang kelaparan itu tidakpernah
bersentuhan dengan hewan yang mendahuluinya dalam menghabiskanpersediaan
makanan.Persaingan dapat pula berakibat perubahan yang berangsur-angsur padapopulasi (efek
evolusi). Misalnya dalam sebuah populasi terdapat individu yangberukuran tubuh besar bersaing
dengan individu hewan yang kecil. Katakanlahhewan yang kecil itu terkalahkan dalam
persaingan memperoleh makanan. Maka,hewan yang bertubuh kecil itu tidak hanya terancam
bahaya kelaparan, tetapiumur dan daya perkembangannya juga akan turun dalam populasi secara
keseluruhan. Lama-kelamaan (evolusi) itu akan banyak melahirkan individubertubuh besar dari
populasi tersebut, dan yang bertubuh kecil akan tersisihkan.Akhirnya, populasi akan dikuasai
oleh populasi hewan yang bertubuh besar.Bahkan, yang kecil akan hilang karena tidak
berkembang. Satu hal yang pentingdi sini ialah bahwa dalam setiap persaingan antarindividu,
kemampuan anggotapopulasi bersaing ada akhirnya dapat tetap dipertahankan karena yang
menanglahyang meneruskan kelangsungan generasi.Ada dua faktor lingkungan yang dapat
menurunkan daya biak populasi,yaitu: (1) faktor bergantung pada kepadatan populasi itu sendiri
(desity-dependent factor), misalnya kekurangan bahan makanan, kekurangan ruanguntuk hidup
karena populasi terlampau padat; (2) serta faktor yang tidakbergantung pada kepadatan populasi
(desity-independent-factor) misalnyaterdapat penurunan suhu lingkungan secara drastic dan
mendadak, atau anginarebut yang melanda suatu daerah pada suatu musim sehingga dapat
membunuhbanyak individu dalam populasi. Faktor lingkungan semacam ini dapat
sajamuncul.Ciri penting dalam sebuah populasi ialah struktur umur anggotanya. Padagambar
diagram misalnya, digambarkan dua struktur umur populasi manusia.Pada populasi A, tampak
angka kelahiran (usia muda) lebih tinggi daripadaangka kematian (usia tua), populasi sebesar 2%
per tahun. Struktur umur yangdemikian khas bagi populasi di negara yang sedang
berkembang.Dalam populasi A, 52,4% anggota populasi berumur kurang dari 20
tahun.Sebaliknya, pada populasi B (seperti populasi negara Inggris sekarang) tidaktampak
perbedaan yang nyata pada jumlah penduduk naik perlahan-lahan.Jumlah penduduk di bawah
umur 20 tahun hanya 31%. Struktur umur dalampopulasi penting karena dapat memberikan
gambaran serta sifat individupopulasi itu, sesuai dengan karakter setiap batas kisaran (range)
umurnya.Misalnya, hal yang berhubungan dengan derajat angka kelahiran, derajat angka
kematian, kecenderungan untuk beremigrasi atau berimigrasi, tujuan bahan makanan, dan
potensi kerja serta nilai sosial-ekonominya. Oleh karena itu, struktur umur sangat penting untuk
diamati dan di perhatikan dalam perkembangan suatu populasi.

2.3. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam
tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari populasi misalnya dalam hal
interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar populasi, tidak hanya antar individu-
spesies seperti pada populasi. Hubungan antar populasi ini menggambarkan berbagai keadaan
yaitu bisa saling menguntungkan sehingga terwujud sutau hubungan timbal balik yang positif
bagi kedua belah pihak (mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak
dirugikan (parasitisme).Yang harus diperhatikan bila suatu komunitas sudah terbentuk, maka
populasi-populasi yang ada haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya.
Dalam biosistem komunitas ini berasosiasi dengan komponen non hidup (abiotik) membentuk
suatu ekosistem.

Nama Komunitas

Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut.
Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat
menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati. Cara
yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang
jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat
berdasarkan :

1. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya seperti
hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat
tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil

2. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas
pantai pasir, komunitas lautan, dll

3. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas.


Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah
hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.

Macam-macam Komunitas

Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua
bagian yaitu:

1. Komunitas akuatik, misalnya yang terdapat di laut, danau, sungai, parit atau kolam.

2. Komunitas terestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di


padang rumput, di padang pasir, dll.
Struktur Komunitas

1.Kualitatif,seperti komposisi, bentukhidup, fenologi dan vitalitas.Vitalitas menggambarkan


kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.

2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan
nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat.Densitas
(kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan
luas/volume, atau persatuan penangkapan

3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah
yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi
terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan
waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam
tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi
merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai
dengan lingkungannya.

Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas
awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi
yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru. Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama
dengan yang terjadi pada suksesi primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan
ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi
tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.

Interaksi

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya
saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat
merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.
Interaksi antar organisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan
selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu
populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di
sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang
kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral.

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa.

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya

Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam
bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan
spesies lainnya tidak dirugikan.

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.

Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak
langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang
dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans)
jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik.
Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp.
dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah
disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma.
Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.
Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.

Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga
aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur
karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara


organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain
aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman
biotik, serta siklus materi.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan


keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas
suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

· Populasi adalah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.

Suatu organisme disebut sejenis bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Menempati daerah atau habitat yang sama

Mempunyai persamaan bentuk, susunan tubuh, dan aktifitas Mampu menghasilkan keturunan
yang subur, yaitu yang mampu berkembang biak.

Komunitas adalah sebagai seluruh populasi yang menempati daerah yang sama. Di daerah
tersebut, antar jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya akan terjadi interaksi.
Kemudian interaksi itu membentuk suatu kumpulan, di mana di dalamnya setiap individu
menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai