Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EKOLOGI SOSIAL

“KONSEP EKOLOGI SOSIAL”

DISUSUN OLEH:

Ulfa Uhfatul Ajijah


[196 030 04]

KELAS E
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji segala dan ucapan terima kasih kepada Allah SWT karena hanya dengan
pertolongan dan pimpinan Allah pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang EKOLOGI SOSIAL, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan baik .
Makalah ini memuat tentang “KONSEP EKOLOGI SOSIAL”. Walaupun makalah ini
mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.dan
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya.Terima kasih.

Universitas Negeri Manado,28 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ekologi sosial................................................................................................. 2
B. Manfaat Ekologi Bagi Manusia ....................................................................................... 3
C.Jenis piramida ekologi ..................................................................................................... 5
DPrinsip ekologi.………………………………………………………………………….. 6
E.Cabang – cabang ekologi……………………………………………………………….. 6
F.Jebis – jenis ekologi……………………………………………………………………... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ekologi merupakan cabang ilmu dalam biologi yang mempelajari tentang hubungan makhluk
hidup dengan habitatnya. Pada dasarnya makhluk hidup bergantung pada makhluk hidup
lainnya ataupun habitatnya sehingga terjadi hubungan timbal balik antara suatu makhluk
hidup dengan makhluk hidup lainnya ataupun dengan habitatnya. Hubungan antar makhluk
hidup ataupun dengan habitatnya inilah yang merupakan interaksi yang dapat bersifat predasi,
parasitisme, komensalisme, dan mutualisme. Dalam ekologi, dikenal istilah rantai makanan.
Rantai makanan merupakan lintasan konsumsi makanan yang terdiri dari beberapa spesies
organisme [9]. Bagian paling sederhana dari suatu rantai makanan berupa interaksi dua
spesies yaitu interaksi antara spesies mangsa (prey) dengan pemangsa (predator). Apabila
antara dua spesies ini tidak terjadi interaksi dan lingkungan tidak membatasi maka untuk
spesies prey akan meningkat secara tidak terbatas yang disebut sebagai model pertumbuhan
eksponensial. Selain model eksponensial, dikenal juga model pertumbuhan logistik. Model
pertumbuhan logistik merupakan model pertumbuhan populasi dengan kapasitas daya
tampung (carrying capacity) [11]. Daya tampung (carrying capacity) merupakan batas teratas
dari pertumbuhan suatu populasi, dimana jumlah populasi itu tidak lagi dapat didukung oleh
sarana, sumberdaya, dan lingkungan yang ada [14]. 2 Banyak faktor yang mempengaruhi
jumlah populasi suatu spesies, selain kematian alami, yaitu predasi, pemanenan, pencemaran,
dsb. Predasi merupakan salah satu faktor yang sering dibahas dalam interaksi antar spesies.
Kehadiran predator memberikan pengaruh pada jumlah prey. Oleh karena itu, pada interaksi
tiga spesies, kehadiran predator kedua berpengaruh pada jumlah predator pertama dan prey
sehingga dalam rantai makanan tiap komponennya saling memberikan pengaruh. Model yang
mendiskripsikan interaksi dua spesies yang terdiri dari prey dan predator adalah model rantai
makanan dua spesies, sedangkan model yang mendiskripsikan interaksi tiga spesies yang
terdiri dari prey, predator pertama, dan predator kedua adalah model rantai makanan tiga
spesies. Model ini terdiri dari model laju perubahan populasi predator dan model laju
perubahan populasi prey. Menurut Holling (1959), model perubahan populasi predator
dikelompokkan menjadi tiga tipe renspon fungsional, yaitu tipe linear, hiperbolik, dan
sigmoidal. Model linear dianggap tidak akurat karena tidak mungkin laju pertumbuhan
dianggap konstan (linear) untuk waktu tak terbatas sedangkan pada model hiperbolik,
predator tidak memiliki sumber makanan alternatif lain, sehingga cocok untuk model rantai
makanan tiga spesies, dan pada model sigmoidal, predator memiliki sumber makanan
alternatif lain, sehingga kurang cocok untuk model rantai makanan tiga spesies karena akan
melibatkan lebih dari tiga spesies. Model perubahan populasi prey didapat dari model
pertumbuhan logistik yang kemudian dikombinasikan dengan tipe hiperbolik (Holling Tipe
II) selanjutnya dari model rantai makanan dua spesies dan tiga spesies ini akan dicari 3 solusi
kesetimbangan dan dianalisis perilaku dari sistem yang dapat ditentukan dengan menganalisis
kestabilan dari solusi kesetimbangan.

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari ekologi sosial ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Ekologi

Secara etimologis, istilah dari “Ekologi” ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos” yang
artinya “Habitat” dan “Logos” yang artinya “Ilmu”.Sehingga secara bahasa, definisi ekologi
adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara sesama organisme dan juga
antara organisme dengan lingkungannya.Setiap komponen ekosistem ini memiliki makna
yang khusus bagi komponen yang lain dengan sangat dan sudah terorganisir dan berlangsung
secara dinamis untuk terbentuk suatu ‘keseimbangan lingkungan’.

Ekologi ini pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Ernst Haeckel
(1834-1914) dalam pertengahan tahun 1960. Ekologi ini berkaitan dengan ekosistem dengan
komponen-komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.Faktor abiotik
komponennya adalah pada air, cahaya, suhu, kelembaban dan topografi. Sedangkan pada
faktor biotik komponennya adalah pada tumbuhan, hewan, manusia dan mikroba.Ekologi
merupakan sebuah Ilmu yang membahas atau yang mempelajari hubungan interaksi yang
terkait dengan berbagai organisme-organisme atau beberapa kelompok organisme bagi
lingkungannya.

Pengertian Ekologi Menurut Para Ahli

1. Miller (1975)

Ekologi ini menyatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu tentang hubungan timbal balik
antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.

2. Otto Soemarwoto

Ekologi adalah serangkaian ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.

3. C. Elton

Ekologi adalah salah satu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau perkehidupan alam secara
ilmiah.

4. Resosoedarmo

Ekologi adalah serangkaian ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk

5. Andrewartha

Ekologi adalah salah satu ilmu yang membahas penyebaran dan kemelimpahan organisme.

2
6. Krebs

Ekologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji interaksi-interaksi yang menentukan
penyebaran dan kemelimpahan organisme.

7. Eugene P. Odum

Ekologi adalah suatu kajian terstruktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara
sesama organisme dan lingkungannya.

8. Ernst Haeckel

Ekologi adalah salah satu ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme
terhadap lingkungan hidupnya.

9. Odum (1975)

Ekologi adalah salah satu kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna,
mikroorganisme, dan manusia yang hidup bersama dan saling bergantung satu sama lain.

B.Manfaat Ekologi Bagi Manusia

1. Mengenal Keberagaman Hayati

Dengan adanya ekologi, maka manusia dapat juga memahami berbagai mahluk hidup dan
hubungannya dengan tempat tinggalnya. Contohnya yaitu bagaimana seekor unta dapat
bertahan hidup pada tempat yang bersuhu tinggi sedangkan penguin bertahan hidup di tempat
bersuhu dingin.

2. Mengenal Perilaku Mahluk Hidup

Ekologi ini juga dapat membantu manusia mengenal perilaku mahluk hidup lainnya yang
bermanfaat bagi manusia. Misalnya saja sistem sonar kapal selam yang diadaptasi dari hewan
kelelawar dan lumba-lumba ternyata bermanfaat bagi manusia untuk menentukan suatu
lokasi.

3. Mengetahui Peran Manusia Terhadap Lingkungan

Ekologi juga dapat membantu manusia untuk mengetahui dampak produk yang dihasilkan
manusia terhadap lingkungan. Misalnya saja pada produk DDT yang ditujukan untuk
memberantas hama ternyata mencemari lingkungan manusia dan organisme lainnya.

3
4. Memetakan Konsumsi Pangan

Dengan adanya ekologi tersebut maka manusia dapat mengetahui struktur dan skala pangan
setiap mahluk hidup. Misalnya yaitu tumbuhan sebagai produsen, hewan herbivora sebagai
konsumen tingkat 1, hewan karnivora sebagai konsumen tingkat 2, manusia sebagai
konsumen tingkat 3, hewan pengurai, dan hasil pengurai tersebut dikonsumsi oleh produsen
sebagai sumber energi.

5. Memecahkan Masalah Pertanian

Ekologi juga dapat membantu manusia dalam hal memecahkan masalah pertanian yang
dihadapi oleh manusia. Misalnya, untuk dapat menjaga kesuburan tanah dibutuhkan beberapa
mikroba yang dapat menghasilkan nitrat dan ammonium.

6. Memecahkan Masalah Energi

Ekologi ini juga dapat membantu manusia dalam memastikan ketersediaan energi untuk
menunjang kehidupannya. Misalnya saja penggunaan energi alternatif dari tenaga surya
untuk menghasilkan energi listrik.

7. Memecahkan Masalah Kesehatan

Ekologi juga dapat membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah kesehatan yang
dihadapi. Misalnya, untuk mengetahui bahwa nyamuk Aedes Aegypti adalah penyebab
demam berdarah yang dapat diatasi dengan penanganan tertentu, seperti menguras atau
membuat genangan air bersih tempat nyamuk bertelur.

Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup ekologi diantaranya yaitu :

 Biosfer (Biosphere)
 Landskap (Landscape)
 Ekosistem (Ecosystem)
 Komunitas (Community)
 Populasi (Population)
 Organisme (Organism)
 Sistem organ (Organ system)
 Organ
 Jaringan (Tissue)
 Sel (Cell)
 Organel sel
 (Subcellular organelles)
 Molekul (Molecules)

4
C.Jenis Piramida Ekologi

Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam suatu bentuk piramida ekologi. Ada tiga
jenis piramida dalam ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida
energi.

Berikut penjelasan dari tiga jenis piramida ekologi yaitu sebagai berikut :

1. Piramida Jumlah

Komposisi organisme, yang tergolong dalam tingkat trofik yang disajikan dalam piramida
jumlah. Piramida jumlah adalah salah satu piramida yang menunjukkan jumlah organisme
pada setiap tingkatan trofik.Organisme pada tingkat trofik pertama biasanya melimpah,
sedangkan pada tingkat trofik kedua, ketiga dan selanjutnya semakin berkurang. Komunitas
yang kebanyakan ini juga memiliki jumlah normal adalah tumbuhan yang lebih banyak
daripada organisme herbivor.Demikian pula, pada jumlah herbivor yang akan selalu lebih
banyak daripada jumlah karnivor tingkat I. Karnivor tingkat I juga selalu akan lebih banyak
dari pada karnivor tingkat II dan seterusnya.

2. Piramida Biomassa

Piramida biomassa adalah salah satu piramida yang menggambarkan berat atau massa kering
total organisme hidup dari masing-masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam
kuran waktu tertentu. Piramida biomassa juga memiliki penggambaran yang lebih realistik
dari pada piramida jumlah.

Fungsi piramida biomassa adalah untuk menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme
di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram. Untuk dapat menghindari kerusakan habitat,
maka biasanya pengukuran menggunakan metode sampel.

Sampel diukur, kemudian total seluruh biomassa yang dapat dihitung dengan perbandingan
yang tertentu. Pengukuran tersebut, dapat menghasilkan suatu informasi yang lebih akurat
mengenai ekosistem.

3. Piramida Energi

Piramida energi adalah salah satu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan
energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Piramida energi ini dibuat berdasarkan pada suatu
observasi dalam waktu yang lama.Piramida energi ini memberikan gambaran paling akuran
mengenai aliran energi dalam ekosistem dari pada piramida jumlah, dan piramida
biomassa.Pada piramida energi juga terjadi penurunan jumlah energi secara berturut-turut
dari tingkat trofik yang paling rendah ke tingkat trofik yang paling tinggi.

Berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik terjadi karena hal-hal seperti berikut ini :

5
1. Hanya sebagian pada makanan yang dapat ditangkap dan dimakan oleh tigkat trofik
selanjutnya.
2. Makanan yang dimakan tidak akan bisa seluruhnya dapat dicerna dan ada yang
dikeluarkan sebagai sampah.
3. Hanya pada sebagian makanannya saja yang dapat dicerna menjadi bagian dari tubuh
organisme, sedangkan pada sisanya digunakan sebagai sumber energi.

Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi yang dianggap sebagai model piramida
terbaik. Alasan piramida energi dianggap paling terbaik adalah sebagai berikut ini :

1. Tidak dapat dipengaruhi dari ukuran organisme dan kecepatan metabolisme


organisme.
2. Menunjukkan suatu efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem.
3. Memberikan suatu gambaran berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem.

D.Prinsip Ekologi

Pada dasarnya ilmu ekologi juga mempunyai beberapa prinsip yang dapat membangun
adanya ilmu dalam mempelajari hubungan timbal balik antar organisme dengan
lingkungannya.

Prinsip tersebut adalah sebagai berikut ini :

1. Interaction (interaksi antar organisme dengan lingkungan)


2. Interdependence (saling ketergantungan antar organisme)
3. Diversity (keanekaragaman organisme)
4. Harmony (keharmonisan satu sama lain)
5. Sustainability (kemampuan berkelanjutan)

E.Cabang-Cabang Ekologi

Ekologi terbagi kepada dua bagian yaitu sebagai berikut :

1. Autekologi yaitu ilmu yang mempelajari individu dari suatu jenis organisme atau
ekologi dari satu jenis makhluk hidup (termasuk ekologi manusia), tentang bagaimana
cara hidup dan beradaptasi diri dengan lingkungannya.
2. Sinekologi yakni ilmu yang mempelajari suatu komunitas organisme yang hidup
sebagai suatu kesatuan. Misalnya penelitian tentang pengaruh iklim atau tanah
terhadap produksi hutan.

6
F.Jenis-Jenis Ekologi

Pada dasarnya istilah ekologi ini digunakan pada beberapa bidang kehidupan manusia.

Mengacu pada pengertian ekologi, adapun beberapa jenis ekologi adalah sebagai berikut ini :

1. Ekologi Manusia yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang keadaan
lingkungan hidup manusia.
2. Ekologi Tumbuhan yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
tumbuhan sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan hewan.
3. Ekologi Hewan yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang hewan
sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan tumbuhan.
4. Ekologi Habitat yaitu salah satu cabang ekologi yang fokus mempelajari dan
membahas tentang sifat dari suatu habitat.
5. Ekologi Populasi yaitu salah satu cabang ekologi yang fokus mempelajari tentang
hubungan antara kelompok organisme, jumlah individu, dan faktor penentu besar
populasi dan penyebarannya.
6. Ekologi Sosial yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang hubungan
antara manusia dengan lingkungan alam dan teknologi.
7. Ekologi Bahasa yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari dan menyelidiki
tentang hubungan antara bahasa dan lingkungan manusia.
8. Ekologi Antariksa yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
ekosistem yang dapat menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa.

7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
menekankan pada struktur dari intern kota, bagaimana cara bagian-bagian kota
berfungsi satu sama lain seperti pendudukan, pelayanan, kebudayaan dan
pengalaman di bagian-bagian kota[1]. Teori Ekologi Sosial ini dikenal juga
sebagai aliran Chicago. Bapak dari aliran ini adalah R.E Park (1864-1944).
Ekologi sosial mendasarkan pada teori yang mengasumsikan bahwa masyarakat
mempunyai dua taraf: taraf biotik dan sosial. Taraf biotik
atau community adalah alamiah yang merupakan dasar masyarakat dan
merupakan susunan subsosial yang berlaku asas kompetitif dan ketergantungan,
sehingga masyarakat berkembang dengan pola-pola tertentu. Taraf sosial
atau society berhubungan dengan sosio-kultural dalam masyarakat yang diatur
oleh komunikasi, konsensus, nilai, norma dan berkaitan dengan komunitas,
struktur, fungsi dan perubahan yang terjadi di masyarakat .

8
DAFTAR PUSTAKA

A’in, Khoirotul “Kajian Lingkungan Abiotik Terhadap


Keanekaragaman Zooplankton (Studi Kasus Di Perairan Sungai
Buyaran Kabupaten Demak Jawa Tengah)”, Skripsi.
(Semarang: Program Sarjana Biologi, 2014)
Abida, Indah Wahyuni, “Struktur Komunitas dan Kelimpahan
Fitopalnkton di Perairan Muara Sungai Porong Sidoarjo”,
Rekayasa (Vol. 2 No. 2 Oktober/2009)
Asdak, Chay, Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai,
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2010
Asriyana, Yuliana. Produktivitas Perairan, Jakarta : Bumi Aksara,
2012
Dokumen Dieng Teater Kab. Wonosobo tahun 2013
Dzaki Ramli, Ekologi, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan, 1989
Effendi, Telaah Kualitas Air,Yogyakarta: Kenisius, 2003.
Fachrul, Melati Ferianata, Metode Sampling Bioekologi, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007
Hadisubroto, Trisno, Ekologi Dasar, Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan,
1989
Hutabarat, Sahala dan Stewart M. Evans. Pengantar Oseanografi.
Jakarta: UI Press, 1985
Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan
Kualitatif Dan Kuantitatif Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga, 2009
Kanisius, Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton,

Anda mungkin juga menyukai