Manusia adalah satu-satunya makhluk di alam yang memiliki kapasitas untuk menyandang
predikat khalifah Tuhan di muka bumi. Makhluk dengan kedudukan agung ini akan sangat
merugi jika mencintai dunia secara berlebihan dan melalaikan posisi tingginya di jagad raya ini.
Pada suatu hari, seseorang bertanya kepada Abu Said Abul Khayr, seorang tokoh sufi Persia,
"Dimana engkau mencari Tuhan?" Abu Said menjawab, "Di tempat mana engkau telah mencari
Tuhan dan tidak menemukan-Nya?"
Manusia berusaha mengenal dirinya dan mengenal alam semesta. Ia ingin lebih tahu siapa
dirinya dan bagaimana alam semesta. Dua jenis pengetahuan ini menentukan evolusi, kemajuan
dan kebahagiaannya. Agama mengajak manusia untuk mengenal dirinya. Pokok-pokok ajaran
agama adalah kenalilah dirimu agar engkau tahu Tuhanmu dan jangan melupakan Tuhanmu agar
kamu tidak lupa akan dirimu. Imam Ali as mengatakan, "Semoga Allah merahmati manusia yang
tahu asal-usulnya, tahu keberadaan dirinya, dan tahu hendak ke mana dirinya."
Seorang arif berkata bahwa maksud dari mencari Tuhan bukanlah engkau menemukannya, tapi
engkau harus menyelamatkan dirimu dari kelalaian dan mengenal dirimu sendiri. Pengenalan
manusia merupakan sebuah jalan untuk mengenal Tuhan dan pada dasarnya, jalan mengenal
Tuhan akan melewati gerbang pengenalan manusia itu sendiri. Imam Ali as berkata, "Barang
siapa mengenal dirinya, maka sungguh dia akan mengenal Tuhannya". Dengan kata lain, barang
siapa yang telah mengenal dirinya tentang bagaimana makhluk yang rendah ini bisa menggapai
kesempurnaan, maka ia akan mengenal Tuhannya. Sebab, manusia mengetahui bahwa selain
Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak ada makhluk lain yang bisa mengantarkannya dari segumpal
mani menuju kesempurnaan.
Manusia dapat mengenal Tuhan dengan sifat Jamaliyah (keindahan) dan Jalaliyah (Keagungan)
dengan cara tafakkur, perenungan, dan penyelaman terhadap dirinya sendiri. Imam Ali as
berkata, "Barang siapa yang telah mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya dan karena ia
telah mengenal Tuhan, maka ia telah sampai pada ilmu dan pengetahuan tentang seluruh
keberadaan."
Tujuan utama ilmu agama dan filsafat adalah mengenal manusia dan alam semesta serta
hubungan keduanya dengan Sang Pencipta. Oleh sebab itu, pengenalan terhadap berbagai
dimensi dan karakteristik manusia akan mendekatkan seseorang pada asal mula penciptaan dan
tujuan dasarnya. Rasul Saw bersabda, "Orang yang paling tahu tentang dirinya, maka ia adalah
orang yang paling mengenal Tuhannya." Dikisahkan bahwa seorang sufi berkata kepada
sahabatnya demikian, "Wahai Tuhan, kenalkanlah diri-Mu kepadaku." Sementara aku berkata,
"Wahai Tuhan, kenalilah aku pada diriku sendiri."
Hubungan manusia dan alam semesta merupakan sebuah tema penting filsafat. Dengan kata lain,
itu adalah sebuah masalah yang sangat esensial bagi manusia, dimana ia menyimpan potensi
besar dalam dirinya. Mereka yang mengkaji tema-tema Ilahiyat dan ingin mengetahui hubungan
antara makhluk dan khalik, atau mereka yang ingin mengenal dirinya sendiri dan juga orang-
orang yang ingin mempelajari metode kehidupannya baik itu dalam dimensi individu, sosial atau
bahkan universal, maka mereka akan berurusan dengan masalah manusia dan alam semesta. Jika
masalah ini terpecahkan, kebanyakan dari problema umat manusia akan terselesaikan.
Menurut kebanyakan orang, manusia adalah manusia dan alam semesta adalah alam semesta.
Padahal, ada hubungan yang sangat erat dan penuh makna antara manusia dan alam semesta.
Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memiliki ikatan abadi dengan seluruh dimensi
alam. Seluruh bagian dan gerakan di alam memiliki hubungan satu dengan yang lain. Ada ikatan
erat antara karakteristik dan fenomena-fenomena di alam ini.
Segala sesuatu memiliki sebuah tampilan eksternal dan juga dimensi internal. Mungkin saja
sesuatu terlihat kecil secara lahiriyah, tapi dari segi batin sangat besar atau sebaliknya yaitu,
mungkin saja sesuatu tampak besar secara lahiriyah, namun dari segi batin sangat kecil. Alam
penciptaan juga seperti itu. Alam secara lahir tampak besar dan agung, tapi pada dasarnya adalah
kecil dan mungil dari segi batin. Sementara manusia terlihat kecil dari sisi lahiriyah, namun pada
dasarnya adalah besar dan luar biasa. Imam Ali as berkata, "Apakah kalian mengira bahwa
kalian hanya tubuh kecil ini, padahal kalian adalah alam yang sangat besar."
Pada kenyataannya, manusia adalah model eksklusif dari seluruh makhluk hidup dan bahkan
dapat disimpulkan bahwa jejak dan tanda-tanda dari seluruh makhluk di alam semesta ada dalam
diri manusia. Segala sesuatu yang ada di alam, pada dasarnya juga terdapat dalam diri manusia.
Oleh karena itu, jika kita mengamati diri dan alam sekitar dengan seksama, maka kita akan
menemukan sebuah hubungan yang rumit antara diri kita dan segala sesuatu yang ada di sekitar
kita. Seorang filosof Muslim, Mulla Shadra mengatakan, "Manusia sempurna adalah manusia
yang menyelaraskan dirinya dengan seluruh ketentuan-ketentuan Ilahi."
Kenyataan bahwa semua makhluk, dengan segala keterbatasan, merupakan tanda-tanda akan
kesucian, keindahan, ilmu pengetahuan, hidup, dan kesempurnaan lainnya dari Tuhan. Seluruh
makhluk tanpa terkecuali, diharuskan untuk memuji dan mengagungkan Tuhan, dan berdasarkan
hal tersebut, Mulla Sadra percaya bahwa semua atribut kesempurnaan seperti hidup dan
pengetahuan, beredar pada semua makhluk di seluruh alam raya.
Setiap wujud di alam ini pada level keberadaan manapun, memiliki semua sifat kesempurnaan.
Setiap wujud memiliki kehidupan, pengetahuan, kekuatan, kasih sayang, cinta? sesuai dengan
kadar keberadaannya. Sifat-sifat kesempurnaan mengalir di segenap makhluk alam ini baik yang
material maupun yang tidak. Sebagai bentuk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, manusia
mengemban amanah yang berat dan tanggung jawab yang besar yang tidak dapat diterima
makhluk lain. Manusia adalah perantara antara Pencipta dan makhluk lain mulai dari yang teratas
(Tuhan) ke yang terbawah dari seluruh ciptaan-Nya.
Melalui manusialah kesempurnaan dan rahmat turun ke bumi; dalam perjalanan menuju Tuhan,
melalui manusialah seluruh alam raya dapat menggapai Tuhan; dengan kata lain, manusia adalah
penjaga alam, pemelihara, dan penyebab kehidupan di dalamnya. Bagaimanapun juga, sangat
menarik bahwa manusia yang sama juga mencari bantuan dari alam dalam pendakiannya dan
pergerakan ke atas menuju Tuhan; kesempurnaanya tidak mungkin tanpa alam dan
isinya.(IRIB Indonesia)
Hubungan Historis Manusia dan Alam Semesta
Pembicaraan tentang hubugan historis manusia dan alam semesta tentu dapat dimulai dari
penelusuran terhadap asal muasal manusia sebagai bagian dari alam semsta ini. Asal usul
manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta merupakan topik menarik. Kapankah
manusia pertama hadir dimuka bumi ini? Makhluk apakah yang menjadi nenek moyang manusia
dan bagaimana proses penurunan dan perubahan-perubahannya?
Ilmu pengetahuan manusia sudah mencoba untuk memberikan jawaban ilmiah tentang asal
usul manusia itu yang diawali dengan teori evolusi Darwin yang meskipun pada akhirnya temuan
ini dianggap sebagai kesimpulan yang serampangan dan mengaburkan fakta. Seperti temuan
Ramapithecus yang berusia 15 juta tahun dan Oreopithecus yang berusia 12 juta tahun,
Australopithecus yang hidup kira-kira pada 4 juta sampai 600.000 tahun yang lalu,
Pithecanthropus Erectus yang hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu, Nanderthal yang hidup
sekitar 1.000.000-500.000 tahun yang lalu. Akan tetapi temuan ini masih memunculkan tanda
tanya para ahli apakah manusia yang di kenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini
merupakan akibat dari proses evolusi.
Bagaimanapun proses penciptaan manusia adalah bagian integral dari alam semesta. Teori
cosmozoa yang menyatakan bahwa manusia berasal dari luar angkasa, kenyataannya kurang
mendapat tempat tempat dikalangan ilmuan. Bukti-bukti ilmiah yang memperkuat hai itu pu
cukup kuat. Sebaliknya pembahasan semakin mengarahkan bahwa bahan baku manusia berasal
dari bumi tempat manusia itu sendiri berpijak. Dalam sistem kosmos manusia dan alam semesta
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Karena memiliki keunggulan dalam system
kesadaran maka alam semesta merupakan sebuah obyek yang sangat penting dalam kehidupan
manusia tinjauan manusia tentang alam mendekatkan manusia kepada tata laku penciptaannya
dan dengan demikian mempertajam persepsi batin manusia untuk mendapatkan suatu
penglihatan yang lebih dalam mengenai itu. Pengetahuan mengenai alam akan menambah
kekuatan manusia mengatasi alam dan memberinya pandangan total tak berhingga yang telah
dicari oleh filsafat tetapi tak didapat.
Penglihatan terhadap hakikat tanpa kekuatan untuk melakukannya akan dapat memberikan
peningkatan moral tetapi tidak akan dapat memberikan peningkatan kebudayaan yang abadi.
Sebaliknya, kekuatan tanpa pengelihatan cenderung untuk menjadi destruktif dan dan tak
berperikemanusiaan. Keduanya harus digabungkan agar supaya perluasan rohaniah kemanusiaan
dapat terlaksana.
Kemajuan pengetahuan terhadap alam dalam posisi sebagai sumber kehidupan yang tiada
batasnya. Maka wajarlah jika semakin dalam pengetahuan semakin terasa hubuna saling
ketergantungan antara manusia dan alam semesta ini. Manusia tunduk dalam hukum-hukum
alam fisik dan tak mampu menubahnya, akan tetapi mampu mengatasinya. Ia dapat mengambil
jarak sekaligus menjadi bagian dari alam.
Namun keharmanisan tidak senantiasa menghiasi hubungan antara manusia dengan alam
semesta. Pada suatu saat, tatkala kehidupannya masih sangat sederhana, insting-insting manusia
berjalan bersesuaian dengan sifat-sifat hukum alam. Manusia hidup digua-gua, berburu dengan
kapak dan panah batu serta memakan makanan yang alamiah. Tetapi perkembangan pengetahuan
manusia dalam merespons berbagai kesulitan yang terkait dengan penyesuaian diri dengan alam
pada akhirnya membuahkan kreasi-kreasi “mengungguli” sifat-sifat alam. Eksploitasi terhadap
alam merusak keseimbangan hubungan yang telah berlangsung bermilyar-milyar tahun. Krisis
global lingkungan mengganggu hubungan antara manusia dan alam pada saat ini.
Dari beberapa teori para ahli di atas kemudian para ahli astronomi terus berusaha memecahkan teori
terbentuknya alam semesta. hingga pada era modern ini para ahli astronomi baik dari segi pengamatan
maupun teori dengan jelas mengungkapkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa
'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a
Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak
diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-
bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap'
Makalah Wawasan IPTEKS
Alqis Niathri
F91113504
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA JEPANG
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
IPTEKS”.Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini
dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan………………………………………………………………16
B. Saran ……………….……………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..…………………17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita tentu sudah sering mendengar kata Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang sering
disingkat dengan IPTEK. IPTEK merupakan makanan sehari-hari manusia sekarang ini. Telepon
seluler, komputer, internet, dan lain-lain. Tanpa adanya IPTEK kehidupan sosial manusia
menjadi terhambat. Atas dasar kemampuan kreatifitas berpikir, manusia dapat mengembangkan
IPTEK dari waktu ke waktu. Segala kemudahan mulai dari transportasi, telekomonikasi sampai
pendidikan tak luput dari peran IPTEK. Namun di balik itu semua manusia menjadi malas
melakukan semua aktivitasnya oleh karena semua kemudahan yang ada. Selain itu juga, sebagian
besar manusia diberbagai belahan dunia belum mencicipi manfaat dari IPTEK tersebut. Sungguh
sangat disayangkan sekali dimana sebagian orang sudah mendapatkan kebutuhannya dengan
cepat sementara yang lainnya harus bersusah payah untuk mendapatkannya. Untuk itu sebagai
mahasiswa kita perlu mengetahui lebih dalam tentang IPTEK agar kita bisa memanfaatkan untuk
seluruh umat manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah
ini adalah apa saja peranan IPTEK dalam membantu dan mempermudah aspek kehidupan
manusia?.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana IPTEK dalam
peranannya sebagai sarana untuk mempermudah kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar Wawasan IPTEK
Wawasan IPTEKS adalah mata kuliah yang diajarkan dengan tujuan
mengarah pada pemantapan nilai-nilai karakter mahasiswa khususnya di
Universitas Hasanuddin yang dibangun berdasarkan semangat karakter bernuansa
maritime (Manusiawi, Arif, Religius,Integritas, Tangguh, Inovativ, dan Mandiri)
Secara umum pengertian wawasan dapat digambarkan sebagai teropong
multi dimensi untuk dapat melihat dan mengamati keberadaan dan perkembangan
dunia IPTEKS secara utuh. Ketimpangan telah terjadi pada fase sebelumnya
karena IPTEKS ditinjau secara fragmatis, terpenggal dan terpilah dimana
perkembangan suatu sisi tidak membantu perkembangan sisi yang lain. Akibatnya
pesona dan jiwa seni terasa asing dan seakan kabur oleh kecanggihan ilmu dan
teknologi karena masing-masing sisi sibuk memikirkan bagiannya sendiri yang
seharusnya ketiga sisi, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dapat dipandang
sebagai satu kesatuan dimana ketiga sisi bersinergi satu sama lain.
Sebagai contoh Visi Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin adalah:
Pusat unggulan dalam pengembangan insane, ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya berbasis benua maritime Indonesia, dan Misi Perguruan Tinggi
Universitas Hasanuddin adalah: Pertama, menyediakan lingkungan belajar yang
berkualitas untuk mengembangkan kapasitas pembelajar yang inovativ dan
proaktif. Kedua, melestarikan, mengembangkan, menentukan dan menciptakan
ilmu pengetahuan, teknilogi, seni dan budaya. Ketiga, menerapkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bagi
kemaslahatan Benua Maritim Indonesia.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung
secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar
teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan ‘pintu yang lama sekali terbuka’ terhadap arus teknologi asing,
terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang
lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena
ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang
melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
http://tryaqiiz.blogspot.co.id/2014/09/makalah-wastek-unhas-alqis-niathri.html
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam sehingga mencoba
menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman. Tetapi sering upaya
itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab
sendiri. Pengetahuan baru muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang
disebut mitos, sehingga cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena
keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi, sehubungan
dengan kemajuan zaman maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah. Negara Indonesia
yang pluralis kesukuannya atau ras dan etnisnya, memiliki kebudayaan serta keyakinan agama
beragam. Sarat dengan legenda dan mitos-mitos yang patut di jadikan pelajaran. Secara filosofis
semua bukan sekedar mitos dan legenda , melainkan pesan-pesan yang tersirat didalamnya
memberikan inspirasi berpikir pada perkembangan manusia, dari yang berfikir mitologis menuju
berpikir yang empiris dan rasional.
Legenda dan keyakinan manusia terhadap mitos-mitos yang memberikan pesan-pesan
religius sesungguhnya tidak disampaikan oleh untaian cerita dan kata-kata yang tanpa makna
simbolis. Nilai-nilai kesusastraan dan sajak atau pantun-pantun yang diuntai dalam kalimat yang
puitis memberikan gambaran kemajuan estetik dan pola pikir manusia yang penuh kelembutan
dan keindahan. Sejak awal perkembangan berbagai mitos dan hubungannya dengan legenda,
dongeng, dan cerita rakyat lainnya. Sejarah mitos adalah bagian dari hakikat kehidupan manusia
sejak manusia dilahirkan ke dunia. Adapun hal-hal yang sangat penting dari mitos adalah sebagai
berikut:
1. Mitos diperlukan untuk menunjang sistem nilai hidup manusia.
2. Mitos dapat memberi kejelasan tentang eksistensi manusia dalam hubungannya dengan alam
sekitar.
3. Mitos dapat memberi kejelasan tentang bentuk hubungan yang baik antarsesama manusia dan
wujud Yang Maha Tinggi.
4. Mitos adalah pencerahan masyarakat yang hidup dimasa lalu dalam menemukan jawaban-
jawaban atas masalah yang disebabkan oleh situasi dan kondisi alam. Karena mitos adalah
pandangan manusia tentang berbagai gejala alam yang merupakan jawaban yang cerdas sesuai
dengan kepastiannya.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babillonia, yakni kira-kira 600-700 SM.
Orang Babillonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumi
yang datar sebagai lantainya dan langit, bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang
menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sabagai bidang edar matahari dan
menetapkan perhitungan satu tahun, yaitu satu kali matahari beredar ketempat semulai yaitu
365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babillonia setengahnya merupakan dugaan,
imajinasi, kepercayaan atau mitos, sehingga pengetahuan semacam ini disebut pseudo science (
sains palsu). Dalam hal ini ada tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan
perubahan pemikiran pada waktu itu adalah:
1. Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar
mengelilingi bumi dan Ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
2. Anaximenes, mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti pendapat
Thales yang mengatakan bahwa air adalah salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api
dan bila memadat menjadi tanah.
3. Herakleitos, pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan transmutasi,
tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.
4. Pythagoras, mengatakan semua unsur benda adalah tanah, api, udara, dan air. Ia juga
mengungkapkan dalil Pythagoras C² = A² + B², sehubungan dengan alam semesta Ia
mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk
matahari.
5. Demokritos, bila benda dibagi terus maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil
yang disebut atom yang tetap dipakai sampai saat ini namun ada perubahan konsep.
6. Empedokles, menyempurnakan pendapat Pythagoras, Ia memperkenalkan tentang tenaga
penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat
mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
7. Plato, yang mempunyai pemikiran yang brbeda dengan orang sebelumnya, Ia mengatakan
bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya satu duplikat saja dari semua yang
kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam itu merupakan duplikat yang tidak
sempurna, yang benar adalah idea serangga.
8. Aristoteles merupakan ahli pikir, Ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya Ia
membuang ajaran yang tidak masuk akan dan memasukan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan
unsur dasar alam yang disebut hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat berwujud tanah,
air, udara, atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi, angin, lembab, panas, dan
kering.
9. Ptolomeus, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya ( goesentris), berbentuk bulat
diam seimbang tanpa tiang penyangga.
10. Avicenna merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia islam yaitu Al-
Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer.
2. Homo Faber
Homo faber adalah manusia yang dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau
disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa manusia
(artifact). Manusia menciptakan alat-alat kerena menyadari kemampuan inderanya terbatas,
sehingga diupayakan membuat peralatan sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan.
3. Homo Languens
Homo languens adalah manusia yang dapat berbicara sehingga apa yang menjadi
pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain. Bahasa
sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bhasa lisan.
4. Homo Socius
Homo socius adalah manusia yang dapat hidup bermasyarakat, bukan bergerombol
seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. Manusia
bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama.
5. Homo Ecconomicus
Homo ecconomicus adalah manusia yang dapat mengadakan usaha atas dasar
perhitungan ekonomi. Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi adalah bahwa semua kegiatan
harus atas dasar untung dan rugi. Dalam tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya
sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya
dijual dipasaran.
6. Homo Religius
Homo religius adalah manusia yang menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki
kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia
berkepercayaan atau beragama.
7. Homo Humanus dan Homo Aesteticus
Homo humanus adalah manusia yang berbudaya, sedangkan homo aesteticus
adalah manusia yang tahu akan keindahan. Dari perbedaan- perbedaan yang sedemikian banyak
makin nyata bahwa manusia memang memiliki sifat-sifat yang unik, jauh berbeda dari pada
hewan apalagi tumbuhan. Sehingga manusia tidak dapat disamakan dengan binatang
atau tumbuhan.
Sekitar empat juta tahun yang lalu muncul suatu spesies di Afrika yang merupakan
percabangan dari kera. Spesies inilah yang nantinya berkembang menjadi homo sapiens, atau
manusia sekaran ini.
4.2. Penalaran Manusia
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa,
bersikap, dan bertindak. Sikap dan yang bersumber pada pengetahuan yang didapatkan lewat
kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan
kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan, meskipun seperti dikatakan Pascal, hati pun
mempunyai logika tersendiri. Meskipun demikian patut kita sadari bahwa tidak semua manusia
kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran. Jadi penalaran merupakan kegiatan berpikir
yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untttk menemukan pengetahuan yang benar. Apa
yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama maka oleh sebab itu kegiatan proses
berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itu pun juga berbeda-beda. Dapat
dikatakan bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran, dan
kriteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut. Penalaran
merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai
kriteria kebenarannya masing-masing. Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran
mempunyai ciri-ciri tertentu:
1. Pertama ialah adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika. Dalam hal ini
maka dapat kita katakan bahwa tiap bentuk penalaran mempunyai logikanya tersendiri. Atau
dapat juga disimpulkan bahwa kegiatan penalaran merupakan satu proses berpikir logis, di
mana berpikir logis di sini harus diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola
tertentu, atau dengan perkataan lain, menurut logika tertentu. Hal ini patut kita sadari bahwa
berpikir logis itu mempunyai konotasi yang bersifat jamak (plurar) dan bukan tunggal (singular).
Suatu kegiatan berpikir bisa disebut logis ditinjau dari suatu logika tertentu, dan mungkin
tidak Iogis bila ditinjau dari sudut logika yang lain. Hal ini scring menimbulkan gejala apa
yang dapat kita sebut sebagai kekacauan penalaran yang tidak konsistennya kita dalam
mernpergunakan pola berpikir tertentu.
2. Kedua dari penalaran adalah sifat anaditik dari proses berpikirnya penalaran merupakan suatu
kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang
dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan. Artinya
penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yarg mempergunakan logika ilmiah, dari
demikian juga penalaran lainnya yang mempergunakan logikanya tersendiri pula. Sifat analitik
ini, kalau kita kaji lebih jauh, merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tanpa
adanya pola berpikir tersebut maka tidak akan ada kegiatan, sebab pada
hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Seperti yang terbaca pada judul, pembahasan kita kali ini akan kita bagi menjadi 3 bagian. Pembahasan
pertama akan terfokus diseputar pengertian tata surya, pembahasan kedua berisi tinjauan tata surya
sebagai sebuah sistem, dan pembahasan terakhir akan membicarakan tentang susunan dari anggota-
anggota tata surya Matahari secara berurutan, selamat membaca.
Mengapa benda-benda dalam sistem tata surya mengelilingi matahari? Kekuatan atau gaya apa yang
terdapat pada matahari? Benda-benda dalam tata surya tertarik oleh matahari karena gaya gravitasi.
Massa matahari sangat besar daripada benda-benda langit di dalam tata surya sehingga matahari
memiliki gaya gravitasi yang terbesar. Gaya gravitasi matahari membuat benda-benda langit tertarik ke
pusat matahari. Akan tetapi, benda-benda langit yang termasuk ke dalam tata surya, ternyata hanya
bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan atau orbit tertentu, yakni berbentuk elips.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing benda langit dalam sistem tata surya tersebut:
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya, yang merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya
sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata surya
terkumpul pada matahari (98%). Matahari sebagai pusat tata surya adalah jenis bintang generasi kedua.
Matahari terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang
terdiri dari gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari ini
berasal dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter sepanjang 1.392.500 km,
kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali lebih besar dari planet Jupiter.
Secara umum, matahari tersusun oleh beberapa lapisan yang terdiri dari; korona, kromosfer, fotosfer,
dan lapisan inti.
a. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Bentuk korona seperti mahkota dengan warna keabu-
abuan dan bisa terlihat saat terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 700 ribu km dan
suhunya mencapai 1 juta Kelvin.
b. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer terlihat
berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi 4.500 kelvin.
c. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu
memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki
ketebalan sepanjang 300 km.
d. Inti Matahari
Inti matahari adalah lapisan paling dalam dari matahari tempat berlangsungnya reaksi fusi yang
menghasilkan energi bagi matahari. Meskipun volumenya hanya seperlima puluh volume seluruh
matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni setengah dari massa matahari seluruhnya. Bagian inti
ini membangkitkan 99% energi yang dibangkitkan oleh matahari.
2. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah
lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Dahulu diketahui ada 9
planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang
mengelilingi matahari. Peredaran planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur
atau elips. Pusat lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin
terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam.
Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam
adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya Merkurius dan
Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:
Merkurius
Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari dan memiliki diameter 4.862
km sehingga merupakan planet terkecil.
Jarak planet Merkurius dengan Matahari sekitar 58 juta km. Merkurius membutuhkan 88 hari
untuk berputar mengelilingi Matahari satu kali.
Karena letaknya yang cukup dekat dengan Matahari, permukaan Merkurius banyak terdapat
kawah-kawah besar.
Merkunus terlihat paling terang dari Bumi dan kadang-kadang menampakkan diri sebagai titik
kecil saat Matahari terbenam atau fajar menyingsing.
Suhunya di siang hari mencapai 430°C, tetapi di malam hari mencapai -170°C.
Merkurius tidak memiliki satelit.
Venus
Venus terletak antara orbit Merkurius dan orbit Bumi, memiliki garis tengah sekitar 12.100 km
dan merupakan planet terdekat dengan Bumi.
Ukurannya yang hampir sama dengan Bumi membuatnya disebut sebagai Bumi kebar.
Dengan jarak 108 juta km dari matahari, Venus membutuhkan waktu 225 hari untuk sekali
berevolusi mengelilingi matahari
Suhu permukaan Venus dapat mencapai 480 derajat Celsius sehingga sangat kering.
Venus merupakan planet putih yang bercahaya terang, tampak indah dan cemerlang.
Planet ini tampak menjelang Matahari terbit atau beberapa saat sesudah Matahari tenggelam.
Orang menamakannya bintang fajar atau bintang timur atau bintang kejora.
Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang memiliki kehidupan, serta
permukaannya terdiri dari lautan dan daratan.
Permukaan bumi akan terlihat berwarna hijau kebiru-biruan jika dilihat dari angkasa luar.
Bentuk bumi bulat dan bergaris tengah 12.750 km.
Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km dan 2/3 luas permukaan bumi ditutupi lautan.
Bumi memiliki lapisan udara atau atmosfer. Kandungan atmosfer terdiri dari gas, yaitu oksigen
dan nitrogen. Jenis gas lain tidak terlalu besar volumenya.
Atmosfer melindungi bumi dari sinar radiasi matahari yang membahayakan benda-benda langit
yang tertari oleh gaya gravitasi bumi. Lapisan atmosfer juga menjaga suhu bumi di siang hari
tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin
Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.
Mars
Keadaan Mars hampir mirip dengan bumi sehingga para ahli menyelidiki apakah di mars
terdapat kehidupan
Planet Mars berwarna kemerah-merahan dan memiliki garis tengah sekitar 6.780 km.
Jaraknya dengan matahari sekitar 228 juta km dan membutuhkan waktu 687 hari untuk
mengelilingi matahari.
Permukaan Mars juga kering seperti venus
Mars memiliki lapisan atmosfer yang tipis.
Di antara Mars dan Jupiter terdapat kumpulan benda langit kecil yang disebut asteroid atau
planetoid.
Suhu Mars tidak terlalu tinggi, pada siang hari maksimal -13 derajat celsius dan pada malam hari
-80 derajat celsius.
Mars mempunyai dua satelit, Demos dan Fobos, dan sebuah gunung Olympus yang tinginya dua
kali tinggi gunung Everest.
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dan berwarna kekuning-kuningan.
Garis tengahnya 11 kali diameter Bumi atau sekitar 143.000 km.
Dengan jarak 778 juta km dari Matahari, Jupiter membutuhkan 12 tahun untuk mengelilingi
matahari.
Atmosfer Jupiter banyak mengandung gas hidrogen dan helium
Karena batas permukaan Jupiter dan atmosfernya yang kurang jelas, Jupiter menyerupai bola
gas yang amat besar.
Jumlah satelit Jupiter ada 16 dan yang terbesar adalah Ganymeda.
Saturnus
Uranus
Neptunus
3. Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi matahari. Selain itu,
satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi menjadi dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit
buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang
menjadi satelit bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh
roket dan mengorbit di sekitar bumi. Satelit buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain
alat komunikasi, penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang terkandung di
dalamnya.
4. Asteroid
Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Para
ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat
banyak, semuanya secara teratur berkumpul membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid
sekitar 100 km. Sabuk asteroid ini berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan,
sabuk lainnya bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet Neptunus. Sabuk
asteroid memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari. Asteroid yang
satu dengan lainnya terpisah sejauh ribuan kilometer. Meskipun terpisah jauh, terkadang asteroid-
asteroid itu bertubrukan. Tubrukan tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut
meteoroid.
5. Meteoroid, Meteor, dan Meteorit
Salah satu benda angkasa lainnya di tata surya adalah meteoroid. Meteoroid adalah benda-benda langit
berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak mempunyai lintasan. Benda ini kadang-
kadang menubruk planet termasuk planet bumi. Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut
dengan meteor. Ketika memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang sempat sampai ke
permukaan bumi disebut dengan meteorit. Meteor disebut juga bintang jatuh atau bintang beralih.
6. Komet
Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada sekitar sepuluh
triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak bisa terlihat mata. Terkadang, salah
satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran
kira-kira sepertiga batu berdebu dan dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred
Whipple, menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga sekarang.
Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Salah satu komet
yang pernah sangat dekat dengan bumi adalah komet Halley.
Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui bahwa komet yang
terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet Halley terlihat di langit bumi
setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali terlihat pada tahun 1910.
http://www.ilmusiana.com/2015/12/tata-surya-pengertian-sistem-susunan.html
.Kelebihan Manusia
Sebagai makhluk istimewa,kita punya beberapa pertanyaan untuk manusia diantaranya,
Siapakah manusia itu ?, Apakah wujud manusia itu terbatas pada badan fisikal ini saja ?, apakah
kehidupan manusia terbatas pada kehidupan dunia ini saja ? ataukah ada kehidupan lainnya ?,
apabila kehidupan lain itu ada, apakah ada hubungan diantara kehidupan tersebut ?. melalui
berbagai pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, manusia berusaha untuk menenukan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan diatas serta pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan
manusia itu sendiri serta alam yang ada di sekitarnya (www.wordpress.com, 2009)
Beberapa kelebihan manusia jika dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain,
diantaranya adalah (Tim Dosen WIPTEKS, 2009):
a. Manusia sebagai makhluk berfikir yang bijaksana (homo sapiens) yang dicerminkan dalam
tindakan dan perilaku terhadap lingkungannya.
b. Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya sehingga perlu bantuan
peralatan untuk keperluan hidupnya (homo faber), baik fisik maupun nalarnya.
c. Manusia dapat berbicara (homo languages) baik secara lisan maupun tulisan sehingga dapat
dikomunikasikan pada generasi berikutnya tentang apa yang diinginkan, apa yang ditemukan,dll,
d. Manusia dapat bermasyarakat (homo sosious) dan berbudaya (homo humanis), artinya manusia
bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan bersama dan
saling menolong.
e. Manusia mengadakan usaha (homo ecomonicus) artinya mengadakan tukar-menukar barang
(barter) maupun jual beli dengan prinsip ekonomi dan sekaligus kebutuhan ekonomi terpenuhi.
f. Manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious), karena menyadari adanya kekuatan
gaib yang lebih besar dan mengatur jagad raya ini. Perkembangannya dimulai dari animisme,
dinamisme, tatonisme(kepercayaan atau agama alami) dan kemudian agama samawi
(kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).
1. PENGERTIAN SAINS
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan
hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan.
Sains (dari istilah Inggris Science) berasal dari kata dasar yang diambil dari kata scientia yang
berarti knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud
ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji dari hasil pengamatan yang sesungguhnya yang
kebenarannya dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan
kebenaran atau kenyataan, sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai
melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang
dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata”.
Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai
salah satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan
cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi peradaban dunia
modern. Sains merupakan satu proses untuk mencari dan menemukan sesuatu kebenaran melalui
pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hukum-hukum
alam.
Proses mencari kebenaran dengan mencari jawaban dari persoalan-persoalan secara sistematik
dinamakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan landasan perkembangan
teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting
untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
2.PENGERTIAN TEKNOLOGI
Istilah “teknologi” berasal dari “techne” atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara
harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri adalah
cara/keterampilan melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal
dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang
yang menjadi semakin tetap karena menunjukan suatu pola, langkah dan metode yang pasti,
keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Pada permulaan abad XX, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan merangkum suatu
rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin. Perluasan arti berjalan
terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi sebagai sarana dan
aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu
menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Demikianlah teknologi adalah segenap
keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi
merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-
tujuan praktis yang ditentukan.
3. PENGERTIAN SENI
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social. Sedangkan menurut Kamus
B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll. Maka konsep pendidikan yang
memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara
beradab, di mana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan kemampuan dan
kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi
bahasapun adalah suatu seni.
Selama perjalanan sejarah, umat manusia telah berhasil menciptakan berbagai macam
kebudayaan. Berbagai macam atau ragam kebudayaan tersebut meliputi tujuh unsur kebudayaan
saja. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut merupakan unsur-unsur pokok yang selalu ada pada
setiap kebudayaan masyarakat yang ada dibelahan dunia. Menurut Kluchkhon ketujuh unsur
pokok kebudayaan tersebut meliputi:
Ketujuh unsur budaya tersebut merupakan unsur-unsur budaya pokok yang pasti ada apabila kita
meneliti atau mempelajari setiap kehidupan masyarakat. Karena ada pada setiap kehidupan
masyarakat manusia di dunia ini, maka ketujuh unsur pokok dari kebudayaan yang ada di dunia
itu sering kali dikatakan sebagai unsur-unsur budaya yang bersifat universal, atau unsur-unsur
kebudayaan universal.
Ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup (teknologi), serta kesenian (seni) atau sering disingkat
IPTEKS, termasuk bagian dari unsur-unsur pokok dari kebudayaan universal tersebut. Maka
dapat dipastikan IPTEKS akan kita jumpai pada setiap kehidupan masyarakat manusia
dimanapun berada, baik yang telah maju, sedang berkembang, sampai masyarakat yang masih
sangat rendah tingkat peradabannya. Bahkan pada kehidupan masyarakat purba atau pada zaman
prasejarah sekalipun, ketujuh unsur-unsur budaya universal tersebut telah ada, termasuk
IPTEKS, meskipun tentunya pada tingkatan yang sangat sederhana atau primitif sekali.
Salah satu bukti bahwa pada zaman purba telah muncul ketujuh unsur-unsur budaya universal
adalah pada zaman itu manusia telah mengenal adanya peralatan hidup atau teknologi berupa
alat-alat sederhana yang terbuat dari batu maupun tulang yang digunakan untuk mencari
makanan (berburu, meramu makanan, atau bercocok tanam secara sederhana atau berladang).
Kemudian, pada saat itu manusia purba juga telah mengenal adanya sistem kepercayaan yang
sekaligus menunjukkan adanya nilai seni serta sistem mata pencaharian hidup manusia purba,
yakni sebagaimana terpotret pada gambar-gambar mistis berupa lukisan telapak tangan serta
lukisan babi rusa yang terkena panah pada bagian perutnya, yang ditemukan di gua-gua tempat
tinggal mereka. Pada zaman purba, ternyata juga telah dikenal adanya sistem pengetahuan dalam
pelayaran yang menggunakan sandaran pengetahuan pada perbintangan.
Demikianlah pada masa-masa sesudahnya, pelan tapi pasti IPTEKS terus berkembang semakin
maju sejalan dengan kemajuan penalaran yang telah dicapai oleh umat manusia. Bahkan, kini
IPTEKS yang pada awal perkembangannya berasal dari embrio filsafat, sekarang
pertumbuhannya telah bercabang-cabang menjadi puluhan, bahkan ratusan disiplin ilmu ataupun
teknologi yang masing-masing memiliki karakteristik serta dasar keilmiahannya sendiri-sendiri.
Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk sarana bagi kehidupan
manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi lebih muda,
lancar, efisien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi lebih bermakna dan produktif. Oleh
karena itu, khususnya dalam ilmu antropologi, istilah atau pengertian ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut sering dipakai untuk merujuk pada keterkaitan antara manusia, lingkungan,
dan kebudayaan. Hal ini dikarenakan dalam berinteraksi menghadapi lingkungannya, manusia
mau tidak mau pasti akan berusaha menggunakan sarana-sarana berupa pengetahuan yang
dimiliki serta menciptakan peralatan hidup untuk membantu kehidupannya. Dengan demikian,
IPTEKS bagi manusia selalu berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf
kehidupannya yang lebih baik.
Dalam definisi lain (terutama berdasarkan kajian filsafat ilmu), istilah IPTEK (ilmu,
pengetahuan, teknologi) juga sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-sendiri, karena
masing-masing ketiga istilah itu dianggap memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-beda.
Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri tiap
orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal, sekolah atau tidak
sekolah, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan dapat dikembangkan manusia
karena dua hal, 1) manusia mempunyai bahasa yang dapat mengomunikasikan informasi dan
jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut; 2) manusia mempunyai kemampuan
berpikir menurut suatu alur pikir tertentu yang merupakan kemampuan menalar. Penalaran
merupakan suatu proses berpikir menurut suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang
berupa pengetahuan.
Pengetahuan yang sifatnya acak perlu ditingkatkan lagi derajat atau bobot keilmiahannya
sehingga berubah menjadi ilmu. Dengan demikian pengetahuan yang bersifat acak serta terbuka
itu dengan melalui proses yang cukup panjang, dapat diorganisasikan dan disusun menjadi
bidang-bidang ilmu filsafat, humaniora, serta ilmu.
Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol oleh setiap orang yang
ingin mengetahuinya. Berpijak dari pengertian ini, maka ilmu memiliki kandungan unsur-unsur
pokok sebagai berikut:
1) Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah memiliki objek
studi/kajian yang jelas, artinya dapat diidentifikasikan, dapat diberi batasan, serta dapat diuraikan
sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi suatu ilmu itu sendiri terdapat dua macam, yaitu objek
material serta objek formal.
2) Adanya aspek epistemologi, yang artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan telah
memiliki metode kerja yang jelas. Dalam hal ini terdapat tiga metode kerja suatu bidang studi,
yaitu dedukasi, induksi, serta eduksi;
3) Adanya aspek aksiologi, yang artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan memiliki
nilai guna atau kemanfaatanya. Misalnya, bidang studi tersebut dapat menunjukkan adanya nilai
teoretis, hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep, serta kesimpulan yang logis,
sistematis, dan koheren. Selain itu, bahwa dalam teori serta konsep tersebut tidak menunjukkan
adanya kerancuan, kesemrawutan pikiran, atau penentangan kontradiktif di antara satu sama lain.
Sains atau ilmu pengetahuan (di dalamnya menyangkut pula bahwa teknologi), tidak bisa bebas
dari nilai-nilai. Jadi, sesuai dengan sifat sains itu sendiri yang kebenarannya bersifat tidak
mutlak.
Sedangkan berbicara masalah teknologi, dimana istilah teknologi sendiri sebenarnya sudah
mengandung pengertian sains dan teknik atau engineering, sebab produk-produk teknologi
tidaklah mungkin ada tanpa didasari adanya sains. Sementara itu, dalam sudut pandang budaya,
teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari sains.
Walaupun pada dasarnya teknologi juga memilliki karakteristik objektif dan netral, namun dalam
kenyataannya teknologi tidak bisa netral seluruhnya karena memerlukan juga sentuhan-sentuhan
estetika yang bersifat objektif.
Pada titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni berasal dari bahasa Latin, yaitu art yang berarti
kemahiran. Secara etimologis, seni (art) diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat
barang atau mengerjakan sesuatu. Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai
hasil campur tangan (sentuhan) manusia. Seni merupakan pengolahan budi manusia secara tekun
untuk mengubah suatu benda bagi kepentingan rohani dan jasmani manusia. Seni merupakan
ekpresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya
manusia. Seni dan keindahan yang tercipta merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan.
Dengan seni, cipta dan karya manusia, termasuk teknologi, di dalamnya mendapat sentuhan
keindahan atau estetika.
Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagaikan pohon tak
berakar (science without technology has no fruit, technology without science has no root). Sains
hanya mampu mengajarkan fakta dan nonfakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa
yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi, fungsi sains di sini hanyalah
mengoordinasikan semua pengalaman manusia dan menempatkannya ke dalam suatu sistem
yang logis, sedangkan fungsi seni sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keberaturan dalam
hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya. Tujuan sains dan teknologi adalah untuk
memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan seni memberi sentuhan estetik
sebagai hasil budaya yang indah dari manusia.
Semestinya, semakin tinggi penguasaan terhadap IPTEKS, harusnya manusia semakin kritis
dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja, dan semakin efisien dalam bertindak. Akan
tetapi, pada kenyataannya kebanyakan manusia justru semakin merasa dibuai dengan semua
fasilitas dan produk yang dihasilkan oleh IPTEKS sekarang ini.
Adanya sisi positif dan negatif dari IPTEKS maka sering dikatakan bahwa kemajuan IPTEKS
bermata dua atau bersifat dilematis. Di satu sisi, IPTEKS secara positif telah mendatangkan
rahmat, dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, ada pihak
yang menyatakan bahwa IPTEKS menjadi ”tulang punggung kesejahteraan”. Namun di sisi lain,
seperti dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan pemanfaatan IPTEKS itu juga telah
membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam bentuk munculnya masalah lingkungan,
seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu udara global. Oleh
karena itu, kita sebagai umat manusia tentunya harus penuh kewaspadaan dan kehati-hatian
dalam menerapkan dan memanfaatkan IPTEKS, yakni yang sesuai dengan asas-asas keserasian,
keseimbangan, maupun kelestarian. Dengan demikian, kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan
secara seimbang dan lestari.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan IPTEKS dalam
pembangunan. Faktor yang paling menentukan dalam hal penguasaan IPTEKS adalah manusia,
yaitu para pelaku yang menggeluti bidang penelitian dan Pengembangan serta rancang bangun
dan perekayasaan.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal
negatif.
Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin
terbuka luas. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri
manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru “membelenggu” perilaku
dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya.
Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar,
karena ditopang pula oleh sistem-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin
tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat
dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi
informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global.
Media elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini dengan
mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda. Mereka cenderung
melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai
keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi
tetapi miskin dalam rohani”.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong
telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan
kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian,
corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan IPTEKS ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut (RPJMN 2004-2009):
https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2014/06/23/makna-iptek-dan-seni-bagi-manusia/