Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AIK 3
Dosen Pengampu: Mar’atul Faida, S.Pd.I., M.Pd.
Oleh:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Geografi dalam Sejarah...................................................................................3
B. Obyek Kajian Geografi...................................................................................6
C. Metode Kajian dalam Al-Quran......................................................................7
D. Kajian Terapan Ilmu Geografi .......................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara geografis Islam diturunkan di Arab (Makkah) kepada
Muhammad SAW, sehingga menimbulkan kesan bahwa Islam selalu identik
dengan Arab. Bahkan banyak yang menganggap Bangsa Arab lebih fasih dan
lebih dekat kepada ajaran-ajaran Islam dibandingkan bangsa-bangsa lain. Hal ini
tak lain adalah karena al-Qur’an dan al-Hadits yang menjadi landasan hukum
dan jalan hidup umat Islam disampaikan dalam Bahasa Arab.
Pada hakikatnya Islam dilahirkan dari proses berfikir, kemudian
menghasilkan kepercayaan yang teguh terhadap keberadaan (wujud) Allah SWT
sebagai Pencipta dan Pengatur Kehidupan alam semesta dan seluruh isinya.
Islam merupakan ajaran yang sempurna bagi manusia dalam menjalankan
hidupnya agar sesuai fitrah kemanusiaannya, yakni sebagai khalifah di muka
bumi.
Pengabdian diri manusia merupakan konsekuensi dari penghambaan
kepada Allah SWT yang dibebankan padanya karena manusia adalah makhluk
paling sempurna di bumi. Penghambaan manusia yang semata-mata hanya
kepada Allah SWT menimbulkan kewajiban untuk mematuhi segala perintahNya
serta menjauhi larangan-larangan-Nya. Manusia memiliki peran sebagai
khalifatullah atau wakil Allah SWT di bumi, sehingga ia memegang kendali atas
kemakmuran bumi. Peran inilah yang menuntut manusia, khususnya umat Islam
untuk memecahkan konsep Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Manusia
sebagai hamba yang dipilih Allah Swt sebagai khalifah di bumi harus mampu
menguasai segala kejadian yang Allah berikan dalam hal geografi bumi ini.
Pemateri pada kali ini akan membahas mengenai prinsip-prinsip islam dalam
geografi yang meliputi geografi dalam sejarah, obyek kajian geografi, metode
kajian alam dalam al-quran serta kajian terapan ilmu geografi. Sehingga nantinya
1
2
dapat menjadi pegangan bagi mahasiswa untuk dipelajari dan diajarkan kepada
orang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana geografi dalam sejarah?
2. Bagaimana obyek kajian geografi?
3. Bagaimana metode kajian alam dalam Al-quran ?
4. Bagaimana kajian terapan ilmu geografi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dibuat tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang geografi dalam sejarah.
2. Mengetahui tentang obyek kajian geografi.
3. Mengetahui tentang metode kajian alam dalam Al-quran.
4. Mengetahui tentang kajian terapan ilmu geografi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geografi dalam Sejarah
1. Geografi Zaman Yunani Kuno
Pengetahuan yang semula bersifat empirik kemudian berkembang
pesat karena orang tidak lagi bersikap menerima begitu saja adanya kenyataan
macam-macam fenomena yang dijumpai dalam kehidupannya disebabkan
musabab dan proses yang telah memungkinkan terwujudnya aneka macam
fenomena itu. Sikap atau semangat menyelidik yang melatar belakangi
pertumbuhan ilmu sejak tahun 600 tahun sebelum masehi itu sampai sekarang
masih dipandang sebagai salah satu ciri yang sangat penting dalam
mengembangkan ilmu masa kini dan masa mendatang.
Sejarah pertumbuhan geografi telah dimulai pada masa-masa Yunani
Kuno sekitar awal abad Masehi. Erastotlrens (276-196 SM) adalah tokoh tang
pertama kali menyebut dirinya sebagai ahli geografi yang cukum memadahi
(Albler ed.al, 1972). Para ahli memandang Erastosthenes sebagai bapak
geografi, karena dia telah memberikan pada ilmu suatu metode yang
dimungkinkan didapatkannya jawaban atas pertanyaan “di mana?” atau
tentang “letak sesuatu” secara memuaskan.
2. Geografi Abad Pertengahan di Eropa
Di Eropa, pertumbuhan geografi mengalami kemunduran setelah
Ptolomaeus meninggal. Kurun waktu tahun 200 hingga 1200 merupakan
zaman kegelapan bagi pertumbuhan geografi dan pengetahuan perpetaan.
Keadaan yang demikian itu bertalian erat dengan perjalanan sejarah Eropa
setelah runtuhnya kekaisaran Romawi, Eropa praktis menjadi terpecah pecah
atas satuan-satuan sosial dan politik yang tertutup. Kesempatan untuk
mengadakan perjalanan menjadi terbatas dan rasa ingin tahu atau kuroitas
terhadap apa-apa yang terletak di luar batas cakrawala sukar dikembangkan.
3
4
mengadakan perjalanan rusia dan tempat-tempat lain serta Ibn Batuta dari
Maroko yang mengadakan perjalanan ke Asia Tengah.
4. Geografi pada Masa-masa Eksplorasi dari Penemuan
Oleh sebab berbagai hal yang sangat kompleks dan tidak
keseluruhannya jelas hubungannya, sesudah kira-kira tahun 1200 Eropa
mengalami revalitsasi atau kebangkitan hidup kembali, khususnya pada masa-
masa dalam abad 14 sampai 17 yang dikenal juda sebagai masa Renaisan.
Masa renaisan ditandai antara lain dengan munculnya gerakan intelektual dan
seni yang meluas di seluruh Eropa.
Secara keseluruhan pembaharuan-pembaharuan dalam seni, filsafat,
agama, munculnya humanisme, reformasi bangan baru dalam ilmu, cara
berfikir dan pengetahuan tentang bumi. Dengan ditemukannya kembali karya
Ptolomaeus, datangnya ilmu-ilmu baru dari dunia Islam dan meningkatnya
perjalanan ke daerah-daerah baru yang memperluas cakrawala geografi.
Sejalan dengan pertumbuhan pusat-pusat ilmu dan pengetahuan yang
berbentuk universitas, taampilannya tokoh-tokoh ilmu dari berbagai disiplin
atau cabang pengetahuan,beberapa buah pikiran dan karya-karya penting
muncul selama periode kebangkitan kembali Eropa.
Nicolaus Compernicus (1473-1543), dalam tahun 1500 memberikan
ceramah-ceramah mengenai cakrawala. Ia tekenal karena mengajukan
pendapat bahwa bumi dan planet-pelante semua beredar mengelilingi
matahari. Pandangan hileosentris, yang sebenarnya telah dikemukakan untuk
pertama kalinya oleh Aristarchus pada abad 3 sebelmu masehi, berlawanan
dengan pendapat Hiparchus dan Ptolomaeus yang menganggap bumi sebagai
pusatnya.
Galileo Galilei (1564-1642), sarjana matematika dan fisika penemu
lintasan peluru, hukum pergerakan, benda-benda dan penemuan-penemuan
lain membenarkan pendapat Copernicus. Penemuannya yang terpenting
adalah terlihatnya (dengan teropong) planet Yupiter yang dikelilingi oleh
6
empat bulan. Adanya tata bulan Tupiter inilah yang lebih meyakinkan
pandangan nya bahwa bumi dengan matahari sebagai pusat peredaran.
Dari kalangan ahli perpetaan, karya Gerardus Mercator (1512-1594),
Pelayaran James Cook, tentang fosil-fosil oleh Van Woodward (1696),
tentang angin pasat dan angin musim oleh Hally (1686), dan sebagainya.
B. Obyek Kajian Geografi
1. Geografi sebagai Ilmu
Berbagai gejala yang menjadi sasaran studi gografi dari keadaan air,
laut, danau, angin sampai iklim dan keadaan suatu kawasan telah mendapat
perhatian dari awal pertumbuhan geografi. Pertumbuhan geografi sebagai
ilmu (geografi modern) pada umumnya lebih dikaitkan dengan karya-karya
Alexander van Humboldt (1769-1859) yang dianggap peletak dasar geografi
fisik modern dan Karl Ritter (1779-1859) yang dipandang sebagai bapak
geografi sosial/manusia, geografi pada masa-masa sebelumnya diberi sebutan
geografi klasik.
2. Kajian Geografi dalam Al-Quran
Apa yang menjadi kajian geografi pada awal pertumbuhan hingga
yang dikenal sebafai geografi modern tersebut sebenarnya terdapat dalam Al-
Qur’an. Sebagaimana kitab-kitab suci lainnya yang diturunkan oleh Allah
sebelumnya, Al-Qur’an adalah petunjuk dari Allah yang diberikan kepada
manusia (Ali-Imran: 3-4), khususnya kepada kaum muslim yang bertaqwa
(Al-Baqarah:2). Karena merupakan petunjuk maka didalamnya diharapkan
terkandung hal-hal yang berkaitan dengan berbagai keperluan manusia untuk
hidup di dunia ini.
Berikut diuraikan secara singkat beberapa ayat-ayat Al-Qur’an dengan
3 Kelompok obyek kajian geografi:
a. Kajian tentang atsmofer (kejadian bumi, perjalanan benda-benda
angkasa dan iklim: kejadian hujan, tekanan udara, suhu dan kejadian-
kejadian yang menyertainya). Terdapat dalam surat:
7
“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.
Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahaminya.”(Q.S. An-Nahl: 12 ).
12. Allah menundukkan malam agar kalian bisa beristirahat padanya dan
mendapatkan ketenangan. Allah menundukkan siang untuk kalian agar kalian
berusaha mendapatkan penghidupan. Allah menundukkan matahari untuk
kalian dan menjadikannya bersinar dan Allah menjadikan rembulan
bercahaya. Allah menundukkan bintang-bintang untuk kalian dengan perintah-
Nya yang terukur dengan cermat, dengannya kalian terbimbing dalam
kegelapan-kegelapan darat dan laut, dengannya kalian mengetahui waktu dan
lainnya. Sesungguhnya di dalam penundukan semua itu mengandung
petunjuk-petunjuk yang nyata atas kekuasaan Allah bagi kaum yang
menggunakan akal mereka, mereka adalah orang-orang yang mengetahui
hikmah di belakangnya.
2. Iklim yang Membina Kehidupan
Kehidupan di bumi ini tidak akan berkembang sebagaimanayang kita
kenal sekarang ini, andai bumi iklim-iklimnya sangat padas dengan suhu
ratusan derajat. Tidak ada makhluk yang tahan terhadap suhu yang sangat
tinggi, perkembangan tidak pula terjadi seandainya tidak terjadi perputaran
bumi yang menjadikan siang dan malam. Dalam pelajaran Biogeografi kita
kenal sebaran ekolodi ini, perbedaan iklim di dunia mempengaruhi kehidupan
yang ada yang dikenal dengan keanekaragaman hayati. Keadaan tersebut
teruraikan dalam ayat 164 surah Al-Baqarah. Allah Swt Berfirman:
اس َو َمٓا ِ َض َو ۡٱختِ ٰل
َ َّف ٱلَّ ۡي ِل َوٱلنَّ َها ِر َو ۡٱلفُ ۡل ِك ٱلَّتِي ت َۡج ِري فِي ۡٱلبَ ۡح ِر بِ َما يَنفَ ُع ٱلن ِ ت َوٱأۡل َ ۡر
ِ س ٰ َم ٰ َو ۡ
ِ إِنَّ فِي َخل
َّ ق ٱل
ب
ِ س َحا
َّ ح َوٱل ِ َٱلر ٰي
ِّ يف
ِ َص ِر ۡ ُك ِّل دَٓابَّ ٖة َوت ث فِي َها ِمن
َّ َض بَ ۡع َد َم ۡوتِ َها َوب َ ٓاء فَأ َ ۡحيَا بِ ِه ٱأۡل َ ۡر
ٖ س َمٓا ِء ِمن َّم َّ أَن َز َل ٱهَّلل ُ ِمنَ ٱل
ِ س َمٓا ِء َوٱأۡل َ ۡر
ٖ َض أَل ٓ ٰي
١٦٤ َت لِّقَ ۡو ٖم يَ ۡعقِلُون َ ۡٱل ُم
َّ س َّخ ِر بَ ۡينَ ٱل
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
11
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu
Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah)
bagi kaum yang memikirkan.”
3. Bencana Alam
Mekanisme pembentukan kontinen serta proses yang menentukan
kejadian iklim di berbagai bagian bumi, sering kali disertai bencana alam. Ada
dua jenis bencana alam yang berasal dari iklim dan dari pergerakan lempeng
kerak bumi. Iklim disuatu wilayah dapat menimbulkan kekeringan yang
merusak tanaman. Iklim juga dapat menimbulkan bencana angin ribut, badai
atau topan di wilayah sub tropik yang sering kali terjadi di China dan Jepang.
Hal ini ditemukan pada ayat 19 dan 20 Surah al-Qomar berikut:
س ُّم ۡستَ ِم ۙ ٍّر
ٍ ص ًرا فِ ۡى يَ ۡو ِم نَ ۡح َ س ۡلنَا َعلَ ۡي ِهمۡ ِر ۡي ًحا
َ ص ۡر َ اِنَّ ۤا اَ ۡر
19. “Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepala mereka angin
yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus”
اس َكاَنَّ ُهمۡ اَ ۡع َجا ُز نَ ۡخ ٍل ُّم ۡنقَ ِع ٍر
َ ۙ َّت َۡن ِز ُع الن
20. “yang membuat manusia bergelimpangan, mereka bagaikan pohon-
pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya”.
Geraknya lempeng kerak bumi dapat menyababkan gempa tektonik
dan Tsunami, serta munculnya gunung-gunung berapi yang mengeluarkan
awan panas, lava dan letusan yang sangat berbahaya. Kejadian bencana
tersebut dapat terbaca pada ayat 73 dan 74 Surah Al Hijr berikut:
73 َش ِرقِي ْۙن َّ فَا َ َخ َذ ْت ُه ُم ال
ْ ص ْي َحةُ ُم
َ فَ َج َع ْلنَا عَالِيَ َها
ِ ْسافِلَ َها َواَ ْمطَ ْرنَا َعلَ ْي ِه ْم ِح َجا َرةً ِّمن
74 س ِّج ْي ٍل
73.“Maka mereka dibinasakan oleh suara kerasyang mengguntur, kerika
matahari akan terbit, 74. “maka kami jadikan kebahagiaan atas kota itu
terbalik ke bawah dan kamu hujani mereka dengan batu dari tanah yang
keras.”
12
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Baiquni. 1990. Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: PT.
Dana Bhakti Prima Yasa.