Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu bidang yang memiliki peranan penting
dalam pendidikan. Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur
yang terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis,
berstruktur dan sistematik mulai dari konsep yang paling sederhana sampai
konsep yang paling kompleks. “Mathematics is a science of paterns and order”
artinya, matematika adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan (pattern)
dan tingkatan (order).
Menurut Hasratuddin mempelajari matematika bagi peserta didik bertujuan
untuk melatih dan mengembangkan berbagai kemampuan peserta didik, seperti
kemampuan berpikir kritis, logis, cermat, kreatif, kemampuan berhitung,
menalar, dan memahami konsep. Seperti, belajar materi barisan, peserta didik
diajarkan untuk belajar pola keteraturan, berpikir logis, cermat, kreatif dan
bernalar.
Bilangan adalah salah satu bagian terpenting dalam ilmu matematika.
Bilangan tidak hanya sesuatu yang bisa dan terlihat dalam kehidupan yang kita
sebut bilangan real namun ada juga bilangan yang tidak terlihat namun ada
nilainya yang kita kenal sebagai bilangan imajiner. Bilangan-bilangan tersebut
dapat diurutkan dengan aturan atau pola tertentu yang disebut barisan bilangan.
Berdasarkan uraian tersebut makalah ini akan membahas materi tentang
barisan bilangan dalam matematika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan maka rumusan masalah
makalah ini yaitu;
1. Apa yang dimaksud barisan bilangan?
2. Bagaimana macam-macam dan menghitung barisan bilangan?

1
2

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan diatas. Maka, tujuan penulisan ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian barisan bilangan
2. Macam-macam dan cara menghitung barisan bilangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Barisan Bilangan


Bilangan adalah salah satu bagian terpenting dalam ilmu matematika.
Bilangan tidak hanya sesuatu yang bisa dan terlihat dalam kehidupan yang
kita sebut bilangan real namun ada juga bilangan yang tidak terlihat namun
ada nilainya yang kita kenal sebagai bilangan imajiner. Bilangan-bilangan
tersebut dapat diurutkan dengan aturan atau pola tertentu yang disebut
barisan bilangan.
Perhatikan susunan bilangan berikut:
a. 1, 2, 3, 4, 5,…; dinamakan barisan bilangan asli
b. 2, 4, 6, 8, 10,…; dinamakan barisan bilangan asli genap
c. 1, 3, 6, 10, 15,…; dinamakan barisan bilangan segitiga
d. 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,…; dinamakan barisan bilangan Fibonacci
Bilangan-bilangan yang membentuk suatu barisan disebut suku-suku

barisan. Bilangan pertama atau suku pertama dilambangkan dengan , suku

kedua dengan , suku ketiga dengan , suku ke-k dengan ,…, demikian

seterusnya sampai suku ke-n dengan (n bilangan asli).

Indeks n menyatakan banyaknya suku dalam barisan itu. Untuk nilai n


bilangan asli berhingga, barisan itu dinamakan barisan berhingga. Suku ke-n

dilambangkan dengan disebut suku umum barisan. Pada umumnya, suku

ke-n atau merupakan fungsi dengan daerah asal (domain) bilangan asli n.

Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki pola atau aturan
tertentu antara satu bilangan dengan bilangan berikutnya. Jika bilangan

3
4

pertama , bilangan kedua , bilangan ketiga , …, dan bilangan ke-n

adalah , maka barisan bilangan itu dituliskan sebagai

Contoh:
1) Tentukan tiga suku pertama pada barisan berikut ini, jika suku ke-n

dirumuskan sebagai

Jawab:

Suku ke-n,

Untuk n = 1, diperoleh

n = 2, diperoleh

n = 3, diperoleh

Jadi, tiga suku pertama barisan itu adalah , , dan .

2) Tentukan rumus umum suku ke-n untuk barisan berikut ini, jika empat
buah suku pertama diketahui sebagai berikut.
a) 4, 6, 8, 10, . . . b) 1, 9, 25, 49, . . .
Jawab:

a) 4, 6, 8, 10, . . .; barisan dengan suku pertama = 4 dan selisih

dua suku yang berurutan bernilai konstan sama dengan 2.

Jadi,

b) 1, 9, 25, 49, . . .; dapat ditulis sebagai ;

barisan dengan suku-sukunya merupakan kuadrat dari bilangan asli


ganjil.
5

Jadi,

B. Macam-macam dan Cara Menghitung Barisan Bilangan


Barisan bilangan terbagi atas dua macam yaitu:
1. Barisan bilangan Aritmatika
Barisan bilangan aritmatika, yaitu barisan yang selisih antar suku yang
berdekatan konstan atau barisan aritmatika disebut juga bilangan yang
suku selanjutnya merupakan penjumlahan dari suku sebelumnya dengan
rasio.
a. Barisan aritmatika berderajat satu 
Secara umum, barisan aritmatika ditulis sebagai berikut:
a) a+b, a+2b, a+3b, a+4b,. . . .
U1 = a
U2 = a+2b
U3 = a+3b
U4 = a+ 4b
U10= a + 9b
Jadi, diperoleh Rumus barisan aritmatika sebagai berikut:
Rumus Barisan Aritmatika 
Un = a + (n-1) b 
b = Un -U(n-1)    atau     b= U(n+1) - Un 
Keterangan:
Un = suku ke n
n = banyaknya suku
a = suku pertama
b = rasio atau beda
Contoh Soal 
1. 7, 13, 19, 25, 31, 37, . . .
Dari barisan bilangan di atas, tentuka:
a.) a
b.) b
6

Penyelesaian:
a.) a = suku pertama maka a = 7
b.) b = U2 – U1
         = 13 – 7
   b   = 6
2. Suatu arisan aritmatika suku ke-3 = 13 dan suku ke -6 = 28.
Tentukan:
a.) b
b.) a
c.) U8
d.) Tulislah enam suku pertama
Penyelesaian:
Diketahui: U3 = 13 dan U6= 28
Jawab:
a.) U3 = 13 ->> a + 2b = 13
     U6 = 28 ->> a + 5b = 28   _
                                 -3b = – 15
                                     b = -15 / -3
                                     b = 5
b.) a + 2b = 13
     a + (2.5) = 13
     a + 10 = 13
      a    = 3
c.) Un = a + (n-1) b
     U8 = a + 7b
            = 3 + 7. 5
            = 38
d.) 3, 8, 13, 18, 23, 28, . . .
b. Barisan aritmatika berderajat dua 
Barisan aritmatika berderajat dua, yaitu barisan aritmatika yang beda
atau rasionya tidak tetap dan dan apabila beda tersebut dijadikan
7

barisan maka akan terbentuk rasio yang tetap atau mengalami dua
tahap baru diketahui beda atau rasio yang sama atau tetap.
Rumus umum barisan aritmatika berderajat dua:
Un = an2 + bn + c
Contoh:
1, 3, 6, 10, 15, .. . .
Dari barisan aritmatika diatas, tentukan:
a.) Un
b.) U20
Penyelesaian:

Barisan di atas merupakan barisan aritmatika berderajat dua, karena


dua tahap baru sama rasionya.
Misal Un = an2 + bn + c
U1 = 1 –> a + b + c = 1  . . . . .(1)
U2 = 3 –> 4a + 2b + c = 3 . . . (2)
U3 = 6 –> 9a + 3b + c = 6 . . . (3)
 Dari persamaan (2) dan (1)
4a + 2b + c = 3
a + b + c = 1   _
3a + b = 2  . . . .( 4 )
 Dari persamaan (3) dan (2)
9a + 3b + c = 6
4a + 2b + c = 3   _
5a + b = 3  . .  . . (5)
 Dari persamaan (5) dan (4)  untuk mencari nilai a
5a + b = 3
8

3a + b = 2  _
2a = 1
a = 1/2
 mencari nilai b, maka gunakanlah salah satu persamaan dan kali ini
supaya mempermudah maka gunakan persamaan (4)
3a + b = 2
3.1/2 + b =2
1 1/2 + b = 2
b = 1/2
 mencari nilai c, maka gunakanlah persamaan (1)
a+b+c=1
1/2 + 1/2 + c = 1
1+c=1
c=0
 mencari Un, maka gunakanlah persamaan misal , yaitu
Un = an2 + bn + c
       = 1/2n2 + 1/2n + 0
      = 1/2 n (n + 1)
jadi, jawaban nya adalah:
a.) Un = 1/2 n (n + 1)
b.) U20 = . . .?
Un = 1/2 n (n + 1)
U20 = 1/2 .20 (20 + 1)
        = 10 (21) = 210
2. Barisan bilangan Geometri
Barisan Bilangan Geometri, yaitu suatu barisan bilangan yang suku-
sukunya terdiri dari atau terbentuk dari perkalian antara rasio dengan
suku sebelumnya.
Bentuk umum dari suatu barisan geometri adalah:
a, a.r, a.r2, a.r3, a.r4, a.r5  , . . . . .
U1 = a
9

U2 = a.r
U3 = a.r2
U4 = a.r3
U10 = a.r9
Jadi, Rumus Barisan bilangan Geometri  secara umum adalah
Un = a.rn-1
Contoh soal:
1. Sebuah barisan geometri, diketahui U3 = 18 dan U6 = 486. Tentukan:
a.) a dan r
b.) U7
c.) Tulislah tujuh suku pertama
Penyelesaian:
Diketahui: U3 = 18     U6 = 486
Jawab:
a.)  U3 = 18 –> a.r2  = 18
U6 = 486 –> a.r 5 = 486
U6 / U3 = 486 / 18   —-> a.r 5  / a.r2   =  486 / 18
                                    —–> r3     = 27
                                               r = 3
 a.r2 = 18
a. 32 = 18
a=2
b.) U7 = a.r 6
             = 2 .3 6   = 2. 729 = 1458
c.) tujuh suku pertama yaitu:
2, 6, 18, 54, 162, 486, 1458, . . .
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bilangan adalah salah satu bagian terpenting dalam ilmu matematika.
Bilangan tidak hanya sesuatu yang bisa dan terlihat dalam kehidupan yang kita
sebut bilangan real namun ada juga bilangan yang tidak terlihat namun ada
nilainya yang kita kenal sebagai bilangan imajiner. Bilangan-bilangan tersebut
dapat diurutkan dengan aturan atau pola tertentu yang disebut barisan bilangan.
Barisan bilangan terbagi atas dua macam yaitu:
1. Barisan bilangan Aritmatika
2. Barisan bilangan Geometri
Saran
Penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui barisan
bilangan pada makalah ini, namun juga memperbanyak latihan mengerjakan soal
dan dapat membedakan barisan aritmatika serta geometri.

10
11

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Cecep dan Pesta. 2008. “Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA
Kelas XII Program Studi Ilmu Alam”. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Hariyani, S. (2018). Berpikir Outside The Box Mahasiswa dalam
Menyelesaikan Masalah Barisan Bilangan. UNION: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika, 6(1).
Mulyaningsih, T., & Ratu, N. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika pada Materi Pola
Barisan Bilangan. Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter, 1(1), 34-41.
Wirodikromo, Sartono. 2007. “Matematika Untuk SMA Kelas XII”. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai