Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya
dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk
rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan,
sedangkan sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang
merupakan cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab
manusia hidup didunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah
salah satu unsur yang penting didalam kehidupan kita, sebab bila tidak ada air
tentu semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu berenang merupakan olahraga
yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu
hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang dapat
memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya
secara benar dan rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang olahraga
tersebut, karna di anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim resiko,
olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai
sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan
melakukan gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram
otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung
secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu
tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang
perlahan-lahan selama 5 menit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut;

1
2

1. Bagaimanakah sejarah dari cabang olahraga renang?


2. Bagaimana tehnik berolahraga renang?
3. Peraturan apa saja yang ada dalam cabang olahraga renang?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulis dapat dibuat tujuan
masalah makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang
2. Mengetahui tehnik berolahraga renang
3. Mengetahui peraturan apa saja yang ada dalam cabang olahraga renang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Renang
1. Masa Prasejarah
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan
dari Zaman Batu didalam “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di
Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada
atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ini mungkin menunjukkan
gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya
dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum
masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari
gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul
Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukkan variasi dari gaya
dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan dipadang pasir Kebir dan
diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000
tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum
masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of
Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari
2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan
masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di
Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari
2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil
(Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya,
meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung
para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan
Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut. Sering kali
membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu
pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan

3
4

tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun
berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para
perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani
menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king
Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan
datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal.
Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang
terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa
Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika
kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang
yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari
Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian besar dalam konteks
militer, sering menggunakan alat bantu renang.
Di Jepang, renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan
catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi
diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal
sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang,
yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi
renang juga dikenal sejak saat itu.
2. Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki
oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai
baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia
menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia
telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada
abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang
umum tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun
1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama
kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk
mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi
5

pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada,
termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh,
atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari
Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat
berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-
Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada
tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan
bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang
selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi
Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub
renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin
diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada
tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman,
menulis Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk
didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua
volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat
untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines
Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang
seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing
untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang
masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air,
kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air.
Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 di Amsterdam oleh
orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada
tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat. The Haloren,
kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui
6

pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak
mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.
3. Masa Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena.
Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas
1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-
betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk
pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria
dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu
memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari
Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga
pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung.
Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20
detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau
silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di
Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air,
meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua
dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya
bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang
pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup
umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang
bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja
dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam,
perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya
punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian
juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan
team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia
keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia
memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya
7

bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan
mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru
ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di
Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya
yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan
waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam
catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-
masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950,
ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front
crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard,
220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung
dan 440 yard gaya dada, dan 4×50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang
olimpiade musim panas tahun 1904. Perlombaan ini membedakan antara gaya
dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya
dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang
dengan gaya Trudgen.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi
Amerika Serikat sebagai penari balet dalam air. Kemudian dia ditangkap karena
mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan
lengan, kaki dan leher. Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan
panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan
pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian
membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada
tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional
(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
B. Teknik Renang
Dalam olahraga renang, ada beberapa teknik diantaranya renang gaya dada,
renang gaya bebas, renang gaya katak, dan renang gaya kupu-kupu. Berikut ini
akan di bahas satu persatu.
1. Renang Gaya Bebas
8

Teknik dasar berenang gaya bebas pada bagian ini akan dibahas mengenai
latihan gerak kaki, gerakan tangan, dan gerakan pernapasan pada renang gaya
bebas. Beberapa gerak latihan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerakan Kaki
1) Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua kaki ke atas
permukaan air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dan ke
bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan
kaki saat kaki digerakkan ke bawah.
2) Gerakan kaki sambil bergerak maju
Kedua tangan memegangkal papan luncur. Meluncurlah terlebih dahulu
dari sisi kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh sudah berada jauh dari
sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki ke atas dan ke bawah mulai
dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat
kaki digerakkan ke bawah.
b. Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju, lakukanlah latihan
gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut ini.
1) Gerakan lengan di dalam air
Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan gerakan menarik
dan mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua
telapak tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan
dengan lecutan lecutan dari pergelangan tangan.
2) Gerakan lengan di atas permukaan air
Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan gerakan
mendorong air dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua jari-
jari tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat masuk
ke dalam air harus agak menghadap ke bawah. Doronglah air ke bawah
dan belakang melewati bahu dan panggul. Saat menarik napas
(recovery), sikut diangkat hingga berada di atas permukaan air. Bawa
tangan ke depan di atas bahu, kemudian mulailah kembali dengan
gerakan (stroke) berikutnya.
c. Gerakan Pernapasan
9

Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan. Berikut ini adalah


uaraian gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan sambil
bergerak maju pada renang gaya bebas.
1) Gerakan pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan pernapasan
dengan mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari air,
tubuh akan miring dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi. Saat
itulah yang paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan pernapasan
dilakukan saat kepala masih rendah di dalam air di ikuti dengan
membuka mulut.
2) Gerakan pernapasan sambil bergerak maju
Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha. Mulailah latihan
dengan gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh berada jauh
dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di ikuti dengan gerakan kaki.
Lakukan pernapasan mengikuti gerakan lengan sebagaimana telah di
pelajari sebelumnya
2. Renang Gaya Dada
a. Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki dalam gaya dada adalah sebagai berikut
1) Saat tubuh hampir sejajar dengan permukan air, kadua tungkai di buka
cukup lebar.
2) Tariklah kedua tungkai kaki bagian bawah ke atas secara maksimal
3) Akhir dari tarikan itu, arahkan telapak kaki dengan memutar
pergelangan mata kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap
untuk mendorong
4) Doronglah air dengan kedua kaki secara serentak sehingga kaki tersebut
membentuk setengah lingkaran dengan di akhiri oleh suatu lecutan
tungkai kaki bagian bawah . kedua kaki berada dalam satu garis yang
lurus di belakang tubuh
5) Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh
untuk maju
b. Koordinasi Gerakan ke Lengan
Ada dua tahap gerakan lengan pada renang gaya dada. Kedua tahap
tersebut adalah sebagai berikut.
Tahap Pertama
10

1) Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengn


kedua lengan lebih lebar dari bahu.
2) Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan
(Pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air.
Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku
pada satu bidang datar.
Urutan gerakan lengan dan kaki
1) Posisi badan dengan sikap meluncur di mana lengan kaki dalam
permukaan air
2) Lengan mulai melakukan ayunan dengan telapak tangan menghadap
ke samping belakang, kaki masih dalam keadaan lurus.
3) Ayunan dilakukan dengan kedua lengan kea rah samping, telapak
tangan menghadap samping belakang, kaki masih belum mengadakan
recovery
4) Ayunan lengan mendekati kecepatan maksimal, kaki dalam keadaan
lurus
5) Ayunan lengan dilakukan dari arah samping belakang, kecepatan
ayunan pada tahap maksimal, dan kepala mulai keluar dari permukaan
air, pengeluaran napas mulai dikeluarkan.
6) Ayunan lengan pada tahap akhir, kedua tangan mulai mendekati
tubuh, telapak tangan mengarah ke dalam dan kaki masih dalam
keadaan lurus, kepala hampir keluar dari permukaan air sehingga
pengeluaran napas menjadi maksimal
7) Ayunan lengan hampir selesai, tapi mulai mengadakan recovery dan
mulut telah keluar dari permukaan air untuk mengambil napas.
8) Ayunan lengan telah selesai dengan merapatkan lengan atas pada
tubuh dan lengan bawah di bawah dagu. Kaki dalam pertengahan
recovery
9) Lengan mulai mengadakan recovery dengan meluruskan kedua tangan
ke depan kaki mencapai saat akhir pada waktu recovery, dimana lutut
berada di tengah-tenga antara tumit dan pantat, kepala mulai turun
dengan pandangan mata kea rah bawah
10) Recovery lengan secara perlahan telah mencapai setengah kaki akhir
recovery dimana telapak kaki dari keadaan lurus berubah enjadi
tertekuk guna mempersiapkan untuk tendangan kaki
11

11) Lengan hampir selesai melakukan recovery, kaki telah mulai


melakukan pukulan melecut kea rah samping, kepala, menghadap ke
bawah.
12) Recovery lengan telah selesai, dengan telapak tangan menghadap
keluar dan ibu jari terletak ke bawah, kaki dalam tendangan melecut,
dimana kecepatan gerakan mulai maksimal telapak kaki dari tertekuk
menjadi lurus, dan ini merupakan pendorong kaki yang utama.

3. Renang Gaya Katak


Gaya katak adalah gaya renang yang menggunakan mekanisme katak sebagai
acuan atau contohnya, artinya gaya katak meniru gerakan katak yang
berenang.
a. Teknik posisi badan
1) Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan sedater
mungkin.
2) Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.
b. Bentuk-bentuk latihan posisi badan
1) Latihan terapung telungkup
2) Latihan meluncur dengan/tanpa pelampung
c. Latihan gerakan kaki
1) Kedua lantai bertumpu pada lantai kolam tegak lurus dengan tubuh
dan jari-jari tangan menunjuk ke depan. Kedua tangan berpegangan
pada tepi kolam.
2) Tubuh dan kedua kaki lurus ke belakang rata dengan permukaan air
(rata-rata air).
3) Kepala atau muka menghadap ke depan.
Gerakannya :
Gerakan kaki digerakkan ke samping secara bersamaan serta teru menerus,
sehingga air terdorong ke belakang.
d. Latihan gerakan lengan
1) Berdiri kangkang, badan dibungkukkan ke depan hingga rata dengan
permukaan air, kedua lengan menjulur ke depan.
2) Kepala atau muka menghadap ke depan di atas permukaan air.
Gerakannya :
12

Kedua lengan dengan jari-jari rapat digerakkan ke samping secara


bersamaan dan secara terus-menerus, sehingga air terdorong ke belakang.
e. Latihan pernafasan
1) Berdiri kangkang di kolam dangkal dengan membungkuk tubuh
dengan rata air.
2) Muka menghadap ke arah depan diantara kedua lengan yang
diluruskan ke depan.
Gerakannya :
Pernafasan dilakukan dengan menghadapkan muka ke arah depan,
sehingga mulut berada di atas permukaan air untuk mengambil udara.
Latihan pernafasan dilakukan dengan gerakan lengan. Pengambilan udara
dilakukan dengan mulut untuk menghindari masuknya air ke hidung dan
untuk mempersingkat waktu pengambilan udara.
4. Renang Gaya Punggung
Ketika belajar renang gaya punggung, kekuatan waktu terlentang di atas
air lebih besar dibandingkan dengan ketika sedang telungkup. Hal ini biasa
terjadi karena lebar dan luas punggung lebih besar daripada dada. Karena itu
bias dikatakan, sebenarnya teknik renang gaya punggung lebih mudah
dipraktekkan daripada gaya yang lain. Namun entah kenapa, banyak orang,
bahkan atlet renang sekalipun, yang mengatakan bila renang gaya punggung
lebih sulit dilakukan. Mungkin hal ini disebabkan karena kebanyakan orang
menggunakan gaya bebas atau kupu-kupu maupun gaya katak ketika pertama
kali berlatih renang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik
renang gaya punggung urutannya adalah sebagai berikut :
a. Gerakan Kaki
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menggerakkan kaki kanan dan
kaki kiri dengan bergantian, yang caranya sama persisi dengan jalan kaki
orang di darat. Jadi seperti renang gaya bebas, namun posisinya terbalik.
Usahakan ketika melakukan gerakan ini bias lebih cepat agar arah yang
kita tuju tidak bias melenceng atau berbelok.
b. Gerakan Tangan
Teknik renang gaya punggung yang harus diperhatikan selanjutnya adalah
tangan. Ketika pertama kali melakukan, luruskan salah satu tangan kearah
atas sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke
13

pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi semula.
Lakukan hal tersebut pada tangan lainnya terus menerus dan bergantian.
c. Gerakan bersama antara kaki, tangan dan system pernafasan
Bila kita sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu dan konsisten,
maka kita tidak mungkin akan mendapat kesulitan dengan system
pernafasan kita. Apalagi posisi wajah sekaligus hidung terletak di bagian
atas permukaan air. Hanya yang perlu di waspadai adalah, kita harus
mampu mengira-ngira jarak ujung kolam renang yang satu dengan ujung
yang lain. Karena mata kita tidak mampu memandang (gaya punggung
membuat mata harus menatap ke atas atau langit). Cara ini bias diakali
dengan menghapalkan hitungan gerakan tangan. Tujuannya agar nanti
kepala kita tidak membentur dinding kolam renang.
Hal lain yang perlu diperhatikan :
Selain tiga teknik renang gaya punggung di atas, masih ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan. Yaitu usahakan kaki selalu masuk agak ke
dalam air, jadi tidak di atas air. Ini akan membuat gerakan renang kita
menjadi lebih cepat. Selain itu kepala juga mampu tetap di atas. Telapak
pada kaki juga harus selalu lurus dan sebaris dengan tulang pada kaki. Dan
juga harus selalu dekat dengan dada karena hal ini juga merupakan factor
pemicu terhadap kecepatan dalam berenang. Dan yang terakhir adalah, bila
tangan akan masuk, maka bagian pertama yang masuk adalah telapaknya
dulu. Tujuannya adalah agar tahanan air jadi lebih kecil.
5. Renang Gaya Kupu-kupu
Renang gaya kupu-kupu merupakan gaya renang yang paling sukar dan
membutuhkan waktu untuk dipelajari.
1. Gerakan Kaki
a. Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak
boleh ditekuk. Dan juga kedua telapak kaki dalam posisi agak
berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
b. Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas
permukaan air.
c. Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke bawah,
sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan
terdorong dan naik ke depan. Ulangi langkah b-c di atas.
14

Perhatikan: Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus


selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua
telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama
lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan
memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi
kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki.
2. Gerakan Tangan
a. Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak
tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang
lainnya).
b. Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus
tarik sampai ke belakang.
c. Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari
permukaan air dan ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah a-c
di atas. Perhatikan : Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka
seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak
tangan agak menghadap keluar.
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua
tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke
bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk
mengambil napas.
a. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga
memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan
naik ke depan. Ulangi langkah b-c di atas. Perhatikan: Selama
melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi
lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi
agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat
agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke
depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan
pinggul, bukan di kaki.
b. Gerakan Tangan
15

1) Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak


tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang
lainnya).
2) Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus
tarik sampai ke belakang.
3) Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari
permukaan air dan ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah
a-c di atas. Perhatikan: Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka
seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu
(telapak tangan agak menghadap keluar.
c. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan
kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan
tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas
untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan
bergantian.
C. Peraturan Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang
melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan
lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam
air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang
pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan
kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga
dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik
ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti
estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks
dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila
perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol
start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah dan telah berkembang dari masa
ke masa diantaranya: masa klasik, Abad Pertengahan hingga tahun 1800 dan masa
Olimpiade modern setelah tahun 1896.
Renang juga memiliki beberapa tehnik yaitu: tehnik renang gaya bebas,
tehnik renang gaya dada, tehnik renang gaya katak, tehnik renang gaya punggung,
dan tehnik renang gaya kupu-kupu.
Peraturan dalam olahraga renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya
bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan
ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start
dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan
memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding
kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung
juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan adalah bag pembaca jangan takut untuk mempelajari olahraga ini,
dengan tehnik dan di awali serta diakhiri dengan pemanasan yang benar sudah
pasti olahraga ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

AULIA, W. (2014). METODE PEMBELAJARAN OLAHRAGA RENANG.


Sukmawati, D. (2015). Penerapan Pembelajaran Renang Gaya Bebas Terhadap
Hasil Belajar Renang Gaya Bebas (Studi Pada Siswa Ekstrakurikuler Smp
Santa Maria Surabaya). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3(2).
Wibowo, R. T., & Sopingi, S. (2018). Pembinaan Olahraga Renang bagi Siswa
Berprestasi dalam Cabang Olahraga Renang di SLB. Jurnal
ORTOPEDAGOGIA, 4(2), 104-108.

Anda mungkin juga menyukai