Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FILSAFAT ILMU

MANUSIA, ILMU PENGETAHUAN DAN ALAM

OLEH KELOMPOK I

1. SRI HERNININGSIH : 150.104.052.7


(PENYUSUN)
2. SANIA FITRI : 150.104.053.4
(PENYUSUN)
3. MUHAMMAD IRAWAN : 150.104.051.8
(REFRENSI DAN POWER POINT)

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2016

1
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya dilahirkan ke dunia sebagai bayi yang tidak
dapat berbuat apa-apa tanpa pertolongan orang lain. mereka memerlukan
bantuan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Dalam hidupnya
manusia akan dihadapkan Dengan beberapa kemungkinan. Apa yang
dibawanya sejak lahir merupakan potensi dasar yang masih harus
dikembangkan dalam lingkungan melalui bantuan pihak lain, berupa
pendidikan. Untuk dapat memilih dan melaksanakan cara-cara hidup yang
baik dalam berbagai masalah kehidupan manusiaharus mendapatkan
pendidikan. Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu keharusan bagi
manusia. Dengan pendidikan manusia akan berkembangmenjadi manusia
yang lebih dewasa karena pendidikan merupakan suatu upaya mendewasakan
manusia yaitu membimbing agar menjadi manusia yang bertanggungjawab.
Dengan tanggung jawab manusia akan menunjukkan adanya kesadaran
normatif pada dirinya, dimana dia menyadari dan membedakan mana
perbuatan yang baik dan buruk Dengan itu mereka dapat membuktikan akan
adanya kata hati dan hati nuraninya.
Disamping itu, manusia harus mempunyai hubungan timbal balik
yang baik juga dengan alam di sekitar dalam artian harus memberikan
kontribusi yang baik untuk alam disekitar untuk membuktikan bahwa ilmu
pengetahuan tidak hanya sekedar teori belaka akan tetapi penerapanlah yang
paling penting. Karena bila manusia dengan dasar ilmu pengetahuan yang
baik serta dibumbui dengan tingkat spiritual yang baik maka alam pun akan
mendukung.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan manusia dengan alam?

2
2. Bagaimana pentingnya ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimana pengetahuan instrumental dan spiritual ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui manusia dengan alam.
2. Untuk mengetahui pentingnya ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui pengetahuan instrumental dan spiritual.
D. Pembahasan
1. Hubungan manusia dengan alam
Manusia adalah satu-satunya makhluk di alam yang memiliki
kapasitas untuk menyandang predikat khalifah Tuhan di muka bumi.
Makhluk dengan kedudukan agung ini akan sangat merugi jika mencintai
dunia secara berlebihan dan melalaikan posisi tingginya di jagad raya ini.
Pada suatu hari, seseorang bertanya kepada Abu Said Abul Khayr, seorang
tokoh sufi Persia, "Dimana engkau mencari Tuhan?" Abu Said menjawab,
"Di tempat mana engkau telah mencari Tuhan dan tidak menemukan-
Nya?" Manusia berusaha mengenal dirinya dan mengenal alam semesta. Ia
ingin lebih tahu siapa dirinya dan bagaimana alam semesta. Dua jenis
pengetahuan ini menentukan evolusi, kemajuan dan kebahagiaannya.
Agama mengajak manusia untuk mengenal dirinya. Pokok-pokok ajaran
agama adalah kenalilah dirimu agar engkau tahu Tuhanmu dan jangan
melupakan Tuhanmu agar kamu tidak lupa akan dirimu. Imam Ali as
mengatakan, "Semoga Allah merahmati manusia yang tahu asal-usulnya,
tahu keberadaan dirinya, dan tahu hendak ke mana dirinya." Seorang arif
berkata bahwa maksud dari mencari Tuhan bukanlah engkau
menemukannya, tapi engkau harus menyelamatkan dirimu dari kelalaian
dan mengenal dirimu sendiri.
Pengenalan manusia merupakan sebuah jalan untuk mengenal
Tuhan dan pada dasarnya, jalan mengenal Tuhan akan melewati gerbang

3
pengenalan manusia itu sendiri. Imam Ali as berkata, "Barang siapa
mengenal dirinya, maka sungguh dia akan mengenal Tuhannya". Dengan
kata lain, barang siapa yang telah mengenal dirinya tentang bagaimana
makhluk yang rendah ini bisa menggapai kesempurnaan, maka ia akan
mengenal Tuhannya. Sebab, manusia mengetahui bahwa selain Tuhan
Yang Maha Kuasa, tidak ada makhluk lain yang bisa mengantarkannya
dari segumpal mani menuju kesempurnaan.
Manusia dapat mengenal Tuhan dengan sifat Jamaliyah
(keindahan) dan Jalaliyah (Keagungan) dengan cara tafakkur, perenungan,
dan penyelaman terhadap dirinya sendiri. Imam Ali as berkata, "Barang
siapa yang telah mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya dan
karena ia telah mengenal Tuhan, maka ia telah sampai pada ilmu dan
pengetahuan tentang seluruh keberadaan." Tujuan utama ilmu agama dan
filsafat adalah mengenal manusia dan alam semesta serta hubungan
keduanya dengan Sang Pencipta. Oleh sebab itu, pengenalan terhadap
berbagai dimensi dan karakteristik manusia akan mendekatkan seseorang
pada asal mula penciptaan dan tujuan dasarnya. Rasul Saw bersabda,
"Orang yang paling tahu tentang dirinya, maka ia adalah orang yang
paling mengenal Tuhannya." Dikisahkan bahwa seorang sufi berkata
kepada sahabatnya demikian, "Wahai Tuhan, kenalkanlah diri-Mu
kepadaku." Sementara aku berkata, "Wahai Tuhan, kenalilah aku pada
diriku sendiri."
Hubungan manusia dan alam semesta merupakan sebuah tema
penting filsafat. Dengan kata lain, itu adalah sebuah masalah yang sangat
esensial bagi manusia, dimana ia menyimpan potensi besar dalam dirinya.
Mereka yang mengkaji tema-tema Ilahiyat dan ingin mengetahui
hubungan antara makhluk dan khalik, atau mereka yang ingin mengenal
dirinya sendiri dan juga orang-orang yang ingin mempelajari metode
kehidupannya baik itu dalam dimensi individu, sosial atau bahkan

4
universal, maka mereka akan berurusan dengan masalah manusia dan
alam semesta. Jika masalah ini terpecahkan, kebanyakan dari problema
umat manusia akan terselesaikan.
Menurut kebanyakan orang, manusia adalah manusia dan alam
semesta adalah alam semesta. Padahal, ada hubungan yang sangat erat dan
penuh makna antara manusia dan alam semesta. Manusia adalah satu-
satunya makhluk hidup yang memiliki ikatan abadi dengan seluruh
dimensi alam. Seluruh bagian dan gerakan di alam memiliki hubungan
satu dengan yang lain. Ada ikatan erat antara karakteristik dan fenomena-
fenomena di alam ini. Segala sesuatu memiliki sebuah tampilan eksternal
dan juga dimensi internal. Mungkin saja sesuatu terlihat kecil secara
lahiriyah, tapi dari segi batin sangat besar atau sebaliknya yaitu, mungkin
saja sesuatu tampak besar secara lahiriyah, namun dari segi batin sangat
kecil. Alam penciptaan juga seperti itu. Alam secara lahir tampak besar
dan agung, tapi pada dasarnya adalah kecil dan mungil dari segi batin.
Sementara manusia terlihat kecil dari sisi lahiriyah, namun pada dasarnya
adalah besar dan luar biasa. Imam Ali as berkata, "Apakah kalian mengira
bahwa kalian hanya tubuh kecil ini, padahal kalian adalah alam yang
sangat besar." Pada kenyataannya, manusia adalah model eksklusif dari
seluruh makhluk hidup dan bahkan dapat disimpulkan bahwa jejak dan
tanda-tanda dari seluruh makhluk di alam semesta ada dalam diri manusia.
Segala sesuatu yang ada di alam, pada dasarnya juga terdapat dalam diri
manusia. Oleh karena itu, jika kita mengamati diri dan alam sekitar
dengan seksama, maka kita akan menemukan sebuah hubungan yang
rumit antara diri kita dan segala sesuatu yang ada di sekitar kita.
Seorang filosof Muslim, Mulla Shadra mengatakan, "Manusia
sempurna adalah manusia yang menyelaraskan dirinya dengan seluruh
ketentuan-ketentuan Ilahi." Kenyataan bahwa semua makhluk, dengan
segala keterbatasan, merupakan tanda-tanda akan kesucian, keindahan,

5
ilmu pengetahuan, hidup, dan kesempurnaan lainnya dari Tuhan. Seluruh
makhluk tanpa terkecuali, diharuskan untuk memuji dan mengagungkan
Tuhan, dan berdasarkan hal tersebut, Mulla Sadra percaya bahwa semua
atribut kesempurnaan seperti hidup dan pengetahuan, beredar pada semua
makhluk di seluruh alam raya. Setiap wujud di alam ini pada level
keberadaan manapun, memiliki semua sifat kesempurnaan. Setiap wujud
memiliki kehidupan, pengetahuan, kekuatan, kasih sayang, cinta sesuai
dengan kadar keberadaannya. Sifat-sifat kesempurnaan mengalir di
segenap makhluk alam ini baik yang material maupun yang tidak. Sebagai
bentuk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, manusia mengemban
amanah yang berat dan tanggung jawab yang besar yang tidak dapat
diterima makhluk lain. Manusia adalah perantara antara Pencipta dan
makhluk lain mulai dari yang teratas (Tuhan) ke yang terbawah dari
seluruh ciptaan-Nya. Melalui manusialah kesempurnaan dan rahmat turun
ke bumi; dalam perjalanan menuju Tuhan, melalui manusialah seluruh
alam raya dapat menggapai Tuhan; dengan kata lain, manusia adalah
penjaga alam, pemelihara, dan penyebab kehidupan di dalamnya.
Bagaimanapun juga, sangat menarik bahwa manusia yang sama juga
mencari bantuan dari alam dalam pendakiannya dan pergerakan ke atas
menuju Tuhan; kesempurnaanya tidak mungkin tanpa alam dan isinya.
Bumi adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari,
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara
timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil
(Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya. Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh
manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan

6
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki
hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkung
an tempat hidupnya. Faktor lingkungan (tanah,iklim,topografi,sumber
daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia.
Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan
manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan
dan kesejahteraan hidupnya.
a. Hakikat dan makna alam bagi manusia
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan
dengan alam hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba
mengenal alam (lingkungan) hidupnya, kemudian barulah manusia
berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha
pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai
akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar
lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia
menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan (alam) adalah suatu media di mana makhluk hidup
tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006).
Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan
erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada
lingkungan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala
yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki

7
daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Arti penting alam bagi manusia adalah sebagai berikut:


1. Alam merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup,
berada, tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai
lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupa manusia.
3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku
manusia yang mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban
manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan
alam untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
Selain itu ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan hidup melalui cara sebagai berikut : Meningkatkan
kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
1. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
2. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan
pengawasan sosial.
3. Memberikan saran dan pendapat.
4. Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan.
b. Kualitas penduduk dan alam terhadap kesejahteraan manusia
1. Hubungan alam dengan Kesejahteraan
Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang
erat antara lingkungan dengan manusia. Lingkungan memberikan
makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber
kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup

8
menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian,
lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup
manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam
pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan alam memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah
negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran
lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia
adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar
kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga
semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan
memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan
kesejahteraan.
Undang-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaaan
Lingkungan Hidup yang mengatur hak, kewajiban, dan peran
warga negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban, dan peran
itu sebagai berikut:
a) Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat.

9
b) Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup
yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam
rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d) Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai
pengelolaan lingkungan hidup.
e) Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-
luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan.
Sebagai modal dasar atau set pembangunan, penduduk tidak hanya
sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku
pembangunan. Mereka adalah subjek dan objek dari pembangunan negara.
Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk negara dan
ditujukan untuk kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang
bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:
a) Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan,
etos kerja, dan kepribadian.
b) Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk,
pertumbuhan, persebaran, perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap
wilayah negara.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang
memberikan dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup.

10
Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung
lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan
manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problematika besar
yang dialami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan
hidup merupakan satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang
HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan,
dan kebakaran hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-
gatal, batuk, infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam
dan lingkungan hidup:
1. Terus menurunya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun, khususnya di kota-kota besar.
c. Problematika lingkungan sosial dan alam budaya yang
dihadapi masyarakat.
1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial

11
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis,
yang menyangkut hubungan timbal balik antara perorangan, antara
kelompok manusia dalam bentuk akomodasi, kerja sama,
persaingan, dan pertikaian.
Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan
komunikasi. Kontak sosial merupakan usaha pendekatan
pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer
(face to face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media
perantara, koran, radio, tv, dan lain-lain). Komunikasi merupakan
usaha penyampaian informasi kepada manusia lain. Tanpa
komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi
bisa berbentuk lisan, tulisan, atau simbol lainnya.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama
(cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan
(competition), dan pertikaian (conflict).
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution)
menunjuk pada sistem pola-pola resmi yang dianut suatu warga
masyarakat dalam berinteraksi (Koentjaraningrat, 1996). Pranata
adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tinakan
berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam
kehidupan masyarakat.
3. Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan persoalan kareba menyangkut
tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum,
dan bersifat merusak. Sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya,
maka problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Soerjono Soekanto, 1982):

12
a) Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan,
kelaparan, dan pengangguran.
b) Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c) Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit
jiwa, dan disorganisasi.
d) Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian,
kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik agama.
2. Pentingnya ilmu pengetahuan
Adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu
agama, yang dengannya ilmu agama dapat membimbing seseorang
keluar dari kebodohan, ilmu membimbing seseorang mampu
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan ilmu
yang benar tersebut seseorang akan mendapatkan tuntunan untuk
menempuh jalannya menuju surga Allah Ta’ala.
Pada masa kejayaan Islam, ilmu merupakan bagian dari
sesuatu yang mulia. Karena dengan ilmu pula hampir sebagian
wilayah dunia digenggam oleh Islam. Lihatlah bagaimana para
penemu-penemu yang ilmunya sampai sekarang masih digunakan
oleh manusia di jaman modern ini sebagian besar ditemukan oleh
para ilmuwan muslim.
Sebut saja Al Khawarizmi yang memberikan sumbangsih
besar bagi ilmu kimia, ada pula Ibn Rusyd dan Ibnu Sina yang
memberikan sumbangan besar dalam dunia medis, ada pula Al
Kindi, Ibnu Khaldun, dan Ibnu Bathutah yang namanya tersohor
seantero dunia. Maka budaya menuntut ilmu adalah budaya Islam.
Budaya yang telah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersama para
sahabatnya tinggalkan kepada umatnya untuk menempuh
kejayaan. Sungguh sebagai seorang muslim maka kita wajib untuk

13
menuntut ilmu terlebih itu adalah ilmu agama yang dengannya
kelak akan menuntun seseorang kepada kebaikan dan kebahagiaan.
Menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban yang telah
dipesankan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam :“Menuntut
ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah dan
dishahihkan al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah).
Manfaat Menuntut Ilmu Secara Umum
Menuntut ilmu akan mendatangkan manfaat yang sangat
banyak bagi siapapun yang melaksanakannya. Ia takkan merasa
merugi kala menuntut ilmu. Sebab dengannya Allah berikan
kemuliaan. Diantara manfaat-manfaat menuntut ilmu ialah.
Pertama, ia akan mampu memilah serta memilih mana yang
benar dan mana yang salah, ia pun takkan terpengaruh dengan orang
lain dalam menjalankan sebuah perbuatan. Secara otomatis seseorang
yang telah memiliki ilmu dan terbiasa untuk senantiasa menimba ilmu
akan mudah baginya berada dalam keadaan yang tepat. Sebab ia
mengetahui konsekuensi dari melakukan sesuatu tanpa didasari oleh
ilmu seperti yang Allah firmankan: “Dan janganlah kamu mengikuti
apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isra : 36).
Kedua, seseorang yang memiliki ilmu maka berarti ia telah
menyelamatkan dirinya dengan amalan-amalan yang senantiasa
mengiringi dirinya sekalipun ia telah wafat. Sebab ia memiliki ilmu
dan mengamalkan ilmunya. Ia senantiasa menjadikan ilmu tersebut
bermanfaat bagi orang lain dan orang lain pun merasakan manfaatnya
hingga sekarang. Oleh karena itu ulama-ulama Islam sangat tidak
ingin ilmu tertahan hanya berhenti pada dirinya. Sebagian diantara
mereka menuliskan ilmu yang telah mereka miliki menjadi kitab-kitab

14
yang sampai sekarang masih bisa kita nikmati isinya sekalipun sang
penulis telah wafat. Seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, dan para
periwayat hadits lainnya. Sebab mereka senantiasa memegang teguh
perkataan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Jika manusia mati
terputuslah amalnya kecuali tiga: shadaqah jariyah, atau ilmu yang
dia amalkan atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim
dan Ahmad)
Ketiga, ilmu adalah jalan menuju surga, dan barangsiapa yang
dengannya Allah kehendaki kebaikan maka diantara tandanya tersebut
ialah Allah Ta’ala mudahkan ia untuk menjadikan baik segala
urusannya. Seperti yang Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan:
ْ‫ط ِريقًاْ ِإلَىْال َجنَّ ِة‬
َ ِْ‫س َّه َلْهللاُْلَهُْ ِبه‬ ُ ‫ط ِريقًاْ َيلتَم‬
َ ْ‫ِسْفِيهِْعِل ًما‬ َ ْ َ‫سلَك‬
َ ْْ‫َمن‬
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR. Muslim).
ْ‫َمنْي ُِردِْهللاُْبِهِْخَي ًراْيُفَ ِِّقههُْفِيْال ِدِّي ِن‬
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan, Allah akan pahamkan dia
(masalah) dien.” (HR. Bukhari).
Keempat dari manfaat ilmu adalah, Allah Ta’ala akan
mengangkat derajat bagi mereka-mereka yang mau mencari,
mengamalkan, mengajarkan, dan bersabar diatas ilmu yang ia miliki.
Hal ini sebagaimana yang Allah Ta’ala janjikan dalam firman-Nya:
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadilah : 11).

15
Kelima dari keutamaan dan kegunaan menuntut ilmu ialah,
pada salah satu riwayat bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dan
mengajarkannya lebih baik dibandingkan dengan shalat sunnah.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena ilmu memiliki manfaat
bagi orang lain, sedangkan shalat sunnah hanya bermanfaat bagi
dirinya sendiri. Seperti dalam teks lengkap dari sabda Nabi tersebut:
“Keutamaan ilmu lebih baik dari keutamaan ibadah. Dan kunci
agama adalah bersikap wara’ (meninggalkan sesuatu yang
dikhawatirkan memudharatkan di akhirat, pen).” (Diriwayatkan oleh
Al-Bazzar, Abu Nu’aim, Al-Hakim, dll, dari hadits Hudzaifah ibnul
Yaman. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Qais bin’ Amr
Al-Mula’i, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4214.
Lihat pula Shahih Jami’ Bayan Al-‘Ilmi Wa Fadhlihi no. 27).
Maka penulis mengajak kaum muslimin untuk kembali
mempelajari ilmu yang bermanfaat bagi setiap jiwa. Yang pertama dan
paling utama ialah ilmu agama dan tentunya itu akan bermanfaat bagi
dirinya di akhirat kelak. Lalu setelah itu diikutkan dengan ilmu yang
bermanfaat bagi dunianya. Hal ini semata-mata agar seorang muslim
dapat berlaku seimbang dalam kehidupan sehari-harinya, hal tersebut
juga penting agar kelak ilmu agama yang ia miliki dapat membimbing
seseorang dalam mengarungi kehidupan dunia. Sehingga ia tak terkena
celaan Allah Ta’ala
“mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia;
sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS. Ar
Rum : 7)
Dengan adanya ilmu agama pula, maka ia akan mampu
menjadikan dunia sebagai bagian dari jembatan untuk menuju
kehidupan yang lebih abadi yakni akhirat kelak.

16
Untuk itu mari kita terus gelorakan dalam jiwa dan dada kita.
Mengajarkan kepada keluarga kita dan lingkungan sekitar kita. Untuk
bersemangat dalam mempelajari ilmu agama. Yang dengannya
seseorang akan mampu membangun masyarakat di tempat dimana ia
tinggal. Sehingga terwujudlah lingkungan yang Allah berikan
keamanan, kenyaman, keberkahan, dan keselamatan.
Disamping itu adapun fungsi lain dari pada ilmu adalah sebagai
berikut:
a) Dapat menambah wawasan seseorang.
b) Dapat mengetahui sesuatu yang awalnya tidak tahu menjadi tahu.
c) Meninggikan derajat seseorang.
d) Dapat melakukan berbagai hal di berbagai aspek kehidupan.
e) Dapat menjalani hidup dengan nyaman.
f) Dapat mengetahui apa yang kita ingin kita ketahui.
Disamping itu adapun dampak negatif orang yang tidak berilmu.
a) Tidak dihargai oleh orang lain.
b) Derajatnya akan terlihat rendah.
c) Pengangguran.
d) Tidak ada semangat hidup.
e) Masa depan menjadi suram.
f) Sering dilecehkan, dikucilkan dan dihina orang lain.
g) Mudah dibohongi orang lain.
3. Pengetahuan instrumental dan spiritual
Pengetahuan instrumental adalah tindakan yang didasarkan
pada pertimbangan rasional atau analisis logis, memperhitungkan
kesesuaian antara cara yang digunakan dengan tujuan yang akan
dicapai.

17
Spiritual adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-
hal yang sifatnya kerohanian. Berhubungan dengan kekuatan
tertinggi/jiwa tertinggi/tuhan.
Spiritual membahas hal-hal yang berhubungan dengan
kejiwaan, rohani, batin, mental, moral. Spiritualisasi adalah
pembentukan jiwa atau penjiwaan. Spiritualisme adalah aliran
filsafat yang mengutamakan kerohanian, ia menumpahkan
perhatian kepada ilmi gaib seperti mistis dan spritisme. Spritisme
adalah pemujaan kepada roh, kepercayaan bahwa roh dapat
berhubungan dengan manusia yang masih hidup.
Spiritual dalam pengertian yang lebih luas menyatakan
kebijaksanaan yang berhubungan Dengan kesadaran kecerdasan
abadi dan tertinggi yang mendasari serta mencerahi segala
fenomena alam semesta raya ini. Dalam pembicaraan tentang
peningkatan dan pemuliaan masalah spiritual, sering sekali istilah
semacam filosofi, agama, mistik, metafisik, kebijaksanaan Timur,
idealisme, tradisi, dan sebagainnya dipergunakan sebagai
persamaanarti spiritual, tetapi tidak semua istilah ini dapat
dianggap sepenuhnya identik Dengan spiritual karena pertama:
spiritual meliputi seluruh bidang pengetahuan tentang manusia,
ciptaan dan sang pencipta dan yang di dasarkan pada pengalaman
langsung yang berbeda dengan spekulasi teologi ataupun filsafat.
Itulah sebabnya disebut kebijaksanaan untuk membatasinya
dengan semua sistem pengetahuan lain sehingga karya-karya
ilmiah kuno yang mengandung pengetahuan spiritual secara
bersama-sama di sebut Vedanta, yaitu berkas-berkas ilmu
pengetahuan pencerahan akhir dan bila setetlah mengetahuinya
selanjutnya tak ada lagi yang perlu diketahuai. Bagi kita di india,

18
yang dimaksud spiritual adalah Vedanta maksudya adalah masalah
spiritual.
Jadi spiritual adalah ilmu pengetahuan yang memberikan
pemahaman yang jelas dan sempurna kedalam keberadaan
manusia; hubungannya dengan alam semesta sekelilingnya pada
satu pihak dan terhadap sang Pencipta di lain pihak, melalui
realitas tertinggi dari kesadaran kecerdasan abadi yang
mempersatukan semuanya itu.
Ilmu Spiritual adalah pengetahuan tentang kemampuan
melebihi manusia pada umumnya, yang mana sebab-sebab
kemampuan itu berasal dari meta energi yang tidak tampak kasat
mata. Seperti energi listrik, meta energi hanya bisa dibuktikan
dengan gejala-gejala yang ditimbulkan atau dengan pengamatan
mata batin. Dalam prakteknya, Ilmu Spiritual sering digabungkan
dengan keyakinan agama atau kebudayaan masyarakat setempat
dimana Ilmu Spiritual itu berkembang.
Dalam bahasa keseharian orang indonesia, Ilmu Spiritual
disebut dengan berbagai istilah. Berikut ini kami jelaskan beberapa
istilah dan alasan digunakan istilah itu untuk menyebut Ilmu Spritu
al.
Ilmu Gaib, dikatakan gaib karena memperlajari energi dan
makhluk gaib. Kata "Gaib" atau lebih tepatnya "Ghoib" berasal
dari bahasa arab yang artinya tidak terlihat. Selain alasan itu,
disebut Ilmu Gaib juga karena sesuai filsafat Ilmu Spiritual yang
seharusnya tidak diperlihatkan, alias harus disembunyikan, jangan
sampai dipamerkan kepada orang lain untuk kesombongan. Istilah
yang hampir sama artinya dengan Ilmu Gaib adalah Ilmu
Kebatinan, dari kata "batin" yang bisa berarti hanya dapat
dirasakan oleh orang yang mengalaminya.

19
Ilmu Metafisika, hampir sama dengan istilah ilmu gaib
diatas, istilah meta-fisika digunakan karena dalam Ilmu Spiritual
dipelajari energi dan kejadian yang tidak terlihat secara fisik dan
tidak sesuai dengan hukum fisika. Sebenarnya asumsi bahwa Ilmu
Spiritual adalah meta-fisika tidaklah benar 100%.
Ilmu Hikmah, digunakan untuk menyebut Ilmu Spiritual
yang berkembang dikalangan umat islam. Ilmu Hikmah punya ciri
khas yaitu amalan yang digunakan adalah doa khusus berbahasa
arab, dzikir kalimat tertentu dan ayat suci Al-Quran yang diyakini
bisa menjadi wasilah atau perantara terkabulnya sebuah doa.
Ilmu Supranatural, dikatakan supra-natural karena pemilik
ilmu spiritual secara otomatis mempunyai kemampuan melebihi
kemampuan alami manusia pada umumnya. Misalnya kemampuan
mengobati tanpa mengetahui ilmu kedokteran, ketahanan kulit dari
serangan senjata tajam, tahan terhadap racun, api dan sebagainya.
Ilmu Kasepuhan, istilah ini dipakai oleh orang jawa untuk
menyebut Ilmu Spiritual karena pada zaman dulu Ilmu Spiritual
hanya diajarkan kapada orang sepuh yang artinya orang usia tua
atau orang yang spiritualitasnya sudah mapan. Digunakan sepuh
sebagai patokan dikarenakan jika Ilmu Spiritual dipelajari
sembarang orang, maka bisa menyebabkan penyalahgunaan untuk
kejahatan.
Beberapa kalangan menganggap Ilmu Spiritual sebagai hal
yang sakral, keramat serta terlalu memuliakan orang yang
memilikinya, bahkan ada yang dianggap Wali. perlu kami
terangkan, bahwa keajaiban atau karomah yang ada pada Wali
(orang suci kekasih Allah) tidak sama dengan Ilmu Spiritual yang
sedang kita pelajari. Wali Tuhan tidak pernah mengberharapkan
kemampuan supranatural tersebut. Karomah itu datang atas

20
kehendak Allah karena mereka adalah orang yang sangat saleh,
ikhlas dan rendah hati. Sementara kita adalah orang yang
memohon kepada Tuhan dengan penuh harapan agar Tuhan
melimpahakan karunianya berupa kemampuan supranatural.
Sebagian golongan orang juga ada yang menganggap
bahwa Ilmu Spiritual adalah praktek kemusyirikan, menyekutukan
Tuhan, dan menyembah Jin yang mana itu adalah dosa besar.
Anggapan ini tidaklah sepenuhnya benar. Kita harus bisa
membedakan mana Ilmu Spiritual dan Ilmu Sihir yang dikerjakan
oleh setan.
Ciri- ciri seseorang yang dapat dikatakan telah memiliki
tingkat kehidupan spiritualisme yang tinggi dan mantap dapat
diketahui dari hal sebagai berikut:
1. Senantiasa dapat mengendalikan pikirannya hanya terhadap
hal-hal yang dapat mengarahkannya menemukan pencerahan.
2. Seluruh indriyanya terkendali, karena Panca Indriya dapat
memberikan pencitraan terhadap pola prilaku seseorang.
3. Dapat mengendalikan keinginan yang berlebihan dari obyek-
obyek material dan sensual.
4. Ia senantiasa dapat mengendalikan diri dan selalu sabar dalam
menghadap tantangan hidup dalam kehidupannya.
5. Pikirannya selalu terpusat kepada tujuan tertinggi.
6. Setiap hari senantiasa menjaga kemurnian diri dengan selalu
hidup bersih baik secara fisik maupun mental spiritual.
7. Memiliki perasaan welas asih terhadap semua mahluk, tanpa
ada pembedaan di antara mereka.
8. Hidup tenang, tidak terpengaruh oleh pasang–surutnya
gelombang kehidupan.

21
9. Hidup tentram karena telah dapat menciptakan kedamaian
dalam hidupnya.
E. Kesimpulan
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan alam hidupnya.
Pada mulanya, manusia mencoba mengenal alam (lingkungan) hidupnya,
kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu,
manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan
dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai
akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan
mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar
bisa melewati sungai yang membatasinya.
Adapun pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia diantaranya
adalah dapat menambah wawasan seseorang, dapat mengetahui sesuatu yang
awalnya tidak tahu menjadi tahu, meninggikan derajat seseorang, dapat
melakukan berbagai hal di berbagai aspek kehidupan, dapat menjalani hidup
dengan nyaman, dapat mengetahui apa yang kita ingin kita ketahui.
Pengetahuan instrumental adalah tindakan yang didasarkan pada
pertimbangan rasional atau analisis logis, memperhitungkan kesesuaian antara
cara yang digunakan dengan tujuan yang akan dicapai.
Ilmu Spiritual adalah pengetahuan tentang kemampuan melebihi
manusia pada umumnya, yang mana sebab-sebab kemampuan itu berasal dari
meta energi yang tidak tampak kasat mata. Seperti energi listrik, meta energi
hanya bisa dibuktikan dengan gejala-gejala yang ditimbulkan atau dengan
pengamatan mata batin. Dalam prakteknya, Ilmu Spiritual sering digabungkan
dengan keyakinan agama atau kebudayaan masyarakat setempat dimana Ilmu
Spiritual itu berkembang.
F. Catatan kritis
1. Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memiliki ikatan abadi
dengan seluruh dimensi alam. Seluruh bagian dan gerakan di alam

22
memiliki hubungan satu dengan yang lain. Ada ikatan erat antara
karakteristik dan fenomena-fenomena di alam ini. Segala sesuatu memiliki
sebuah tampilan eksternal dan juga dimensi internal.. Imam Ali as berkata,
"Apakah kalian mengira bahwa kalian hanya tubuh kecil ini, padahal
kalian adalah alam yang sangat besar." Pada kenyataannya, manusia
adalah model eksklusif dari seluruh makhluk hidup dan bahkan dapat
disimpulkan bahwa jejak dan tanda-tanda dari seluruh makhluk di alam
semesta ada dalam diri manusia. Jadi dari hal tersebut dapat kita pahami
bahwa manusia dengan alam memiliki hubungan yang sangat erat contoh
kecilnya dapat kita lihat seperti saat manusia bernafas itu sangat
berhubungan dengan keadaan tubuhnya yang berada di alam ini.
2. Ilmu sangatlah penting bagi kehidupan manusia, maka dari itu sebagai
manusia yang baik haruslah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
dalam artian tidak setengah hati dalam menuntut ilmu juga jangan pernah
takut dengan tantangan dan rintangan yang menghadang karena tanpa ada
kegagalan maka tidak akan ada kesuksesan. Dan yang paling penting
adalah harus bisa memberikan kontribusi yang baik bagi kehidupan
disekatar kita, baik itu keluarga, masyarakat, agama, nusa, dan bangsa.
Karena percuma ilmu hanya sekedar teori tanpa mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu tetaplah berjuang dan bersungguh-sungguh untuk
menuntut ilmu karena Allah sudah menjanjikan kemudahan dan surga
kepada hambanya yang bersungguh-sunguh dalam menuntut ilmu tanpa
setengah hati.
3. Setiap manusia yang terlahir di dunia ini tentunya saling membutuhkan
antara satu sama lainnnya. Masalah yang paling pokok pada saat manusia
lahir pertama adalah interaksi yang terjadi mulai dari baru dilahirkan
sampai akan menghadapi kematian. Bayak sekali interaksi yang terjadi
pada saat manusia di lahirkan di antaranya adalah interaksi secara kontak

23
fisik dan mental. Interaksi yang terjadi akan bisa membuat manusia belajar
dan mendapatkan ilmu pengetahuan dari hasil interaksi dengan sesama
manusia mauun dengan alam sekitar. Apalagi manusia diwajibkan untuk
menuntut ilmu terutama ilmu yang berhubungan dengan akhirat yaitu ilmu
agama. Karena ilmu akan dapat membuat manusia mengetahui siapa
dirinya dan siapa tuhannya serta dengan ilmu juga manusia dapat
membedakan mana yang benar dan dan mana yang salah.
Inilah yang menjadi masalah utama yang terjadi sekarang ini bahwa
manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu baik itu ilmu tentang hubungan
manusia dengan tuhan, manusia dengan alam dan hubungan manusia
dengan manusia tetapi masih banyak yang enggan untuk memperdalam
ilmu mereka apalagi ilmu yang berhubungan dengan tuhan (ALLAH)
SWT. Padahal dengan ilmu maka akan mendapatkan mamfaat yang sangat
banyak bagi siapapun yang melaksanakannya. Di sini ilmu yang utama
yang terjadi juga adalah ilmu spiritual yang membahas tentang hubungan
kejiwaan , batin dan kerohanian mental dan moral. Pengetahuan spiritual
ini membahas mengenai kepercayaan tentang hal-hal yang ghoib terutama
tentang tuhan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Press


Edward, Paul. 1972. The Encyclopedia of Phylosophy. New York: Macmillan
Publishing
Hatta, Mohammad. 1960. Alam Pikir Yunani, I dan II. Jakarta: Tintamas.
http://artadharma.blogspot.co.id/2011/03/apa-itu-spiritual.html. (Diakses pada tanggal
5 september 2016 pukul 10.15 wita)
http://afra90. Blogspot. Com/2012/11/makalah-hubungan-antara-filsafat. Html.
(Diakses pada tanggal 5 september 2016 pukul 10.00 wita)

25

Anda mungkin juga menyukai