Kelompok 5
Kelas B
230110140070
230110140093
230110140117
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015
DAFTAR ISI
BAB
DAFTAR GAMBAR .....................................................................
I.
II.
III.
IV.
V.
Halaman
iii
iv
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................
1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................
1.3 Kegunaan Praktikum .............................................................
1
1
2
LANDASAN TEORI
2.1 Ikan Mas ................................................................................
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas ..............................................................
2.1.2 Morfologi Ikan Mas ................................................................
2.1.3 Habitat Ikan Mas.....................................................................
2.1.4 Jenis Ikan Mas .......................................................................
2.2 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan ........................................
2.2.1 Organ Pada Sistem Peredaran Darah .....................................
2.2.2 Saluran Darah ........................................................................
2.3 Nikotin dan Alkohol ..............................................................
2.3.1 Nikotin ...................................................................................
2.3.2 Alkohol ..................................................................................
3
3
4
5
5
6
7
8
9
9
10
11
11
11
13
14
16
17
17
18
22
22
23
LAMPIRAN ..................................................................................
24
ii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
Mikroskop ..................................................................................
11
6.
Petridisk ......................................................................................
11
7.
12
8.
12
9.
Stopwatch ...................................................................................
12
10.
12
11.
13
12.
Aquades ......................................................................................
13
13.
13
14.
13
15.
14
16.
Air ...............................................................................................
14
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
24
2.
24
3.
24
4.
24
5.
24
6.
24
7.
Petridisk .......................................................................................
25
8.
25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat
satu jalur sirkulasi peredaran darah. Berawal dari jantung, darah menuju insang
untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan
terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-salura kecil. Selain itu,
sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung.
Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding
yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembuluh yang ke
dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.
Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung,
yaitu: (1) energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan (2) energi potensial
yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. Selain itu,
aliran darah juga dipengaruhi oleh viskositas darah.
Laju alir darah ikan akan sangat berpengaruh pada pemberian nikotin dan
alkohol, karena pada penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan
peredaran darah. Begitu juga dengan alkohol, alkohol adalah zat penekan susunan
syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi
ringan. Untuk membuktikan hal tersebut, maka praktikum Fisiologi Hewan Air kali
ini akan melihat bagaimana pengaruh nikotin dan alkohol pada laju alir darah ikan
dan aquades sebagai kontrol. Diharapkan setelah praktikum ini, para mahasiswa
sebagai praktikan dapat mengetahui perbandingan laju alir darah ikan pada masingmasing cairan tersebut.
1.2
Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya
untuk
mengetahui
vena sirip ekor ikan dan penambahan aquades sebagai kontrol, sehingga kita bisa
mengetahui perbandingan dari masing-masing cairan tersebut pada laju alir darah
ikan.
1.3
Kegunaan Praktikum
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Ikan Mas
Ikan mas merupakan jenis ikan air tawar dengan bentuk tubuh memanjang
mulut terletak
diujung tengah
(terminal) dan dapat disembulkan (Bleeker et al. 1965). Ikan mas bernilai ekonomis
penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia ikan mas berasal dari
daratan Eropa dan Tiongkok kemudian berkembang menjadi ikan budidaya yang
sangat penting (Djoko S 2002).
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang
pipih kesamping dan lunak. Memiliki bentuk tubuh compressed dan memiliki sirip
ekor yang berbentuk homocercal. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475
sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920.
Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina,
Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi
di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi
berdasarkan karakteristik morfologisnya (Djoko 2002).
2.1.1
berikut:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Cypriniformes
Famili
: Cyprinidae
Genus
: Cyprinus
Species
: Cyprinus carpio l
2.1.2
Tubuh ikan mas memiliki ciri-ciri antara lain: bentuk badan memanjang
dan sedikit pipih ke samping, mulut terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan (protektil) serta dihiasi dua pasang sungut. Selain itu di dalam mulut
terdapat gigi kerongkongan, dua pasang sungut ikan mas terletak di bibir bagian
atas.
Gigi kerongkongan
(pharyngeal teeth)
baris
yang
2.1.3
2.1.4
jenis yang berkualitas tidak terlalu tinggi hingga jenis unggul. Setiap daerah
memiliki jenis ikan mas favorit, misalnya di Jawa Barat, ikan mas yang paling
digemari adalah jenis "ikan mas majalaya. Jenis-jenis ikan mas secara umum dapat
digolongkan menjadi dua kelompok, yakni ikan mas konsumsi dan ikan mas hias.
Jenis ikan mas konsumsi adalah jenis-jenis ikan mas yang dikonsumsi atau dimakan
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal dari hewan.
Sementara itu, jenis ikan mas hias umumnya digunakan untuk memenuhi kepuasan
batin atau untuk hiasan (pajangan) dan dipelihara di kolam-kolam taman atau
akuarium (Djoko 2002).
2.2
yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan
mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai
kekapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung
(Fujaya 2004).
2.2.1
Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung
Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari
Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium
saja danmemompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk
oleh dua lapisan ototyaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam
disebut spongi. Bagian inimenerima darah dari atrium melalui atrioventricular.
Ujung anterior dari ventrikel tumbuhmemanjang dan berdinding tebal, di dalamnya
terdapat suatu seri klep semilunar.
d)
Conus Arteriosus
2.2.2
Saluran Darah
yang
2.3
2.3.1
Nikotin
Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang
ditemukan secara alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat.
Nikotin merupakan 0.3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari
melawan
sel-sel
kanker,
akan
tetapi
nikotin
tidak
menyebabkan
2.3.2
Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah
10
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1
mengenai Laju Aliran Darah ini yaitu di Laboratorium Fisiologi Hewan Air
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, pada hari Senin,
tanggal 2 November 2015.
3.2
Alat
1. Mikroskop untuk mengamati laju aliran darah pada ekor ikan.
Gambar 5. Mikroskop
2. Petridish sebagai wadah ikan yang akan diamati
Gambar 6. Petridisk
11
Gambar 9. Stopwatch
6. Pipet tetes untuk meneteskan perlakuan pada ekor ikan (misalnya
meneteskan nikotin, alkohol, dan sebagainya).
12
3.2.2
Bahan
13
5.
Prosedur
1.
2.
menutupi
insangnya dengan kapas basah, lalu mengamati aliran darah pada bagian
sirip ekornya dengan menggunakan mikroskop. Terlihat beberapa
pembuluh darah ikan.
3.
4.
14
5.
6.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel 1. Laju peredaran darah pada benih ikan mas kelompok 5
Ikan
1
2
Aquades
Menit
Rata1
2
3
rata
110 141 165 138,7
195 164 111 155,3
Jumlah Rata147
rata
Nikotin
Menit
1
2
3
109 151 166
202 208 221
Jumlah Ratarata
Ratarata
142
210,3
176,1
Alkohol
Menit
1
2
3
83 107 62
149 141 155
Jumlah Ratarata
Ratarata
84
148,3
116,1
Tabel 2. Rata-rata laju peredaran darah pada benih ikan mas kelas B
Kel.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Ikan Ke
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Akuades
233
240
215,3
201,3
196
188
232
215
138,7
155,3
256,6
203
105
124
230
221
256,6
203
246
264
266
204
288
301
26
198
202
300
16
Nikotin
305
258
318
218
235
217
262
254
142
210,3
280,3
229,6
147
158
287
250
280,3
229,6
282
287
279
238
302
308
152
230
308
311
Alkohol
215
205
178,3
194,8
217
202
263
241
84
148,3
143,3
147
112
89
81
133
143,3
147
196
171
214
99
189
239
0
117
239
250
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
204
209
85
121
225
230
197
203
222
236
144
134
166
185,7
137
201
194
171
4.2
Pembahasan
4.2.1
184
236
89
191
248
259
202
198
225
233
170
180
190,7
195,7
213
220
251
243
96
139
44
132
158
97
144
152
183
124
67
68
185
191,3
43
148
135
125
Dalam penelitian kali ini kami menggunakan dua ekor benih ikan mas
dengan tiga indikator yaitu mengatahui laju peredaran darah dengan tiga macam
perlakuan meggunakan larutan aquades, larutan nikotin, dan larutan alkohol yang
diamati dalam satu menit dan diulangi selama tiga kali untuk menambah keakuratan
data yang diperoleh. Berdasarkan hasil praktikum yang kelompok kami lakukan
kami menemukan bahwa laju peredaran darah pada benih ikan mas dapat
dipengaruhi dengan perlakuan tersebut.
Pada kegiatan pertama kami mengukur laju peredaran darah pada benih
ikan mas dengan cara menggunakan mikroskop yang sudah fokus. Kami melihat
gelembung yang ditujukan pada satu titik fokus pada bagian sirip ekor yang
bertujuan untuk melihat laru peredaran ikan tersebut. Pada perlakuan pertama
diberikan larutan aquades pada bagian sirip ekor dengan pengulangan tiga kali
sehingga kelompok kami mendapatkan rata-rata laju peredaran darah permenit
adalah 147/menit. Pada pengujian aquades ini laju alir perdaran darah terjadi seperti
biasanya karena larutan aquades bersifat netral.
17
Pada kegiatan kedua kami mengukur laju peredaran darah pada benih ikan
mas dengan cara yang sama, hanya saja dengan perlakuan yang berbeda yaitu
menggunakan larutan nikotin. Pemberian larutan nikotin pada bagian sirip ekor
dengan pengulangan tiga kali sehingga kelompok kami mendapatkan rata-rata laju
peredaran
darah
permenit
adalah
176,15/menit.
Pada
pengujian
dengan
menggunakan larutan nikotin ini, laju alir perdaran darah menjadi menigkat
dibandingkan dengan perlakuan yang hanya diberikan larutan aquades. Larutan
nikotin ini bersifat racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku
berbagai jenis insektisida. Nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran darah.
Sehingga aliran darah lebih cepat. Nikotin juga bersifat higroskopi yaitu dapat
bereaksi dengan air. Sedangkan pada darah banyak terdapat kanudungan air.
Karena terjadi reaksi maka darah menjadi encer sehingga peredaran darahpun
menjadi meningakat. Selain itu terjadinya fase kontriksi yang merupakan fase
dimana peredaran darah menjadi menigkat.
Pada kegiatan ketiga kami mengukur laju peredaran darah pada benih ikan
mas dengan perlakuan yang berbeda yaitu menggunakan larutan alkohol.
Pemberian larutan alkohol pada bagian sirip ekor dengan pengulangan tiga kali
sehingga kelompok kami mendapatkan rata-rata laju peredaran darah permenit
adalah 116,15/menit. Pada pengujian dengan menggunakan larutan alkohol ini, laju
alir perdaran darah menjadi menurun dibandingkan dengan perlakuan yang hanya
diberikan larutan aquades maupun larutan nikotin. Larutan alkohol ini ada
hubungannya dengan fase dilatasi yang merupakan fase dimana laju alir peredaran
darah menjadi menurun.
18
148.3
84
142
155.3
138.7
210.3
Ikan ke 1
AQUAD ES
NI K OTI N
AL K OH OL
Gambar1. Grafik Laju Alir Peredaran Darah pada Benih Ikan Mas
Dari grafik diatas dapat kita simpulkan bahwa ikan yang diberi perlakuan
nikotin laju alir peredaran darahnya paling cepat dalam waktu satu menit yaitu
176,15/menit. Hal ini membuktikan bahwa sifat dari nikotin yang bersifat
higroskopi dimana nikotin dapat bereaksi dengan air. Kandungan darah itu sendiri
merupak kebanyakan mengandung air sehinnga setelah bereaksi maka darah
menjadi encer yang menyebabkan laju peredaran darah mnejadi cepat. Selain itu
berdasarkan grafik juga menunjukan bahwa adanya fase kontriksi dimanan fase
kontriksi ini dapat mempercepat laju alir peradaran darah ikan.
Berdasarkan grafik juga dapat disimpulkan bahwa laju peredaran darah
ikan paling lambat adalah dengan perlakuan alcohol karena adanya hubungan fase
dilatasi yang merupakan fase dimana peredaran darah menurun. Juga pada
perlakuan aquades laju alir peredaran darahnya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu
lambat hal ini merupakan bukti bahwa aquades merupakan larutan yang bersifat
etral yang tidak mempengaruhi laju alir perdaran darah pada ikan mas tersebut.
19
4.2.2
perbedaan dalam laju alir pedaran darah ikan, perbedaan ini disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya :
Ikan yang digunakan auatu yang di ambil dari aquarium hendaknya masih
bergerak aktif. Tidak ikan yang sudah bergerak fasif atau ikan yang stress karena
hal ini akan menyebabkan perbedaan kondisi awal ikan yang akan mempengaruhi
laju alir peredaran darah ikan tersebut sehingga nantinya mengahsilkan data yang
berbeda.
Pemberian zat atau larutan aquades, nikotin dan alcohol. Pada pemeberian
pengujian ini tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit karena takarann
pemberian larutan penguji ini juga akan mempengaruhi laju alir peredaran darah
pada ikan. Juga setelah penggunaan nikotin maka hendaknya petridisk dinetralkan
terlebih dahulu dengn larutan aquades agar tidak adanya campuran antara laruan
nikotin dengan akohol yang neentinya akan mempengaruhi data hasil pengamatan.
Kesalahan manusia sering terjadi ketika melakukan pengamatan terhadap
laju alir peredaran darah dengan melihat gelembung kecil yang terdapat pada sirip
bagian
ekor.
Kesalahan
lainnya
ketika
perhitungan
dengan
mengguakan
terdapat pada kelompok 16 sebesar 140/menit. Pada data yang diperoleh, rataratanya kurang lebih sekitar 267,5/menit.
Dari tabel diatas dari kelompok 1 sampai 23 dapat disimpukan bahwa laju
alir peredaran darah dengan larutan nikotin yang paling tinggi yaitu pada kelompok
14 sebesar 244,5/menit. Yang paling rendah laju alir peredaran darahnya terdapat
pada kelompok 13 sebesar 58,5/menit. Pada data yang diperoleh rata-rata kurang
lebih sekitar 151,5/menit.
Data laju alir peredaran darah yang dengan larutan nikotin lebih tinggi dari
data laju alir peredaran darah yang dengan aquades. Sedangkan pada laju alir
peredaran darah yang dengan menggunakan alcohol lebih rendah dari laju alir
peredaran darah denan aquades.
Data yang diperoleh memungkinkan saja terdapat kesalahan baik dalam
segi alat yang rusak. Misalnya penggunaan mikroskop yang belum focus atau
handcounter yang terlalu cepat atau terlalau lambat memungkinkan ketidak
sesuaian dengan laju alir peredaran darah yang sedang diamati. Adapun kesalahan
lain juga ketika ikan yang bergerak-gerak ketika di simpan di petridisk yang akan
mempengaruhi hasil pengamatan.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Laju peredaran darah ikan mas dapat diketahui dengan menggunakan
larutan aquades. Larutan aquades bersifat netral sehingga tidak mempengaruhi laju
alir perdaran darah ikan. Pada data yang diperoleh rata-rata 147/ menit. Laju
peredaran darah pada ikan menjadi lebih cepat akibat larutan nikotin karena adanya
fase kontiksi yaitu fase dimana peredaran darah mengalami peningkatan. Nikotin
bersifat higroskopi yaitu nikotin yang dapat bereaksi dengan air. Kandungan yang
banyak terdapat dalam darah itu merupakan air. Nikotin yang bereaksi dengan
darah yang membuat darah menjadi encer sehingga peredaran darah menjadi cepat.
Pada data yang diperoleh rata-rata 176,15/menit.
Laju peredaran darah ikan mas saat diberi larutan alcohol, laju alir
peredaran darahnya menjadi lambat. Hal ini terjadi karena adanya fase dilatasi
merupakan fase dimana laju alir peredaran darahnya menurun. Pada data yang
diperoleh rata-rata 116,15/menit. Dapat disimpulakan bahwa laju alir peredaran
darah normal saat dirangsang dengan larutan aquades. Peningkatan laju alir
peredaran darah terjadi saat adanya rangsangan nikotin dan penurunan laju alir
peredaran darah terjadi saat adanya rangsangan alkohol.
5.2
Saran
Dalam melakukan penelitian ini kami menyarankan agar setiap procedure
pengerjaan dilakukan dengan benar karena jika terjadi keslahan saat melakukan
praktikum hasil yang didapat tidak akan maksimal, seperti meletakkan ikan agar
tetap diam pada petridisk, penggunaan handcounter yang tidak terlalu cepat atau
terlalu lambat sesuai dengan laju alir peredaran darah yang diamati, penggunaan
mikroskop yang focus juga penambahan larutan yang tidak berlebihan auat sesiau
prosedur.
22
DAFTAR PUSTAKA
Bleeker et al. 1965. Morfologi dan anatomi pada ikan. Bagian I. Surabaya.
Yuwono, Edy. dan S. Purnama. 2001. Fisiologi Hewan Air. CV. Sagung Seto.
Jakarta.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta. Jakarta.
Isnaeni, W. 2005. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta.
Fujaya dan Yushita. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Affandi, R. dan U. Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. University Riau Press. Riau.
217 p.
Suseno, Djoko. 2002. Pengelolaan Usaha Pembenihan Ikan Mas. Penebar
Swadaya. Jakarta.
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 7. Petridisk
25