Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

OSMOREGULASI

Di Susun oleh :

Nama : TURJAUN

Kelompok :I

Hari/Tanggal : Jumat, 03 JUNI 2022

Asisten : Rasti sapri

LABORATORIUM PERIKANAN

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Fisiologi Hewan
Air ini.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
Laporan ini. Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
teramat besar kepada pihak – pihak yang membantu membimbing,
memberikan nasehat, petunjuk dan saran yang senantiasa diberikan
kepada kami

Kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan atau
kesalahan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaannya. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................

B. Tujuan Praktikum ..................................................................................

C. Kegunaan Praktikum ...........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

A. Klasifikasi ..........................................................................................

B.Morfologi ..........................................................................................

C. Siklus Hidup ..........................................................................................

D.Osmoregulasi ........................................................................................

E.Tingkah Laku .........................................................................................

F.Sanilitas ..........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

A. Waktu dan Tempa ................................................................................

B. Alat dan Bahan .....................................................................................

C. Prosesur kerja ......................................................................................

D. Pengenceran ........................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................

A. Hasil ..........................................................................................

B.Tabel lembaran kerja .............................................................................

C. Pembahasan ........................................................................................

BAB V PENUTUP......................................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................

C. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

DAFTAR TABEL.......................................................................................

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan


menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel
atau organisme hidup (Yustina dan Darmadi, 2017). Proses osmoregulasi
diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan
lingkungan di sekitarnya,Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air
maka ia akan meletus, begitupun sebaliknya, jika terlalu sedikit air maka
sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai
sarana untuk membuat zat-zat yang diperlukan oleh sel atau organisme
hidup

Ikan nila,(Orechromis niloticus) merupakan hewan stenohalin yang


mampu hidup pada lingkungan dengan salinitas yang luas, sedangkan
ikan nila termasuk hewan eurihalin, yang hanya mampu hidup pada
lingkungan dengan salinitas tertentu dan kitab bisa mengetahui bahwa
ikan yang lebih kecil lebih tajam indra penglihatan,indra pendengar,serta
lebih cepat pinsang dengan suhu air yang rendah ( john,2016)

Pola Tingkah Laku Ikan Nila Perbedaan intensitas cahaya dan


warna lampu menyebabkan respons yang berbeda pada ikan nila. Pada
lampu dengan daya 5 watt, rata-rata jumlah ikan yang merespons adalah
11 ekor dan pada lampu 15 watt adalah 13 ekor dalam setiap selang
waktu 2 menit. Hal ini menunjukkan bahwa respons ikan nila sangat
dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk hingga ke dasar
akuarium. Semakin kuat intensitasnya akan menyebabkan respons ikan
semakin tinggi yang ditunjukkan oleh banyaknya jumlah ikan yang
berkumpul di bawah lampu yang dinyalakan. Hal ini senada dengan hasil
penelitian (Ridha, et al, 2018)

1.1. Tujuan penelitian

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh


perlakuan perbedaan salinitas pada ikan air tawar di 0 ppt, 15 ppt dan 30
ppt.

1.2. Kegunaan praktikum

Kegunaan dari paktikum ini adalah untuk mengetahui ketahanan


hidup ikan air tawar kedalam Air laut dan payau
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Nila

Adapun klasifikasi Ikan nila Oreochromis niloticus, (MacKinon, et


al., 2016) yaitu:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Osteichthyes

Subclass : Actinopterygii

Order : Perciformes

Subfamily : Labroidei

family : Cichlidae

jenus : Oreochromis

Gambar 1 Ikan nila (Oreochromis Nilotichus )


2.2 Morfologi Ikan Nila

Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut


(Hadiwijaya,Yanto 2016) mempunyai bentuk tubuh bulat pipih, pada
badan dan sirip ekor (caudal fin) ditemukan garis lurus. Pada sirip
punggung ikan nila ditemukan garis lurus memanjang. Ikan nila dapat
hidup di perairan tawar denganmenggunakan ekor untuk bergerak. Nila
memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral
fin) sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin).
Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup insang sampai
bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut
yang berukuran kecil serta sirip anus berbentuk agak panjang. Sementara
itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.

2.3 Tingkah Laku Ikan

tingkah laku ikan nila terhadap rangsangan warna cahaya yang


berbeda dilakukan pada malam hari. Percobaan warna cahaya dilakukan
secara bergantian. Warna cahaya lampu yang digunakan adalah merah,
biru dan kuning dengan daya 5 watt dan 15 watt. Penggantian posisi
warna lampu dilakukan pada setiap ulangan sehingga data yang diperoleh
mampu mewakili respons ikan nila terhadap warna yang berbeda.
Akuarium disekat menggunakan kaca yang telah di cat hitam agar warna
lampu tidak saling mempengaruhi. Ketinggian air akurium adalah 40 cm
dan jarak lampu terhadap permukaan air sebesar 10 cm.( Boujard T. 2014
.)
2.2. Salinitas Pada Ikan Nila

  Ikan nila bersifat eurihaline sehingga dapat hidup pada kisaran

salinitas antara 0-35 %0 per mil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

profil darah ikan nila dalam beraklimasi pada salinitas yang berbeda. Ikan

uji yang digunakan adalah ikan nila dengan panjang 13,18±0,94 cm

sebanyak 150 ekor.( F,Royan, 2016 )


BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum fisiologi biota air mengenai osmoregulasi yaitu


dilaksanakan pada hari Jumat, 03 juni 2022 pukul 09.00 sampai pukul
11.00 bertempat di laboratorium perikanan, fakultas peternakan dan
perikanan universitas Sulawesi barat.

B. ALAT DAN BAHAN

- Toples kaca 3 buah

- Refraktometer

- Stopwatch 3 buah

- Gelas Ukur (500 ml)

- Ember

- Tissue roll

- Kertas label

- Ikan air tawar 6 ekor

- Air tawar (0 ppt) 6000 ml

- Air payau (15 ppt) 6000 ml

- Air laut (30 ppt) 6000 ml


C. PROSEDUR KERJA

Catat waktu dan tingkah lakunya.

1. Air Payau (15 ppt)

Siapkan 1 toples kaca untuk 15 ppt, digunakan alat pengukur

salinitas Pada praktikum osmoregulasi, terlebih dahulu siapkan 6 buah

wadah (toples kaca), air laut dan air tawar. Adapun tingkat salinitas yang

digunakan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

2. Air Tawar (0 ppt)

Siapkan 1 toples kaca untuk 0 ppt Kemudian masukkan air tawar ke

dalam toples sebanyak 2000 ml per toples dengan menggunakan gelas

ukur 500 ml, masukkan 2 ikan nila yaitu besar dan kecil ,Amati tingkah

laku ikan dengan interval waktu 3 kali setiap 15 menit. air refraktometer.

Kemudian mengubah salinitas air dengan mencampurkan air laut dan air

tawar dengan rumus pengenceran M1 x V1 = M2 x V2. Misalnya, Jika air laut

yang digunakan memiliki salinitas 20 ppt, maka untuk menghasilkan 6000

ml air payau 20 ppt, dicampurkan 4000 air laut 30 ppt dengan 2000 air

tawar.

Amati tingkah laku ikan dengan interval waktu 3 kali setiap15 menit.

Catat waktu dan tingkah lakunya.


2.Air laut (30 ppt)

Siapkan 1 toples kaca untuk 30 ppt. Kemudian masukkan air laut ke

dalam toples sebanyak 2000 ml per toples dengan menggunakan gelas

ukur 500 ml, masukkan ikan 2 ikan nila yaitu besar dan kecil amati tingkah

laku ikan dengan interval waktu 3 kali setiap 15 menit. Catat waktu dan

tingkah lakunya.

D.PENGENCERAN

Analisa Data

Rumus pengenceran :

V1 x M 1 = V 2 x M 2

Keterangan :

V1 = Volume air yang diinginkan

V2 = Volume air untuk pengamatan

M1 = Konsentrasi awal

M2 = Konsentrasi yang diinginkan


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil pengamatan tingkah laku ikan pada salinitas


ikan nila dilihat pada table sebagai berikut :

Table 1 hasil pengamatan.

N Salinitas Waktu Tinkah laku ikan


o
ikan besar : berenang
dibawah sering
menempelkan mulutnya ke
dinding toples kaca, di 5
menit sering membuka mulut,
ikan kecil berkelahi dengan
yang besar , berenang
1 0 ppt 15 menit
dibawah bergerak secara
aktif.

Ikan kecil : pergerakan ikan


kecil lebih agresif dan aktif
dibanding dengan ikan
besar , yang lebih condong
ke pasif.
Ikan besar dan ikan kecil :
berenang di bawah dan
menempelkan mulut di
toples di menit 20 ikan sering
bertengkar , Ikan sering
30 menit mondar mandir didasar ikan
tetap berenang walaupun
kekurangan oxsigen.

Ikan besar dan ikan kecil :


keduanya sering bertengkar
45 menit
saling menyerang dan
pergerakan kedua ikan
tersebut aktif secara spontan
ikan orange : reaksinya naik
keatas terus naik ke bawah ,
selalu bergerak kebawah ,
pergerakanya mulai tidak
aktif , siripnya tegak , ikan
2 15 ppt 15 Menit mulai menyesuaikan diri ,
pergerakan tutup insannya
cepat.

Ikan hitam : selalu dibawah


jarang bergerak ,
pergerakannya semakin
lemah dan hanya siripnya
yang bergerak dan tutup
insan melemah
Ikan orange : reaksinya
masih selalu bergerak tetepi
pergerekannya di bawah dan
tidak selincah di awal .

Ikan hitam : reaksinya masih


30 menit
tetap sama
Ikan orange : reaksinya mulai
keatas karena ingin
mendapatkan oksigen,
pergerakan tutup ingsannya
cepat
45 menit
Ikan hitam : reaksinya mulai
aktif bergerak dan agresif
menyerang ikan orange.

Ikan orange : menit ke 2


ikannya mulai bergerak dan
pergerakannya Cuma
dibawah saja dan tidak ada
respon.

Ikan hitam : menit ke 2 tidak


3 30 ppt 15 menit ada respon di menit k 6lah
mulai bergerak tapi Cuma
dibawah .
Ikan orange : tidak ada
respon dan pergerakannya
tidak aktif , pernafasannya
semakin cepat , dimenit 26
siripnya mulai tegak berdiri .
30 menit
Ikan hitam : slow respon dan
pergerakannya lebih condong
ke pasif.

Ikan orange : mulai ada


respon sedkit demi sedikit
pada menit 36 dan mencoba
untuk menyesuaikan diri
dengan factor air yang
45 menit berbeda dengan habitat
aslinya.
Ikan hitam : ikannya mulai
bergerak aktif kepermukaan
dinding atas toples karena
merasa kekurangan oksigen
dan mulai ngos ngosan.
B. PEMBAHASAN

Salinitas 0 PPT

Dari hasil pengamatan tingkah laku ikan pada 0 ppt yaitu Ikan terlihat
seperti sedia kala karena dia berada kayak habitatnya, ikan besar
berenang dibawah sering menempelkan mulutnya ke dinding toples kaca,
di 5 menit sering membuka mulut, ikan kecil berkelahi dengan yang
besar , berenang dibawah bergerak secara aktif. Ikan kecil pergerakan
ikan kecil lebih agresif dan aktif dibanding dengan ikan besar ,yang lebih
condong ke pasif dan memasuki menit 30, Ikan besar dan ikan kecil
berenang di bawah dan menempelkan mulut di toples di menit 20 ikan
sering bertengkar , Ikan sering mondar mandir didasar ikan tetap
berenang walaupun kekurangan oxsigen memesuki menit 40 aan Ikan
besar dan ikan kecil keduanya sering bertengkar saling menyerang dan
pergerakan kedua ikan tersebut aktif secara spontan

Pada salinitas 0 ppt, Menurut Legendre et al., (2014) dalam (Ath-


thar dan Gustiono, 2016) menyatakan bahwa kemampuan ikan untuk
bertahan pada media bersalinitas tergantung pada kemampuan untuk
mengatur cairan tubuh sehingga ikan mampu mempertahankan tingkat
tekanan osmotik y ang mendekati normal.

15 PPT

Di dalam salinitas 15 ppt inilah, keseimbanghan ikan mulai ada


kelainan pada ikan orange reaksinya naik keatas terus naik ke bawah ,
selalu bergerak kebawah, pergerakanya mulai tidak aktif, siripnya
tegak ,ikan mulai menyesuaikan diri , pergerakan tutup insannya
cepat.Ikan hitam selalu dibawah jarang bergerak pergerakannya semakin
lemah dan hanya siripnya yang bergerak dan tutup insan melemah dan
memasuki 30 menitIkan orange reaksinya masih selalu bergerak tetepi
pergerekannya di bawah dan tidak selincah di awal .Ikan hitam reaksinya
masih tetap sama pada menit menit memasuki 40 Ikan orange reaksinya
mulai keatas karena ingin mendapatkan oksigen, pergerakan tutup
ingsannya cepat.Ikan hitam reaksinya mulai aktif bergerak dan agresif
menyerang ikan orange.

Pada salinitas 15ppt, Menurut Chotiba (2013) kematian ikan yang


terjadi pada tiap perlakuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
ialah salinitas air payau Semakin tinggi salinitas maka semakin tinggi pula
tingkat kematian benih ikan nila, karena jika tingkat osmoregulasi tinggi
sedangkan kemampuan ikan nila rendah maka akan berakibat pada
kematian ikan nila.

30 PPT

pada awal dikasih masuk toples awal mula 15 menit kebawah Ikan
orange menit ke 2 ikannya mulai bergerak dan pergerakannya Cuma
dibawah saja dan tidak ada respon. Ikan hitam menit ke 2 tidak ada
respon di menit k 6lah mulai bergerak tapi Cuma dibawah sedangkan di
menit 30 ikan orange tidak ada respon dan pergerakannya tidak aktif ,
pernafasannya semakin cepat , dimenit 26 siripnya mulai tegak berdiri
Ikan hitam slow respon dan pergerakannya lebih condong ke pasif. Dan
sebelum 45 menit Ikan orange : mulai ada respon sedkit demi sedikit pada
menit 36 dan mencoba untuk menyesuaikan diri dengan factor air yang
berbeda dengan habitat aslinya.Ikan hitam ikannya mulai ada pergerakan
kepermukaan air toples, mungkin karena factor salinitas yang tinggi ,
pergerakan siripnya agak lemah dan pernfasannya sedikit ngos ngosan

Pada salinitas 30ppt, Salinitas yang terlalu tinggi dapat


mempengaruhi pertumbuhan berat ikan menjadi tidak optimal, sedangkan
untuk salinitas yang sesuai dengan kondisi kemampuan dalam sistem
osmoregulasi pada 30ppt ikan dapat meningkatkan pertumbuhan
sebagaimana nampak pada salinitas 10 % ( Ath-thar dan Gustiono, 2015)

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada pengamatan osmoregulasi yang telah dilakukan
dapat di simpulkan bahwa sistem pengeluaran organisme air tawar
banyak mengandung sel yang mengeluarkan garam dengan transport aktif
dari urine dan mengambalikannya ke cairan tubuh, sedangkan organisme
air laut yang hidup pada lingkungan salinitas tinggi akan bersifat
hipoosmotik terhadap lingkungan mereka dan memasukkan garam
kedalam tubuh dengan cara difusi, dan juga payau dapat
meminimalisirkan campuran air laut dan air tawar , sehingga tercipta
paduan yang bersifat alami.

B. SARAN
Dalam proses praktikum osmoregulasi ini sebaiknya pihak fakultas
mendanai kebutuhan mahasiswa yang akan praktek terkhusus di lab
perikanan, paling tidak bahannya ada contoh ikan yang masih hidup,
karena para mahasiswa perantau, merasa tertekan kalau harus
merogokocek uang belanja hari – harinya , demi beli ikan untuk keperluan
praktek ,itu saja saran dari saya demi kelancaran praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ath-thar F.H.M, dan Gustiano R., 2010. Performa Ikan Nila Best Dalam Media
Salinitas.[Jurnal]. Balai Riset Perikanan Budidaya Perairan Air Tawar.
Bogor.

Chotiba M.I., 2013. Pengaruh Salinitas Terhadap Kelangsungan Hidup dan


Pertumbuhan Benih Ikan Nila Nirwana (Oreochromis Niloticus). [Skripsi].
Program Studi Perikanan. Fakultas perikanan dan ilmu kelautan
Universitas Padjadjaran. Bandung.

Djarijah Siregar Abbas., 1994. Nila merah pembenihan & pembesaran secara
intensif, kanisius. Yogyakarta

Khairuman & Amri Khairul., 2002. . Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Budi
Daya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Tangerang

Anda mungkin juga menyukai