KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Fisiologi Hewan Air ini.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
ini. Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang teramat besar
kepada pihak – pihak yang membantu membimbing, memberikan nasehat,
petunjuk dan saran yang senantiasa diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan atau
kesalahan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
1. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................................2
2. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila...................................................................3
2.2 Habitat dan Penyebaran......................................................................................4
2.3 Kualitas Air Untuk Ikan Nila..............................................................................4
2.4 Osmoregulasi......................................................................................................4
3. METODEOLOGI PRAKTIKUM...........................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan...................................................................................................5
3.2.1 Laju Konsumsi Oksigen.............................................................................5
3.2.2 Osmoregulasi..............................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja....................................................................................................6
3.3.1 Laju Konsumsi Oksigen.............................................................................6
3.3.2 Osmoregulasi...............................................................................................6
4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................7
4.1 Hasil...................................................................................................................7
4.1.1 Laju Konsumsi Oksigen Ikan Nila (Oreochromis niloticus).......................7
4.1.2 Osmoregulasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus).......................................7
4.2 Pembahasan........................................................................................................8
4.2.1 Laju Konsumsi Oksigen Ikan Nila (Oreochromis niloticus).......................8
4.2.2 Tingkah Laku Ikan Nila (Oreochromis niloticus).......................................9
5. PENUTUP...............................................................................................................10
5.1 Kesimpulan................................................................................................10
5.2 Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
ii
1
1. PENDAHULUAN
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air.
Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat
kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam
sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air
dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai
5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine (Abdullah, 2016). Menurut Anonim (1991)
2
salinitas menjadi faktor pembatas bagi kehidupan hewan aquatik (termasuk ikan
nila).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu spesies dari kelas
Osteichtyes (Dwijayanti, 2011). Ikan nila merupakan ikan konsumsi yang umum
hidup di perairan tawar, terkadang ikan nila juga ditemukan hidup di perairan
yang agak asin (payau). Ikan nila dikenal sebagai ikan yang bersifat euryhaline
(dapat hidup pada kisaran salinitas yang lebar) (Harrysu, 2012). Nila bisa tumbuh
dan berkembangan biak di perairan dengan salinitas 0-29‰ (promil). Ikan ini
masih bisa tumbuh tetapi tidak bisa bereproduksi di perairan dengan salinitas 29-
35‰ (Khairuman dan Khairul, 2003).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengamati serta
menghitung laju konsumsi oksigen serta dapat mengamati tingkah laku ikan mas
selama proses osmoregulasi terjadi.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1984),
mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada
badan dan sirip ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal).Pada
sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang.Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) dapat hidup diperairan tawar danmereka menggunakan ekor
untuk bergerak, sirip perut, siripdada dan penutup
insang yang keras untuk mendukung badannya.
Ikan Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin),
sirip data (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), siri anal(anal fin), dan
sirip ekor (caudal fin).Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas
tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip
dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu
buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah
sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat
4
2.4 Osmoregulasi
Fujaya (1999) mengemukakan bahwa osmoregulasi adalah upaya
mengontrol keseimbangan air dan ion – ion antara tubuh dan
lingkungannya atau suatu proses pengaturan tekanan osmose. Hal ini
penting dilakukan, terutama oleh organisme perairan karena;
1) Harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan
lingkungan;
2) Membran sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa
substansi yang bergerak cepat;
3) Adanya perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan
lingkungan.
5
3. METODEOLOGI PRAKTIKUM
3.2.2 Osmoregulasi
Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum tentang osmoregulasi
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
3.3.2 Osmoregulasi
Prosedur kerja pada praktikum osmoregulasi adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lakukan pengenceran air laut dengan menambahkan air tawar sehingga
salinitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan (salinitas yang dibutuhkan
adalah.
3. Masukkan air laut yang sudah diencerkan kedalam toples serta beri
aerasi.
4. Masukkan ikan uji kedalam toples yang sudah diisi dengan air laut.
5. Amati dan catat tingkah laku ikan setiap 15 meit selama 120 menit.
7
7
4.1 Hasil
4.1.1 Laju Konsumsi Oksigen Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Berikut ini adalah data hasil pengamatan laju konsumsi oksigen ikan nila
(Oreochromis niloticus) :
Do awal : 6,3 ppm
Do akhir : 6,2 ppm
TKO = Do awal – Do akhir = 6,3-6,2 = 0,1 ppm
Tabel 3. Data Pengamatan Bukaan Mulut dan Bukaan overulum
Pengamatan Bukaan Mulut Bukaan Overculum
Menit 1 34 44
Menit 11 72 45
Menit 21 45 50
4.2 Pembahasan
4.2.1 Laju Konsumsi Oksigen Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Berdasarkan data hasil pengamatan, Do awal yang terkandung dalam
wadah pengujian adalah sebesar 6,3 ppm. Namun 30 menit setelah ikan
dimasukkan kedalam wadah pengujian Do yang tersisa adalah 6,2 ppm. Ini
menandakan bahwa tingkat konsumsi oksigen ikan nila sangat keci yaitu sebesar
0,1 ppm dalam 1 liter air. Bukaan mulut dan selama 3 kali pengamatan didapat
hasil yang berbeda yaitu pada pengamatan menit 1, bukaan mulut ikan sebanyak
34 kali dan bukaan overculumnya sebanyak 44 kali. Pada menit 11, bukaan
mulut dan bukaan overculum masing-masing sebanyak 72 dan 45 kali.
Sedangkan pada pengamatan terakhir yaitu pada menit 21, bukaan mulut ikan
adalah sebanyak 45 kali dan bukaan overculumnya adalah sebnayak 50 kali.
9
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
tingkat konsumsi oksigen ikan nila sebesar 0,1 ppm dalam 1 liter air.
Dengan bukaan mulut dan bukaan Overculum bervariasi.
Kadar salinitas dapat mempengaruhi tingkah laku ikan nila hingga
dapat menyebabkan kematian pada ikan tersebut. Ikan nila hanya dapat
bertahan hidup dselama 120 menit dengan kadar salinitas 17 ppt.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk praktikum ini adalah agar
dilakukan pengamatan dengan kadar salinitas yang berbeda agar diketahui
perbedaan perilaku ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta.
Bandung.
11