Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI IKAN

BAGIAN ORGAN TUBUH IKAN

Nama : Muhammad Ikhwanudin


NPM : 22744022

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


JURUSAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.  atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan praktikum yang berjudul “ORGAN PENCERNAAN IKAN
“dapat saya selesaikan dengan baik. Saya selaku penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang organ-ogan pencernaan pada ikan. Begitu
pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada saya sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui praktikum dan arahan
dosen,kajian pustaka maupun melalui media internet.

Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, yakni Ibu L Aluh Prasasti.SPi.,M.Si., selaku dosen pembimbing,
Bapak Agung k,s.Pi dan Ibu Citra M Tr.Pi selaku PLP , dan juga teman-teman satu prodi yang
telah berkontribusi dalam penyelesaian laporan ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih atas
kontribusi bantuan dalam berbagai bentuk.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan  laporan ini, baik dari
segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan penulis jadikan sebagai
evaluasi dan pembelajaran agar lebih baik kedepannya.

Demikian semoga laporan ini bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah
kekayaan intelektual dalam bidang kajian media. Dan semoga laporan praktikum organ
pencernaan ikan saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk penulis sendiri.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ikan di definisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di air dan secara sistematik
ditempatkan pada filum chordata dengan karakteristik memiliki insang yang berfungsi untuk
mengambil oksigen terlarut dari air dan sirip digunakan untuk berenang. Ikan dapat ditemukan
hampir disetiap perairan di dunia dengan bentuk dan karakter yang berbeda-beda (Rasyid, 2012).

Sistem pencernaan (digestive System )adalah sistem yang terdiri dari pencernaan saluran dan
organ-organ lain yang membantu tubuh memecah dan menyerap makanan.Organ-organ dalam
system pencernaan di luar saluran pencernaan adalah lidah,kelenjar ludah, hati, pankreas dan
kandung empedu. Bagian dari system saraf,yang disebut system saraf eneterik dan perdaran
darah juga berperan penting dalam system pencernaan.

Proses pencernan atau digesti memerlukan waktu dalam memecah dan mencerna makanan
nya.kemudian dilanjutkan dengan proses Laju digesti, adalah laju kecepatan pemecahan
makanan dari molekul yang kompleks ke molekul yang lebih sederhana dan kemudian akan
diabsorpsi oleh tubuh dalam bentuk glukosa, asam lemak,gliserol serta nutrisi-nutrisi lain. Laju
digesti yang terjadi didalam lambung dapat diukur dengan mengetahui laju pengosongan isi
lambung.lama nya proses digesti tergantung pada jenis ikan .

Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis ikan, tergantung pada tinggi
rendahnya tingkat organisasi sel ikan ,jenis ikan tersebut serta jenis makanannya. Pada hewan
invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis
dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat pencernaan
yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel. Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam
berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut
serta jenis makanannya.

Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris).  Pada rongga mulut terdapat gigi-
gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak
dapat digerakkan. Lidah ikan banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah
(enzim). Dari rongga mulut, makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang kemudian makanan di dorong masuk ke lambung. Lambung ikan pada
umumnya membesar dan tidak memiliki batas yang jelas dengan usus. Dari lambung, makanan
masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara
pada anus (Rasyid,2012).

1.2 Tujuan

1 Mengetahui organ pencernaan ikan


2 Mengetahui perbedaan saluran dan kelenjar pencernaan
3 Mengetahui organ pencernaan pada ikan nila,ikan lele dan ikan mas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pencernaan Ikan

1. mulut dan rongga mulut

Mekanisme sistem pencernaan ikan dimulai saat ikan menangkap makannya dengan mulut.
Mulut ikan dilengkapi dengan satu jenis gigi yang berada di rahang atas dan rahang bawah ikan.
Namun, gigi rahang ikan biasanya berfungsi untuk menangkap, menahan, menggigit, dan juga
menghancurkan cangkang mangsanya, namun tidak untuk menelan.Gigi rahang dan juga lidah
dalam rongga mulut akan membantu ikan untuk menelan makanannya dalam bentuk yang masih
utuh atau berupa potongan besar. Dalam rongga mulut ikan juga terdapat lendir pencernaan yang
membantu memecah makanan secara kimiawi.

2. Faring

Dari mulut,makanan tersebut kemudian masuk ke faring atau tenggorokan. tenggorokan ikan
memiliki gigi yang disebut sebagai gigi faring. Pada gigi faring inilah, makanan yang ditelan
utuh atau dalam potongan besar mulai dikunyah. Gigi faring ikan sangatlah kuat dan dapat
menghancurkan makanannya.Tapi tidak semua ikan memiliki gigi faring, beberapa jenis ikan
tidak memiliki gigi rahang dan bergantung pada gigi faring untuk mencerna makanannya. Faring
ikan juga terhubung dengan rongga insang ikan, di mana rongga insang menyaring makanan
kecil dan memasukkannya dalam ke dalam faring. Insang juga dilengkapi dengan struktur yang
dapat menahan agar makanan tidak memasuki insang.

3.Esofagus

Dari faring atau tenggorokan kemudian , makanan masuk ke esofagus atau kerongkongan.
kerongkongan ikan biasanya merupakan tabung sederhana yang dapat menggelembung dan
berbentuk kerucut serta terletak di belakang daerah insang . Esofagus membantu pencernaan
makanan ikan dan mengarahkan langsung makanan ke dalam perut atau.

4.Perut
Perut atau lambung merupakan organ penting dalam sistem pencernaan ikan. Bentuk perut
ikan bermacam-macam sesuai tergantung jenisnya, namun pada dasarnya perut ikan memiliki
bentuk seperti tabung. Perut ikan dilengkapi ikeh cairan lambung, yang digunakan untuk
mencerna sebagian besar makanan ikan.

5.Usus

Makanan yang telah dicerna oleh lambung, kemudian masuk ke usus. Seperti lambung, usus
ikan juga memiliki panjang yang beragam bergantung pada makanannya,ikan herbivora biasanya
memiliki usus yang panjang dan melingkar, sedangkan ikan karnivora biasanya memiliki usus
yang lebih pendek. Dalam usus juga terjadi pencernaan yang dibantu oleh enzim pankreas.
Sebagian besar penyerapan nutrisi hasil pencernaan ikan dilakukan oleh usus.

6.Kloaka

Makanan yang telah dicerna dan diserap nutrisinya kemudian menjadi zat sisa. Zat sisa dari
usus akan memasuki kloaka atau saluran pembuangan. Namun, tidak semua ikan memiliki
kloaka dan langsung terhubung ke rektum atau anus.

7.Rektum dan anus

Zat sisa dari kloaka akan dikirim melalui rektum hingga dapat dikeluarkan oleh ikan melalui
anus. Hal ini sekaligus mengakhiri perjalanan makanan dalam sistem pencernaan ikan.
2.2 Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Gambar 1 : Ikan nila ( Oreochronis Niloticus )

Sumber : dokumentasi pribadi 2022

klasifikasi Ikan Nila (Sugiarto, 1988) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Osteichthyes

Sub Class : Acanthoptherigii

Ordo : Percoidea

Family : Cichlidae

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Ikan nila adalah sejenis ikan air tawar. Ikan ini berasal dari Afrika bagian timur pada
tahun 1969.Ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai
ke Kongo dan Liberia; yaitu di Sungai Nil (Mesir), Danau Tanganyika, Chad, Nigeria,
dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak
peradaban Mesir purba. dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar
di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiah ikan nila
adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
Ikan Nila adalah ikan peliharaan dan konsumsi yang berukuran sedang, panjang total
hingga ujung ekor mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari
itu. Sirip punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak);
dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari.
Tubuh ikan nila biasanya berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap
melintang (belang) yang makin samar samar pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12
buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna
merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.ada garis linea literalis pada
bagian truncus fungsinya adalah untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang.
Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat
badannya mencapai 50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan
antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin
sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa
tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan
juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan
kukuh, sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar.
Ikan ini sangat mudah berkembang biak. Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna
kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat
mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila
mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya menyimpan telur-telur yang
telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder.
Karena mudahnya dipelihara dan dikembang biakkan, ikan ini banyak dikembang biakkan di
banyak negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di berbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi
mengingat rasa dagingnya yang tidak terlalu istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai
harga yang tinggi. Di samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan
filet .Ikan Nila memiliki rasa daging yang khas dengan kandungan omega yang dengan patin dan
gizi yang cukup tinggi, sehingga ikan nila sering dijadikan sumber protein yang murah dan
mudah didapat. Serta harga jualnya yang terjangkau oleh masyarakat (Dhewi, 2005).

Ikan ini menjadi hama di seluruh sungai-sungai dan danau di Indonesia ketika di tebar ke
dalam sungai dan danau karena ikan ini memakan banyak tumbuhan air dan menggantikian
posisi ikan pribumi indonesia, akan tetapi ikan nila masih tetap ditebar oleh pemerintah di
sungai-sungai dan danau Indonesia tanpa memperhatikan dampaknya.
2.2.1 Kebiasaan Makan Ikan Nila
Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang tergolong sebagai ikan omnivora .tapi
ikan ini juga termasuk omnivora yang cenderung herbivore. Dari kebiasaan makan nya ,ikan nila
termasuk ikan pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan
sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.sehingga lebih
mudah beradaptasi dengan jenis pakan yang dicampur dengan sumber bahan nabati. Makanan
ikan nila di habitat aslinya biasanya berupa plankton, perifiton, dan tumbuh-tumbuhan lunak,
seperti hydrilla,lumut dan ganggang..
Pada masa pemeliharaan, ikan nila dapat diberi pakan buatan (pelet) yang mengandung
protein antara 20-25% (Ghufran, 2009). Pada masa pemeliharaan tersebut ikan nila sangat
responsif terhadap pakan buatan berupa pellet, baik pllet terapung maupun pellet tenggelam
(Cholik, 2005). Pemberian pakan untuk benih ikan dilakukan 3-4 kali dalam sehari, yaitu pada
pagi, sore, siang, dan malam hari. Jumlah pakan yang diberikan untuk benih berukuran 5-7 cm
adalah sebanyak 4-7% dari total berat tubuh ikan tersebut.
2.3 Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Gambar 2 : Ikan Mas ( Cyprinus Carpio )

Sumber : Dokumentasi pribadi 2022

klasifikasi Ikan mas menurut menurut Linaeus 1758 sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Superclass : Pisces

Class : Osteichthyes

Subclass : Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes

Subordo : Cyprinoidea

Family : Cypridae

Subfamily : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Species : Cyprinus carpio

Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di
Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Sampai saat
ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya
Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan ikan air tawar ini. ada yang memeliharanya
sebagai ikan hias, tapi ada juga yang mengomsumsinya sebagai santapan yang lezat.
Ikan Mas yang berkembang di Indonesia diduga awalnya berasal dari Tiongkok
Selatan.budi daya ikan mas diketahui sudah berkembang di daerah Ciamis, Jawa Barat pada
pertengahan abad ke-19. Masyarakat setempat disebutkan sudah menggunakan kakaban - subtrat
untuk pelekatan telur ikan mas yang terbuat dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan
karper di kolam di Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun
sebelumnya .R.O Ardiwinata (1981).
Sedangkan penyebaran ikan mas di daerah lainnya, terjadi pada permulaan abad ke-20,
terutama sesudah terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian”
(Kemakmuran) saat itu. Dari Jawa, ikan mas kemudian dikembangkan ke Bukittinggi Sumatra
Barat tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di Tondano Minahasa, Sulawesi Utara tahun 1895,
daerah Bali Selatan Tabanan tahun 1903, Ende Flores, NTT tahun 1932 dan Sulawesi
Selatan tahun 1935. Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu
juga mendatangkan jenis-jenis ikan mas dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia  (“ian mas
gajah") dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia ("ikan mas kaca").
Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena
rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan
ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.
Ikan mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, sedikit pipih kesamping. Mulut terletak
diujung tengah terminal, mempunyai sungut dua pasang, sirip punggung dengan jari-jari keras
berjumlah 17-22 serta sirip dada dengan jumlah 15 jari-jari keras. Letak permulaan sirip
punggung ini berseberangan dengan permulaan sirip perut yang hanya ada satu dengan jumlah
jari-jari keras antara 7-9. Ikan mas mempunyai sisik yang relatif besar dengan tipe cycloid,
mempunyai garis rusuk yang lengkap pada pertengahan sirip ekor dengan jumlah antara 35-39

Habitat asli ikan mas biasanya terdapat di perairan air tawar yang airnya tidak terlalu
dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan Mas dapat
hidup baik di daerah dengan ketinggian 150 - 600 m di atas permukaan air laut dan pada suhu
25-30 °C. pH air antara 7-8. Meskipuntergolong ikan air tawar, ikan Mas kadang-kadang
ditemukan diperairan payau ataumuara sungai yang bersalinitas 25-30%

2.3.1 Kebiasaan Makan Ikan Mas

Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan pemakan segala (omnivora). Kebiasaan
makan ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu sering mangaduk-ngaduk dasar kolam, termasuk dasar
pematang untuk mencari jasad-jasad organik. Karena kebiasaan makannya seperti ini, ikan mas
(Cyprinus carpio) dijuluki sebagai bottom feeder atau pemakan dasar. Di alam, ikan ini hidup
menepi sambil mengincar makanan berupa binatang-binatang kecil yang biasanya hidup
dilapisan lumpur tepi danau atau sungai (Susanto, 2004).
2.4 Ikan Lele (Clarias gariepinus)

Gambar 3 : Ikan Lele ( Clarias Gariepinus )

Sumber : Dokumentasi pribadi 2022

Klasifikasi ikan lele berdasarkan Saanin (1984) dalam Hilwa (2004) yaitu sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Subkelas : Teleostei

Ordo : Ostarophysi

Subordo : Siluroidae

Famili : Clariidae

Genus : Clarias

Species : Clarias batrachus

Ikan Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk ke dalam ordo Siluriformes
dan digolongkan ke dalam ikan bertulang sejati. Jenis ikan lele jawa (Clarias Batrachus) juga
dalam tingkatan produktifitasnya sangat tinggi yang sudah dibudidayakan secara luas di negara
Indonesia ini. Teknologi yang digunakan juga sudah pada tingkatan cukup tinggi.

Secara anatomi ikan lele memiliki alat pernafasan tambahan (arborescent organ) yang
terletak di bagian dapan rongga insang, yang memungkinkan ikan 7 untuk mengambil oksigen
langsung dari udara. Alat pernapasan ini berwarna kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon
rimbun yang penuh kapiler-kapiler darah. Oleh karena itu, ikan lele dapat hidup dalam kondisi
perairan yang mengandung sedikit kadar oksigen (Suyanto, 2000).

Sebagai alat bantu renang, lele memiliki tiga buah sirip tunggal yaitu sirip punggung, sirip
ekor, sirip dubur. Lele juga memiliki sirip berpasangan yaitu sirip dada dan sirip perut. Sirip
dada dilengkapi dengan sirip yang keras dan runcing yang disebut dengan patil. Patil ini berguna
sebagai senjata dan alat bantu untuk bergerak (Khairuman dan Amri, 2002 dalam Fitriah 2004).

Menurut dari Puspowardoyo dan Djarijah, 2002 mengatakan bahwa ikan lele lokal (Clarias
Batrachus) ini memiliki morfologi yang sangat mirip dengan ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus). Bentuk tubuh yang memanjang, bulat, kepala yang agak melebar, tidak memiliki
sisik, memiliki kulit yang licin, warna kulit terdapat bercak – bercak berwarna keputihan hingga
kecoklatan abu – abu. Tengah badanya mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih
kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping
(compressed), jadi lele ditemukan tiga bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan
pipih kesamping).

2.4.1 Kebiasaan Makan Ikan Lele

Ikan lele termasuk dalam golongan pemakan segalanya (omnivora), tetapi cenderung
pemakan daging (karnivora). Selain bersifat karniva, ikan lele juga makan sisa-sisa benda yang
membusuk. Ikan lele dapat menyesuaikan diri untuk memakan apapun disekitarnya termasuk
pakan buatan.Pada habitatnya makanan alami ikan lele yaitu binatang-binatang renik, seperti
kutu-kutu air (Daphnia, Cladosera, Copepoda), cacing-cacing, larva atau jentik-jentik serangga,
siput-siput kecil dan bangkai binatang.

Lele merupakan ikan yang sangat responsif terhadap pakan. Artinya, hampir semua pakan
yang diberikan sebagai ransum atau pakan sehari-hari akan disantap dengan lahap. Itulah
sebabnya ikan ini cepat besar (bongsor) dalam masa yang singkat, pemberian pakan yang
mengandung nutrisi tinggi untuk menggenjot 8 laju pertumbuhannya. Harapannya dalam waktu
yang relatif singkat lele dumbo sudah bisa dipanen dan dipasarkan sebagai ikan konsumsi

Ikam lele mempunyai kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam.di alam bebas ikan
lele biasanya memakan cacing, siput air, belatung, laron, jentik-jentik, serangga air, kutu air.
Karena bersifat karnivora pakan yang baik untuk ikan lele adalah pakan tambahan yang
mengandung protein hewani. Jika pakan yang diberikan banyak mengandung protein nabati,
pertumbuhan akan lambat.ikan lele merupakan jenis ikan kanibalisme yang memakan jenisnya
sendiri.
BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Ikan yaitu membedah ikan dengan tujuan untuk
mengetahui sistem organ pencernaan ikan dilakukan pada hari senin 26 september
2022 ,bertempat di Laboratorium Kesehatan Politeknik Negeri Lampung.

3.2 Alat dan bahan

Gambar 4 : Alat – alat Laboratorium

Sumber : Dokumentasi pribadi 2022

Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum sebagai berikut:

1. Penggaris
2. Pinset
3. Gunting Bedah
4. Spatula Tombak
5. Baki
6. Handphone
7. Buku dan Pena
Bahan bahan yang digunakan dalam praktikum sebagai berikut :

Gambar 5 : Bahan Praktikum

Sumber :dokumentasi pribadi

1. Ikan nila
2. Ikan mas
3. Ikan lele

3.3 Langkah kerja

1. Mengambil 3 jenis ikan yang akan dibedah yaitu ikan nila ,ikan lele dan ikan mas
2. Menyiapkan semua alat-alat bedah secara lengkap
3. Matikan ikan yang akan dibedah terlebih dahulu lalu ukur panjang ikan dan amati bagian
tubuh ikan seperti mulut , sirip ikan dll kemudian dokumentasikan.
4. Melakukan pembedahan menggunakan gunting bedah mulai dari pangkal anus secara
vertikal keatas sampai setengah badan ikan ,kemudian potong secara horizontal ke kiri
sampai ke belakang insang ikan.
5. Kemudian buka bagian ikan yang dipotong agar dapat melihat organ dalam ikan dengan
mudah , amati organ dalam ikan dan dokumentasikan.
6. Melepaskan bagian organ dalam ikan agar mudah diamati ,lalu putuskan pangkal usus dan
pisahkan menggunakan pinset dan spatula dengan organ lainnya.
7. Membentangkan usus ikan dan ukur panjang usus ikan tersebut untuk mengetahui panjang
usus yang diamati.
8. Lakukan Pada semua jenis ikan yang akan diamati
9. Catat hasil pengamatan mengenai panjang ikan ,bentuk mulut ,sistem pencernaan ikan dan
panjang usus ikan
10. Setelah praktikum selesai ,akat praktikum dibesihkan dan dikembalikan pada tempatnya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

Tabel 1.Hasil spesialisasi sistem pencernaan pada ikan

No Nama Ikan Pajang Ikan Panjang Usus Spsialisasi Sistem


(cm) Ikan (cm) Pencernaan
1. Ikan Nila 21 cm 135 cm Omnivora
2. Ikan Mas 34 cm 47 cm Omnivora
3. Ikan Lele 27 cm 18 cm Karnivora

Tabel 2. Hasil pengamatan urutan sistem pencernaan pada ikan

No Nama Tipe Tipe Urutan Organ Sistem Pencernaan


Ikan Mulut gigi
1. Ikn Nila Subter Bergigi Mulut Faring Esofag Lambu Usus Anus
minal Kecil- us ng
Kecil
2. Ikan Mas Termin Tidak Mulut Faring Esofag Lambu Usus Anus
al Bergigi us ng
3. Ikan Lele Inferior Bergigi Mulut Faring Esofag Lambu Usus Anus
Kecil- us ng
Kecil
4.2 Pembahasan

4.2.1 Organ Pencernaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Gambar 6 : Mulut ikan Nila Gambar 7 : Ikan Nila sudah dibedah Gambar 8 : Usus Ikan nila
Sumber : dokumentasi pribadi Sumber: dokumentasi pribadi 2022 Sumber :Dokumentasi
2022 pribadi 2022

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil bahwa ikan nila yang
kami teliti memiliki panjang total tubuh 21 cm, memiliki panjang usus 135 cm,tipe tubuh ikan
nila adalah compressed dan spesialisasi sistem pencernaan ikan adalah omnivora.

Ikan omnivora merupakan ikan yang bersifat generalis dalam memanfaatkan kelompok


makanannya yaitu tumbuhan dan hewan (Tjahjo & Purnamaningtyas, 2008).ikan nila memiliti
tipe mulut subterminal, mulut terletak di dekat ujung depan kepala ikan. Ikan nila bergigi kecil
susunan giginya memiliki tigama cam, yaitu gigi geraham untuk mengunyah makanan, gigi
taring untuk mengoyak makanan, gigi seri untuk memotong makanan. Selain itu ikan omnivora
memiliki panjang usus yang lebih panjang daripada tubuhnya danlebih panjang dari usus ikan
karnivora, tetapi lebih pendek dari panjang ususikan jenis herbivora (Rian, 2010).

Prosespenyederhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-
sari makanan yang mudah diserap di dalam usus kemudian diedarkan keseluruh organ tubuh
melalui system peredaran darah. Organ-organnya adalah rongga mulut→ faring→ esophagus→
lambung→ usus halus→usus besar→rektum dan berakhir di anus (Firsty Rahmatia,2016).

Organ – organ pencernaan ikan nila dan fungsinya sebagai berikut :

1.Mulut

Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembang
dan bahkan hilang secara total karena digantikan oleh paruh tau rahang (ikan famili scaridae,
diodotidae, tetraodontidae). Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.

2.Rongga mulut

Di bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut.Rongga mulut ini
berhubungan langsung dengan faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut
adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel
permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir
(mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga
terdapat organ pengecap atau organ perasa yang berfungsi menyeleksi makanan.

3.Faring

Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, masih ditemukan organ
pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.

4.Esofagus

Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa,mengandung lendir untuk
membantu penelanan makanan. Pada ikan laut,esofagus berperan dalam penyerapan garam
melalui difusi pasif menyebabkankonsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika
berada dilambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan
rectum (proses osmoregulasi)

5.Lambung

Lambung merupakan bagian pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan
fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus
yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding
lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencernamakanan 

6.Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinumberakhir dan
bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinyaproses penyerapan zat makanan.

7.Anus

Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak
di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuktubuhnya memanjang, anus terletak jauh
dibelakang kepala bedekatan denganpangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar,
posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada (Rasyid,2012)

4.2.2 Organ Pencernaan Ikan Mas

Gambar 9: Mulut ikan Mas

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil bahwa ikan Mas yang
kami teliti memiliki panjang total tubuh 23 cm, memiliki panjang usus 110 cm ,dengan tipe
tubuh compressed dan spesialisasi sistem pencernaanya adalah omnivora.

Ikan omnivora merupakan ikan yang bersifat generalis dalam memanfaatkan kelompok


makanannya yaitu tumbuhan dan hewani (Tjahjo & Purnamaningtyas, 2008). ikan mas tidak
memiliki gigi pada mulutnya, Ikan mas memiliki tipe mulut terletak di ujung tengah atau
terminal dan dapat disembulkan (protaktil), serta memiliki dua pasang sungut di bagian anterior
mulut tetapi kadang-kadang satu pasang sungut tidak berfungsi.ikan mas tidak memiliki gigi
pada mulutnya

Organ – organ pencernaan ikan mas dan fungsinya sebagai berikut :

1. Mulut
Mulut terletak di ujung hidung dan juga diatas hidung, disekitar bibir pada beberapa ikan
berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan. Posisi mulut pada ikan sebenarnya sangat
bervariasi  disetiap jenis ikan. Hal ini sangat tergantung dari kebiasaan memakan ikan. Jadi
fungsi mulut adalah sebagai alat untuk memasukan makanan.

2. Rongga mulut

Pada bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut
berhubungan langsung dengan faring. Secara anatomis organ rongga mulut terdiri adalah gigi,
lidah dan organ palatin. Fungsi utama dalam rongga mulut adalah mempermudahkan masuknya
makanan, dan terdapat organ pengecap yang berfngisi menyeleksi makanan.

3. Faring

Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, masih ditemukan organ
pengecap. Fungsi faring tempat penyaringan makanan dan tempat pembuangan makanan yang
yang tidak bisa ditelan melalui insang.

4. Esofagus

Esofagus adalah tenggoran dari ikan yang berbentuk seperti pipa, didalam esofagus
mengandung lendir berguna untuk membantu proses penelanan makanan. Selain itu, berperan
juga dalam penyerapan garam melalui difgusi pasif menyebabkan konsenttarsi garam air laut
yang imnum akan menurun ketikan di lambung dan usus sehingga mempermudahlan penyerapan
air oleh usus belakang dan rectum.

5. Lambung

Lambung pencernaan ikan memiliki diamter relatif besar dibandingkan dengan organ
pencernaan lain. Besar ukuran lambung berkiatan dengan fungsinya sebagai penampung
makanan. Pada ikan yang tidak memiliki lambung digantikan oleh usus depan yang dimodifiasi
menjadi kantong yang membesar. Jadi fungsi utama lambung adalah tempat penampungan
makanan dan tempat pelindung dinding lambung dari asam klorida.

6. Pilorus

Pilorus terletak di antara lambung dan usus depan. Pilorus memiliki ukuran yang
kecil/menyempit. Fungsi utama piloruS sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme) dari
lambung ke usus.

7. Usus (Intestinum)

Usus merupakan organ yang terpanjang dari saluran pencernaan. Usus tersusun dari
beberapa lapisan sel epitel dan otot. Anatomi usus ikan hampir sama dengan vertebrata daratan.
Didalam usus akan dieksresikan enzim-enzim pencernaan dari pankreas  (amilase, lipase dan
tripsin). Fungsi utama usus adalah tempat penyerapan nutrisi makanan yang terjadi di sepanjang
dinding usus halus, dan zat makanan yang tidak dicerna akan di teruskan ke rektum untuk
dibuang melalui anus.

8. Rektum

Rektum merupakan saluran pencernaan terujung. Secara anatomis sulit untuk


membedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara keda
tersebut dapat dibedakan berdasarkan katup rektum. Rektum berfungisi dalam penyerapan air
dan ion.

9. Kloaka

Kolaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran uregenital.
Ikan bertulang sejati tidak memiliki kloaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ
kloaka.

10. Anus

Anus adalah ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan sejati anus terletak do sebelah
depan saluran genital. Pada ikan yang memiliki bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh
dibelakang kepala berdekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar,
anus terletak jauh di depan pangkan ekor mendekati sirip dada.
4.2.3 Organ Pencernaan Ikan Lele (clarias Batrachus)

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil bahwa ikan lele yang
kami teliti memiliki panjang total tubuh 27 cm, memiliki panjang usus 18 cm dan spesialisasi
sistem pencernaanya adalah karnivora.

Ikan lele termasuk dalam tipe ikan karnivora.Ikan karnivora memiliki ciri ususlebih
pendek dan besar karena daging yang dimakan memiliki dinding sel tipis berupa selaput
sehingga lebih mudah dicerna. Saluran pencernaan pada ikan karnivora hanya sepanjang tubuh
panjang tubuhnya. Lambung ikan karnivora membesar dan berdinding tebal yang kuat mirip
dengan ampela pada ayam.

Ikan Lele memiliki tipe mulut inferior Ikan dengan bentuk mulut inferior memiliki
rahang atas yang leboh panjang dibanding rahang bahang, dengan mulut yang terbuka ke arah
bawah.ikan lele memiliki gigi kecil-kecil banyak dan tajam yang berfungsi untuk
menyerap,menahan dan merobek mangsa. Pada habitat aslinya, lele makan cacing, siputair,
belatung, laron, jentik-jentik serangga, kutu air, dan larva serangga air .
Organ-organ pencernaan pada ikan lele dan fungsinya sebagai berikut:

1. Mulut

Mulut berfungsi sebagai tempat pertama masuknya makanan. Di dalam mulut terdapat
gigi yang berfungsi untuk merombak makanan menjadi bagian-bagian yang lebih halus.

2. Faring

Proses penyaringan makanan terjadi pada faring,tapis insang mengarah ke segmen faring.


Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, kadangkala masih ditemukan
organ pengecap. Jika material yang ditelan bukan makanan maka akan dibuang melalui insang.

3. Esofagus

Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa,mengandung lendir untuk
membantu penelanan makanan.

4. Lambung

Pada ikan lele memiliki lambung yang besar dan panjang.Lambung berfungsi sebagai
penampung makanan. Pada ikan yang tidak berlambung fungsi penampung makanan digantikan
oleh usus depan yangdimodifikasi menjadi kantong yeng membesar.

5. Usus

Usus merupakan bagian yang terpanjang dari saluran penceraan. Pada bagian depan
usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalam yaitu saluran yang berasal dari kantung empedu
dan yang berasal dari pancreas. Lapisan mukosa usus tersusun oleh selapis sel epitellium dengan
bentuk prismatic. Pada lapisan ini terdapat tonjolan membentuk sarang tawon pada usus bagian
depan dan lebih beraturan pada usus bagian belakang, terutama pada ikan lele. Bentuk sel yang
umum ditemukan pada epithelium usus adalah enterosit dan mukosit.Enterosit merupakan sel
yang paling dominan dan diantara enterosit terdapat mukosit. Jumlah mukosit semakin
meningkat ke arah bagian belakang usus.Enterosit merupakan sel yang permukaan atasnya
mengarah memiliki mikrovili yang berperan dalam penyerapan makanan. Secara histologis
enterosit pada ikanyang telah menyerap zat makanan akan berwarna keputih-putihan dan
berbedasekali dengan sel yang tidak menyerap zat makanan. Mukosit merupakan se penghasil
lendir yang berbentuk piala. Bagian bawah mukosit mengandung mucigen yang akan berubah
menjadi lendir jika telah dilepaskan oleh sel dan bereaksi dengan air.

6. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan,yang berfungsi membuang makanan
yang sudah di serap isi kandungannya kemudian di buang dalam bentuk kotoran.

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Ikan nila dan ikan mas merupakan ikan omnivora, karena memiliki panjang usus yang
sedikit lebih panjang dari totalpanjang tubuh ikan nila.Organ pencernaannya meliputi mulut,
faring,esophagus, lambung, usus, dan anus. Ikan nilem merupakan ikan herbivora,karena
memiliki panjang usus yang kurang lebih 8 kali lebih panjang dari totalpanjang tubuh ikan
nilem.Organ pencernaannya meliputi mulut, faring,esophagus, lambung, usus, dan anus.Ikan lele
merupakan ikan karnivora, karena memiliki panjang usus yang lebih pendek dari panjang total
tubuh ikan lele.Organ pencernaannya meliputimulut, faring, esophagus, lambung, usus, dan anus

5.2 Saran

Sebaiknya pada praktikum sistem pencernaan ikan selanjutnya lebih baik dan lebih
berhati-hati lagi dalam membedah ikan, agar bagian organ sistem pencernaan tetap utuh dan
tidak ada yang rusak, sehingga akan mempermudah pengamatan yang dilakukan dalam
praktikum.
Daftar Pustaka

Dr. Hj. Tuti Kurniawati, M.Pd, Bintari Yustiana, M.Si & Sumiyati Sa’adah, M.Si.
2012.Zoology vertebrata HMPB painting, Bandung.Rahardjo,. M. F. dkk. 2011  Iktiology Lubuk
Agung, Bandung.

Z, Sutandar. 1992.Petunjuk Praktikum Ihtiologi Perikanan FPIK UNPAD,Jatinangor.Bibit. 2015.

 Mengenal Anatomi Organ Dalam Ikan mas Koki(Online).Bibitikan.net.

Eliyta. 2015.Identifikasi Sistem Pencernaan Pada Ikan Air Tawar. JurnalPerikanan1(2) : 2-


35.Firsty Rahmatia.2016. Evaluasi Kecernaan Pakan Ikan Nila Orechomis niloticus pada Tiga
Stadia yang Berbeda.Jurnal Ilmiah Satya Mina Bahari 1 (1) : 43-51.Kimball. 1992.Biologi jilid 5

Erlangga : Jakarta.Randi. 2014. Sistem Pencernaan dan Reproduksi Ikan Lele.Jurnal


Perikana.2(3) : 3-15.Rasyid.2012.Jenis - Jenis Ikan Air Tawar . Salemba. Jakarta.Rian. 2010.Ikan
dan Segala Aspek Kehidupannya Pustaka Utama : Yogyakarta.Storer. 1968.IKTIOLOGI 
Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai