Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Soal Kuis Ikhtiologi 27 Oktober 2020

Nama : Aji Firdaus

Nim : A.1710837

Study : Ikhtiologi

Jawaban

1. Secara umum, proses pencernaan ikan sama dengan vertebrata yang lain. Namun, ikan memiliki
beberapa variasi terutama dalam hubungannya dengan cara memakan. Alat pencernaan ikan
terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada umumya, saluran pencernaan
ikan berturut-turut dimulai dari segmen mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung,
pylorus, usus, rectum, dan anus. Sedangkan sel atau kelenjar pencernaan terdapat pada
lambung, hati, dan pankeas (Fujaya, 2004).

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Pada rongga mulut
terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut
yang tidak dapat digerakkan. Lidah ikan banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan
ludah (enzim). Dari rongga mulut, makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang kemudian makanan di dorong masuk ke lambung. Lambung ikan pada
umumnya membesar dan tidak memiliki batas yang jelas dengan usus. Dari lambung, makanan
masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara
pada anus.

2. Usus pada ikan teleostei merupakan segmen yang terpanjang dari saluran penceraan yang
bermula dari lambung hingga anus. Pada bagian depan usus teleostei terdapat dua saluran yang
masuk ke dalam yaitu saluran yang berasal dari kantung empedu dan yang berasal dari
pancreas. Lapisan mukosa usus tersusun oleh selapis sel epitellium dengan bentuk prismatic.
Pada lapisan ini terdapat tonjolan membentuk sarang tawon pada usus bagian depan dan lebih
beraturan pada usus bagian belakang. Bentuk sel yang umum ditemukan pada epithelium usus
adalah enterosit dan mukosit. Enterosit merupakan sel yang paling dominan dan diantara
enterosit terdapat mukosit. Jumlah mukosit semakin meningkat ke arah bagian belakang usus.
Enterosit merupakan sel yang permukaan atasnya mengarah memiliki mikrovili yang berperan
dalam penyerapan makanan. Secara histologis enterosit pada ikan yang telah menyerap zat
makanan akan berwarna keputih-putihan dan berbeda sekali dengan sel yang tidak menyerap
zat makanan. Mukosit merupakan sel penghasil lendir yang berbentuk piala. Bagian bawah
mukosit mengandung mucigen yang akan berubah menjadi lendir jika telah dilepaskan oleh sel
dan bereaksi dengan air (Fujaya, 2004), Serta Pada usus sebagian besar ikan Teleostei, di
belakang pyloric lambung, ada ≥ 1 kantung buntu (pyloric caeca) .
3. Ikan Tuna Sirip Kuning . (Keterangan D = Hari) larva Ikan Tuna Sirip Kuning pada D-0 belum
memiliki saluran pencernaan, mulut, dan mata belum terbuka. Pada D-1 saluran pencernaan
mulai terbentuk, tetapi masih dalam bentuk tabung lurus. Mulut larva mulai terbuka pada D-2
(45 jam setelah menetas pada suhu air pemeliharaan 28°C). Kuning telur sudah diserap
sepenuhnya pada D-3, saluran dan organ pencernaan seperti mulut, esofagus, lambung, ginjal,
hati, pankreas, usus, rektum, dan anus sudah terbentuk. Pada D-5 mulai muncul mikro philli
pada usus untuk mengabsorbsi nutrisi. Sel-sel penyusun hati, jantung, saluran pencernaan sudah
tumbuh dan berkembang menyerupai organ ikan dewasa, ditandai adanya pakan dalam usus.
Saluran dan sistem pencernaan telah berdiferensiasi menjadi organ dalam seperti pada ikan
dewasa pada hari ke-6 (D-6) dan akan sempurna pada D-20 dengan TL ± 2 cm.
4. a. Enzim Protease , Enzim Protease terbagi dua :
- Endopeptidase
o Endopeptiase adalah Katalisator dalam hidrolisa rantai peptid bagian tengah dan
rantai peptid yang spesifik
o Endopeptiase Berperan penting dalam pencernaan protein (pepsin dan tripsin)
o Pepsin disekresi oleh mukosa lambung, aktifitas proteolitik optimal pH 2
o Tripsin disekresi oleh pankreas eksokrin, berperan dalam menghidrolisis protein
menjadi proteases, pepton, peptide dan asam amino dalam usus
- Eksopeptidase
o Dimana Eksopeptidase Berperan melepaskan ujung asam amino (aminopeptidase,
tripeptidase, dipeptidase

b. Enzim Lipase dan Esterase

- Enzim Lipase dan Esterase Berperan dalam hidrolisis lemak , Esterase berperan
dalammemecah rantai ester menjadi asam lemak dan alcohol , Lipase berperan sebagai
katalisator dalam hidrolisis trigliserida

- 2 proses penting dalam pencernaan lemak :

a. emulsifikasi oleh garam empedu

b. pencernaan oleh lipase

- Aktifitas lipase terdapat pada segmen lambung, pilorik kaeka, usus depan, pankreas

Hidrolisis lemak oleh lipase menghasilkan monogliserida dan asam lemak

c. Karbohidrase

• Karbohidrase adalah enzim yang memecah karbohidrat di antaranya adalah amilase


yang terdapat pada usus ikan

• Pada ikan yang pankreasnya menyebar diantara sel hati, enzim amilase ditemukan
pada kantung empedu

• Pada ikan yang pankreasnya terpisah dengan hati, pada kantung empedu tidak
ditemukan aktifitas amilase
• Enzim karbohidrase, biasa ditemukan pada usus ikan yang tidak berlambung, pada
ikan air tawar karbohidrase ditemukan di sepanjang saluran pencernaan

5. Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna


merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang
bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen
terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi
masuk dan CO2 berdifusi keluar. Cara ikan dapat bernafas adalam air adalah Gas O2 diambil
dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi. Dari insang, O2 diangkut darah
melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah
menuju jantung. Dari jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi
secara terus-menerus dan berulang-ulang.
6. Alat bantu pernapasan pada ikan adalah
a. Arborescent atau arboresen yang terdapat pada ikan lele
b. Labirin yang terdapat pada ikan gurame , tambakan , bethok dan sepat
c. Kulit yang terdapat pada ikan Blodok
d. Pharynx atau pharing yang terdapat pada ikan Gabus
7. Banyak nya ikan bernafas dalam satu menit sangat beragam atau bervariasi tergantung dengan
kondisi suhu pada lingkungan tempat ikan tersebut hidup , karna nilai suhu sangat berperngaruh
dalam kondisi metabolism ikan serta lingkungan tempat hidup ikan , namun jika dilihat dari pada
hasil praktikum uji banyak nya ikan bernafas dalam satu menit dengan kondisi suhu yang
berbeda yang di lakukan oleh siti aminah , ikan yang di uji tersebut dapat bernafas pada kondisi
suhu lingkungan umum atau suhu kamar dengan nilai suhu nya adalah 25 derajat celcius
sebanyak 142 kali , dimana perhitungan dilakukan dengan cara menghitung hasil rerataan dari
pada hasil percobaan yang dilakukan dengan menghitung nilai keseluruhan rata rata ikan
tersebut dapat bernafas pada suhu 25 derajat celsius dalam satu menit di tiap sample ikan .
Dimana metode yang di lakukan dalam percobaan tersebut adalah dengan cara Memasukan
satu persatu ikan uji ke dalam beaker glass yang sedah diketahui suhunya (perlakuan a)
kemudian menghitung banyaknya membuka dan menutupnya operculum ikan tersebut selama
satu menit dengan menggunakan hand counter dan stopwatch sebagai penunjuk waktu dan
mengulangnya sebanyak tiga kali untuk masing-masing ikan. Data yang diperoleh dicatat pada
kertas lembar kerja yang telah tersedia.

8. Karena semakin rendah suhu air maka semakin rendah pula laju pernapasan dari ikan tersebut ,
dimana suhu yang rendah akan menyebabkan penghambatan laju dari pada metabolisme ikan ,
hal ini berhubungan dengan sifat ikan yang bersifat poikilotermal atau mengikuti suhu
lingkungan nya.
Daftar Pustaka (Sumber Jawaban)

1. https://nadyaafina.wordpress.com/2014/12/30/sistem-pencernaan-ikan/#:~:text=Sistem
%20atau%20alat%20pencernaan%20pada,%2C%20usus%2C%20rektum%20dan%20anus.
2. https://nadyaafina.wordpress.com/2014/12/30/sistem-pencernaan-ikan/ dan PPT ikhtiologi
(Sistem Pencernaan)
3. Gunawan . 2018 . Perkembangan Saluran dan Sistem Pencernaan Pada Larva Ikan Tuna Sirip
Kuning, Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788). Jurnal Riset Akuakultur 13 (4).
Link :
https://www.researchgate.net/publication/333424733_PERKEMBANGAN_SALURAN_DAN_S
ISTEM_PENCERNAAN_PADA_LARVA_IKAN_TUNA_SIRIP_KUNING_Thunnus_albacares_Bonn
aterre_1788
4. http://blogs.unpad.ac.id/ritarostika/files/2014/02/2.-kuliah-klasifikasi-ikan-dan-alat-
cernanya-2012.pptx
5. Rahmadina. 2019 . Modul Ajar Taksonomi Vertebrata . Prodi Biologi Fakultas Sains Dan
Teknologi Uin Sumatera Utara .
Link : http://repository.uinsu.ac.id/9139/1/MODUL%20AJAR%20TAKSONOMI
%20VERTEBRATA.pdf
6. PPT Sistem Pernafasan
Link :
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fslideplayer.info%2Famp
%2F4883821%2F&psig=AOvVaw2zgJ4TqqQJR_KEcVbJ-
n1D&ust=1603993977440000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCLC3ubHt1-
wCFQAAAAAdAAAAABAD
7. https://sitiaminah2006.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-perubahan-suhu-
panas.html#:~:text=Perubahan%20suhu%20yang%20terjadi%20akan,dikarenakan%20oleh
%20meningkatnya%20aktivitas%20respirasi.
8. https://sitiaminah2006.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-perubahan-suhu-
panas.html#:~:text=Perubahan%20suhu%20yang%20terjadi%20akan,dikarenakan%20oleh
%20meningkatnya%20aktivitas%20respirasi.

Anda mungkin juga menyukai