Anda di halaman 1dari 10

KUIS KEPERAWATAN

Mata Kuliah : KEPDAS

Dosen Pengampu : Gina Nurdina, S.Kep.,Ners

Nama : Cinta Meilika

NIM : 222040

Kelas : 1B

Prodi : S1-Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

PPNI JAWA BARAT

TAHUN AJAR

2023
KUIS- 1 KEPDAS

Nama : Cinta Meilika

NIM : 222040

Tingkat/Kelas : 2/B

Prodi : S1-Keperawatan

1. Jelaskan proses mencerna makanan mulai dari masuk hingga menjadi feses !

Jawaban :

Proses mencerna makanan terjadi pada disgetive system yang terdiri dari saluran digesti
dan kelenjar digesti. Pada manusia saluran digesti terdiri atas :

1. Mulut ( rongga mulut )

Rongga mulut merupakan tempat pertama terjadinya proses pencernaan, makanan yang
masuk akan dikunyah menjadi zat yang lebih kecil oleh gigi. Di rongga mulut terdapat bibir,
lidah dan palatum (langit-langit) untuk membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat
makanan. Di rongga mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva) yang mengandung enzim
ptyalin (amilase).

2. Faring ( Pharynx)

Merupakan persilangan antara saluran pencernaan dan saluran pernafasan dimana


terdapat epligotis berfungsi sebagai pengatur (klep) yang akan menutup saluran udara saat
menelan makanan.

3. Esofagus ( kerongkongan )

Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan rongga mulut dengan
lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sphincter esophagii yang
berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus.

4. Gastrium (Lambung)

Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam lambung, lendir
dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar Kelenjar pada bagian pilorika dan
kardiaka menghasilkan lendir. Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell)
menghasilkan HCl, dan chief cell menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:

1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan karbohidrat.
Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.

2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan (chyme). Dengan
mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju ke usus dua belas jari (duodenum).

5. Intestinum tenue (usus halus)

Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.

a. Duodenum

Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus pankreatikus. Cairan
empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus koledokus. Cairan pankreas lewat duktus
pankreatikus. Cairan pankreas mengandung enzim lipase, amylase, trypsinogen dan
chemotrypsinogen. Lipase untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan oleh empedu)
menjadi asam lemak dan gliserol. Amylase untuk memecah amilum menjadi sakarida sederhana.

b. Jejunum

Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses penyerapan (absorpsi) zat-
zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan transpor aktif.

1) Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.

2) Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.

3) Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.

4) Air melalui mekanisme difusi dan osmose.


5) Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.

c. Ileum

Terjadi proses absorpsi melalui villi usus.

6. Intestinum crassum ( usus besar )

Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa kantung- kantung dengan pita
(taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden (naik), transversal
(mendatar), descenden (turun). Usus besar merupakan tempat untuk absorpsi air dan mineral
yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara mikrobiotis oleh bakteri komensal (E. coli),
menghasilkan gas, dan sintesis vit. K. 7.

7. Rektum

Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses. Setelah penuh terjadi
perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding rektum sehingga timbul keinginan untuk
berak (defikasi).

8. Anus

Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi mengatur pengeluaran tinja
(feses)

2. Jelaskan proses terbentuknya urine !

Jawaban :

Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah sistem yang bekerja sebagai proses

penyaringan darah/filtrasi sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan lagi

oleh tubuh (ekskresi) dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh

(reabsorbsi). Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan dalam

bentuk urine (air kemih).

Jumlah darah yang disaring oleh glomerulus per menit sekitar 1200 ml ( ini disebut laju
filtrasi glomerulus), dan membentuk filtrat sekitar 120-125 cc/menitnya. Setiap hari

glomerulus dapat membentuk filtrat sebanyak 150-180 liter. Namun dari jumlah sebesar ini

hanya sekitar 1%-nya saja atau sekitar 1500 ml yang keluar sebagai air seni. Berikut tahap

pembentukan urine:

1. Proses filtrasi

Tahapan ini ada di glomerulus (bagian nefron) lihat gambar nefron di atas. Proses

filtrasi glomerulus disebut dengan laju filtrasi karena dapat dihitung per menitnya. Prosesnya

dimulai dari masukknya plasma darah di arteri afferent. Hampir semua cairan plasma disaring
kecuali protein. Hasil penyaringan akan diteruskan ke kapsula Bowman’s berupa air,

natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan mineral lainnya. Kemudian diteruskan ke tubulus

distal, lengkung henle, tubulus proksimal dan dikumpulkan di duktus kolegentus.

2. Proses reabsorbsi

Hasil dari proses filtrasi dinamakan filtrat. Ada beberapa filtrat penting seperti;

glukosa, natrium, klorida, fosfat dan bikarbonat di serap kembali ke dalam tubuh. Proses

penyerapan terjadi secara pasif akibat proses difusi.

3. Proses augmentasi (pengumpulan)

Proses ini terjadi dibagian tubulus kontortus distal sampai tubulus kolegentus (duktus

pengumpul). Pada duktus colecting ini masih terjadi proses reabsobsi natrium, clorida dan

ureum sehingga terbentuknya urine. Dari duktus pengumpul ini urine akan dimasukkan ke

perlvis renalis lalu dibawa ke ureter. Dari ureter urine masuk ke kandung kemih. Setelah

cukup banyak sekitar 250-300 cc, terjadilah proses rangsangan syaraf pudenda yang

mengakibatkan otot polos kandung kemih berkontraksi, maka terjadilah proses berkemih

dan urine akan keluar melalui uretra.


3. Jelaskan organ-organ pada system endokrin dan hasil hormon dari kelenjarnya !

Jawaban :

Organ endokrin atau disebut dengan kelenjar endokrin adalah kelenjar yang

memproduksi hormon untuk mengatur sistem organ secara fisiologis. Organ endokrin

dimaksud antara lain; hipotalamus, hipofisis, paratiroid, tiroid, kelenjar adrenal, pankreas,

ovarium dan testis. Secara anatomis letak masing-masing kelenjar endokrin sebagai berikut :

1) Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary terletak di dasar cerebrum dibawah hipotalamus

2) Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terletak di bagian bawah leher dekat jakun

3) Kelenjar paratiroid terletak di bagian bawah kelenjar tiroid

4) Kelenjar pankreas atau kelenjar pulau langerhans terletak di dekat lambung

5) Kelenjar gonad atau kelenjar kelamin, kalau pria terletak di testis dalam scrotum, kalua wanita
terletak di dalam ovarium

6) Kelenjar adrenal atau anak ginjal/suprarenalis terletak di atas ginjal

7) Kelenjar timus terdapat di daerah dada

1. Hipotalamus

Hipotalamus disebut juga dengan master endocrine glands, berada di sistem limbik

(perbatasan). Peran hipotalamus adalah pusat perilaku, pusat pengatur suhu, osmolalitas

cairan, pusat dorongan untuk makan dan minum, pengatur berat badan dan pusat dorongan

seks, pusat pengatur emosional dan rasa senang (Guyton, 1996).

2. Hipofisis

Hipofisis disebut juga dengan master of glands, karena menghasilkan berbagai hormon

yang berfungsi mengatur kerja kelenjar endokrin yang lain. Hipofisis terletak di bawah

hipotalamus berbentuk lonjong sebesar biji kacang kapri. Hipofisis terdiri dari dua lobus
yaitu hipofisis posterior (neurohipofisis) menghasilkan hormon oksitosin dan ADH, dan

hipofisis anterior (adenohipofisis menghasilkan hormon prolaktin, TSH, ACTH, LH, FSH dan

GH.

3. Thymus

Kelenjar ini terletak di rongga dada bagian mediastinum superior, terbagi menjadi dua

lobus yaitu lobus kanan dan kiri. Kelenjar timus sangat nampak pada masa bayi sampai

pubertas, menghasilkan hormon timosin untuk pematangan limfosit T (Sel-T) sebagai pemicu

limfosit B yang membentuk antibodi.

4. Tiroid

Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terletak di bagian bawah leher dekat jakun.

Memproduksi hormon triiodotironin dan tiroksin untuk mencegah terjadinya pembesaran

tiroid (gondok).

5. Paratiroid

Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dipermukaan posterior kelenjar tiroid.

Mensekresi paratiroid hormon (PTH) bermanfaat meningkatkan kadar Ca dalam darah dan

meningkatkan reabsorbsi Ca di ginjal sehingga kadar Ca dalam urine rendah.Hormon PTH

juga berfungsi untuk mengaktifkan vitamin D.

6. Adrenal

Ditemukan oleh Bartholomeo Eustachius (1963), Adrenal berbobot 6-10 gram. Kelenjar

ini mulai terbentuk pada usia kehamilan 2 bulan. Pada orang dewasa 90% terdiri dari

corteks, dan 10% medulla.Terletak dibagian atas kedua ginjal atau posisi posteriomedial,

berbentuk piramida dan panjangnya berkisar 4-6 cm, tebal 1 cm (Guyton, 1996).

Adrenal kortek terdiri dari 3 zona yaitu 1) glumerolusa, 2) fasciculata dan 3) reticularis
Zona glumerolusa mensekresi hormon aldosteron, dan serabut syarafnya mengandung

katekolamin.Zona fasciculata dan reticularis mensekresi hormon kortison (hormon stress)

dan hormon androgen. Sedangkan sdrenal medulla menghasilkan epineprin dan

norepineprin.

7. Ovarium

Ovarium termasuk organ genetalia interna dari wanita. Bentuk ovarium adalah avoid.

Jumlah ovarium dua buah yaitu satu di kanan dan satu di kiri uterus yang terikat ligamentum

ovarian.Fungsi ada dua, sebagai fungsi eksokrin yaitu menghasilkan ovum dan sebagai fungsi

endokrin menghasilkan hormon estrogen progesterone.

8. Testis

Testis berbentuk avoid dan terletak di dalam scrotum, digantung oleh veniculus

spermaticus. Fungsi testis dan dua, sebagai fungsi eksokrin yaitu menghasilkan sperma.

Sebagai fungsi fungsi endokrin menghasilkan testosterone.

Kedua fungsi ini diperankan oleh sel spermatogonia di dalam tubulus seminiferus, sel

leydig menghasilkan testosteron sebagai akibat respon terhadap LH, sel sertolini untuk

maturasi sel benih.Spermatogenesis dirangsang oleh hormon FSH dan LH yang diproduksi

oleh hifosis anterior.


4. Sebutkan jenis antibodi dalam tubuh dan fungsinya !

Jawaban : Terdapat beberapa jenis antibodi dan masing-masing memiliki fungsi


tersendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis antibodi:

1. Immunoglobulin A (IgA)

Antibodi IgA merupakan jenis antibodi yang paling umum ditemukan di dalam tubuh dan terlibat
dalam proses terjadinya reaksi alergi.

Di dalam tubuh, antibodi IgA banyak ditemukan di lapisan mukosa (selaput lendir) tubuh,
terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan. IgA juga banyak ditemukan
pada cairan tubuh, seperti air liur, dahak, air mata, cairan vagina, dan ASI.

Pemeriksaan antibodi IgA juga biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis gangguan
pada sistem imunitas, misalnya penyakit celiac.

2. Immunoglobulin E (IgE)
Antibodi IgE umumnya ditemukan di darah dalam jumlah yang sedikit. Namun, jumlah antibodi
IgE akan meningkat ketika tubuh mengalami reaksi peradangan akibat alergi. Secara medis, tes
antibodi IgE dilakukan untuk mendeteksi penyakit alergi dan infeksi parasit.

3. Immunoglobulin G (IgG)

Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan di dalam darah dan cairan
tubuh lainnya. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh, sel-sel darah putih akan "mengingat"
antigen tersebut dan membentuk antibodi IgE untuk melawannya.

Dengan demikian, jika antigen tersebut kembali masuk ke dalam tubuh atau menyerang tubuh
Anda, sistem kekebalan tubuh akan mudah mengenalinya dan melakukan perlawanan karena
antibodi sudah terbentuk lebih dulu.

4. Immunoglobulin M (IgM)

Tubuh akan membuat antibodi IgM saat Anda pertama kali terinfeksi bakteri atau virus sebagai
bentuk pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi. Kadar IgM akan meningkat dalam
waktu singkat saat terjadi infeksi, kemudian perlahan menurun dan digantikan oleh antibodi IgG.

Oleh sebab itu, hasil pemeriksaan IgM dengan nilai yang tinggi, sering kali dianggap sebagai
tanda adanya infeksi yang masih aktif.

Anda mungkin juga menyukai