Anda di halaman 1dari 40

WELCOME

Sistem Pencernaan
(Digestion System)
By. Arya, Banurhady, Yosep, Yuni.

PLAY
1.) Definisi Pencernaan
2.) Sistem Pencernaan pada Ikan
3.) Saluran Pencernaan pada Ikan
4.) Kelenjar Pencernaan pada Ikan
5.) Kelompok Ikan Berdasarkan Jenis Makanan
6.) Rangsangan Untuk Makan
7.) Konversi Makanan
Molekul pakan yang besar dan
kompleks harus dipecah menjadi
molekul yang lebih kecil dan
sederhana agar dapat di adsorbsi
dan selanjutnya digunakan dalam
tubuh hewan, pemecahan molekul
ini dilakukan dengan cara
pencernaan (Kimball, 1994)
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga
mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat
gigi-gigi kecil, lidah dan ludah. Dari rongga mulut
makanan masuk ke esofagus melalui faring yang
terdapat di daerah sekitar insang. Lalu, makanan di
dorong masuk ke lambung, dari lambung, makanan
masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-
kelok dan sama besarnya yaitu usus (intestine).
Pada akhirnya bermuara pada anus.








( Affandi et al., 1992)
Mulut
Esofagus
Rongga Mulut
Anus Kloaka
Abdominal Pore
Rektum
Lambung
Gill
Rackers
Pilorus
Usus
Merupakan bagian depan dari saluran
pencernaan, berfungsi untuk mengambil
makan dan menelan tanpa ada
perubahan. Bentuk mulut bermacam-
macam sesuai kebisaan makan ikan
dalam mencari makan atau lingkungan
hidupnya. Bentuk mulut ikan dan letaknya
bermacam-macam tergantung dari cara
ikan mencari makan dan lingkungannya.
Berdasarkan letaknya, mulut ikan di bagi menjadi :
Inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung,
misalnya pada ikan pare kembang dan ikan cucut.
Subterminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung
hidung agak ke bawah, misalnya pada ikan
kuro/senangin dan ikan setuhuk putih.
Terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung,
misalnya pada ikan tambangan dan ikan mas.
Superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung,
misalnya pada ikan julung-julung dan ikan kasih
madu. Bagian terdepan dari mulut adalah bibir,
pada ikan-ikan tertentu bibir tidak
Berdasarakan fungsi mulut dan struktur pencernaan yang mengikuti
kebiasaan makan ikan ,bentuk mulut ikan di bagi menjadi:
1. Grasping mouth {mulut penggerogot}
Berbentuk lebar, gigi runcing pada tulang rawan, vomer dan tulang
palatin, Gill rakers pendek dan sedikit, letak dapat terminal
ataupun inferior.
Contoh: pike, pearch dan sheat fish.
2. Sucker Mouth {mulut penghisap}
Tidak mempunyai rahang, bentuk gigi seperti parut, terdapat gigi
pada lidah biasanya bibir tebal & dapat dijulurkan.
Contoh: hagfish, lamprey
3. Imbiting mouth {mulut berbentuk seperti paruh}
Tidak bergigi panjang mulut barvariasi, pemakan invertebrata
dasar untuk ikan-ikan yang mencari makan di lubang-lubang kecil,
biasanya ikan yang hidup di karang
Contoh: Mormyriae, bream, pipefish
Ada juga beberapa bentuk pelengkap mulut
ikan, contohnya pada ikan belanak atau
tambakan, bibir berkembang dengan baik
dan menebal, bahkan mulutnya dapat
disembulkan (protactil). Ada juga yang
tidak dapat disembulkan (bercucuk),
contohnya pada ikan ikan julung-julung
dan ikan marlin. Keberadaan bibir
berkaitan erat dengan cara mendapatkan
makanan.

Di bagian belakang mulut terdapat ruang
yang disebut rongga mulut. Rongga mulut
ini berhubungan langsung dengan segmen
faring. Secara anatomis organ yang
terdapata pada rongga mulut adalah gigi,
lidah dan ludah.
Dihasilkan oleh sel-sel kelenjar dari epithel
rongga mulut
Fungsi : Memperlancar proses penelanan
makanan yang di bantu oleh kontraksi otot
dinding mulut.
Ada juga sel lendir atau sel serosa di dalam
rongga mulutnya.
Sel-sel lendir yang berfungsi menggetahkan
lendir
Sel serosa berfungsi menghasilkan getah
yang mengandung protein.
Lidah ini diselaputi oleh sel epithelium yang kaya akan
sel Muscus dan organ pengecap.
Disokong oleh rangka hypobranchial, tidak bergerak
dan tanpa kelenjar.
Pada beberapa jenis ikan kadang kala lidahnya di
tutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang
terdapat organ palatin yang merupakan penebalan dari
lapisan mukosa.
Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen,
berfungsi dalam proses penelanan makanan dan
membantu membuang kelebihan air pada makanan
yang dimakan juga sangat penting dalam proses
pemompaan air dari organ mulut ke bagian rongga
insang
Pada rongga mulut pada ikan juga terdapat
gigi. Pada bangsa ikan, penyebaran gigi
luas sekali. Gigi pada ikan berperan dalam
mengambil, merobek, memotong atau
menghancurkan makanan. Atau biasa
disebut sebagai alat pencernaan secara
mekanik.
Berdasarkan letaknya, gigi dibedakan
menjadi:
Gigi rahang atas & bawah (vomer)
Gigi atap mulut (palatin)
Gigi pharynx (merupakan modifikasi
lengkung insang terakhir biasanya bagian
mulutnya tidak bergigi) contoh: famili
Cyprinidae dan Catostomidae

Berdasarkan bentuk rahangnya, gigi dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk yaitu :
Gigi incisor mempunyai pinggiran yang tajam yang
disesuaikan untuk memotong.
Gigi canine menyerupai gigi anjing bentuknya panjang dan
mengerucut, lurus atau melengkung dan disesuaikan untuk
mencengkram.
Gigi molariform mempunyai permukaan rata digunakan untuk
menumbuk dan menggerus.
Gigi filiform mirip dengan gigi cardiform, hanya lebih panjang
dan memberikan gambaran seperti rumbai-rumbai, misalnya
pada belone dan pterois.
Gigi cardiform berbentuk pendek, tajam dan runcing.
Contohnya pada famili Ictaluridae dan serranidae.

Terletak di bagian depan lengkung insang.
Berfungsi sebagai pelindung daun/filamen
insang yang lembut dari kikisan material yang
masuk juga untuk menghalangi makanan yang
sudah dimakan agar tidak keluar.


(a) Tapis insang Omnivora, jari-jari tapis insang pendek dan berukuran
besar.
(b), (c) Tapis insang Karnivora, jari-jari tapis insang berukuran besar
dan jumlahnya sedikit.
(d) Tapis insang Pemakan Plankton, jari-jari tapis insang ramping,
panjang dan jumlahnya banyak
Terletak antara pharynx dan lambung.
Esofagus sukar dilihat/dibedakan.
Berbentuk seperti pipa, mengandung
lendir untuk membantu penelanan
makanan.
Berfungsi untuk menyalurkan makanan
dari mulut ke lambung.
Merupakan segmen pencernaan yang
diameternya relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan organ pencernaan yang
lain.
Fungsi : Sebagai penampung makanan dan
mencerna makanan secara kimiawi.
Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard
(lambung khusus) berfungsi untuk menggerus
makanan.
Tidak semua ikan punya lambung (Contoh :
ikan mas seperti usus yang membesar.)
Pilorus merupakan segmen yang terletak di
belakang lambung dan usus depan.
Fungsi : Sebagai pengatur masuknya
makanan dari lambung.
Beberapa jenis ikan dilengkapi dengan
Pyloric caeca.
Jumlahnya tiap spesies tidak sama, pada
ikan predator jumlah pyloric caeca lebih
banyak.
Pyloric caeca mengeluarkan enzim laktase
berfungsi untuk menetralisir makanan dari
lambung yang bersifat asam.
Merupakan segmen yang terpanjang dari
saluran pencernaan.
Tempat penyerapan utama dari makanan
yang telah di olah di lambung. Panjang
usus masing-masing ikan tidaklah sama/
Pada ikan herbivora dan pemakan
plankton ususnya panjang dan bisa
mencapai dua kali panjang tubuhnya.
Sedangkan pada ikan karnivora memiliki
usus pendek.
Rektum merupakan segmen saluran
pencernaan yang terujung. Terletak antara
katup rektum (rektal valve) dan anus.
Fungsi : Menyerap air dan mineral.
Memproduksi lendir untuk mempermudah
pengeluaran feses.

Merupakan saluran urogenital.
Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka,
sedangkan ikan bertulang rawan memiliki
organ tersebut.
Letaknya, jika pada ikan hiu terletak
dibagian ventral tubuh, elasmobranchii &
ikan paru-paru, terletak pada bagian usus.
Anus merupakan ujung dari saluran
pencernaan.
Fungsi : Mengeluarkan sisa makanan
(feses), urin.
Letaknya di belakang sirip ventral dan
tepat di depan sirip anal.


Pori atau lubang yang terletak
pada bagian perut. Fungsinya
tergantung dari spesiesnya.
Contohnya adalah hiu dan
lamprey yang berfungsi
untuk mengeluarkan sperma
/telur.

Hati : Berwarna merah kecokelatan. Posisi
hati terletak pada rongga tubuh bagian
bawah, di belakang jantung dan disekitar
usus depan.Berfungsi sebagi tempat
metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein serta tempat memproduksi cairan
empedu
Pankreas : Letak penkreas berdekatan
dengan usus depan sebab saluran pankreatik
bermuara ke usus depan. Berfungsi
mensekresikan bahan (enzim) yang berperan
dalam proses pencernaan.
Empedu : Berfungsi untuk mencernakan
lemak karena dalam empedu terdapat getah
empedu. Getah tersebut berfungsi
memperhalus butiran-butiran lemak menjadi
emulsi sehingga mudah larut dalam air dan
diserap oleh usus.
Pada saat larva/ juvenil , makanannya adalah kantung kuning telur
yang dihisap hingga habis.
Pada saat dewasa, makanan menyesuaikan bentuk mulut dan
dibedakan menjadi :
a.Herbivora. Ikan golongan ini makanan utamanya berasal dari bahan-
bahan nabati.
b. Karnivora. Ikan golongan ini sumber makanan utamanya berasal dari
bahan-bahan hewani.
c.Omnivora. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari
bahan-bahan nabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri
dengan jenis makanan yang tersedia.
d.Pemakan plankton. Ikan golongan ini sepanjang hidupnya selalu
memakan plankton, baik fitoplankton atau zooplankton.
e. Pemakan detritus. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal
dari sisa-sisa hancuran bahan organik yang telah membusuk dalam
air, baik dari tumbuhan maupun hewan.

Faktor waktu, musim, intesitas cahaya, saat
dan jenis makanan terakhir, suhu, dan ritme
internal lainnya.
Contoh dari faktor internal waktu yaitu, ikan
pike (Esox lucius) dan predator lainnya yang
dalam mencari makan waktu siang hari
karena bertumpu pada pandangan mata.
Selain itu, faktor musim. Musim kemarau atau
penghujan yang menentukan tinggi paras air
di suatu perairan akan memengaruhi pola
makan ikan.
Faktor rangsangan makan yang diterima oleh
indera seperti bau, rasa, tampilan.
Biasanya ikan pemakan pada malam hari
mengandalkan bau dan rasa dalam mencari
dan menemukan makanan. Selain itu, ikan
pemakan pada siang hari mengandalkan
rangsangan visual yang berupa gerak, warna,
atau bentuk makanannya. Contohnya ikan
siluk, ia akan menyambar makanan yang
bergerak, namun segera memuntahkan bila
makanan tersebut tidak bergerak/hidup.
Perbandingan 1 unit berat daging yang terbentuk dalam unit
berat makanan.
Tujuannya agar dalam pemberian makanan terhadap ikan
tidak berlebihan.
Hubungan antar makanan dan bobot yang diperoleh dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Konversi makanan = Wi X 100%
Wf
Wi = bobot yang diperoleh atau berat daging yang terbentuk
Wf = bobot makanan atau berat makanan yang diberikan
Sebagai contoh konversi makanan sebesar 0,3 atau 30%
mempunyai makna bahwa makanan berbobot 300 gram yang
dimakan ikan akan menambah bobot ikan sebesar 100 gram.
Jumlah makanan yang diberikan dibandingkan
dengan daging yang dapat terbentuk dari makanan
tersebut.
Tujuannya agar dalam pemberian makanan
terhadap ikan tidak berlebihan.
Nilai faktor konversi makanan dapat berbeda
menurut sifat makanan, spesies dan ukuran ikan,
suhu air, dan lain-lain.
Contoh : jika diberikan 5 unit daging, berarti
diperoleh1 unit faktor konversinya = 5.
Faktor konversi makanan ikan kurang lebih adalah
1,5 sampai 8.
1.) Definisi Pencernaan
2.) Sistem Pencernaan pada Ikan
3.) Saluran Pencernaan pada Ikan
4.) Kelenjar Pencernaan pada Ikan
5.) Kelompok Ikan Berdasarkan Jenis Makanan
6.) Rangsangan Untuk Makan
7.) Konversi Makanan
1.) Definisi Pencernaan
2.) Sistem Pencernaan pada Ikan
3.) Saluran Pencernaan pada Ikan
4.) Kelenjar Pencernaan pada Ikan
5.) Kelompok Ikan Berdasarkan Jenis Makanan
6.) Rangsangan Untuk Makan
7.) Konversi Makanan
Fishtech Production
Are you sure wanna exit the game?
Yes No

Anda mungkin juga menyukai