“SEKSUALITAS IKAN”
DISUSUN OLEH:
NIRMA (105941102719)
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan
amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan
MAKALAH SEKSUALITAS IKAN yang insya allah kami selesaikan tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas
tanpa adanya bimbingan dari bunda. . Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
menyadari bahwa makalah ini , masih terdapat banyak kekurangan. Kami sangat
mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan yang membangun. Dan kami
butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2. Tujuan......................................................................................................................4
BAB 2 PENDAHULUAN.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Seksualitas pada ikan....................................................................................5
2.2 Ciri - Ciri Seksualitas pada ikan.....................................................................................5
2.3 Jenis - jenis Seksualitas pada ikan..................................................................................7
2.4 Peranan positif Seksualitas ikan dalam bidang Perikanan..............................................9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................11
3.2 SARAN........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
BAB 1 PENDAHULUAN
Ikan terdiri dari banyak sekali spesies di dunia yang memiliki kekhasan
tersendiri dan yang telah berhasil diidentifikasi para ahli ikhtiologi di dunia ini ada
sekitar 20.000 – 40.000 spesies. Bahkan ratusan spesies diantaranya telah memiliki
varietas atau strain yang mencapai ratusan varietas. Karena hal tersebut menentukan
dalam proses-proses selanjutnya dalam kegiatan budidaya, termasuk dalam
merekayasa untuk mendapatkan produksi ikan yang maksimum. Selain itu,
identifikasi dan pembedaan jenis kelamin ini dapat digunakan untuk menguji hasil
ginogenesis dan androgenesis (Aimeri, 2007) . Penampakan ciri – ciri seksual ini
pada beberapa spesies ikan baru nyata terlihat apabila individu ikan mengalami
kematangan gonad (kelamin), akan tetapi pada beberapa spesies ikan lainnya ciri–ciri
seksual itu dapat terlihat dengan jelas walaupun individu ikan tersebut belum matang
gonad ataupun sudah selesai memijah karena dapat terlihat pada ciri – ciri morfologi
pada permukaan tubuhnya. Oleh karena itu sangat diperlukan pengetahuan tentang
tingkat kematangan gonad dari setiap individu ikan sehingga membantu mereka yang
berkecimpung di bidang budidaya perikanan dan biologi perikanan untuk menghitung
jumlah ikan dewasa yang siap bereproduksi dan memijah, kapan mereka akan
memijah dan bertelur serta kapan dan berapa telur yang akan dibuahi dan menetas
serta perbandingan antara ikan yang belum matang gonad dengan yang sudah matang,
ikan yang belum dewasa dengan yang sudah dewasa dan ikan yang belum
bereproduksi dengan yang sudah (Pulungan, 2006).
1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah Seksualitas pada ikan ini antara lain :
• Untuk mengetahui Pengertian Seksualitas pada Ikan
• Untuk mengetahui Sifat - Sifat Seksualitas pada Ikan
• Untuk mengetahui Jenis - Jenis Seksualitas pada Ikan
BAB 2 PENDAHULUAN
● Hermaproditisme
Hermafrodit secara biologis adalah individu yang memiliki 2 alat atau organ
kelamin yaitu jantan dan betina, dan juga berfungsi penuh. Pada Ikan, hermaprodit
mempunyai jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam
beberapa familinya. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya
seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal. Pada umumnya, ikan
hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada
beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan
ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis
hermaproditismenya. Menurut Frans (2011), pembagian hermaprodit adalah sebagai
berikut:
1. Hermaprodit Sinkroni
Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat
masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Ikan hermaprodit jenis ini ada yang
dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu
kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat
mengadakan pembuahan sendiri. Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku
sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang
lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi
sperma dari individu lain. Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan
ini, dapat menjadi pasangan untuk berpijah. Ikan yang berfase betina mempunyai
tanda warna yang bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah
menjadi ikan jantan. Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili
Sepranidae.
2. Hermaprodit Protandri
Ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke
fase betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan
daerah testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma,
terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut. Pada ikan
yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad diisi
oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah menjadi fase betina.
Contoh ikan yang termasuk H. Protandri : Lates carcariver, Sparus auratus, Sargus
anularis, Pagellus centrodontus, dan Pagellus mormyrus.
3. Hermaprodit Protogini
Keadaan yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Proses diferensiasi
gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk
golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya
mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang. Salah satu spesies ikan di
Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini
ialah ikan belut sawah (Monopterus albus ) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus
tauvina ). Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi,
kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu :
masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa
terakhir masa jantan yang berfungsi. Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam Famili
Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang berbeda. Ikan
jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan selama hidupnya,
sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang berasal dari perubahan ikan betina.
Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus hidupnya, pada tiap-tiap
faseny sering didapatkan ada perbedaan baik dalam morfologi maupun warnanya.
Keadaan demikian menyebabkan terjadinya kesalahan dalam mendeterminasi ikan itu
menjadi dua nama, yang sebenarnya spesies ikan itu sama. Misalnya pada ikan
Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna merah dan ada yang berwarna biru.
Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan betina, sedangkan yang berwarna
biru adalah ikan jantan.
4. Hermaprodit Beriring
Hermaprodit protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring.
Pada waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam
seks, yaitu terdapat jaringan testis dan ovarium yang belum berkembang dengan baik.
Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau hermaprodit
protogini terjadi pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi
merupakan suatu proses yang beriring.
● Gonokhoristik (dioecious)
Gonokhorisme, yaitu kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap
juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya.
Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium, setelah itu
setengah dari individu ikan-ikan itu gonadnya menjadi ovarium (menjadi ikan betina)
dan setengahnya lagi menjadi testis (menjadi ikan jantan). Gonokhoris yang demikian
dinamakan gonokhoris yang “tidak berdiferensiasi”, yaitu keadaannya tidak stabil dan
dapat terjadi interseks yang spontan. Misalnya Anguilla anguilla adalah gonokhoris
yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang “berdiferensiasi” sejak dari
mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan betina yang sifatnya tetap sejak dari
kecil sampai dewasa, sehingga tidak terdapat spesies yang interseks.
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita pembaca, terutama bagi kita
mahasiswa Dan mahasiswi perikanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=257195455&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A
%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web
%22%7D
http://kucontoh.blogspot.com/2017/03/laporan-praktikum-biologi-perikanan_96.html
https://docplayer.info/73011587-Seksualitas-ikan-indra-lesmana-s-pi-m-si.html
https://www.scribd.com/doc/257194183/Seksualitas-ikan
http://desasorkam.blogspot.com/2017/06/biologi-perikanan-seksualitas-ikan.html