Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“SEKSUALITAS IKAN”

DISUSUN OLEH:
NIRMA (105941102719)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan
amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan
MAKALAH SEKSUALITAS IKAN yang insya allah kami selesaikan tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas
tanpa adanya bimbingan dari bunda. . Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
menyadari bahwa makalah ini , masih terdapat banyak kekurangan. Kami sangat
mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan yang membangun. Dan kami
butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat. Amiin.

Makassar,01 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2. Tujuan......................................................................................................................4
BAB 2 PENDAHULUAN.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Seksualitas pada ikan....................................................................................5
2.2 Ciri - Ciri Seksualitas pada ikan.....................................................................................5
2.3 Jenis - jenis Seksualitas pada ikan..................................................................................7
2.4 Peranan positif Seksualitas ikan dalam bidang Perikanan..............................................9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................11
3.2 SARAN........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan terdiri dari banyak sekali spesies di dunia yang memiliki kekhasan
tersendiri dan yang telah berhasil diidentifikasi para ahli ikhtiologi di dunia ini ada
sekitar 20.000 – 40.000 spesies. Bahkan ratusan spesies diantaranya telah memiliki
varietas atau strain yang mencapai ratusan varietas. Karena hal tersebut menentukan
dalam proses-proses selanjutnya dalam kegiatan budidaya, termasuk dalam
merekayasa untuk mendapatkan produksi ikan yang maksimum. Selain itu,
identifikasi dan pembedaan jenis kelamin ini dapat digunakan untuk menguji hasil
ginogenesis dan androgenesis (Aimeri, 2007) . Penampakan ciri – ciri seksual ini
pada beberapa spesies ikan baru nyata terlihat apabila individu ikan mengalami
kematangan gonad (kelamin), akan tetapi pada beberapa spesies ikan lainnya ciri–ciri
seksual itu dapat terlihat dengan jelas walaupun individu ikan tersebut belum matang
gonad ataupun sudah selesai memijah karena dapat terlihat pada ciri – ciri morfologi
pada permukaan tubuhnya. Oleh karena itu sangat diperlukan pengetahuan tentang
tingkat kematangan gonad dari setiap individu ikan sehingga membantu mereka yang
berkecimpung di bidang budidaya perikanan dan biologi perikanan untuk menghitung
jumlah ikan dewasa yang siap bereproduksi dan memijah, kapan mereka akan
memijah dan bertelur serta kapan dan berapa telur yang akan dibuahi dan menetas
serta perbandingan antara ikan yang belum matang gonad dengan yang sudah matang,
ikan yang belum dewasa dengan yang sudah dewasa dan ikan yang belum
bereproduksi dengan yang sudah (Pulungan, 2006).

1.2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah Seksualitas pada ikan ini antara lain :
• Untuk mengetahui Pengertian Seksualitas pada Ikan
• Untuk mengetahui Sifat - Sifat Seksualitas pada Ikan
• Untuk mengetahui Jenis - Jenis Seksualitas pada Ikan
BAB 2 PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Seksualitas pada ikan

Seksualitas merupakan ciri yang membedakan antara jantan dan betina.


Begitu pula seksualitas yang terjadi pada ikan yang terdiri dari dua jenis kelamin
yaitu jantan dan betina, dimana dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai
organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ
penghasil telur.
Seksualitas tidak akan pernah terlepas dari reproduksi. Hal ini dikarenakan
seksualitas tidak akan terjadi Tanpa adanya reproduksi. Reproduksi sendiri
merupakan kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk
melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Dalam hal ini, Ikan akan melakukan
reproduksi secara eksternal. Dimana ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu
sama lain kemudian ikan betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya ikan jantan
akan segera mengeluarkan spermanya, kemudian sperma dan telur ini bercampur di
dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan
berkembang di luar tubuh ikan. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda
seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populasi
tersebut terdiri dari ikan-ikan yang sama seksualitasnya maka disebut monoseksual.

2.2 Ciri - Ciri Seksualitas pada ikan

● Sifat Seksualitas Primer


Berdasarkan pendapat dari Paberson (2011), Sifat seksual primer pada ikan
ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses
reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan
pembuluhnya pada ikan jantan. Berikut ciri - ciri seksualitas primer pada ikan :
- mempunyai organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi
- testis dan salurannya pada ikan jantan.
- Ovarium dan salurannya pada ikan betina.
Perbedaan kelamin jantan dan betina yang primer terdapat pada tubuh ikan yaitu
berupa testis dan saluran-salurannya pada ikan jantan dan ovarium serta saluran-
salurannya pada ikan betina. Untuk menyatakan hal ini harus disection (bedah)
(Sutini, 1983).
Sifat seksualitas primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Yakni ovarium dan pembuluhnya
pada ikan jantan. Tanpa melihat tanda - tanda lain pada ikan akan sukar mengetahui
organ seksual primernya (Asep, 2009).

● Sifat Seksualitas Sekunder


Menurut pendapat Paberson (2011), Sifat seksualitas sekunder mempunyai
tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina.
Pada Sifat sekunder ini ada dua macam untuk membedakan antara ikan jantan Dan
ikan betina yaitu dimorfisme Dan dikromatisme. Dimorfisme merupakan Ikan-ikan
yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan
dan ikan betina. Sedangkan dikromatisme yang membedakan jantan dan betina
adalah warna. Warna jantan biasanya lebih cerah dan lebih menarik daripada warna
betinanya. Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara
Bersifat sementara artinya hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja misalnya
"bripositor" yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia, adanya
semacam jerawat diatas kepalanya pada waktu musim pemijahan. Contohnya Ikan
Nocomis biguttatus dan Semoticus atromaculatus jantan.
2. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap
Bersifat permanen atau tetap merupakan tanda pembulatan hitam yaitu tanda ini ada
sebelum dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda pembulatan hitam pada ekor
ikan Amla carlua jantan, gonadium pada gambar usia affinis, dasper pada ikan
golongan elasmobrachia, warna yang lebih menyala pada ikan lebister, beta dan ikan-
ikan karang. Biasanya tanda seksual itu terdapat positif pada ikan jantan saja, apabila
tanda seksual menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukkan suatu
perubahan. Berikut ciri - ciri seksualitas sekunder :
1. Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksi
2. Alat bantu pemijahan
Pada berbagai jenis hewan yang kita kenal, setiap individu mempunyai ovarium
saja tidak ada keduanya. Jika hewan mempunyai ovarium, maka hewan itu betina.
Sebaliknya, jika hewan mempunyai testis, hewan tadi adalah jantan. Perbedaan dari
gonad inilah kerap kali kita dapat dilihat perbedaan ciri-ciri lainnya, yaitu ciri- ciri
seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder ini mungkin terlihat dari perbedaan wujud atau
dari perbedaan tingkah laku. Sebaliknya, pada beberapa hewan perbedaan seks hanya
terletak dalam gonadnya (Soemarto, 1980).
Tanda-tanda kelamin sekunder ada dua macam, yang pertama tidak ada
hubungan dengan alat kelamin primer, sedang yang kedua alat kelamin tersebut
merupakan sambungan (Accessora) sebagai alat perkembangbiakan. Nampak adanya
pada jenis ikan cucut pari (Flasmobranchi). Ikan cucut jantan mengalami perubahan
pada sirip lambungnya (pevictim). Jari-jari pertama pada sirip tersebut tumbuh
membesar dan molekul membentuk pipa yang disebut (Myxopterygium), sebagai
sarana menjamin terjadi pembuahan secara internal. Alat sekunder yang lain nampak
jenis ikan Ganbusia affinis atau ikan minnow yang beranak mengalami modifikasi
untuk adaptasi dengan cara perkawinannya ialah terjadi pembesaran pada jenis-
jenisketiga dari sirip dubur (anal fin) berkembang menjadi gonadium yaitu alat- alat
genital juga memasukkan sperma ke dalam oviduk ikan laut. Tanda-tanda jenis
kelamin yang sekunder pada beberapa jenis ikan laut yang hidup menetap misalnya
pada ikan susu (Kurtusindirus) yang menampakkan perubahan pada masa dewasa.
Pada ikan jantan pada jidatnya tumbuh kait tempat menempelkan telur ikan betina
(Sutini et al, 1983).

2.3 Jenis - jenis Seksualitas pada ikan

● Hermaproditisme
Hermafrodit secara biologis adalah individu yang memiliki 2 alat atau organ
kelamin yaitu jantan dan betina, dan juga berfungsi penuh. Pada Ikan, hermaprodit
mempunyai jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam
beberapa familinya. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya
seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal. Pada umumnya, ikan
hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada
beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan
ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis
hermaproditismenya. Menurut Frans (2011), pembagian hermaprodit adalah sebagai
berikut:
1. Hermaprodit Sinkroni
Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat
masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Ikan hermaprodit jenis ini ada yang
dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu
kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat
mengadakan pembuahan sendiri. Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku
sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang
lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi
sperma dari individu lain. Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan
ini, dapat menjadi pasangan untuk berpijah. Ikan yang berfase betina mempunyai
tanda warna yang bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah
menjadi ikan jantan. Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili
Sepranidae.
2. Hermaprodit Protandri
Ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke
fase betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan
daerah testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma,
terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut. Pada ikan
yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad diisi
oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah menjadi fase betina.
Contoh ikan yang termasuk H. Protandri : Lates carcariver, Sparus auratus, Sargus
anularis, Pagellus centrodontus, dan Pagellus mormyrus.
3. Hermaprodit Protogini
Keadaan yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Proses diferensiasi
gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk
golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya
mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang. Salah satu spesies ikan di
Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini
ialah ikan belut sawah (Monopterus albus ) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus
tauvina ). Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi,
kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu :
masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa
terakhir masa jantan yang berfungsi. Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam Famili
Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang berbeda. Ikan
jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan selama hidupnya,
sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang berasal dari perubahan ikan betina.
Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus hidupnya, pada tiap-tiap
faseny sering didapatkan ada perbedaan baik dalam morfologi maupun warnanya.
Keadaan demikian menyebabkan terjadinya kesalahan dalam mendeterminasi ikan itu
menjadi dua nama, yang sebenarnya spesies ikan itu sama. Misalnya pada ikan
Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna merah dan ada yang berwarna biru.
Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan betina, sedangkan yang berwarna
biru adalah ikan jantan.

4. Hermaprodit Beriring
Hermaprodit protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring.
Pada waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam
seks, yaitu terdapat jaringan testis dan ovarium yang belum berkembang dengan baik.
Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau hermaprodit
protogini terjadi pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi
merupakan suatu proses yang beriring.

● Gonokhoristik (dioecious)
Gonokhorisme, yaitu kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap
juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya.
Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium, setelah itu
setengah dari individu ikan-ikan itu gonadnya menjadi ovarium (menjadi ikan betina)
dan setengahnya lagi menjadi testis (menjadi ikan jantan). Gonokhoris yang demikian
dinamakan gonokhoris yang “tidak berdiferensiasi”, yaitu keadaannya tidak stabil dan
dapat terjadi interseks yang spontan. Misalnya Anguilla anguilla adalah gonokhoris
yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang “berdiferensiasi” sejak dari
mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan betina yang sifatnya tetap sejak dari
kecil sampai dewasa, sehingga tidak terdapat spesies yang interseks.

2.4 Peranan positif Seksualitas ikan dalam bidang Perikanan

Pemahaman mengenai seksualitas ikan mempunyai peranan yang sangat positif


dalam bidang perikanan, salah satunya dalam kegiatan Budidaya. Seksualitas ikan
berperanan penting dalam Budidaya ikan. Karena hal tersebut menentukan dalam
proses-proses selanjutnya dalam kegiatan budidaya, termasuk dalam merekayasa
utnuk mendapatkan produksi ikan yang maksimum. Selain itu, identifikasi dan
pembedaan jenis kelamin ini dapat digunakan untuk menguji hasil ginogenesis dan
androgenesis (Anonymous.2006)
Selain itu, dengan memahami seksualitas ikan juga dapat mengenali tingkat
kematangan gonad setiap jenis ikan sehingga dapat membantu jika ingin
membudidayakannya.
BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Seksualitas


merupakan ciri yang membedakan antara jantan dan betina. Seksualitas pada ikan
mempunyai dua Sifat yaitu seksualitas primer Dan sekunder. Seksualitas primer merupakan
seksualitas yang ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan
proses reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan
pembuluhnya pada ikan jantan. Berikut ciri - ciri seksualitas primer pada ikan. Sedangkan
seksualitas sekunder merupakan seksualitas yang mempunyai tanda-tanda luar yang dapat
dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Selain itu, seksualitas pada ikan
juga mempunyai dua Jenis yaitu hermaprodit dan gonokhoristik. Hermaprodit merupakan
individu yang memiliki 2 alat atau organ kelamin yaitu jantan dan betina, dan juga berfungsi
penuh. Hermaprodit terbagi menjadi empat macam hermaprodit yaitu Hermaprodit sinkron,
H. Protandri, H. Protogini Dan H. Beriring. Sedangkan gonokhoristik kondisi seksual
berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas
status jantan atau betinanya

3.2 SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita pembaca, terutama bagi kita
mahasiswa Dan mahasiswi perikanan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=257195455&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A
%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web
%22%7D

http://kucontoh.blogspot.com/2017/03/laporan-praktikum-biologi-perikanan_96.html

https://docplayer.info/73011587-Seksualitas-ikan-indra-lesmana-s-pi-m-si.html

https://www.scribd.com/doc/257194183/Seksualitas-ikan

http://desasorkam.blogspot.com/2017/06/biologi-perikanan-seksualitas-ikan.html

Anda mungkin juga menyukai