Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MIKROBIOLOGI PERAIRAN

MIKROORGANISME YANG MERUGIKAN DAN MENGUNTUNGKAN


DALAM BUDIDAYA PERIKANAN

NAMA : APRICILIA CAROLINE

NIT: 19.3.12.093

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI PERAIRAN

DOSEN : HAMDANI, M.TR.PI

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN PARIAMAN

2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. 2

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 3

 1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 3


 1.2 Tujuan …………………………………………………………. 3
 1.3 Manfaat ………………………………………………………….3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. 4

 2.1 Pengertian Mikroorganisme…………….. ……………………... 4


 2.2 Jenis Mikroorganisme……………………………………………..4

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………..6

 3.1 Bakteri……………………………………..………………….6
 3.2 Jamur………………………………………………………….7
 3.3 Mikroorganisme lain………………………………………….7

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………….9

 4.1 Kesimpulan ………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang berukuran kecil (mikroskopis) yang
memiliki bentuk kehidupan serta karakteristik yang khas yang bias dibedakan dari organisme
lain, terutama mampu di berbagai habitat (cosmopolitan). Macam-macam mikroorganisme,
antara lain parasite, jamur, ragi, virus, bakteri, chlamydia, rickettsia, dan mikoplasma.
Mikroorganisme dapat ditemukan dimana saja yang memungkinkan terjadinya kehidupan.
Mikroorganisme umumnya terdapat dimana-mana, seperti di dalam tanah, di dalam lingkungan
akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer.
Mikroorganisme sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan
ikan. Oleh karena itu, pada makalah ini membahas tentang mikroorganisme yang
menguntungkan dan merugikan dalam perikanan budidaya.
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui mikroorganisme yang menguntungkan dan merugikan dalam
perikanan budidaya.
1.3 MANFAAT
Mengetahui jenis mikroorganisme yang menguntungkan dan merugikan dalam
perikanan budidaya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MIKROORGANISME
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Mikroba berukuran sekitar seperseribu milimeter (1 mikrometer) atau bahkan
kurang, walaupun ada juga yang lebih besar dari 5 mikrometer. Karenanya, mikroba hanya bisa
dilihat dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop.
2.2 JENIS MIKROORGANISME
 Bakteri

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme
ini milik prokariota dan domain yang sangat kecil (mikroskopik), dan memiliki peran besar
dalam kehidupan di bumi. Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Contoh:
Salmonella, Eccerecia Coli, Staphylococcus dan Difteri bacilus.

 Virus

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel-sel dalam organisme biologis.
Virus adalah parasit obligat, itu karena virus hanya dapat bereproduksi dengan menyerang
material dan memanfaatkan sel-sel hidup karena mereka tidak memiliki mesin selular untuk
bereproduksi sendiri. Biasanya sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang dikelilingi oleh beberapa bentuk bahan pelindung yang terdiri dari
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi dari ketiganya.

 Parasit

Parasit adalah hewan mikroskopis yang dapat mengurangi produktivitas hewan inang.
Parasit dapat menginfeksi manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid
adalah parasit dari organisme lain yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi mereka
sampai orang-orang yang menunggang meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang
dibutuhkan. Parasitoid juga dikenal sebagai necrotroph.

4
 Jamur

Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori jamur. Jamur ini biasanya
tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan makanan. Misalnya, jamur yang
ditemukan pada permukaan daging, daging dapat dibuang bagian tanpa harus membuang semua
daging.

 Ragi

Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung
mikroorganisme yang memfermentasi dan media kultur untuk mikroorganisme. Medium kultur
ini bisa dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi umumnya digunakan dalam industri
makanan untuk membuat makanan dan minuman fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan
bir.

5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bakteri
 Menguntungkan
- Pseudomonas. Bakteri ini merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu
mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon.
- Bacillus subtilis. Bakteri ini dapat meningkatkan kualitas perairan dengan mengurangi
konsentrasi CO2  di perairan
- Hydrogenobacter (bacteri hydrogen) dapat mengoksidasi gas hydrogen menjadi air.
- Desulfofibrio desulfuricans. Bakteri ini bermanfaat bagi lingkungan perairan karena
dapat sebagai pengurai bagi bangkai makhluk hidup dan pengurai bagi sulfat di tempat
yang becek serta menghasilkan hidrogen sulfida.
- Escherichia coli. pembusukan (penguraian) sisa-sisa makhluk hidup.

 Merugikan
- Flavobacterium menyebabkan kebusukan pada hasil perikanan.
- Streptococcus agalactiae menyebabkan perubahan pada hematocrit dan glukosa darah
ikan nila.
- Flexibacter columnaris. Lecet (lesi) biasanya terjadi pada kulit badan atau bagian kepala
atau pada insang, yang dimulai seperti bintik putih yang kemudian berkembang menjadi
pendarahan. Infeksi di sekitar mulut, terlihat seperti diselaputi benang (thread-like). Di
bagian pinggir luka tertutup oleh lendir (pigmen) berwarna kuning cerah. Infeksi pada
insang biasanya langsung menimbulkan nekrosa dan kematian akan cepat terjadi akibat
insang yang rontok.
- Vibrio sp secara langsung akan menimbulkan penyakit (pathogen), yang dapat
menyebabkan kematian biota laut yang menghuni perairan, dan secara tidak langsung
bakteri yang terbawa biota laut seperti ikan akan dikonsumsi oleh manusia, sehingga
menyebabkan penyakit pada manusia.
- Aeromonas hydrophila. Bakteri ini mengakibatkan warna ikan menjadi lebih gelap, nafsu
makan berkurang atau hilang, bergerombol dekat saluran pembuangan, dan kadang-
kadang timbul luka pada kulit jadi kemerah-merahan

6
3.2 Jamur
 Menguntungkan
- Phanerochaete crysosporium sebagai bahan tambahan dalam membuat kandungan
protein produk biomos tertinggi.
- Lycoperdon perlatum sebagai decomposer.
- Penilicillium notatum sebagai penghasil antibiotic.
- Rhodotcorula  sp. Bermanfaat untuk mengikat logam berat di perairan.
- Rhyzophylactis rosea merupakan spesies fungi akuatik yang berperan mendegradasi
bahan organic dan daur ulang nutrient ekosistem perairan.
 Merugikan
- Aphanomyces invadans, penyebab luka atau borok pada beberapa jenis Ikan. Ecpizootic
Ulcerative Syndrom (EUS).
- Ichtyophonus hoferi, Menyebabkan penyakit ichtyophonus pada ikan.
- Branchiomyces demigra Meyebabkan pembusukan pada insang ikan.
- Aphanomyces astaci. Menyebabkan plak pada udang karang (crayfish) di Eropa dan
Australia.
- Aspergillus menghasilkan aflatoxin penyebab aflatoxicosis sebagai akibat kontaminasi
pada penimpanan dan pakan yang kadaluarsa. Jamur ini menyerang udang jenis
P. monodon dan jenis penaeus yang lain.
3.3 Mikroorganisme Lain
 Menguntungkan
- Scenedesmus sp. Merupakan mikroalga yang berfungsi sebagai penyerap bahan kimia
berbahaya, terutama Cr dan Cu yang terkandung dalam air limbah industri.
- Spirulina merupakan mikroalga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami benih
ikan. Alga ini mempunyai kandungan gizi yang tinggi, yaitu protein yang bisa mencapai
70 % dari berat keringnya sehingga dapat menjadi alternatif bagi makanan kesehatan.
- Porphyridium. Mikroalga yang digunakan pada lingkungan budi daya untuk memenuhi
kebutuhan karbohidrat.
- Tetraselmis dan Sumber makan yang populer untuk mengkultur rotifer, kerang, dan larva
udang.

7
- Skeletonema. Mikrooalga yang digunakana sebagai makanan larva ikan, dilakukan
melalui isolasi.
 Merugikan
- Phyrodinium bahamense var  compressum (mikroalgae)., Berbahaya bagi ikan karena
dapat menghasilkan racun.
- Trichodina Protista ini menyerang bagian kulit dan sirip pada ikan sehingga
menyebabkan luka di sekujur bagian yang diserang.
- Gymnodinium  breve penyebab blooming alga dan pernah dilaporkan telah
mengakibatkan kematian berton-ton ikan di pantai teluk Florida dan mengakibatkan
kerugian materi yang sangat besar karena terhentinya bisnis turisme dan bisnis
pendukung lainnya selain, kerugian ekologis.
- Trichodesmium eryathraeum. Mikroalga yang menyebabkan penurunan kadar oksigen
yang drastis dan kematian massal pada ikan dan vertebrata.
- Chaetoceros convolurus. Mikroalga yang merusak sistem pernafasan avertebrata dan ikan
karena penyumbatan, terutama pada saat kepadatan tinggi.

8
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme mikroskopik yang sebagian besar berupa
satu sel yang terlalu kecil untuk dapat dilihat menggunakan mata telanjang. Mikroorganisme
sangat berperan penting bagi kelangsungan kehidupan ikan terutama dalam budidaya perikanan.
Dimana mikroorganisme ini berperan sebagai meningkatkan kualitas perairan dan penyedia
protein untuk ikan, sedangkan mikroorganisme yang merugikan yaitu dapat menyebabkan
penyakit ikan hingga kematian pada ikan

Anda mungkin juga menyukai