Anda di halaman 1dari 5

Jurnal AKUAKULTURA Available online at:

Volume I, Nomor 1, 2017 http://utu.ac.id/index.php/jurnal.html


ISSN: 2579-4752

PEMBERIAN PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

DIFFERENT NATURAL FEEDING TO THE GROWTH AND SURVIVAL OF


LARVAE NILEM FISH (Osteochilus hasseltii)

Sufal Diansyah1*, Yuli Erina2, Mika Raudhatul Jannah2


1
Jurusan Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar, Aceh Barat
2
Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar, Aceh Barat
*Korespondensi : sufaldiansyah@utu.ac.id

ABSTRAK

Larva ikan nilem (Osteochilus hasseltii) membutuhkan jenis pakan alami yang tepat untuk
menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
jenis pakan alami yang memberi kinerja produksi terbaik terhadap larva ikan nilem. Penelitian ini
menggunakan larva ikan nilem berumur 10 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan jenis pakan berbeda dengan tiga ulangan.
Jenis pakan yang digunakan adalah kuning telur ayam sebagai kontrol (P0), tubifex beku (P1),
moina (P2), dan dapnia (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan alami
berbeda berpengaruh nyata terhadap kinerja produksi larva ikan nilem. Derajat kelangsungan hidup
tertinggi(80%) terdapat pada P2 dan terendah (69%) terdapat pada P1. Laju pertumbuhan berat
mutlak tertinggi (2,96) terdapat pada P2 dan terendah (2,58) terdapat pada P1. Laju pertumbuhan
panjang mutlak tertinggi (3,4) terdapat pada P2 dan terendah (2,7) terdapat pada P1.

Kata kunci :Larva, Osteochilus hasseltii, pakan alami, pertumbuhan.

ABSTRACT

The larvae of nilem fish (Osteochilus hasseltii) need the right kind of natural feed to support
their survival and growth. The aims of this study were to analyze the type of natural feed that gives
the best production performance of larvae of nilem fish. This study used 10-day nilem fish larvae.
The experimental design used was completely randomized design with four different feed type
treatments with three replications. Type of feed used was chicken egg yolk as control (P0), frozen
tubifex (P1), moina (P2), and dapnia (P3). The results showed that all treatment different feed give
significant effect on the production performance. The highest survival rate (80%) is found at P2
and the lowest (69%) is in P1. The highest growth rate (2,96) is found at P2 and the lowest (2,58) is
in P1. The highest long growth rate (3,4) is found at P2 and the lowest (2,7) is in P1.

Keyword : Larvae, Osteochilus hasseltii, natural feed, growth.

*Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar


Korespondensi : Jurusan Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar,
Kampus UTU Meulaboh, Alue Peunyareng 23615, Telp: +62 85288323477, email: sufaldiansyah@utu.ac.id
25
Sufal Diansyah et al. / Jurnal Akuakultura 1 (1), 24-28 (2017)

PENDAHULUAN sesuai dengan bukaan mulut larva akan


mengakibatkan larva tidak mampu
Ikan nilem (Osteochilus hasseltii)
mengkonsumsi pakan tersebut sehingga dapat
merupakan komoditas asli Indonesia yang
menyebabkan kematian. Disamping itu pakan
sudah dibudidayakan sejak lama oleh
alami yang tidak termanfaatkan dapat
masyarakat. Ikan nilem sangat potensial untuk
menyebabkan tingginya kadar amoniak, yang
dikembangkan menjadi produk unggulan
mengakibatkan kualitas air media menurun
perikanan budidaya. Budidaya ikan nilem ini
(Rabiati, 2014).
menguntungkan dilihat dari sisi ekonomi,
Dalam usaha pembenihan tahap awal
kelestarian lingkungan, dan produksi
pemberian pakan harus sangat diperhatikan.
budidaya. Keberhasilan usaha budidaya pada
Kesalahan dalam pemberian pakan yang
hakekatnya ditentukan oleh tingkat produksi
berupa ukuran pakan yang tidak sesuai dengan
tinggi yang dipengaruhi oleh laju
bukaan mulut dan jenis pakan merupakan
pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang
kesalahan fatal dalam kegiatan pemeliharaan
tinggi. Laju pertumbuhan dan kelangsungan
larva, Untuk itu perlu diperhatikan bukaan
hidup dipengaruhi antara lain oleh
mulut larva sehingga pakan alami yang
ketersediaan pakan, kualitas lingkungan, hama
diberikan dapat dikonsumsi oleh larva. Oleh
dan penyakit.
karena itu, peneliti tertarik melakukan
Tingginya tingkat kematian benih
penelitian dengan judul "Pengaruh Pemberian
menunjukkan rendahnya tingkat kelangsungan
Pakan Alami Yang Berbeda (Tubifex, Dapnia,
hidup benih. Keberhasilan budidaya ikan pada
dan Moina) Terhadap Pertumbuhan Dan
suatu unit pembenihan tidak hanya ditentukan
Kelangsungan hidup Larva Ikan Nilem
oleh teknik budidaya tetapi juga oleh produksi
(Osteochilus hasseltii) "
dan penggunaan pakan alami sebagai pakan
untuk perkembangan larva (Sorgeloos dan
METODE PENELITIAN
Lavens, 1996). Kelangsungan hidup sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan pakan sebagai Rancangan percobaan
sumber energi untuk pertumbuhan. Salah satu Penelitian ini dilakukan dengan metode
usaha untuk mengatasi rendahnya eksperimental. Rancangan percobaan yang
kelangsungan hidup dan menunjang digunakan adalah rancangan acak
pertumbuhan pada stadia larva, dilakukan lengkapdengan empat perlakuan pemberian
dengan pemberian pakan yang tepat baik jenis pakan berbeda dan masing-masing
ukuran, jumlah, dan kandungan gizi dari perlakuan diulang sebanyak tiga kali.Jenis
pakan tersebut. pakan yang digunakan adalah kuning telur
Syarat pakan yang baik adalah ayam sebagai kontrol (P0), tubifex beku (P1),
mempunyai nilai gizi yang tinggi, mudah moina (P2), dan dapnia (P3).
diperoleh, mudah diolah, mudah dicerna,
harga relatif murah, tidak mengandung racun. Prosedur penelitian
Jenis pakan disesuaikan dengan bukaan mulut Wadah yang digunakan berupa toples
ikan, dimana semakin kecil bukaan mulut ikan dengan kapasitas 20 liter. Sebelum dilakukan
maka semakin kecil ukuran pakan yang penelitian, wadah terlebih dahulu dibersihkan,
diberikan, dan juga disesuaikan dengan umur selanjutnya dimasukkan air kedalam wadah
ikan. setinggi 30 cm.Ikan uji yang digunakan
Kebiasaan makanan ikan nilem adalah larva ikan nilem ukuran 10 hari dengan
(Osteochilus hasseltii) merupakan ikan berat 0.08 gram dan panjang 0.6 cm sebagai
pemakan fitoplankton, zooplankton dan ikan uji, dalam setiap wadah perlakuan
detritus pakan alami sangat diperlukan dalam digunakan 25 ekor larva ikan nilem. Larva
budidaya ikan dan pembenihan, karena akan ikan nilem berasal dari Balai Benih Ikan
menunjang kelangsungan hidup benih ikan. (BBI) Krueng Bate Kecamatan Blang Pidie
Pada saat embrio baru menetas larva masih Kabupaten Aceh Barat Daya.Pakan uji yang
memiliki cadangan makanan berupa kuning digunakan dalam penelitian ini adalah tubifex
telur yang dapat dimanfaatkan oleh larva beku, moina dan dapnia. Pakan uji tubifex,
selama beberapa hari. Setelah itu larva ikan moina dan dapnia didapatkan dari hasil
membutuhkan pakan dari luar yang berupa kultur. Pemberian pakan uji pada tiap
pakan alami. Pemberian pakan yang tidak perlakuan dilakukan dengan frekuensi 3x
26
Sufal Diansyah et al. / Jurnal Akuakultura 1 (1), 24-28 (2017)

sehari secara adlibitum. Dengan waktu Laju pertumbuhan panjang mutlak


pemberian pukul 08.30, pukul 12.30 dan Pertumbuhan panjang mutlak dapat
pukul 18.00 WIB. dihitung dengan menggunakan rumus
Goddard (1996).
Parameter Uji 𝐿𝑡 − 𝐿𝑂
𝐿𝑀 =
Parameter yang diuji selama penelitian 𝑡
meliputi parameter biologi yang terdiri atas
derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan Keterangan:
mutlak dan rasio konversi pakan, serta Keterangan:
parameter kualitas air yang meliputi suhu dan LM = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
pH. Sampling bobot dilakukan setiap sepuluh Lt = Panjang akhir (cm)
hari dan kelangsungan hidup dihitung pada Lo = Panjang awal (cm)
akhir penelitian. Pengukuran suhu dan pH T = Periodepemeliharaan (hari)
dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret
sampai dengan Desember 2016 bertempat di
Derajat kelangsungan hidup Laboratorium Hayati MIPA Unsyiah, di
Derajat kelangsungan hidup (SR) Laboratotium Ilmu dan Teknologi Pengolahan
adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup Susu Unsyiah di, Hachery Fakultas Perikanan
sampai akhir pemeliharaan dengan jumlah UTU, Meulaboh.
ikan pada awal pemeliharaan, yang dihitung
menggunakan rumus dari Goddard (1996)
yaitu: HASIL DAN PEMBAHASAN
N  Derajat kelangsungan hidup
SR   t  x 100 % Derajat kelangsungan hidup rata-rata
 N0  larva ikan nilem yang dipelihara dengan
Keterangan: pemberian jenis pakan yang berbedaberturut-
SR = Derajat kelangsungan hidup (%) turut sebesar 73% (P0), 69% (P1), 80% (P2),
Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir dan 75% (P3) (Tabel 1). Hasil analisis statistik
pemeliharaan (ekor) perbedaan jenis pakan larva ikan nilem
No = Jumlah ikan pada awal menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap
pemeliharaan (ekor) derajat kelangsungan hidup (P<0,05).
Laju pertumbuhan berat mutlak Laju pertumbuhan berat mutlak
Laju pertumbuhan mutlak adalah Laju pertumbuhan berat mutlak setiap
perubahan bobot rata-rata individu dari awal perlakuan menunjukkan adanya perbedaan
sampai akhir pemeliharaan. Pertumbuhan yang nyata (P<0,05). Laju pertumbuhan berat
bobot mutlak dihitung dengan menggunakan mutlak larva ikan nilem yang dipelihara
rumus dari Goddard (1996): dengan perlakuan jenis pakan alami berbeda
berturut-turut sebesar 0,087 (P0), 0,083 (P1),
𝑊𝑡−𝑊𝑜
GR = 0,096 (P2), dan 0,092 (P3) (Tabel 1).
𝑡
Keterangan: Laju pertumbuhan panjang mutlak
GR = Laju pertumbuhan bobot mutlak Laju pertumbuhan panjang mutlaklarva
(gram/ekor/hari) ikan nilem yang dipelihara dengan pemberian
Wt = Bobot rata-rata pada akhir jenis pakan yang berbedaberturut-turut
pemeliharaan (gram) sebesar0,07(P0), 0,06(P1), 0,09(P0), 0,08(P0)
Wo = Bobot rata-rata pada awal (Tabel 1). Hasil analisis statistik perbedaan
pemeliharaan (gram) jenis pakan larva ikan nilem menunjukkan
t = Periode pemeliharaan (hari) adanya pengaruh nyata terhadap laju
pertumbuhan panjang mutlak (P<0,05).
27
Sufal Diansyah et al. / Jurnal Akuakultura 1 (1), 24-28 (2017)

Tabel 1 Parameter produksi larva ikan nilem yang dipelihara selama 30 hari pada pemberian jenis
pakan alami berbeda.
Perlakuan
Parameter Produksi
P0 P1 P2 P3
Derajat kelangsungan hidup (%) 73,3 69,3 80,0 74,7
Laju pertumbuhan berat mutlak
0,087 0,083 0,096 0,092
(g/ekor/hari)
Laju pertumbuhan panjang mutlak
0,07 0,06 0,09 0,08
(cm/ekor/hari)

Pembahasan dan dapnia memiliki pengaruh terhadap


pertumbuhan larva ikan nilem. Tingginya nilai
Persentase kelangsungan hidup adalah
pertumbuhan pada perlakuan P2 dikarenakan
perbandingan jumlah ikan hidup pada akhir
nilai protein pada pakan tersebut dapat
penelitian dengan jumlah ikan yang hidup
memenuhi kebutuhan protein larva ikan
pada awal penelitian pada satu periode dalam
nilem.Selain itu, moina yang hidup dan masih
satu populasi (Mulyadi, 2010). Perbedaan
bergerak menyebabkan pakan akan terasa
tingkat kematian pada setiap perlakuan
lebih menarik bagi ikan hal ini terlihat dari
disebabkan oleh perbedaan jenis pakan yang
respon ikan yang diberikan pakan alami
diberikan. Semakin tinggi kadar protein dalam
moina yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pakan maka akan semakin besar kemungkinan
respon ikan uji lainnya.
sisa dari pakan tersebut penyebab
amoniak.Selain itu, rendahnya rerata Gambar 2. Laju pertumbuhan mutlak
persentase kelangsungan hidup larva ikan
Respon ikan yang baik terhadap pakan
nilem pada penelitian diduga karena larva
membuat nutrisi yang terdapat dalam pakan
ikan nilem belum sepenuhnya mampu
akan dapat masuk kedalam tubuh ikan melalui
memakan pakan alami yang diberikan.
Apabila pakan yang dikonsumsi oleh larva
4
ikan nilem sedikit jumlahnya maka energi
(g/ekor/hari)

yang dihasilkan tidak optimal baik untuk 3


pertumbuhan maupun untuk pemeliharaan.
2
Sehingga persentase mortalitas larva ikan
nilem pada penelitian ini masih cukup tinggi. 1

0
100 0 10 20 30
Kelansungan hidup (%)

80 Sampling hari ke-


60
40 P0 P1 P2 P3

20 pakan yang dimakan ikan. Aktifitas


0 penyerapan nutrisi terutama protein di dalam
0 10 20 30 tubuh ikan dapat memacu pertumbuhan ikan
Sampling hari ke- dengan cara mengambil protein dari pakan
dan mengubahnya menjadi energi untuk
P0 P1 P2 P3
bertumbuh dikarenakan pertumbuhan terjadi
apabila ada kelebihan energi setelah energi
yang digunakan untuk pemeliharaan tubuh,
Gambar 1. Kelangsungan hidup ikan nilem metabolisme basal, dan aktivitas.
selama penelitian Selain itu kecernaan pakan berkorelasi
Berdasarkan Tabel 1 secara spesifik positif dengan protein efisiensi rasio dan
dapat dilihat bahwa adanya perbedaan pada pertumbuhan ikan, dimana semakin rendah
setiap perlakuan, hal ini telah menunjukkan kecernaan pakannya maka semakin rendah
bahwa pemberian pakan kuning telur sebagai pula protein efisiensi rasio dan semakin
kontrol, pemberian pakan tubifex beku, moina rendah juga pertumbuhannya. Kecernaan
28
Sufal Diansyah et al. / Jurnal Akuakultura 1 (1), 24-28 (2017)

protein dipengaruhi oleh kandungan protein 0,07 cm/hari, dan pertumbuhan panjang
yang berbeda dan kualitas asam amino pada mutlak terendah terdapat pada perlakuan P1
sumber pakan (Lestari, 2001). Menurut (dengan perlakuan pemberian pakan alami
Triwidiyastuti et al. (2000), pertumbuhan tubifex beku) dengan pertumbuhan panjang
merupakan perubahan ukuran berat dan mutlak berkisar antara 0,06 cm/hari.
panjang ikan. Analisa pertumbuhan berat ikan
digunakan untuk mengetahui pengaruh pakan KESIMPULAN
yang diberikan terhadap pertumbuhan ikan.
Kinerja produksi terbaik selama
Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh faktor
penelitian dicapai oleh larva ikan nilem
pakan dan kualitas air. Perbedaan
(Osteochilus hasseltii) yang diberi pakan
pertumbuhan ikan tersebut terutama
berupa moina dan yang terendah terdapat pada
disebabkan karena masing-masing pakan
pemberian pakan tubifex beku.
mempunyai kandungan gizi yang berbeda.
Rendahnya nilai pertumbuhan yang
DAFTAR PUSTAKA
dihasilkan pada perlakuan P1, diduga karena
kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan Goddard S. 1996. Feed Management in
tubifex beku sudah berkurang karna adanya Intensive Aquaculture. Chapman and
proses pengawetan terhadap pakan. Menurut Hall. New York.
Setiawati (2004) keseimbangan komponen Lestari S. 2001. Pengaruh kadar ampas tahu
asam amino dan protein dalam pakan yang difermentasikan terhadap efisiensi
merupakan faktor utama dalam pakan dan pertumbuhan ikan mas
mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan (Cyprinus carpio) [Skripsi]. Bogor:
ikan. Diduga komponen asam amino dan Institut Pertanian Bogor.
protein dalam pakan yang digunakan pada
penelitian ini belum sesuai dengan komponen Mulyadi MT. 2010. Pengaruh frekuensi
asam amino dan protein pada tubuh ikan pemberian pakan yang berbeda
nilem sehingga menghasilkan rerata terhadap pertumbuhan dan
pertumbuhan yang sedikit. Selain itu, respon kelulushidupan benih ikan selais
ikan terhadap pakan yang relatif kecil (Ompok hypothalmus). Berkala
sehingga penyerapan protein di dalam tubuh Perikanan Terubuk. 38 (2) : 21-40.
dan mengubahnya menjadi energi untuk Rabiati.2014. Pemberian pakan alami yang
bertumbuh kurang optimal dikarenakan pakan berbeda terhadap laju sintasan dan
yang di makan sedikit sehingga penyerapan pertumbuhan larva ikan bujuk (Channa
protein yang diubah menjadi energi untuk lucius civier) [Skripsi]. Padang:
tumbuh tidak optimal hingga mempengaruhi Universitas Bung Hatta.
nilai pertumbuhan ikan. Selain itu protein
dalam pakan beserta rasio energi pakan juga Setiawati M. 2004. Kebutuhan nutrien pakan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkat daya tahan tubuh ikan dalam
kelangsungan hidup benih ikan. akuakultur [Disertasi]. Bogor: Institut
Pertumbuhan panjang terjadi seiring Pertanian Bogor.
dengan pertambahan berat tubuh larva ikan Sorgeloos P, Lavens P. 1996. Manual on
nilem, dari Tabel 1 menunjukkan bahwa Production and Use of Life Food for
pemberian pakan alami yang berbeda Aquaculture. FAO Fisheries Technical
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan Paper. Center University of Ghent.
panjang mutlak larva ikan nilem pertumbuhan Belgium.
panjang mutlak tertinggi terdapat pada
perlakuan P2 (dengan perlakuan pemberian Triwidiyastuti K, Izhar N, Minsyah NI,
pakan alami moina) dengan nilai laju Hermawan H. 2000. Uji Adaptasi
pertumbuhan panjang mutlak mencapai 0,09 Formulasi Pakan Ikan Ekonomis
cm/hari, dan diikuti dengan perlakuan P3 Penting. Instalasi Penelitian Dan
(pemberian pakan alami dapnia) dengan nilai Pengkajian Teknologi Pertanian
pertumbuhan panjang mutlak mencapai 0,08 Jambi,Badan Penelitian Dan
cm/hari, perlakuan P0 (dengan pemberian Pengembangan Pertanian. Jambi.
pakan kuning telur sebagai kontrol) dengan
nilai pertumbuhan panjang mutlak mencapai

Anda mungkin juga menyukai