Anda di halaman 1dari 9

ACARA III

SISTEM PENCERNAAN

Disusun oleh:
NAMA : Satio Diego Pandu A
NIM : B0A021011
KELOMPOK :5
ROMBONGAN :3
ASISTEN : Izzatunnisa Annabila

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PROGRAM STUDI D-III BUDIDAYA IKAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sistem pencernaan adalah sistem yang terdiri dari pencernaan


saluran dan organ-organ lain yang membantu tubuh memecah dan menyerap
makanan. Organ-organ dalam system pencernaan di luar saluran pencernaan
adalah lidah, kelenjar ludah, hati, pancreas dan kandung empedu. Bagian
dari system saraf (yang disebut system saraf eneterik) dan perdaran darah
juga berperan penting dalam system pencernaan. Proses digesti memerlukan
waktu dalam mencerna atau memecah makanannya. Laju digesti adalah laju
kecepatan pemecahan makanan dari molekul yang kompleks ke molekul
yang lebih sederhana dan kemudian akan diabsorpsi oleh tubuh dalam
bentuk glukosa, asam lemak, gliserol serta nutrisi-nutrisi lain. Laju digesti
yang terjadi didalam lambung dapat diukur dengan mengetahui laju
pengosongan isi lambung (Kimball,1992).
Menurut Gunarso (2009) struktur alat pencernaan setiap hewan
berbeda-beda berdasarkan pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel
hewan tersebut serta jenismakanannya. Hewan invertebrata alat pencernaan
makanan umumnya masihsederhana, dilakukan secara fagositosis dan
secara intrasel, sedangkan pada hewanvertebrata alat pencernaanya s
udah sempurna yang dilakukan secara ekstrasel. Selainitu, hewan
vertebrata khususnya ikan memiliki ukuran organ pencernaan yang
berbeda-beda bergantung pada kategori ikan yang diamati. Perbedaan
ukurantersebut dapat berpengaruh pada jenis pakan yang dikonsumsi.
Susunan tubuh ikan terdiri dari bagian luar dan bagian dalam.
Susunan tubuh ikan bagian luar terdiri dari kepala, badan, ekor, mulut,
cekung hidung, mata, tutup insang, sisik, gurat sisi, sirip perut, sirip dada,
sirip punggung, sirip belakang, dan sirip ekor. Sedangkan susunan tubuh
bagian dalam adalah saluran pencernaan, gelembung renang, kelenjar
pencernaan, insang, jantung, kelenjar kelamin, dan ginjal (Kimball, 1991).
B. Tujuan

Tujuan praktikum acara kali ini adalah bertujuan untuk mengenal


bagian-bagian dari alat pencernaan pada beberapa jenis ikan dan
membedakan system pencernaan pada ikan herbivora, omnivore, dan
karnivora.
II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah nampan,
pinset, gunting, tissue, dan loup. Bahan-bahan yang digunakan adalah
bagian-bagian alat pencernaan seperti mulut, anus, hati, dan kelenjar
empedu pada ikan nilem (Osteochilus vittatus) dan ikan lele (Clarias
batrachus).

B. Cara kerja

1. Dengan menggunakan gunting bedah, tusukan bagian yang runcingnya

kebagian anus hingga terbentuk lubang kecil, kemudian dengan

menggunakan bagian yang tumpul guntinglah tubuh ikan kearah

rongga perut bagian atas. Pengguntingan harus hati-hati agar organ-

organ dalam tidak rusak karena tertusuk.

2. Stelah digunting mencapai ujung terdepan dari rongga perut bagian

atas (belakang kepala) gunting kemudia diarahkan kebagian bawah

hingga ke dasar perut, kemudia beberapa organ tubuh bagian dalam

akan terlihat dan dengan cara pembedahan ini alat pencernaan dapat

dikeluarkan dari tubuh.

3. Untuk dapat melihat alat pencernaan dari mulai pharynx sampai ke

anus, guntinglah bagian bawah kepala hingga terbelah dua. Dengan car

aini alat pencernaan bagian depan (pharynx, oesophagus) dapat dilihat,

dan untuk dapat melepaskan semua bagian saluran pencernaan dari

tubuh ikan guntinglah bagian rectum yang menempel pada otot

dibagian anus dan juga bagian terdepan dari pharynx.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Morfologi Ikan

Alat pencernaan
Jenis ikan
Nama ikan (herbivora/omnivore Usus gigi Lambung
dan karnivora) (ada/tidak ada)
Ikan Nilem
(Osteochilus vittatus). Herbivora Panjang usus Tumpul Tidak ada
6cm lebih
Panjang dari
tubuhnya.
Ikan lele
(Clarias batrachus) Karnivora Panjang usus Tumpul Ada
lebih pendek
dari Panjang
tubuh.
B. Pembahasan

Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem yang terdiri dari


pencernaan saluran dan organ-organ lain yang membantu tubuh memecah
dan menyerap makanan. Organ-organ dalam system pencernaan di luar
saluran pencernaan (disebut organ pencernaan aksesori) adalah lidah,
kelenjar ludah, hati, pancreas dan kandung empedu. Bagian dari system saraf
(yang disebut system saraf eneterik) dan perdaran darah juga berperan
penting dalam system pencernaan (Rasyid, 2012).
Berdasarkan macam pakan yang dimakannya, ikan dapat dibedakan
menjadi 3 golongan, yaitu (1). Pemakan tumbuhan-tumbuhan (herbivore),
(2) pemakan daging (karnivore), dan (3) pemakan campuran atau pemakan
segala (omnivore). Jenis ikan pemakan campuran adalah ikan pemakan
plankton dan ikan pemakan hancuran bahan organic (detritus). Untuk
merangsang pertumbuhan yang optimal diperlukan jumlah dan mutu
makanan yang cukup serta sesuai dengan kondisi perairan (Nikolsky, 1963).
Perbedaan antara ikan karnivora, herbivora, dan omnivora dapat
terlihat dari rasio panjang usus dengan panjang tubuhnya. Kebiasaaan
makanan ikan dapat juga diprediksi dari perbandingan panjang saluran
pencernaannya dengan panjang total tubuhnya. Ikan herbivora saluran
pencernaannya beberapa kali panjang tubuhnya dapat mencapai lima kali
panjang tubuhnya, sedangkan panjang usus ikan karnivora lebih pendek dari
panjang total badannya dan panjang usus ikan omnivora hanya sedikit lebih
panjang dari total badannya (Zuliani et al., 2016). Perbedaan lain ikan
herbivora, karnivora dan omnivora dapat dilihat dari struktur anatomi saluran
pencernaannya. Perbedaan tersebut adalah meliputi organ tapis insang pada
herbivora ada banyak, panjang dan rapat, sedangkan pada karnivora sedikit,
pendek, kaku dan pada omnivora tidak terlalu panjang dan tidak terlalu
banyak. Rongga mulut ikan herbivora tidak bergerigi, ikan karnivora
umumnya bergerigi tajam dan kuat sedangkan ikan omnivora bergerigi kecil.
Ikan herbivora tidak berlambung atau berlambung palsu, ikan karnivora
berlambung dengan bentuk variasi dan ikan omnivora berlambung dengan
berbentuk kantung (Effendie, 2002).
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut
(cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecilyang
berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut
yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi
tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan
masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar
insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang,
dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari
kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung
pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Padabeberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang
penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang
berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara
pada anus. (Andri. 2001).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sistem pencernaan pada ikan nilem dimulai dari


oesophagus langsung menuju lambung yang dibedakan
menjadi dua bagian yaitu pars cardiac yang lebar dan pyloric
yang sempit dan bermura ke porus urogenitalis, sedang pada
ikan lele dimulai dari mulut, oesophagus, gastrum, intestinum
dan bermuara ke porus urogenitalis.
Ikan lele merupakan ikan karnivora, karena memiliki panjang usus
yang lebih pendek dari panjang total tubuh ikan lele Organ pencernaannya
meliputi mulut, faring, esophagus, lambung, usus, dan anus. Ikan nilem
merupakan ikan herbivora, karena memiliki panjang usus yang kurang lebih
6 kali lebih panjang dari total panjang tubuh ikan nilem.Organ
pencernaannya meliputi mulut, faring, esophagus, lambung, usus, dan anus.

B. Saran
Sebaiknya pada praktikum sistem pencernaan ikan selanjutnya lebih
baik dan lebih berhati-hati lagi dalam membedah ikan, agar bagian organ
sistem pencernaan tetap utuh dan tidak ada yang rusak, sehingga akan
mempermudah pengamatan yang dilakukan dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Andri. 2001. Sistem Pencernaan Hewan. Putra Media. Bandung

Effendie., 2002. Biologi Dasar . Jakarta: Media Press

Gunarso, W., 2009 Dasar - Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga

Kimball. 1992. Biologi jilid 5. Erlangga : Jakarta.

Kimball. 1991. Biologi Jilid V. Erlangga, Jakarta

Nikolsky, G. V. 1969. Theory Of Fish Population Dynamic, As The Biological


Baground Of Rational Exploitation And The Management Of Fishery
Resources.

Rasyid.2012. Jenis - Jenis Ikan Air Tawar. Salemba. Jakarta.

Zuliani, Z., Zainal, A. M. & Nurfadillah, N., 2016. Kebiasaan Makanan dan
hubungan Panjang Berat Ikan Julung-Julung (Dermogenys sp.) Di Sungai
Alur Hitam Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsiyah, 1 (1), pp. 12-24.

Anda mungkin juga menyukai