Anda di halaman 1dari 20

Bab 17.

Pencernaan Makanan Hewan &


Pencernaan Makanan Manusia (XI)
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN DAN MANUSIA

STANDAR KOMPETENSI :

Siswa mampu Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

KOMPETENSI DASAR :

Siswa mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kaelainan
/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencerna-an makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminan-sia)

Apa yang akan dipelajari ?

1. Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.
2. Sistem pencernaan mencakup struktur, fungsi dan proses pencernanan makanan. Alat
pencernaan seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kelenjar seperti kelenjar
ludah, hati, kelenjar lambung, pankreas, kelenjar usus memiliki fungsi khusus.
3. Pencernaan makanan hewan ruminansia memiliki kekhususan karena adanya perbedaan
struktur.
4. Gangguan pencernaan antara lain sembelit, tukak lambung dll.

PENDAHULUAN

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok makhluh hidup, karena dari makanan inilah
segala proses dalam tubuh berlangsung, seperti pembentukan energi,pertumbuhan dan lain-lain.

Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi
rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan invertebrata
alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara
intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat pencernaan yang
sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.

1. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada
protozoa, porifera, dan Coelenterata.Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola
makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada
cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. pencernaan
dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit cacing yang dikeluarkan oleh getah
pencernaan secara ekstrasel.

a. Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah

 Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Cacing
tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat
diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.

Gambar 6.1   Sistem Pencernaan Makanan pada


Cacing

b. Sistem Pencernaan Pada Serangga

Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah
sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus.Pencernaan pada
serangga dilakukan secara ekstrasel.
2. Sistem Pencernaan Pada Hewan vertebrata

Organ pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus digestivus) dan
kelenjar pencernaan (glandula digestoria

a. Sistem Pencernaan Pada Ikan

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut
terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut
yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah
(enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah
sekitar insang.Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke
lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa
jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama
besarnya. Usus bermuara pada anus.Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas.
Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian
depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan
lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu
berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara
pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus
bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon
insulin.

Gambar 6.2.   Sistem Pencernaan Makanan pada


Pisces

b. Sistem Pencernaan Pada Amfibi

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa
hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:

1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa,
2. esofagus; berupa saluran pendek,
3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya
esofagus dan lubang keluar menuju usus
4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi:
duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi, dan urine.
7. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.
pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.
Gambar 6.3.   Sistem Pencernaan Makanan pada
Amphibia

c. Sistem Pencernaan Pada Reptil

Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Secara
berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:

1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing
memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi
menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga
terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,

2) esofagus (kerongkongan),

3) ventrikulus(lambung),

4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia
memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih
kekuning-kuningan.
Gambar 6.4.   Sistem Pencernaan Makanan pada
Reptil

d. Sistem Pencernaan Pada Burung

Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran
pencernaan pada burung terdiri atas:

1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi,

2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan
tanduk,

3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini
disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,

4) lambung terdiri atas:

- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya


tipis.

- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan


biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk
membantu pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”,

6) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati
tidak terdapat kantung empedu.

e. Sistem Pencernaan pada Hewan Mamah Biak (Ruminansia)


Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut sebagai hewan
memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan
kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada
umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.
Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu
terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang
sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang
dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut
kitab), dan abomasum (perut masam).

Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen
80%, retlkulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7-8′/o.Pembagian ini terlihat dari bentuk
gentingan pada saat otot spingter berkontraksi. Abomasum merupakan lambung yang
sesungguhnya pada hewan ruminansia. Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak
mempunyai struktur lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses
fermentasi atau pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak
mengandung bakteri. proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi
dilambung. Akibatnya, kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan
selulosa hanya terjadi satu kali, yaitu pada sekum. Sedangkan pada sapi, proses pencernaan
terjadi dua kali, yaitu pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa
tertentu. Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk
simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping itu,
bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metan (CH4), sehingga dapat dipakai dalam pembuatan
biogas sebagai sumber energi altematif.

3 Sistem Pencernaan pada Manusia

Agar dapat dimanfaatkan oleh tubuh makanan yang dikonsumsi perlu dilakukan proses terlebih
dahulu yaitu dicerna dan berlangsungnya proses ini diperlukan alat-alat pencernaan dan kelenjar
pencernaan.

Zat makanan adalah sesuatu yang dapat dimakan dan berguna bagi tubuh.

1. Fungsi makanan :

-        Untuk peretumbuhan dan perkembangan tubuh

-        Pemeliharanan dan mengganti sel – sel yang rusak

-        Pengatur metabolisme tubuh

-        Menjaga keseimbangan cairan tubuh

-        Pertahanan tubuh terhadap penyakit

1. Syarat makan sehat

Agar makanan yang kita konsumsi bermanfaat bagi tubuh maka harus memiliki syarat sebagai
makan sehat, yaitu :

-        Harus mengandung cukup kalori


-        Mengandung cukup karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin yang diperlukan
tubuh

-        Makanan mudah dicerna

-        Mengandung cukup air

-        Makanan tidak mengandung bibit penyakit

Kalori yang dibutuhkan untuk setiap orang berbeda-beda menuru jenis kelamin, umur, aktivitas,
kondisi tubuh dan berat badan.

1. Jenis dan fungsi zat-zat makanan yang diperlkan leh tubuh

Makan yang kita konsumsi setiap hari sangat diperlukan sekali oleh tubuh untuk menjaga
kesehatan, keseimbangan tubuh, sebagai sumber energi idealnya bahan makanan tersebut harus
mengandung 6 macam zat makanan, yaitu :

1. Protein

Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-
kadang terdapat unsure P dan S.Protein yang berasal dari tumbuhan dan hewan didalam tubuh
dihidrolisis menjadi asam amino dengan bantuan enzim protease, protein  mengandung asam
amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1
gram/kg.BB/hari, protein Adapun fungsi protein, yaitu :
1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
3. Pembuat enzim dan hormone
4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5. Pembentuk antibodi

Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk
urea  inilah yang disebut Nitrogen Balans.

Asam Amino Essensial adalah asam amino  yang  tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi
harus didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein terutama ditemukan dalam daging,telur,susu,kacang-kacangan dan sereal tidak
menghasilkan energi

1. Lemak (Lipid)

     Lemak merupakan senyawa organic yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O dan ada P dan N.
senyawa ini tidak larut di dalam air tetapi larut dalam pelarut organic seperti eter, minyak tanah
dan kloroform. Lemak dan minyak sering kali disebut lipid dan tersusun atas trigliserida yang
tersusun atas asam lemak dan gliserol.
     Asam lemak ada 2 macam yaitu asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang dapat disintesis
sendiri oleh tubuh bersama gliserin,  dan asam lemak ini biasanya berbentuk padat. Dan asam
lemak tidak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan harus didatang
dari luar, dan biasanya berbentuk cair serta banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan

     Peranan lemak meliputi :

            sebagai penghasil energi( 1 gram = 9,3 kalori )

            pelarut vitamin A, D, E dan K

            pelindung alat – alat tubuh

            sebagai pembangun sel – sel tertentu dalam tubuh

            sebagai cadangan tubuh untuk menahan rasa lapar

            sebagai pembentuk membrane sel

            pembuat hormone steroid

Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/hari, didalam tubuh lemak
dihidrolisis dengan bantuan enzim lipase menghasilkan asam lemak dan gliserol

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa kompleks yang tersusun atas unsur, C, H dan O. Kelebihan
karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Karbohidrat dikelompokan ada 3
golongan, yaitu

Monosakarida, merupakan karbohidrat yang emiliki satu gugus gula .

                        Contohnya adalah : glukosa, fruktosa dan galaktosa

Disakarida, merupakan karbohidrat yang memiliki 2 gugus gula.

                        Contohnya, adalah maltosa, laktosa dan sukrosa.

Polisakarida, merupakan karbohidrat yang memiliki banyak gugus gula.

                        Contohnya, adalah amilum, selulosa dan glikogen.

Peranan karbohidrat dalam tubuh adalah :

sebagai sumber energi utama(4 kal/g).


menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh

untuk pembentukan sel

untuik metabolisme.

Sumber karbohidrat, padi, jagung ubi kayu, gandum, ubi jalar, dan lain- lain.

1. d.      Vitamin

Vitamin mutlak diperlukan oleh tubuh walau dalam jumlah yang relative sedikit, kekurangan
vitamin orang akan menderita avitaminosis ( deficiency ) karena vitamin berperanan dalam :

-          Pertumbuhan

-          Pengaturan fungsi tubuh agar metabolisme berjalan dengan lancer tu normal .

Ada beberapa macam vitamin, yaitu A, B, C, D, E dan K. Vitamin ini dibagi dalam 2 kelompok,
yaitu

1). Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)

- B1 (Aneurin = Thiamin) : Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya


menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
– B2 (Riboflavin = Laktoflavin) : Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan
mengakibatkan Katarak, Keilosis.
– Asam Nikotin (Niasin) : Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi
akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
– B6 (Piridoksin = Adermin) : Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan
Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat : Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam Benzoat) : Untuk mencegah timbulnya uban
Kolin : Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H) : Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
Asam Folat : Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin) : Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
Vitamin C (Asam Askorbinat) : Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit.
Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada
jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan
pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.

2). Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)

- Vitamin A (Aseroftol) : Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada
saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma
(kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering
(Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).
– Vitamin D : Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses
Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan
Sherman.
– Vitamin E (Tokoferol) : Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
– Vitamin K (Anti Hemoragi) : Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam
pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli

1. e.      Mineral

Mineral merupakan zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit dan diambil dalam
bentuk ion serta memiliki sifat yang mudah larut di dalam air serta tidak mengalami proses
pencernaan tetapi langsung diserap oleh usus.

Ada 3 kelompok mineral yang dikenal, yaitu :

1. Makronutrien yaitu mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah banyak dan harus
tersedia, contoh Na, Ca, K, Mg bersifat alkali, P Cl bersifat asam.
2. Mikronutrien merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit dan
harus ada, contohnya Manganium, Kromium, Kobalt, Molebvdonium  Selenium, Ferum,
Jodium, Cuprum, Florium.

Nutrien tambahan, Merupakan mineral yang tidak mutlak diperlukan

1. f.       Air

Air sangat penting dalam membantu proses berlangsungnya pencernaan oleh tubuh. Peranannya
adalah :

-        membantu proses pencernaan

-        Mengangkut mineral dalam jaringan

-        Mengangkut sisa metabolisme.

Alat Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain adalah:

a.   Rongga Mulut,

Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat
bebrapa organ penunjang dalam proses pencernaan, diantaranya:

1). Gigi,
berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan
menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan
agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan
perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi susu dan gigi tetap
(permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi
susu (dens lakteus).

a). Formula Gigi Manusia

Gambar  6.7. Formula gigi susudan Gigi Permanen

Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut:

- Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.

-   Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.

-   Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,   berfungsi mengunyah makanan.

Pada gigi permanen. seluruhnya berjumlah 32 gigi geraham susu digantikan oleh gigi premolar
dan bukan geraham permanen. geraham permanen tumbuh di belekang gigi premolar. dan
berjumlah 3 untuk setiap bagian. sehingga gigi permanen. bila disebutkan dari depan adalah
Insisif 1, insisif 2, kaninus, premolar, premolar 2, molar 1, molar 2 dan molar 3.

2). Struktur jaringan keras gigi


 Secara klinis, gigi terdiri mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota adalah bagian gigi yang
terlihat pada rongga mulut, akar adalah bagian gigi yang tertanam pada tulang rahang, dan
leher gigi adalah bagian pertemuan mahkota dengan akar. Struktur gigi terdiri dari 4 bagian
yaitu enamel, dentin, pulpa, dan sementum.
a). Mahkota tersusun atas:

(1). email (bagian terluar),  


adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan bagian
tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. Jaringan
email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96 %, material
organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip
seperti keramik.

Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari
makanan atau dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang kita
makan dan menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan mempercepat
kerusakan email gigi.

(2). dentin,  
merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak
dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan
email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen.
Sisanya adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %.
Secara anatomis, dentin sangat berhubungan erat dengan jaringan pulpa.kalau dilihat
dengan menggunakan mikroskop , dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli
dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini dianggap sebagai
bagian dari dentin maupun jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa
namun serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli
dentin yang termineralisasi. Serabut tomes inilah yang membuat dentin dianggap
sebagai jaringan hidup dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis
maupun patologis.

Gambar 6.8. Struktur gigi


sumber : http://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2010/01/anatomi_gigi23.jpg
(3). Pulpa (bagian terdalam).
Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah dan persyarafan bagi gigi. Pulpa
gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada tubuh manusia, namun ia
memiliki karakteristik yang unik. Di dalam pulpa terdapat berbagai elemen jaringan
seperti pembuluh darah, persyarafan, serabut jaringan ikat, cairan interstitial, dan sel-sel
seperti fibroblast, odontoblast dan sel imun.
Di dalam pulpa, terdapat dua jenis serabut syaraf yaitu serabut syaraf bermyelin (serabut
A) dan tanpa myelin (serabut C). Serabut sensorik pada pulpa berasal dari syaraf
trigeminal dan memasuki ujung akar pulpa melalui foramen apikal. Serabut syaraf A
terletak di daerah perbatasan dentin-pula, dan bila terstimulasi maka akan terasa rasa
sakit yang tajam. Sedangkan serabut syaraf C terdistribusi di seluruh kamar pulpa, bila
serabut syaraf tipe ini terangsang maka akan terasa rasa sakit yang lebih berat dan
biasanya gigi telah mengalami cedera, misalnya karena benturan atau karies mencapai
pulpa
2). Akar tersusun atas:
(a).Sementum (bagian terluar), Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi
agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:
Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
(b).dentin, dan pulpa (bagian terdalam). Pada pulpa gigi terdapat banyak pembuluh saraf
dan pembuluh darah.
 

2). Lidah, Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.

3). Kelenjar ludah (parotis)

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah
sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah
menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang membayangkan
makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva
mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.

Gambar 6.9. Kelenjar ludah (parotis)

a.   Faring
Faring merupakan daerah yang kita sebut sebagai kerongkongan, di bagian atas faring terdapat
persimpangan yang menuju ke esofagus dan trakea (batang tenggorokan). Pada permukaan faring
terdapat penutup dari tulang rawan yang disebut sebagai epiglottis. Ketika kita menelan , epiglotis
menutup lubang yang menuju tenggorokan untuk melindungi sistem pernapasan terhadap masuknya
makanan atau cairan selama penelanan.

 Gambar 6.10. faring


c. Esofagus
Esofagus mengalirkan makanan dari faring turun menuju lambung . Gerakan peritaltis akan
mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada bagian atas paling atas esofagus
adalah otot lurik (otot sadar). Dengan demikian tindakan penelanan dimulai secara sadar , tetapi
kemudian gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos pada sisa esofagus selanjutnya akan
menggantikannya. Amilase ludah akan terus menghidrolisis pati dan glokogen sementara bolus
makanan lewat melalui esofagus.
 

d. Lambung ( Ventriculus )

Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung
makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi
menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang
menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.

Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa
kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :

1). Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus

2). Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat
sedikit

3). Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.

4). Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan
menjadi bubur yang disebut bubur kim.

Fungsi HCI Lambung :

(1). Merangsang keluamya sekretin

(2). Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.

(3). Desinfektan

(4). Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan
getahnya.
Gambar 6.11. Lambung ( Ventriculus )

Sumber : http://softilmu.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-penjelasan-lambung.html

e. Usus halus ( Intestinum )

Usus halus memiliki panjang kurang lebih 6 – 8 meter dan secara morfologi dibagi menjadi 3, yaitu :

a.     Duodenum ( usus 12 Jri panjang kurang libih 25 cm

b.    Yeyenum ( usus kosong ) panjang kurang lebih 7 meter

c.     Ileum ( usus serap ) panjang kurang lebih 1 meter.

Gambar 6.11.  Usus halus ( Intestinum ) 

Dinding usus halus banyak dihasilkan kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah yang bersifat
alkalis ( basa ) dan berperanan menetralisir makanan dari asam lambung serta mengubah pH usus
halus ke pH optimal agar enzim pancreas bekerja

Getah yang dihasilkan dinding usus halus mengadung beberapa enzim, yaitu :
     (1). Sukrose, mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

     (2). Maltose, mencerna maltosa menjadi glukosa

     (3). Laktose, mencerna laktosa menjadi galaktosa

(4). Erepsinogen yang diaktifkan enterokinase menjadi erepsin yang merupakan enzim peptidase
yang mengubah peptone menjadi asam amino.

Dinding usus 12 jari adanya rangsang HCl menjadikan suasana asam akan menyebabkan keluarnya 
hormone sekretin dan  kolsistokinin, kerjasama kedua hormone tersebut merangsang pancreas yang
sebenarnya sebagai kelenjar ganda, yaitu endokrin dan eksokrin, Endokrin pancreas terdiri dari pulau-
pulau langerhans mengeluarkan insulin dan adrenalin.

Sekret pancreas menyebabkan suasana lambung menjadi netral karena adanya  ion bikarbonat
sehingga enzim berfungsi secara optimal. Sedangkan Eksokrin pancreas menghasilkan enzim-enzim
pencernaan yang meliputi :

     (a). Lipase membantu mengubah lembak menjadi asam lemak dan gliserol

(b). Amylase mengubah amilum menjadi maltosa dan glukosa

(c). Tripsinogen merupakan zimogen ( enzim belum aktif ) lalu diaktifkan oleh enterokinase tripsin,
enzim ini dalam suasana basa akan mengubah protein dan peptone menjadi paptida.

Kolsistokinin akan merangsang Vesica felea ( kelenjar empedu ) mengeluarkan empedu. Perlu
diketahui bahwa hasil pencernaan kimia makanan dalam usus halus akan berbentuk sari-sari
makanan yang dapat diserap oleh tubuh berupa asam, amino, asam lemak, gliserol. Usus halus
berperanan penting dalam proses penyerapan karena usus halus memiliki vili usus ( jonjot usus ) dan
mikrofili.

                 

f. Kolon ( Usus besar )

Alat ini berperanan penting dalam proses absorbsi air, membentuk masa feces, dan membentuk
lender untuk melumasi permukaan mukosa, selain itu di dalam kolon terdapat Echerecia Colli yang
berperanan mensintesa vit K dan Biotin sehingga mudah diserap melalui diding kolon sehingga di
dalam kolon terjadi pencernaan secara kimiawi dan secara mekanik.

 Menurut posisinya kolon ada tiga daerah, yaitu :

-        Kolon ascendens kolon yang arahnya keatas

-        Kolon Transversum, merupakan kolon yang arahnya mendatar.

-        Kolon Descendens merupakan kolon yang arahnya ke bawah

Sisa dari penyerapan usus besar  berupa feses yang kemudian akan keluar melalui anus proses ini
disebut defakasi ( Buang air besar ). Yang menyebabkan keluarnya feses adalah adanya rangsang
gastrokolik.
Gambar 6.12.  Kolon ( Usus besar )

Sumber : http://fungsi-usus.blogspot.com/

a.      Rektum dan Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum
ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan
bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya
aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.
Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai
dengan sempurna.

4. Kelenjar pencernaan

Selain alat pencernaan, kelenjar pencernaan merupakan bagian penting dari proses pencernaan 
membantu kelancarnan penyerapan zat-zat makanan yang diperlukan tubuh.

Gambar 6.13.  Hati Kantong Empedu Pancreas


Sumber : http://arindapratiwi873.wordpress.com/2012/11/27/fungsi-empedu-dan-pankreas-
manusia/

a.     Hati

merupakan kelenjar pencernaan yang paling besar sebagai pengatur keseimbangan nutrient dalam
darah dan sebagai penghasil empedu

b.    Kantong empedu

Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan empedu. Empedu dihasilkan
dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam
duodenum. Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin. Hormon ini
dihasilkan oleh duodenum.

c.     Kelenjar pankreas

Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim
pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase
dan NaHCO3. Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormon sekretin
dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).

d.    Kelenjar pada usus halus

Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzim
maltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim ini
dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum.

5. Kelainan /penyakit pada sistem pencerna-an makanan pada manusia

1.     Apendisitis, gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai
cacing atau apendiks. Umbai cacing mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri.

      Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi, terutama pada orang
yang berusia lanjut. Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis
menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga
menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Para peneliti saat ini yakin hamper tidak ada
makanan yang menyebabkan iritasi pada bagian lambung, kecuali cairan asam lambung yang
berlebihan.

2.     Diare ( mencret , bhs Jawa ) , Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja
sepanjang usus besr. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum.
Dimanapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya
sangat tinggi. Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain
seperti Bacillus, patogen usus besar. Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan
yang berlebihan dari ileum dan usus besar, dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
hilangnya air dan garam-garam mineral sehingga terjadi keadaan yang dinamakan dehidrasi.

3.     Flatus ( Kentut ) :


merupakan proses keluarnya gas yang telah dihasilkan di saluran pencernaan melalui
anus. Kentut seringkali dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak sopan jika dilakukan
di depan publik oleh kebanyakan kalangan budaya, termasuk oleh kebudayaan di
Indonesia.

4.     gastritis atau peradangan pada lambung.

5.     Kolik, merupakan gangguan berupa “salah cerna” akibat memakan makanan yang sangat
merangsang lambung, seperti ; alkohol, cabai yang mengakibatkan rasa nyeri pada bagian
perut.

6.     Konstipasi ( sembelit ), Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan
sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dank keras pada kolon yang menumpuk
karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah kebiasaan buang air
yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan makanan yang berserat. banyak
mengkonsumsi daging.

7.     Maag, gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih. Gejala dari gangguan
ini, yaitu terasa mual dan perih pada lambung. Untuk menghindari gangguan tersebut, dapat
dilakukan dengan pola makan yang teratur dan tepat waktu.

8.   Maldigesti

     Masuknya gas gas dalam saluran pencernaan. Gas gas tersebut berupa udara yang tertelan, gas
yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas
nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan dengan
bersendawa, sedngkan gas-gas lain, yaitu CO 2, metana dan hydrogen lebih banyak berada dalam
usus besar yang dihasilkan oleh bakteri.         .

9.     Pankreasitis

Merupakan peradangan dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis akut (berlangsung
cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung lama). Penyebab umum dari
pankreasitis adalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri ( akhir saluran pengeluaran
pankreas ) oleh batu empedu

10.  Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak. Gangguan ini
disebut juga penyakit gondong.

11.  Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).

                   Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.

12.  Ulkus ( radang dinding lambung,), merupakan keadaan terluka nya dinding lambung yang bisa
sampai menyebabkan berlubangnya dinding lambung. Sebagian besar disebabkan oleh infeksi
bacteri jenis tertentu , juga bisa disebabkan karena produksi asam lambung ( HCl ) yang
berlebihan. Pada kasus lain disebut juga ulkus peptikum ventrikuli.
13.  Ulkus yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam lambung
(HCl) dibandingkan makanan yang masuk.

14.  Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit

Anda mungkin juga menyukai